Anisa Je t'aime (Anisa aku mencintaimu)
Part 1
“Christy bangun! ayo cepet bangun
tidur melulu ih kamu” Anisa menggoyang-goyangkan bahu Christy hingga dia
terbangun.
“Ya ampun Nis aku masih nagntuk,
ada apaan sih bangunin aku segala” ujar Christy yang masih mengucek-ngucek
matanya.
“Sebentar lagi kita mau landing
Christ, cepet pake seat belt kamu!” ujar Anisa kegirangan.
“Hah udah mau nyampe lagi?! Ya
ampun cepet banget yah” Christy terkejut seraya memakai seat beltnya dengan
tergesa-gesa.
“For all the passangers we’re
going to landing for few minutes later, so please wearing your seatbelt and
relaxs, thank you so much (untuk semua penumpang kita akan mendarat beberapa
menit lagi, jadi tolong kenakan sabuk pengaman anda dan bersantailah,
terimakasih)” ujar seorang pramugari dengan pengeras suara.
Beberapa menit kemudian
pesawatpun akhirnya mendarat dengan mulus tanpa hambatan apapun.
“Horeee sampai juga Nis” teriak
Christy kegirangan sambil mengangkat tangannya.
“Iya Christy akhirnya sampai
juga, ayo cepet kita turun” ujar Anisa tak sabar.
“Eh tas jangan lupa Nis” ujar
Christy.
“Iya nih lagi aku angkat” jawab
Anisa mengambil tas dari atas penyimpanan barang.
“Ayo-ayo cepet” Christy berjalan
mengikuti antrian keluar penumpang.
“Sebentar Christy, tas aku berat
nih” ujar Anisa kerepotan membawa tasnya.
“Oucchh ..” teriak seseorang
kesakitan kakinya terinjak oleh heels Anisa.
“Soyez prudent lorsque vous
marchez (hati-hati kalau jalan)” ujar seseorang pria berkaca mata hitam kepada
Anisa.
“I’m sorry ..” ujar Anisa.
Kemudian pria itu dengan wajah
juteknya langsung saja berjalan menjauhi Anisa sebelum Anisa sempat meminta
maaf kepada orang itu.
“Nis lama banget ayo turun” ujar
Christy menghampiri Anisa.
“Ah gara-gara kamu ninggalin, aku
jadi nginjek kaki orang tuh” ketus Anisa.
“Nah ko salah aku? kamu aja
jalannya ga hati-hati, kaki orang main libas aja .. haha” ledek Christy.
“Ah kamu malah ngeledek, bantuin
nih bawa tas aku berat tau” ujar Anisa.
“Iya cantik .. sini aku bantu”
Christy membantu Anisa membawakan tasnya.
“Thank you very much and have a
good day (terimakasih dan semoga harimu menyenangkan)” ujar pramugari dipintu
keluar penumpang.
“You’re welcome” ujar Anisa dan
Christy.
Sesampainya diluar pintu keluar
penumpang bandara Anisa dan Christy kegirangansetengah mati, ini pertama
kalinya mereka keluar negeri sehingga sensasinya begitu cetar!!
“Nis akhirnya kita sampai juga di
...” ujar Christy.
“PARIS!! Huuaaaaaaa” teriak Anisa
dan Christy sambil loncat-loncat kegirangan.
“Wah Christy aku masih ga nyangka
aja kita bisa kesini, aku mimpi ga sih Christ?” tanya Anisa sambil
menepuk-nepuk wajahnya.
“Tuh Nisa liat deh “Paris-Charles de Gaulle International Airport”, kita di
Paris Nis, di Paris .. aduh mimpi apa aku semalam yah bisa ke sini” ujar
Christy.
“Iya nih
aku senang banget .. Paris i’m coming!!” ujar Anisa sambil menghirup udara dan
menarik nafas sedalam dalamnya.
“Eh mana
nih jemputan kita Nis? dari tadi aku belum liat!” tanya Christy sambil
melihat-lihat sekitar.
“Eh itu
kali, tuh dia bawa tulisan “Miss Anisa and Christy from Indonesia”” ujar Anisa
menunjuk kepada seseorang yang membawa selembar kertas bertuliskan namanya.
“Iya coba
kita tanya yuk” ajak Christy kemudian menghampiri orang tersebut.
“Ehm,
excuse me are you waiting for us? (Permisi apakah anda menunggu kami)” tanya
Christy.
“Avez-vous
Anisa et Mlle Christy de l’Indonésie? (Apakah anda nona Anisa dan Christy dari
indonesia?)” tanya orang itu.
“Hah,
bahasa apa tuh?” tanya Christy bingung.
“Bahasa
Perancis kali Christ” ujar Anisa.
“Oui (Iya)”
ujar Anisa.
“Oh c’est
vrai, s’il vous plait venez à ma maîtresse (Oh ternyata benar, silahkan ikut
dengan saya nyonya)” ujar orang itu.
“Merci
(terima kasih)” ujar Anisa.
Akhirnya
mereka pun mengikuti orang itu dan masuk kedalam sebuah mobil sedan mewah yang
sudah disediakan.
“Nisa kamu
bisa bahasa Perancis?” tanya Christy didalam mobil.
“Aku ga
bisa” jawab Anisa.
“Nah tadi
kamu bisa tuh ngomong sama supir itu?” tanya Christy semakin penasaran.
“Christy
kamu ga baca yah buku panduan buat turis yang kita dapet, disitu ada beberapa
kosa kata sederhana buat panduan para turis supaya ga terlalu repot nantinya,
karena ga semua orang Perancis bisa bahasa Inggris” ujar Anisa sambil menarik
hidungnya Christy.
“Aduh, ga
usah pake narik hidung aku segala deh! Oia aku lupa jadi ga sempet dibaca deh
.. hehe” ujar Christy tertawa kecil.
“Ah
bukannya lupa kamu mah tidur terus di Pesawat juga” celetuk Anisa.
Merekapun
istirahat sejenak di dalam mobil sambil melihat-lihat pemandangan kota Paris
yang sangat indah.
“Excusez-moi
madame, nous sommes arrivés (Permisi nyonya, kita sudah sampai)” ujar supir itu
kemudian membukakan pintu untuk mereka.
“Merci
(terima kasih)” ujar Anisa.
Kemudian
Anisa dan Christy pun turun didepan sebuah gedung yang sangat megah dan sangat
tinggi.
“Ya ampun
Nisa liat deh tinggi banget gedungnya, gedung-gedung didaerah Sudirman sama
Thamrin sih masih kalah jauh yah” ujar Christy terkagum-kagum.
““Beauté la femme” (wanita itu
cantik)” Anisa membaca sebuah tulisan yang terpampang begitu besar diatas
koridor pintu masuk gedung itu.
“Wah Christy ternyata ini gedung
kantor pusat redaksi “Beauté la femme”, jauh banget yah sama yang di Jakarta”
ujar Anisa terkagum-kagum.
“Iya Nis, yang di Jakarta aja
udah segimana gedenya ini lebih-lebih lagi” timpal Christy.
Tak lama kemudian ada seorang wanita
menghampiri mereka.
“Bonjour Mesdames, si vous Anisa
et Christy de I’Indonésie? (Selamat siang nona-nona, apakah
anda Anisa dan Christy dari Indonesia?)” tanya gadis itu.
“Oh yes yes” jawab Anisa dan
Christy kebingungan.
“Okay, Please follow me (Okay,
tolong ikut denganku)” ujar gadis itu.
“Of course (tentu saja)” jawab
Anisa dan Christy.
“Yaelah bisa bahasa Inggris
kenapa ga pake bahasa Inggris aja yah, bikin kita bingung aja ni orang” celetuk
Christy kesal.
“Eh udah biarin suka-suka dia aja
kali Christ” jawab Anisa.
“Please, Our Manager had waiting
for you inside (Silahkan, Manager kami sudah menunggu kalian di dalam)” ujar
gadis itu mempersilahkan.
“Thanks a lot” jawab Anisa.
“Excuse me” ujar Anisa dan
Christy memasuki ruangan.
Ketika didalam mereka mendapati seorang wanita menggunakan blazer
abu-abu sedang menelepon dengan bahasa Perancis tentunya, Anisa dan Christy
masih terdiam berdiri memperhatikan orang tersebut.
“s’il vous plait s’asseoir (silahkan duduk)” ujar wanita itu
sambil masih menelepon.
“Eh apa tuh maksudnya Nis?” bisik Christy.
“Disuruh duduk kali” jawab Anisa.
“Yaudah yuk” ujar Christy, yang kemudian bergegas duduk di bangku
yang telah disediakan.
Setelah wanita itu selesai menelepon, dia langsung duduk dihadapan
Anisa dan Chrsty.
Part 2
“bonjour et bienvenue à I’ Beauté la femme Anisa et Christy
(Selamat siang dan selamat datang di Beauté la femme Anisa dan Christy)” ujar
wanita itu.
Anisa dan Christy hanya terdiam
dan bingung.
“HAHA .. pasti kalian ga ngerti
kan saya ngomong apa tadi?” ujar wanita itu.
“Eh .. ko bisa” Christy dan Anisa
terkaget.
“Kenapa kaget yah saya bisa
bahasa Indonesia?” ujar wanita itu sambil tersenyum.
“Oke, perkenalkan nama saya
Cherly Yuliana Angraini. Saya juga orang Indonesia loh sama kaya kalian cuman
bedanya saya udah lama aja tinggal disini, salam kenal yah” ujar Cherly sambil
menjulurkan tangan kepada Anisa dan Christy.
“Oh pantesan aja, bahasa
Perancisnya udah lancar banget. Iya salam kenal juga Bu Cherly saya Christy”
ujar Christy.
“Saya Anisa” ujar Anisa.
“Oh jadi kamu yang namanya
Christy kalo kamu Anisa” ujar Cherly.
“Iya Bu” jawab mereka berdua.
“Ga usah panggil saya ibu,
panggil aja Mba kalau ibu berasa tua saya jadinya” ujar Cherly.
“Iya bu, eh Mba Cherly” jawab
mereka.
“Kalian tau kenapa kalian disini
sekarang?” tanya Cherly.
“Eh Eh ..” Anisa dan Christy
masih terlihat gugup.
“Ayo coba jawab” ujar Cherly
sambil tersenyum.
“Kita mau ditraining mba” jawab
Christy.
“Ditraining apa emangnya?” tanya
Cherly lagi.
“Di training sesuai keahlian kita
masing-masing mba Cherly” jawab Anisa.
“Nah kalau kamu Anisa keahlian
kamu apa?” tanya Cherly.
“Kalau aku fashion and modeling
designer mba” jawab Anisa.
“Apa itu?” tanya Cherly lagi.
“Itu, jadi aku yang mendesain
baju atau perangkat pelengkap lain kaya aksesoris, atribut dan kelengkapan buat
dipake para model sebagai acuan mode juga sih mba, jadi aku harus dituntut
kreatif buat menciptakan mode serta tren baru dalam dunia mode dan fashion buat
dimuat dimajalah kita sebagai tren setter dunia” jawab Anisa.
“Oh gitu yah, nah kalau kamu
Christy keahlian kamu apa?” tanya Cherly kepada Christy.
“Kalau aku Marketing Strategy,
jadi aku harus berupaya menciptakan inovasi serta sistem tata cara pemasaran
produk kita yaitu majalah dengan berbagai varian strategi supaya majalah kita
semakin menarik dan berbeda dengan majalah lain, harus inovatif dan selau up
date dalam pemasarannya dengan sistem tertentu yang bakal saya aplikasikan
untuk menunjang dan menaikan penjualan” jawab Christy.
“Wah kamu pinter yah, belum saya
tanya alasannya kamu udah jawab duluan. Jadi intinya gini, setelah saya lihat
barusan kurang lebih kalian sudah paham job desk kalian seperti apa, cuman
tujuan kalian disini adalah untuk lebih memperkaya wawasan kalian sarta
menambah keahlian kalian dalam tugas dan pekerjaan masing-masing. Kalian ini
termasuk beruntung loh, dari puluhan negara yang ada kantor cabangnya, cumabeberapa
negara yang terpilih dan berhak mengirim satu atau dua wakilnya dari setiap
cabang perusahaan “Beauté la femme” akhirnya kalian lah yang terpilih karena
rating dan kinerja kalian sangat luar biasa, jadi saya harap waktu 3 bulan ini
untuk training disini bisa kalian manfaatkan dengan baik, sehingga nanti ketika
kalian pulang ke negara kalian kalian bisa mengaplikasikan buat kantor redaksi
cabang di negara kalian sendiri, buat lebih menunjang baik dari segi produksi
maupun penjualannya” ujar Cherly panjang lebar.
“Iya, mba makasih banyak kita
juga udah dikasih kesempatan yang luar biasa ini jadi bakal kita manfaatin
sebaik mungkin” ujar Anisa.
“Iya betul maksih banyak” ujar
Christy juga.
“Sebenarnya ini keputusan
management sih, kalian bersyukur aja udah terpilih dan maksimalkan kinerja
kalian” ujar Cherly.
“Yaudah sekarang kalian pasti
cape kan? istirahat dulu aja, tempatnya sudah kami sediakan nanti kalian bisa
tinggal dengan salah satu karyawan kita disini di mess yang khsusus kita
siapkan buat para karyawan perusahaan kita” ungkap Cherly.
“Iya mba makasih banyak” ujar
Anisa dan Christy.
Kemudian Cherly memanggil
seseorang untuk mengantar mereka ketempat yang akan dituju.
“Oia, besok kalian sudah mulai
training sekaligus kerja yah, jadi 3 bulan ini kalian tetap digaji kok jadi ga
usah khawatir” ujar Cherly.
“Iya mbak kami siap makasih
banyak” ujar mereka.
Seseorang masuk, ternyata gadis
itu yang mengantar Anisa dan Christy tadi kedalam.
“Mba Felly tolong anter Anisa
sama Christy ke mess kita ya, sementara mereka tinggal sama kamu aja, lagipula
kamu tinggal sendirian kan?” ujar Cherly.
“Iya mba Cherly, kalau gitu saya
permisi langsung antar mereka” ujar Felly.
“Iya silahkan” jawab Cherly.
Akhirnya merekapun bergegas pergi
untuk menuju tempat tinggal yang akan mereka tempati 3 bulan kedepan ini.
“Mba maaf kamu orang Indonesia
juga?” tanya Anisa.
“Iya aku orang Indonesia, kaget yah?” ujar Felly.
“Wah Nis, tadi kita ngomongin dia ngerti donk?” bisik Christy.
“Mba, maaf yah saya ga maksud loh tadi ngomongin mba” ujar
Christy.
“Iya ga apa-apa kok santai aja” ujar Felly.
“Oia kenalin aku Anisa” ujar Anisa memperkenalkan diri.
“Kalo aku Christy salam kenal yah” ujar Christy.
“salam kenal semuanya aku Felly, eh ga usah panggil mba panggil nama
aja yah” ujar Felly.
“Oh yaudah kalau gitu .. “ ujar Anisa.
“Kita dari “Beauté la femme” Indonesia Fell, kamu udah lama
kerja dan tinggal disini?” tanya Christy.
“Udah berapa lama yah, aku udah
kerja disini 3 tahun lah ya tapi tinggal di Paris udah 5 tahun” jawab Felly.
“Wah lama juga ya, ko bisa lama
gitu?” tanya Anisa.
“Iya aku kan ambil S2 disini jadi
2 tahun aku kuliah S2 disini habis itu dapet kerjaan deh disini” jawab Felly.
“Ada juga yah orang Indonesia
yang kerja disini, padahal secara ini majalah mode dunia loh salut aku jadinya”
ujar Anisa.
“Masih banyak lagi loh An orang
Indonesia yang kerja disini, dari model sampai stafnya juga” ujar Felly.
“Wah model juga ada? Siapa? Salut
banget aku” Christy terkejut.
“Ya begitulah, kalau kita kerja
keras pasti hasilnya baik ga peduli dari mana kalian berasal dari negara lain
juga banyak loh. Bisa jadi kalian juga kalau kinerja kalian memuaskan bisa aja di
rekrut kerja disini, jadi bukan dikantor cabang lagi” ujar Felly.
“Iya juga sih, ayo Nis yang
semangat!!” ujar Christy.
“Ayo silahkan masuk mobil, kita
langsung ke mess aja ya deket kok cuma 25 menit darisini” ujar Felly
mempersilahkan masuk Anisa dan Christy kedalam mobilnya.
Sesampainya di mess karyawan,
mereka tambah terkejut lagi.
“Gila ini mess apa apartemen? Ini
sih cocoknya apartemen!!” ujar Christy terkagum-kagum.
“Aku kira mess kaya rumah susun
gitu Fell, taunya ya ampun gede banget” ujar Anisa.
“Yah namanya juga perusahaan
besar, jadi fasilitas buat karyawan juga bener-bener diperhatkan” jawab Felly,
kemudian mengantar mereka ke kamarnya.
“Nah ini kamarnya, disana ada
kamar lagi tapi belum aku siapin habisnya aku ga tau sih kalian bakal tinggal bareng
aku, jadi maaf yah nanti aja biar aku siapain” ujar Felly.
“Wah makasih banget Fell, ini sih
bukan kamar tapi hotel bintang lima” Christy masih terkagum-kagum.
“Iya makasih Fell,eh bukannya
kamu harus kekantor lagi yah?” tanya Anisa.
“Oia, yaudah kalian aku tinggal
dulu yah. Maaf bukannya lancang ninggalin tamutapi aku masih ada kerjaan, nanti
udah pulang aku langsung balik kesini” ujar Felly.
Iya santai aja Fell, makasi
banget juga nih kita udah ngerepotin kamu” ujar Christy.
“Ah, ga apa-apa kali, oia kalian
kalau mau mandi dulu silahkan, kalau mau makan itu masih banyak makanan tinggal
ambil yah, aku tinggal dulu yah dadah semua” ujar Felly lalau bergegas pergi.
“Wah Nisa ga salah ya kita kerja
di “Beauté la femme”, bener-bener dijamin kebutuhan kita” ujar Christy.
“Ia Christ aku juga sampai kaget,
apalagi dibalik itu semua orang Indonesia juga turut membantu kesuksesan
perusahaan yah, mudah-mudahan kinerja kita bakal bagus terus dikontrak di pusat
deh” ujar Anisa.
“Amin, mantep nis kalau kita tinggal
di Paris” ujar Christy.
Merekapun akhirnya, mandi makan
dan istirahat sambil menunggu Felly pulang. Sampai-sampai mereka ketiduran
karena lelah diperjalanan, sementara itu esok hari bakal jadi awal baru buat
mereka menghabiskan waktu dan belajar di Paris tentunya sebuah kota mode nan
romantis.
Part 3
“Hey bangun masih sore udah pada tidur!!” ujar Felly yang baru
pulang kerja membangunkan Anisa dan Christy.
“Hoaam ..” Christy menguap seraya mengucek-ngucek matanya.
“Nis bangun” ujar Christy membangunkan Anisa yang tidur
disebelahnya.
“Heemmm” Anisa terbangun matanya masih sedikit rapet sehingga dia
hanya duduk terbengong.
“Ayo cepet bangun, nih aku bawa makanan” ujar Felly sambil
mengajak mereka ke meja makan.
“Nis .. Nis ayo cepet bangun Felly bawa makanan tuh” ujar Christy
yang langsung terbangun mendengar Felly membawa makanan.
“Iya Christ sebentar nyawa aku masih belum kumpul nih” ujar Anisa
yang kemudian beranjak dari tempat tidur dan berdiri sejenak.
Christy dan Anisa pun menghampiri Felly yang sedang mempersiapkan
makanannya dimeja.
“Eh kalian, sini yuk ayo duduk” ujar Felly.
“Iya makasih” jawab Anisa dan Christy.
“Kalian kecapean yah? Sampai pules gitu tidurnya, tadi udah pada
makan?” tanya Felly.
“Iya nih Fell cape banget tadi habis mandi langsung tidur deh kita
ya Christ” ujar Anisa.
“Iya baru kali ini kita perjalanan jauh soalnya, tadi belum sempet
makan Fell kita ga tau makanannya dimana .. hehe” ujar Christy.
“Ya ampun kasian amat belum pada makan, padahal itu dilemari dapur
banyak makanan. Tapi yaudah kita makan ini aja” ujar Felly sambil mengambil
piring.
“Ini makanan apa Fell? Ko bentuknya gitu?” tanya Anisa.
“Oh ini makanan Prancis Nis, eh jangan salah loh bentuknya kaya
gitu rasanya mantep banget” ujar Felly.
“Yaudah kita cobain ya Fell” ujar Christy langsung mengambil
makanannya.
“Ih kamu Christ keliatan banget laparnya” ujar Anisa.
“Iyalah Nis dari tadi sampai Paris kita belum makan kan? Oia Fell
bahasa Prancisnya selamat makan apa?” tanya Christy.
“Bon appétit (selamat makan) Christ” ujar Felly sambil membawakan
gelas dan satu teko kecil teh hangat.
“Oh itu, semuanya Bon appétit (selamat makan)!!” teriak Christy
penuh semangat.
Anisa dan Felly hanya tertawa melihat perilaku Christy yang sangat
lucu seperti itu. Setelah selesai makan mereka bertiga duduk bersantai disofa
yang menghadap ke jendala sambil melihat pemandangan senja kota Paris.
“Wah kenyaaaang” ujar Christy yang memegangi perutnya karena
kekenyangan.
“Enak kan Christ makanannya?” tanya Felly.
“Wah enak banget Fell aku suka banget, ya ga Nisa?” ujar Felly.
“Ya lumayan lah tapi berlendir gitu iii” ujar Anisa.
“Berlendir sih berlendir tapi habis juga .. haha” ujar Felly.
“Abisnya lapar sih” ujar Anisa.
“Eh Felly bagus yah view dikamar kamu pas banget kearah sunset”
ujar Anisa.
“Iya memang aku juga sering ngabisin waktu disini kalau pulang
kerja sambil minum teh, biasanya sih sendiri tapi sekarang seru ada kalian
soalnya” ujar Felly.
“Oia Fell nanti malem kita jalan-jalan keluar yuk” ujar Christy.
“Besok aja gimana Christ, hari ini aku cape banget nih lagian
besok juga kalian kan harus kerja dan mulai trainingnya. Kalau besok kan malam
minggu jadi kita bisa punya waktu banyak buat jalan-jalan” ujar Felly.
“Yaudah deh kalau gitu” ujar Christy.
“Yah padahal aku juga pengen jalan-jalan, tapi yaudah deh sekalian
kita siap-siap buat besok Christ” ujar Anisa.
Akhirnya malam itu mereka hanya diam dikamar apartemen sambil
mengobrol banyak dengan Felly yang berbagi pengalaman dengan mereka selama
tinggal di Prancis. Waktu tidur pun tiba mereka semua beranjak tidur hingga
keesokan harinya.
“Anisa, Christy kalian udah siap belum? ayo berangkat” teriak
Felly didepan pintu sambil memakai heelsnya.
“Iya sebentar Fell” teriak Anisa dan Christy.
“Yuk Fell kita berangkat maaf agak lama” ujar Anisa dan Christy.
“Wah Nis hari ini kita langsung kerja aja gitu?” tanya Christy.
“Ga tau juga Christ, coba nanti kita tanya mba Cherly” jawab
Anisa.
(Di dalam mobilnya Felly)
“Fell kalau kamu kerja di “Beauté la femme” sebagai apa?”
tanya Anisa.
“Oh aku sih sekarang Asisten
Managernya Cherly” jawab Felly sambil menyetir mobil.
“Kamu akrab yah sama mba Chery?”
tanya Christy.
“Akrab juga sih, memang kalau
dikantor aku panggil dia mba juga, tapi kalau diluar ya kita saling panggil
nama aja. Lagipula Cherly orangnya supel ko, dia baik banget sama bawahannya
dan pekerja keras pastinya sampai dia bisa diposisi yang dia jabat saat ini
semua karena kerja kerasnya” ungkap Felly.
“Oh gitu, wah wajib kita contoh
tuh Nis” ujar Christy.
“Iya betul” ujar Anisa.
(Di parkiran basement kantor)
“Sampe juga, yuk kita turun” ujar
Felly sambil mematikan mesin mobil.
“Cepet yah belum juga aku ngedip
.. haha” ujar Christy sambil tertawa.
“Kamu ada-ada aja Christ” ujar
Anisa.
“Bonjour Felly” sapa seseorang
karyawan dipagi itu.
“Bien le bonjour” jawab Felly.
“Apatuh Fell artinya?” tanya
Christy.
“Oh itu selamat pagi” jawab Felly
sambil berjalan menuju lift.
“Catet Nis buat kosa kata kita”
ujar Christy.
“Ih aku sih udah tau ya” ujar
Anisa.
“Wah curang kamu” ujar Christy.
“Nah kamu bukannya belajar” ledek
Anisa.
“Yaudah aku tanya Felly aja” ujar
Christy jutek.
Sepanjang jalan dengan cerewetnya
Christy terus bertanya kepada Felly, sampai-sampai Anisa tertawa melihatnya
Felly pun geleng-geleng kepala kebingungan seraya sakit kepala akan semua
pertanyaan Christy. Sesampainya didalam kantor mereka langsung menemui Cherly
untuk memperoleh instruksi selanjutnya.
“Kita langsung ketemu mba Cherly
aja yah” ujar Felly.
“Yaudah hayu” jawan Anisa dan
Christy
“Tok tok tok” Felly mengetuk
ruangannya Cherly.
“Entrer (silahkan masuk)” jawab
Cherly dari dalam.
“Bonjour maistresse (selamat pagi
mba)” ujar Felly memberi salam.
“Bien le bonjour Felly (selamat
pagi juga Felly)” jawab Cherly.
“Bonjour” ujar Anisa dan Christy
bersamaan.
“Bien le bonjour Anisa et
Christy” jawab Cherly.
“Wah kalian udah mulai pake
bahasa Prancis yah?” ujar Cherly.
“Dikit-dikit mba” ujar mereka.
“Harus bisa yah, penting loh
kalau kalian kerja disini. Soalnya ga begitu banyak yang bisa bahsa Inggris”
ujar Cherly.
“Oia gimana malam kalian bisa
tidur atau masih home sick nih?” tanya Cherly.
“Udah mba, malah kita tidur pules
yah” jawab Christy.
“Iya malah seru, bukannya home
sick malah betah mba disini” ungkap Anisa.
“Wah bagus donk kalau gitu,
kalian cepet beradaptasi” ujar Cherly.
“Oia .. Mba hari ini kegiatannya mereka
apa ya?” tanya Felly.
“Oh itu, yaudah kamu ajak mereka
keliling-keliling kantor dulu, kenalin kesetiap divisi dari mulai penyusun
redaksi, marketing, informasi, terus pemotretan model, sampai kepercetakan
bagian produksi juga” jawab Cherly.
“Baik mba” ujar Felly.
“Maaf yah Fell untuk kari ini
tolong kamu arahkan dulu mereka, tolong dipandu lah istilahnya maaf ngerepotin
kamu jadinya” ujar Cherly.
“Iya mba ga apa-apa ko dengan
senang hati” jawab Felly.
“Oia Anisa, Christy ada yang mau
kalian tanyakan dulu?” ujar Cherly.
“Ga ada kayanya mba udah cukup,
makasih” ujar Anisa.
“Selebihnya semua divisi dan
kegiatan sama kaya dinegara kita yah mba?” tanya Christy.
“Kurang lebih sama, cuma ini kan
versi internasionalnya jadi beda sama yang di Indonesia yang cuma sekedar versi
lokal sana aja. Dan juga disini lebih banyak divisi dan juga model-model disini
ada yang dari luar negeri juga loh” ujar Cherly.
“Berarti banyak bedanya yah mba?”
ujar Christy.
“Iya Christ bisa dibilang begitu,
nanti kalian akan liat sendiri deh pokonya” ujar Cherly.
“Iya mba makasih” ujar Christy.
“Yaudah kita semua briefing pagi
dulu yuk, sekalian saya kenalkan sama Direktur utama perusahaan kita” ujar
Cherly.
“Iya mba” jawab mereka kompak.
Setelah briefing pagi itu Anisa
dan Christy mulai berkeliling kantor untuk melihat seluruh aktifitas kerja
semua karyawan ditemani Felly yang mamandu mereka.
“Fell jadi itu Direkturnya ya?
Yang Mr. Maurice itu, orangnya ramah yah?” ujar Anisa.
“Iya Nis dia memang gitu
orangnya, baiiik banget. Nah itu yang aku suka kerja disini, orangnya itu
friendly semua dan ga pelit ilmu buat newbie yang baru datang” ujar Felly.
“Oia Fell terus kita mau kemana
ini?” tanya Christy.
“Hemm .. yaudah kita kebagian
redaksi dulu aja” jawab Felly.
“Wah tempat aku tuh nanti” ujar
Anisa.
“Iya Nis, nanti kamu disana
trainingnya” jawab Felly.
Merekapun berjalan menuju ruang
tempat bagian redaksi berada, tepatnya dilantai 8 gedung “Beauté la femme”.
“Nah ini nih ruangan bagian
redaksi majalah kita” ujar Felly didepan ruangan itu sambil menunjukan kepada
Anisa dan Christy.
“Bonjour” sapa Felly kepada semua
karyawan bagian redaksi.
“Bien le bonjour Felly” jawab
mereka semua.
“Hey Felly, Qoi sont ces gens qui
sont avec vous? (Hey Felly siapa orang-orang yang sedang bersama kamu?)” tanya
orang-orang disana.
“ils introduisent nes collègues
de l’Indonésie (kenalkan mereka rekan kerja kita dari indonesia)” ujar Felly.
“Hallo ..” sapa mereka dengan
ramah.
“ils vont apprendre dans notre
société pendant 3 mois (mereka akan belajar di perusahaan kita selama 3 bulan)”
ujar Felly.
“donc je vous prie tous de
coopération et d’orientation (jadi saya mohon kerjasama dan bimbingan kalian
semua yah)” ujar Felly.
“Ok (oke)” ujar mereka.
“Cette introduire cette Anisa et
Christy (Kenalkan ini Anisa dan ini Christy)” ujar Felly mengenalkan Anisa dan
Christy.
“Bonjour de Anisa (Halo saya
Anisa)” ujar Anisa sambil melambai.
“Nis saya bahasa Prancisnya apa?”
tanya Christy berbisik.
“Je Christ” jawab Anisa.
“Hii Je Christy” ujar Christy.
“Haii Anisa et Christy” ujar
semuanya.
“Anisa qui allait plus tard
apprendre ici donc s’il vous plaît des conseils pur Anisa (kalau Anisa nanti
bakalan belajar disini jadi tolong bimbingannnya yah buat Anisa)” ujar Felly.
“Survivants ont rejoint Anisa
(selamat bergabung Anisa” ujar mereka.
Anisa hanya tersenyum seraya
melambaikan tangan karena tidak paham kalimat panjang.
“Angel vous plaît aider Anisa
cours de l’excercice ici (Angel tolong kamu bantu Anisa selama latihan disini
yah)” ujar Felly.
“Oui (iya)” ujar Angel yang maju
kedepan menghampiri Felly.
“kamu panggil aku Fell?” tanya
Angel.
“Aduh .. bukan itu, maksud aku
selama Anisa disini tolong kamu bimbing dia. Kamu kan bisa bahasa Prancis bantu
dia komunikasi sekaligus ajarin yang dia perlu pelajari disini” ujar Felly.
“Oh gitu iya serahin aja sama aku
.. hehe” ujar Angel.
“Hai Anisa salam kenal” ujar
Angel.
“Eh bisa bahasa Indonesia juga!!”
Christy terkejut.
“Hai juga” ujar Anisa.
“Aku Christy” ujar Christy.
“Hai juga” jawab Angel.
“Nis .. Angel ini baru 1,5 tahun
kerja disini kalau dia dari Jakarta, sama kaya kita orang Indonesia juga”
ungkap Felly.
“Wah bener yah kata kamu Fell
banyak orang Indonesia kerja disini” ujar Christy.
“Yaudah Njel kita mau lanjut
keliling lagi, nanti sehabis keliling kamu siapin apa aja yang diperluin sama
Anisa yah” ujar Felly.
“Oke siap” jawab Angel.
“Chacun d’entre nous aller
d’abord, merci (semuanya kita pergi dulu yah, terima kasih)” ujar Felly
berpamitan.
“Wah Fell untung ada orang
Indonesinya yah aku jadi agak tenang nih .. hufft” ujar Anisa sambil menghela
nafas.
“Aduh kira-kira di staf marketing
nanti ada juga ga yah” ujar Christy.
“Aduh Christ kayanya ga ada deh”
ujar Felly.
“Aduh mampur gue!!” ujar Christy
panik.
“Haha .. santai aja Christ ada ko
beberapa yang bisa bahasa Inggris jadi ga usah khawatir juga” ujar Felly.
“Tapi tetep aja Fell aduh ..”
ujar Christy.
“Sekarang kita kemana lagi Fell?”
tanya Anisa.
Singkatnya hari itu mereka
mengelilingi kantor untuk sekedar mengetahui semua divisi serta tugas
masing-masing, jadi tujuannya mereka mengetahui semua alur produksi dari awal
sampai akhir pembuatan majalah.
“Nah Anisa, Christy kalau disini
ini ruang pemotretan. Semua model kita biasanya kumpul disini sama photograpernya
juga” ujar Felly.
“Oh gitu ..” ujar Anisa dan
Christy kagum.
“Nah kamu Anisa nanti hasil
ide-ide design sama properti atau aksesoris yang udah kamu buat bakal dipake
sama model kita. Bagus ngganya semua tergantung kamu nanati dalam hal mendesign”
ujar Felly.
“Wah aku jadi gugup ..” ujar
Anisa.
“Hayo loh Nis ..” Christy usil
menakuti Anisa.
“Apasih kamu ..” ujar Anisa.
“Tapi tenang aja Nis, ga semua
hasil kamu juga ko. Kita kan ada designer terkenal juga yang kerjasama bareng
kita dalam hal menyediakan busana buat para model, nah kamu tinggal matchingin
aja sama aksesoris atau property yang bakal dipake model buat sesi pemotretan”
ujar Felly.
“Wah berati aku bakal sering
kesini juga donk ngarahin modelnya” ujar Anisa.
“Bisa jadi nis, nanti kamu tanya
Angel aja buat lebih detilnya” ujar Felly.
“Wah cewek lemot tadi bakal jadi
patner kamu Nis” ujar Christy.
“Hus Christy sembarangan kamu
ngomongnya” ujar Anisa.
“Ih emang bener ya Fell, tadi
kamu ngomong apa dia nagkepnya apa .. haha” ujar Christy.
“Iya juga sih .. hehe” ujar
Felly.
“Ah kalian samanya” ujar Anisa.
Merekapun memperhatikan sejenak
prosesi pemotretan dan beberapa model yang sangat cantik-cantik sedang
beraktifitas.
“Je ne veux pas porter cette!!
(aku ga mau pake ini!!)” teriak salah satu model yang baru saja keluar dari
ruang ganti.
“mais vous devez l’utiliser pour
adapter le concept (tapi kamu harus pake ini supaya sesuai dengan konsep)” ujar
seorang stylish membujuknya.
“je ne voeux toujours pas (aku
tetap ga mau)” ujar model cantik itu.
“Wah kenapa tuh Fell, dia
marah-marah yah?” tanya Christy.
“Iya, dia bilang ga mau pake
kostum itu. Udah dibujuk supaya sesuai konsep tapi tetep ga mau juga” ujar
Felly.
“Wah cantik sih cantik tapi manja
yah” ujar Christy.
“Tapi kalau aku liat sama latar background
terus propertynya, emang kostumnya ga sesuai sih Christ, model itu ga salah amat
malah jeli menurut aku” ungkap Anisa.
“Wah kamu kayanya lebih tau deh
Nis” ujar Felly.
“Wii Anisa gitu loh” ujar
Christy.
“Haha biasa aja ah” ujar Anisa
tersipu malu.
(Tiba-tiba)
“Fell lagi apa?” tanya seseorang
dari belakang.
“Eh kamu ..” ujar Felly terkejut
seraya menengok kebelakang.
Part 4
“Oia Anisa, Christy kenalin ini Kezia”
ujar Felly.
“Hai aku Anisa” ujar Anisa.
“Aku Christy” ujar Christy.
“Salam kenal semua aku Kezia “ravi
de vousrencontrer” (senang bertemu kalian)” ujar Kezia.
“Apa tuh artinya?” tanya Christy.
“Senang bertemu kalian” ujar
Felly.
“Oh .. (Oui Oui) iya sama kita
juga senang” ujar Christy.
“Nah temen-temen Kezia ini model
senior loh disini, cantik, ramah, ga sombong lagi” ujar Felly.
“Ah kamu Felly bisa aja deh” ujar
Kezia.
“Oia kalian dari mana terus lagi
ngapain disini?” tanya Kezia.
“Kita dari Jakarta ka, kebetulan
kita lagi training disini 3 bulan” ujar Anisa.
“Oh gitu, wah seru donk yah nambah
pengalaman baru buat kalian” ujarKezia.
“Kaka udah berapa lama jadi model
disini? Dari Indonesia juga kan?” tanya Christy.
“Kalau aku udah hampir 5 tahunan
yah kalau ga salah, iya aku sama kalian dari Indonesia juga pastinya,” jawab
Kezia.
“Wah udah berpengalaman yah?”
tanya Anisa.
“Aduh ga Nis, waktu segitu belum
ada apa-apanya dibandingin yang lain” ujar Kezia.
“Wah kaka ini merendah terus yah
orangnya, aku suka orang kaya gitu” ujar Christy.
“Nah bener Christ Kezia ini emang
orangnya gitu, makanya cepet akrab sama orang lain” ujar Felly.
“Oia Kez ntar Anisa ini nih yang
bakal jadi fashion designer buat para model disini, sekalian juga kamu bimbing
dia” ujar Felly.
“Wah seru donk kalau gitu, pasti
kamu jeli dan pinter banget yah dalam hal busana dan penampilan” ujar Kezia.
“Wah biasa aja kak, aku masih
harus banyak belajar ko” ujar Anisa.
“Kalau kamu Christy training
dibagian apa?” tanya Kezia.
“Aku dibagian Marketing Strategy
kak” jawab Christy.
“Wah susah juga tuh, siap-siap
aja pusing ya ga Fell?” ujar Kezia.
“Betul-betul” ujar Felly
mengangguk-angguk.
“Waduh, aku jadi takut. Maksudnya
gimana tuh ka?” tanya Christy.
“Ya siap-siap aja bersaing sama
pesaing majalah kita yah Fell terutama sama majalah “éblouissant”” ujar Kezia.
“Kenapa tuh ka?” tanya Christy.
“Wah kalau dari historisnya sih
panjang juga yah kalau diceritain, kita tuh sama mereka bisa dibilang 11:12
dalam hal produksi, penjualan serta kualitas, makanya persaingan diantara kita
sering memanas” ungkap Felly.
“kualitas produksinya baik modelnya,
designnya semua bisa setara bahkan diatas kita” ungkap Kezia.
“Bisa gitu ya kak?” tanya Anisa.
“Kenapa bisa? Sebenernya ini
rahasia sih tapi aku yakin lambat laun kalian juga bakal tau. Jadi mantannya
Cherly itu adalah salah satu orang terpenting di éblouissant” ujar Felly.
“Nah lo, terus ka lanjut
ceritanya” ujar Christy yang terlihat antusias memperhatikan.
“Ya dulu tuh Cherly sama
mantannya itu kerja ditempat yang sama yaitu di perusahaan kita ini sekarang,
mereka berdua punya peranan penting dalam perusahaan karena ide-ide mereka yang
begitu luar biasa. Nah suatu ketika mereka berdua punya ide yang sama untuk
meningkatkan kemajuan perusahaanlah istilahnya, tapi salahnya pacarnya Cherly itu
dia malah ngejual idenya itu ke redaksi majalah éblouissant, jelas aja Cherly
marah itu ide mereka berdua tapi dijual begitu aja” ujar Felly.
“Nah sejak kejadian itu pacarnya
Cherly itu dipecat dan hubungan mereka malah jadi semakin memburuk, akhirnya si
pacarnya itu malah gabung sama éblouissant jelas aja Cherly tambah marah dan ga
terima dengernya akhirnya karena masalah kerjaan hubungan mereka pun berakhir,
bahkan sampai detik ini persaingan diantara mereka makin panas aja dan
permusuhan antara mereka makin menjadi-jadi” ungkap Kezia juga.
“Wah gitu ternyata ceritanya”
ujar Christy.
“Bisa gitu yah yang awalnya
saling mencintai jadi buruk gitu hubungannya” ujar Anisa.
“Bisa aja Nis, makanya urusan
kerjaan jangan dicampur adukan sama urusan pribadi bisa runyam” ujar Christy.
“Ah ga gitu juga kali Christ”
ujar Anisa.
“Hahaha .. oia biar cepet akrab
dan enak kalian jangan panggil kakak ya, panggil aja nama aku OK?” ujar Kezia.
“Oui” jawab Anisa dan Christy
bersamaan.
Semua tertawa dan saling
melanjutkan pembicaraan mereka, sikap Kezia dan Felly yang begitu ramah membuat
Anisa dan Christy merasakan kenyamanan berada disana dan membuat mereka semakin
termotivasi akan cerita serta kisah-kisah pendahulunya itu.
“Hey Kez giliran kamu tuh photo
shootnya” ujar salah seorang model cantik menghampiri.
“Wihh pasti dari Indonesia juga
yah?” ujar Christy.
“Wah kamu juga yah?” ujar model
itu.
“Iya berarti kiita samaan yah ..
haha” ujar Christy.
“Iyalah Christy ngomongnya aja
bahasa Indonesia” ujar Anisa.
“Yaudah aku photo shoot dulu yah,
sampai ketemu lagi yah Anisa Christy” ujar Kezia yang bergegas ke stage.
“Iya sukses yah” ujar Anisa dan
Christy.
“Hey kalian siapa?” tanya model
itu.
“Mereka yang lagi training disi
Stef” jawab Felly.
“Oh training, aku kira karyawan
baru” ujar Steffy.
“Iya, salam kenal yah aku Anisa”
ujar Anisa mengajak bersalaman.
“Kalau aku Christy” ujar Christy.
“Aku Steffy, salam kenal yah
semua” ujar Steffy sambil tersenyum.
“Kamu seangkatan sama Kezia yah?”
tanya Christy.
“Wah aku sih baru, Kezia udah
senior aku sih baru 1,5 tahun” jawab Steffy.
“Kamu Indonesianya dari daerah
mana Steff?” tanya Anisa.
“Aku sih dari Bandung Nis” jawab
Steffy.
“Aiihhhh sami atuh abdi ge ti
Bandung!!” teriak Anisa.
“Aduh Anisa biasa aja donk!!”
ujar Christy yang terkejut.
Felly hanya tertawa
menyaksikannya.
“Waduh sami atuhnya, euleuh
euleuh tiasa patepang sareng saderek sadulur” ujar Steffy nyablak.
“Fell liat tuh orang sekampung
kalau ketemu gitu tuh, girangnya setengah mati” bisik Christy kepada Felly.
“Hihi .. lucu tau Christ,
emangnya kalau kamu dari mana aslinya?” tanya Felly.
“Aku sih
dari Menado tapi udah lama tinggal di Jakarta” jawab Christy.
“Wah samaan
donk sama Kezia, dia kan dari Menado juga” ujar Felly.
“Wah!! Yang bener? Aih kamu ga
bilang-bilang?” ujar Christy terkejut.
“Aduh samanya kamu juga Christy bisa
aja bilang ke Anisa .. haha” ujar Felly dalam hati seraya terkejut akan
ekspresi Christy.
“Steff anter aku ke food court
yuk” ujar seorang model yang sangat cantik menghampiri.
“Hey, sebentar donk aku lagi
ngobrol dulu” jawab Steffy.
“Siapa sih mereka? Ga penting banget”
ujar model itu ketus.
“Oh mereka yang lagi training, ni
Anisa sama kaya aku dari Bandung kalau ini Christy” ujar Steffy.
“Oh dari Indonesia juga, aduh
makin banyak aja deh karyawan and orang-orang Indo disini jadi berasa kaya di
negara sendiri ga kerasa atmosfir luar negrinya” ujar dia ketus.
“Hai, kamu namanya siapa aku
Anisa salam kenal” ujar Anisa sambil menjulurkan tangannya.
“Hey who are you? Penting yah gue
tau nama lu?” jawab si model itu ketus sambil menepis tangan Anisa.
“Heh biasa aja donk Ryn, ga usah
songong! Model amatir aja gaya lu selangit” ujar Felly geram sambil terbangun.
“Eh bukan urusan lu yah, nah lu
siapa cuma staff yang gak penting!” ujar Ryn.
“Eh jaga yah mulut lu” ujar Felly
semakin kesal.
“Eh eh udah-udah” Steffy
tiba-tiba menengahi.
“Yaudah Ryn yuk kita ke food
court, kalau disini bisa tambah rusuh ntar” ujar Steffy yang bergegas menarik
tangan Ryn dan mengajaknya menjauh.
“Semua aku tinggal dulu yah,
Anisa nanti kita ngobrol lagi OK” ujar Steffy.
“Iii iya steff” jawab Anisa yang
masih terkejut.
Kemudian Steffy dan Ryn bergegas
pergi.
“Belagu tuh anak, model baru
seumur jagung aja udah songong” gerutu Felly.
“Oh model galak dan manja itu
namanya Ryn ternyata” ujar Christy berbisik kepada Anisa.
“Iya Christ sombongnya minta ampun
ih” ujar Anisa.
“Fell dia itu memang gitu
orangnya?” tanya Anisa.
“Iya Nis, kelakuannya ga banget
makanya banyak yang ga suka sama dia disini” jawab Felly.
“Ko bisa sih jadi model disini
Fell?” tanya Christy.
“Iya dia kan top model Asia,
makanya dia dapet kontrak disini eh udah disini makin gede kepala aja dia,
kesel aku jadinya” ujar Felly.
“Oh Top Model Asia Nis .. haha”
ujar Christy.
Anisa hanya tersenyum-senyum saja
melihatnya, akhirnya mereka melanjutkan berkeliling untuk melihat divisi-divisi
selanjutnya, tinggal marketing, operasional hingga bagian percetakan yang akan
mereka kunjungi. Singkatnya agenda hari itu untuk berkeliling, akhirnya selesai
sudah tepat di jam makan siang. Sambil melanjutkan obrolan, mereka beristirahat
disebuah food court dilantai bawah yang disediakan untuk seluruh karyawan.
“Yah Felly aku orang Indonesia
sendiri didivisi Marketing nanti .. huhu” ujar Christy merengek.
“Ya ga apa-apa nanti juga kamu
kenal sama orang-orang disana” ujar Anisa.
“Iya Christ bawa santai aja” ujar
Felly sambil meminum es lemon teanya.
“Hey gimana kelilingnya udah
selesai?” ujar Cherly yang tiba-tiba datang.
“Udah mba” jawab Christy dan
Anisa kompak.
“Yaudah kalau gitu sehabis
istirahat kalian langsung kerja yah sekaligus trainingnya, tapi jangan anggap
ini cuma training, anggap ini suatu kerjaan supaya kalian bisa lebih maksimal”
ujar Cherly.
“Iya mbak Cherly aku siap,
lagipula asik didivisi aku ada orang Indonesianya” ujar Anisa.
“Oia dibagian desain kan ada
Angel yah, nanti kamu bisa tanya-tanya sama dia” ujar Cherly.
“Kalau kamu gimana Christy?”
tanya Cherly.
“Aku sendirian mbak ga ada
temennya” ujar Christy.
“Wah kasian yah .. hehe” ledek
Cherly.
“Tapi ga apa-apa ko kamu berbaur
aja nanti juga kenal” ujar Cherly.
“Iya mba nanti aku coba” ujar Christy
lesu.
“Yaudah kalau gitu saya balik
keruangan lagi yah masih banyak kerjaan soalnya” ujar Cherly.
“Ga makan siang dulu mba?” tanya
Felly.
“Aku udah Fell, oia selesai makan
siang kamu keruangan saya yah ada yang mau kita bahas. Sekaligus kita ada rapat
sama Mr. Piere” ujar Cherly.
“Yaudah mba nanti sekalian saya
siapkan keperluan rapatnya” ujar Felly.
“Semuanya saya duluan yah” ujar
Cherly sambil bergegas pergi.
“Iya mbak” jawab mereka.
“Wah mba Cherly sibuk bener yah,
gimana sama suaminya kali yah” ujar Anisa.
“Wah Nis jangankan suami pacar
aja belum punya” ujar Felly.
“Nah ko bisa? Udah mapan gitu
masih single?” ujar Christy.
“Iya semenjak putus sama pacarnya
itu, dia belum pernah keliatan pacaran bahkan deket sama cowok lain” ujar
Felly.
“Oh gitu, masih cinta kali yah”
ujar Christy.
“Mungkin aja Christ” ujar Anisa.
“Eh cepet abisin makanannya
sebentar lagi kita masuk kerja” ujar Felly.
Merekapun beregas melanjutkan
makan siang mereka, setelah itu Anisa dan Christy harus bersiap-siap
melanjutkan dan memulai pelatihan serta pekerjaan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar