Sabtu, 13 Desember 2014

Anisa Je t'aime (Anisa aku mencintaimu) part 1-4



Anisa Je t'aime (Anisa aku mencintaimu)



Part 1

“Christy bangun! ayo cepet bangun tidur melulu ih kamu” Anisa menggoyang-goyangkan bahu Christy hingga dia terbangun.

“Ya ampun Nis aku masih nagntuk, ada apaan sih bangunin aku segala” ujar Christy yang masih mengucek-ngucek matanya.

“Sebentar lagi kita mau landing Christ, cepet pake seat belt kamu!” ujar Anisa kegirangan.

“Hah udah mau nyampe lagi?! Ya ampun cepet banget yah” Christy terkejut seraya memakai seat beltnya dengan tergesa-gesa.

“For all the passangers we’re going to landing for few minutes later, so please wearing your seatbelt and relaxs, thank you so much (untuk semua penumpang kita akan mendarat beberapa menit lagi, jadi tolong kenakan sabuk pengaman anda dan bersantailah, terimakasih)” ujar seorang pramugari dengan pengeras suara.

Beberapa menit kemudian pesawatpun akhirnya mendarat dengan mulus tanpa hambatan apapun.

“Horeee sampai juga Nis” teriak Christy kegirangan sambil mengangkat tangannya.

“Iya Christy akhirnya sampai juga, ayo cepet kita turun” ujar Anisa tak sabar.

“Eh tas jangan lupa Nis” ujar Christy.

“Iya nih lagi aku angkat” jawab Anisa mengambil tas dari atas penyimpanan barang.

“Ayo-ayo cepet” Christy berjalan mengikuti antrian keluar penumpang.

“Sebentar Christy, tas aku berat nih” ujar Anisa kerepotan membawa tasnya.

“Oucchh ..” teriak seseorang kesakitan kakinya terinjak oleh heels Anisa.

“Soyez prudent lorsque vous marchez (hati-hati kalau jalan)” ujar seseorang pria berkaca mata hitam kepada Anisa.

“I’m sorry ..” ujar Anisa.

Kemudian pria itu dengan wajah juteknya langsung saja berjalan menjauhi Anisa sebelum Anisa sempat meminta maaf kepada orang itu.

“Nis lama banget ayo turun” ujar Christy menghampiri Anisa.

“Ah gara-gara kamu ninggalin, aku jadi nginjek kaki orang tuh” ketus Anisa.

“Nah ko salah aku? kamu aja jalannya ga hati-hati, kaki orang main libas aja .. haha” ledek Christy.

“Ah kamu malah ngeledek, bantuin nih bawa tas aku berat tau” ujar Anisa.

“Iya cantik .. sini aku bantu” Christy membantu Anisa membawakan tasnya.

“Thank you very much and have a good day (terimakasih dan semoga harimu menyenangkan)” ujar pramugari dipintu keluar penumpang.

“You’re welcome” ujar Anisa dan Christy.

Sesampainya diluar pintu keluar penumpang bandara Anisa dan Christy kegirangansetengah mati, ini pertama kalinya mereka keluar negeri sehingga sensasinya begitu cetar!!

“Nis akhirnya kita sampai juga di ...” ujar Christy.

“PARIS!! Huuaaaaaaa” teriak Anisa dan Christy sambil loncat-loncat kegirangan.

“Wah Christy aku masih ga nyangka aja kita bisa kesini, aku mimpi ga sih Christ?” tanya Anisa sambil menepuk-nepuk wajahnya.

“Tuh Nisa liat deh Paris-Charles de Gaulle International Airport”, kita di Paris Nis, di Paris .. aduh mimpi apa aku semalam yah bisa ke sini” ujar Christy.

“Iya nih aku senang banget .. Paris i’m coming!!” ujar Anisa sambil menghirup udara dan menarik nafas sedalam dalamnya.

“Eh mana nih jemputan kita Nis? dari tadi aku belum liat!” tanya Christy sambil melihat-lihat sekitar.

“Eh itu kali, tuh dia bawa tulisan “Miss Anisa and Christy from Indonesia”” ujar Anisa menunjuk kepada seseorang yang membawa selembar kertas bertuliskan namanya.

“Iya coba kita tanya yuk” ajak Christy kemudian menghampiri orang tersebut.

“Ehm, excuse me are you waiting for us? (Permisi apakah anda menunggu kami)” tanya Christy.

“Avez-vous Anisa et Mlle Christy de l’Indonésie? (Apakah anda nona Anisa dan Christy dari indonesia?)” tanya orang itu.

“Hah, bahasa apa tuh?” tanya Christy bingung.

“Bahasa Perancis kali Christ” ujar Anisa.

“Oui (Iya)” ujar Anisa.

“Oh c’est vrai, s’il vous plait venez à ma maîtresse (Oh ternyata benar, silahkan ikut dengan saya nyonya)” ujar orang itu.

“Merci (terima kasih)” ujar Anisa.

Akhirnya mereka pun mengikuti orang itu dan masuk kedalam sebuah mobil sedan mewah yang sudah disediakan.

“Nisa kamu bisa bahasa Perancis?” tanya Christy didalam mobil.

“Aku ga bisa” jawab Anisa.

“Nah tadi kamu bisa tuh ngomong sama supir itu?” tanya Christy semakin penasaran.

“Christy kamu ga baca yah buku panduan buat turis yang kita dapet, disitu ada beberapa kosa kata sederhana buat panduan para turis supaya ga terlalu repot nantinya, karena ga semua orang Perancis bisa bahasa Inggris” ujar Anisa sambil menarik hidungnya Christy.

“Aduh, ga usah pake narik hidung aku segala deh! Oia aku lupa jadi ga sempet dibaca deh .. hehe” ujar Christy tertawa kecil.

“Ah bukannya lupa kamu mah tidur terus di Pesawat juga” celetuk Anisa.

Merekapun istirahat sejenak di dalam mobil sambil melihat-lihat pemandangan kota Paris yang sangat indah.

“Excusez-moi madame, nous sommes arrivés (Permisi nyonya, kita sudah sampai)” ujar supir itu kemudian membukakan pintu untuk mereka.

“Merci (terima kasih)” ujar Anisa.

Kemudian Anisa dan Christy pun turun didepan sebuah gedung yang sangat megah dan sangat tinggi.

“Ya ampun Nisa liat deh tinggi banget gedungnya, gedung-gedung didaerah Sudirman sama Thamrin sih masih kalah jauh yah” ujar Christy terkagum-kagum.

““Beauté la femme” (wanita itu cantik)” Anisa membaca sebuah tulisan yang terpampang begitu besar diatas koridor pintu masuk gedung itu.

“Wah Christy ternyata ini gedung kantor pusat redaksi “Beauté la femme”, jauh banget yah sama yang di Jakarta” ujar Anisa terkagum-kagum.

“Iya Nis, yang di Jakarta aja udah segimana gedenya ini lebih-lebih lagi” timpal Christy.

Tak lama kemudian ada seorang wanita menghampiri mereka.

“Bonjour Mesdames, si vous Anisa et Christy de I’Indonésie? (Selamat siang nona-nona, apakah anda Anisa dan Christy dari Indonesia?)” tanya gadis itu.

“Oh yes yes” jawab Anisa dan Christy kebingungan.

“Okay, Please follow me (Okay, tolong ikut denganku)” ujar gadis itu.

“Of course (tentu saja)” jawab Anisa dan Christy.

“Yaelah bisa bahasa Inggris kenapa ga pake bahasa Inggris aja yah, bikin kita bingung aja ni orang” celetuk Christy kesal.

“Eh udah biarin suka-suka dia aja kali Christ” jawab Anisa.

“Please, Our Manager had waiting for you inside (Silahkan, Manager kami sudah menunggu kalian di dalam)” ujar gadis itu mempersilahkan.

“Thanks a lot” jawab Anisa.

“Excuse me” ujar Anisa dan Christy memasuki ruangan.

Ketika didalam mereka mendapati seorang wanita menggunakan blazer abu-abu sedang menelepon dengan bahasa Perancis tentunya, Anisa dan Christy masih terdiam berdiri memperhatikan orang tersebut.

“s’il vous plait s’asseoir (silahkan duduk)” ujar wanita itu sambil masih menelepon.

“Eh apa tuh maksudnya Nis?” bisik Christy.

“Disuruh duduk kali” jawab Anisa.

“Yaudah yuk” ujar Christy, yang kemudian bergegas duduk di bangku yang telah disediakan.

Setelah wanita itu selesai menelepon, dia langsung duduk dihadapan Anisa dan Chrsty.

Part 2

“bonjour et bienvenue à I’ Beauté la femme Anisa et Christy (Selamat siang dan selamat datang di Beauté la femme Anisa dan Christy)” ujar wanita itu.

Anisa dan Christy hanya terdiam dan bingung.

“HAHA .. pasti kalian ga ngerti kan saya ngomong apa tadi?” ujar wanita itu.

“Eh .. ko bisa” Christy dan Anisa terkaget.

“Kenapa kaget yah saya bisa bahasa Indonesia?” ujar wanita itu sambil tersenyum.

“Oke, perkenalkan nama saya Cherly Yuliana Angraini. Saya juga orang Indonesia loh sama kaya kalian cuman bedanya saya udah lama aja tinggal disini, salam kenal yah” ujar Cherly sambil menjulurkan tangan kepada Anisa dan Christy.

“Oh pantesan aja, bahasa Perancisnya udah lancar banget. Iya salam kenal juga Bu Cherly saya Christy” ujar Christy.

“Saya Anisa” ujar Anisa.

“Oh jadi kamu yang namanya Christy kalo kamu Anisa” ujar Cherly.

“Iya Bu” jawab mereka berdua.

“Ga usah panggil saya ibu, panggil aja Mba kalau ibu berasa tua saya jadinya” ujar Cherly.

“Iya bu, eh Mba Cherly” jawab mereka.

“Kalian tau kenapa kalian disini sekarang?” tanya Cherly.

“Eh Eh ..” Anisa dan Christy masih terlihat gugup.

“Ayo coba jawab” ujar Cherly sambil tersenyum.

“Kita mau ditraining mba” jawab Christy.

“Ditraining apa emangnya?” tanya Cherly lagi.

“Di training sesuai keahlian kita masing-masing mba Cherly” jawab Anisa.

“Nah kalau kamu Anisa keahlian kamu apa?” tanya Cherly.

“Kalau aku fashion and modeling designer mba” jawab Anisa.

“Apa itu?” tanya Cherly lagi.

“Itu, jadi aku yang mendesain baju atau perangkat pelengkap lain kaya aksesoris, atribut dan kelengkapan buat dipake para model sebagai acuan mode juga sih mba, jadi aku harus dituntut kreatif buat menciptakan mode serta tren baru dalam dunia mode dan fashion buat dimuat dimajalah kita sebagai tren setter dunia” jawab Anisa.

“Oh gitu yah, nah kalau kamu Christy keahlian kamu apa?” tanya Cherly kepada Christy.

“Kalau aku Marketing Strategy, jadi aku harus berupaya menciptakan inovasi serta sistem tata cara pemasaran produk kita yaitu majalah dengan berbagai varian strategi supaya majalah kita semakin menarik dan berbeda dengan majalah lain, harus inovatif dan selau up date dalam pemasarannya dengan sistem tertentu yang bakal saya aplikasikan untuk menunjang dan menaikan penjualan” jawab Christy.

“Wah kamu pinter yah, belum saya tanya alasannya kamu udah jawab duluan. Jadi intinya gini, setelah saya lihat barusan kurang lebih kalian sudah paham job desk kalian seperti apa, cuman tujuan kalian disini adalah untuk lebih memperkaya wawasan kalian sarta menambah keahlian kalian dalam tugas dan pekerjaan masing-masing. Kalian ini termasuk beruntung loh, dari puluhan negara yang ada kantor cabangnya, cumabeberapa negara yang terpilih dan berhak mengirim satu atau dua wakilnya dari setiap cabang perusahaan “Beauté la femme” akhirnya kalian lah yang terpilih karena rating dan kinerja kalian sangat luar biasa, jadi saya harap waktu 3 bulan ini untuk training disini bisa kalian manfaatkan dengan baik, sehingga nanti ketika kalian pulang ke negara kalian kalian bisa mengaplikasikan buat kantor redaksi cabang di negara kalian sendiri, buat lebih menunjang baik dari segi produksi maupun penjualannya” ujar Cherly panjang lebar.

“Iya, mba makasih banyak kita juga udah dikasih kesempatan yang luar biasa ini jadi bakal kita manfaatin sebaik mungkin” ujar Anisa.

“Iya betul maksih banyak” ujar Christy juga.

“Sebenarnya ini keputusan management sih, kalian bersyukur aja udah terpilih dan maksimalkan kinerja kalian” ujar Cherly.

“Yaudah sekarang kalian pasti cape kan? istirahat dulu aja, tempatnya sudah kami sediakan nanti kalian bisa tinggal dengan salah satu karyawan kita disini di mess yang khsusus kita siapkan buat para karyawan perusahaan kita” ungkap Cherly.

“Iya mba makasih banyak” ujar Anisa dan Christy.

Kemudian Cherly memanggil seseorang untuk mengantar mereka ketempat yang akan dituju.

“Oia, besok kalian sudah mulai training sekaligus kerja yah, jadi 3 bulan ini kalian tetap digaji kok jadi ga usah khawatir” ujar Cherly.

“Iya mbak kami siap makasih banyak” ujar mereka.

Seseorang masuk, ternyata gadis itu yang mengantar Anisa dan Christy tadi kedalam.

“Mba Felly tolong anter Anisa sama Christy ke mess kita ya, sementara mereka tinggal sama kamu aja, lagipula kamu tinggal sendirian kan?” ujar Cherly.

“Iya mba Cherly, kalau gitu saya permisi langsung antar mereka” ujar Felly.

“Iya silahkan” jawab Cherly.

Akhirnya merekapun bergegas pergi untuk menuju tempat tinggal yang akan mereka tempati 3 bulan kedepan ini.

“Mba maaf kamu orang Indonesia juga?” tanya Anisa.

“Iya aku orang Indonesia, kaget yah?” ujar Felly.

“Wah Nis, tadi kita ngomongin dia ngerti donk?” bisik Christy.

“Mba, maaf yah saya ga maksud loh tadi ngomongin mba” ujar Christy.

“Iya ga apa-apa kok santai aja” ujar Felly.

“Oia kenalin aku Anisa” ujar Anisa memperkenalkan diri.

“Kalo aku Christy salam kenal yah” ujar Christy.

“salam kenal semuanya aku Felly, eh ga usah panggil mba panggil nama aja yah” ujar Felly.

“Oh yaudah kalau gitu .. “ ujar Anisa.

“Kita dari “Beauté la femme” Indonesia Fell, kamu udah lama kerja dan tinggal disini?” tanya Christy.

“Udah berapa lama yah, aku udah kerja disini 3 tahun lah ya tapi tinggal di Paris udah 5 tahun” jawab Felly.

“Wah lama juga ya, ko bisa lama gitu?” tanya Anisa.

“Iya aku kan ambil S2 disini jadi 2 tahun aku kuliah S2 disini habis itu dapet kerjaan deh disini” jawab Felly.

“Ada juga yah orang Indonesia yang kerja disini, padahal secara ini majalah mode dunia loh salut aku jadinya” ujar Anisa.

“Masih banyak lagi loh An orang Indonesia yang kerja disini, dari model sampai stafnya juga” ujar Felly.

“Wah model juga ada? Siapa? Salut banget aku” Christy terkejut.

“Ya begitulah, kalau kita kerja keras pasti hasilnya baik ga peduli dari mana kalian berasal dari negara lain juga banyak loh. Bisa jadi kalian juga kalau kinerja kalian memuaskan bisa aja di rekrut kerja disini, jadi bukan dikantor cabang lagi” ujar Felly.

“Iya juga sih, ayo Nis yang semangat!!” ujar Christy.

“Ayo silahkan masuk mobil, kita langsung ke mess aja ya deket kok cuma 25 menit darisini” ujar Felly mempersilahkan masuk Anisa dan Christy kedalam mobilnya.

Sesampainya di mess karyawan, mereka tambah terkejut lagi.

“Gila ini mess apa apartemen? Ini sih cocoknya apartemen!!” ujar Christy terkagum-kagum.

“Aku kira mess kaya rumah susun gitu Fell, taunya ya ampun gede banget” ujar Anisa.

“Yah namanya juga perusahaan besar, jadi fasilitas buat karyawan juga bener-bener diperhatkan” jawab Felly, kemudian mengantar mereka ke kamarnya.

“Nah ini kamarnya, disana ada kamar lagi tapi belum aku siapin habisnya aku ga tau sih kalian bakal tinggal bareng aku, jadi maaf yah nanti aja biar aku siapain” ujar Felly.

“Wah makasih banget Fell, ini sih bukan kamar tapi hotel bintang lima” Christy masih terkagum-kagum.

“Iya makasih Fell,eh bukannya kamu harus kekantor lagi yah?” tanya Anisa.

“Oia, yaudah kalian aku tinggal dulu yah. Maaf bukannya lancang ninggalin tamutapi aku masih ada kerjaan, nanti udah pulang aku langsung balik kesini” ujar Felly.

Iya santai aja Fell, makasi banget juga nih kita udah ngerepotin kamu” ujar Christy.

“Ah, ga apa-apa kali, oia kalian kalau mau mandi dulu silahkan, kalau mau makan itu masih banyak makanan tinggal ambil yah, aku tinggal dulu yah dadah semua” ujar Felly lalau bergegas pergi.

“Wah Nisa ga salah ya kita kerja di “Beauté la femme”, bener-bener dijamin kebutuhan kita” ujar Christy.

“Ia Christ aku juga sampai kaget, apalagi dibalik itu semua orang Indonesia juga turut membantu kesuksesan perusahaan yah, mudah-mudahan kinerja kita bakal bagus terus dikontrak di pusat deh” ujar Anisa.

“Amin, mantep nis kalau kita tinggal di Paris” ujar Christy.

Merekapun akhirnya, mandi makan dan istirahat sambil menunggu Felly pulang. Sampai-sampai mereka ketiduran karena lelah diperjalanan, sementara itu esok hari bakal jadi awal baru buat mereka menghabiskan waktu dan belajar di Paris tentunya sebuah kota mode nan romantis.

Part 3

“Hey bangun masih sore udah pada tidur!!” ujar Felly yang baru pulang kerja membangunkan Anisa dan Christy.

“Hoaam ..” Christy menguap seraya mengucek-ngucek matanya.

“Nis bangun” ujar Christy membangunkan Anisa yang tidur disebelahnya.

“Heemmm” Anisa terbangun matanya masih sedikit rapet sehingga dia hanya duduk terbengong.

“Ayo cepet bangun, nih aku bawa makanan” ujar Felly sambil mengajak mereka ke meja makan.

“Nis .. Nis ayo cepet bangun Felly bawa makanan tuh” ujar Christy yang langsung terbangun mendengar Felly membawa makanan.

“Iya Christ sebentar nyawa aku masih belum kumpul nih” ujar Anisa yang kemudian beranjak dari tempat tidur dan berdiri sejenak.

Christy dan Anisa pun menghampiri Felly yang sedang mempersiapkan makanannya dimeja.

“Eh kalian, sini yuk ayo duduk” ujar Felly.

“Iya makasih” jawab Anisa dan Christy.

“Kalian kecapean yah? Sampai pules gitu tidurnya, tadi udah pada makan?” tanya Felly.

“Iya nih Fell cape banget tadi habis mandi langsung tidur deh kita ya Christ” ujar Anisa.

“Iya baru kali ini kita perjalanan jauh soalnya, tadi belum sempet makan Fell kita ga tau makanannya dimana .. hehe” ujar Christy.

“Ya ampun kasian amat belum pada makan, padahal itu dilemari dapur banyak makanan. Tapi yaudah kita makan ini aja” ujar Felly sambil mengambil piring.

“Ini makanan apa Fell? Ko bentuknya gitu?” tanya Anisa.

“Oh ini makanan Prancis Nis, eh jangan salah loh bentuknya kaya gitu rasanya mantep banget” ujar Felly.

“Yaudah kita cobain ya Fell” ujar Christy langsung mengambil makanannya.

“Ih kamu Christ keliatan banget laparnya” ujar Anisa.

“Iyalah Nis dari tadi sampai Paris kita belum makan kan? Oia Fell bahasa Prancisnya selamat makan apa?” tanya Christy.

“Bon appétit (selamat makan) Christ” ujar Felly sambil membawakan gelas dan satu teko kecil teh hangat.

“Oh itu, semuanya Bon appétit (selamat makan)!!” teriak Christy penuh semangat.

Anisa dan Felly hanya tertawa melihat perilaku Christy yang sangat lucu seperti itu. Setelah selesai makan mereka bertiga duduk bersantai disofa yang menghadap ke jendala sambil melihat pemandangan senja kota Paris.

“Wah kenyaaaang” ujar Christy yang memegangi perutnya karena kekenyangan.

“Enak kan Christ makanannya?” tanya Felly.

“Wah enak banget Fell aku suka banget, ya ga Nisa?” ujar Felly.

“Ya lumayan lah tapi berlendir gitu iii” ujar Anisa.

“Berlendir sih berlendir tapi habis juga .. haha” ujar Felly.

“Abisnya lapar sih” ujar Anisa.

“Eh Felly bagus yah view dikamar kamu pas banget kearah sunset” ujar Anisa.

“Iya memang aku juga sering ngabisin waktu disini kalau pulang kerja sambil minum teh, biasanya sih sendiri tapi sekarang seru ada kalian soalnya” ujar Felly.

“Oia Fell nanti malem kita jalan-jalan keluar yuk” ujar Christy.

“Besok aja gimana Christ, hari ini aku cape banget nih lagian besok juga kalian kan harus kerja dan mulai trainingnya. Kalau besok kan malam minggu jadi kita bisa punya waktu banyak buat jalan-jalan” ujar Felly.

“Yaudah deh kalau gitu” ujar Christy.

“Yah padahal aku juga pengen jalan-jalan, tapi yaudah deh sekalian kita siap-siap buat besok Christ” ujar Anisa.

Akhirnya malam itu mereka hanya diam dikamar apartemen sambil mengobrol banyak dengan Felly yang berbagi pengalaman dengan mereka selama tinggal di Prancis. Waktu tidur pun tiba mereka semua beranjak tidur hingga keesokan harinya.

“Anisa, Christy kalian udah siap belum? ayo berangkat” teriak Felly didepan pintu sambil memakai heelsnya.

“Iya sebentar Fell” teriak Anisa dan Christy.

“Yuk Fell kita berangkat maaf agak lama” ujar Anisa dan Christy.

“Wah Nis hari ini kita langsung kerja aja gitu?” tanya Christy.

“Ga tau juga Christ, coba nanti kita tanya mba Cherly” jawab Anisa.

(Di dalam mobilnya Felly)

“Fell kalau kamu kerja di “Beauté la femme” sebagai apa?” tanya Anisa.

“Oh aku sih sekarang Asisten Managernya Cherly” jawab Felly sambil menyetir mobil.

“Kamu akrab yah sama mba Chery?” tanya Christy.

“Akrab juga sih, memang kalau dikantor aku panggil dia mba juga, tapi kalau diluar ya kita saling panggil nama aja. Lagipula Cherly orangnya supel ko, dia baik banget sama bawahannya dan pekerja keras pastinya sampai dia bisa diposisi yang dia jabat saat ini semua karena kerja kerasnya” ungkap Felly.

“Oh gitu, wah wajib kita contoh tuh Nis” ujar Christy.

“Iya betul” ujar Anisa.

(Di parkiran basement kantor)

“Sampe juga, yuk kita turun” ujar Felly sambil mematikan mesin mobil.

“Cepet yah belum juga aku ngedip .. haha” ujar Christy sambil tertawa.

“Kamu ada-ada aja Christ” ujar Anisa.

“Bonjour Felly” sapa seseorang karyawan dipagi itu.

“Bien le bonjour” jawab Felly.

“Apatuh Fell artinya?” tanya Christy.

“Oh itu selamat pagi” jawab Felly sambil berjalan menuju lift.

“Catet Nis buat kosa kata kita” ujar Christy.

“Ih aku sih udah tau ya” ujar Anisa.

“Wah curang kamu” ujar Christy.

“Nah kamu bukannya belajar” ledek Anisa.

“Yaudah aku tanya Felly aja” ujar Christy jutek.

Sepanjang jalan dengan cerewetnya Christy terus bertanya kepada Felly, sampai-sampai Anisa tertawa melihatnya Felly pun geleng-geleng kepala kebingungan seraya sakit kepala akan semua pertanyaan Christy. Sesampainya didalam kantor mereka langsung menemui Cherly untuk memperoleh instruksi selanjutnya.

“Kita langsung ketemu mba Cherly aja yah” ujar Felly.

“Yaudah hayu” jawan Anisa dan Christy

“Tok tok tok” Felly mengetuk ruangannya Cherly.

“Entrer (silahkan masuk)” jawab Cherly dari dalam.

“Bonjour maistresse (selamat pagi mba)” ujar Felly memberi salam.

“Bien le bonjour Felly (selamat pagi juga Felly)” jawab Cherly.

“Bonjour” ujar Anisa dan Christy bersamaan.

“Bien le bonjour Anisa et Christy” jawab Cherly.

“Wah kalian udah mulai pake bahasa Prancis yah?” ujar Cherly.

“Dikit-dikit mba” ujar mereka.

“Harus bisa yah, penting loh kalau kalian kerja disini. Soalnya ga begitu banyak yang bisa bahsa Inggris” ujar Cherly.

“Oia gimana malam kalian bisa tidur atau masih home sick nih?” tanya Cherly.

“Udah mba, malah kita tidur pules yah” jawab Christy.

“Iya malah seru, bukannya home sick malah betah mba disini” ungkap Anisa.

“Wah bagus donk kalau gitu, kalian cepet beradaptasi” ujar Cherly.

“Oia .. Mba hari ini kegiatannya mereka apa ya?” tanya Felly.

“Oh itu, yaudah kamu ajak mereka keliling-keliling kantor dulu, kenalin kesetiap divisi dari mulai penyusun redaksi, marketing, informasi, terus pemotretan model, sampai kepercetakan bagian produksi juga” jawab Cherly.

“Baik mba” ujar Felly.

“Maaf yah Fell untuk kari ini tolong kamu arahkan dulu mereka, tolong dipandu lah istilahnya maaf ngerepotin kamu jadinya” ujar Cherly.

“Iya mba ga apa-apa ko dengan senang hati” jawab Felly.

“Oia Anisa, Christy ada yang mau kalian tanyakan dulu?” ujar Cherly.

“Ga ada kayanya mba udah cukup, makasih” ujar Anisa.

“Selebihnya semua divisi dan kegiatan sama kaya dinegara kita yah mba?” tanya Christy.

“Kurang lebih sama, cuma ini kan versi internasionalnya jadi beda sama yang di Indonesia yang cuma sekedar versi lokal sana aja. Dan juga disini lebih banyak divisi dan juga model-model disini ada yang dari luar negeri juga loh” ujar Cherly.

“Berarti banyak bedanya yah mba?” ujar Christy.

“Iya Christ bisa dibilang begitu, nanti kalian akan liat sendiri deh pokonya” ujar Cherly.

“Iya mba makasih” ujar Christy.

“Yaudah kita semua briefing pagi dulu yuk, sekalian saya kenalkan sama Direktur utama perusahaan kita” ujar Cherly.

“Iya mba” jawab mereka kompak.

Setelah briefing pagi itu Anisa dan Christy mulai berkeliling kantor untuk melihat seluruh aktifitas kerja semua karyawan ditemani Felly yang mamandu mereka.

“Fell jadi itu Direkturnya ya? Yang Mr. Maurice itu, orangnya ramah yah?” ujar Anisa.

“Iya Nis dia memang gitu orangnya, baiiik banget. Nah itu yang aku suka kerja disini, orangnya itu friendly semua dan ga pelit ilmu buat newbie yang baru datang” ujar Felly.

“Oia Fell terus kita mau kemana ini?” tanya Christy.

“Hemm .. yaudah kita kebagian redaksi dulu aja” jawab Felly.

“Wah tempat aku tuh nanti” ujar Anisa.

“Iya Nis, nanti kamu disana trainingnya” jawab Felly.

Merekapun berjalan menuju ruang tempat bagian redaksi berada, tepatnya dilantai 8 gedung “Beauté la femme”.

“Nah ini nih ruangan bagian redaksi majalah kita” ujar Felly didepan ruangan itu sambil menunjukan kepada Anisa dan Christy.

“Bonjour” sapa Felly kepada semua karyawan bagian redaksi.

“Bien le bonjour Felly” jawab mereka semua.

“Hey Felly, Qoi sont ces gens qui sont avec vous? (Hey Felly siapa orang-orang yang sedang bersama kamu?)” tanya orang-orang disana.

“ils introduisent nes collègues de l’Indonésie (kenalkan mereka rekan kerja kita dari indonesia)” ujar Felly.

“Hallo ..” sapa mereka dengan ramah.

“ils vont apprendre dans notre société pendant 3 mois (mereka akan belajar di perusahaan kita selama 3 bulan)” ujar Felly.

“donc je vous prie tous de coopération et d’orientation (jadi saya mohon kerjasama dan bimbingan kalian semua yah)” ujar Felly.

“Ok (oke)” ujar mereka.

“Cette introduire cette Anisa et Christy (Kenalkan ini Anisa dan ini Christy)” ujar Felly mengenalkan Anisa dan Christy.

“Bonjour de Anisa (Halo saya Anisa)” ujar Anisa sambil melambai.

“Nis saya bahasa Prancisnya apa?” tanya Christy berbisik.

“Je Christ” jawab Anisa.

“Hii Je Christy” ujar Christy.

“Haii Anisa et Christy” ujar semuanya.

“Anisa qui allait plus tard apprendre ici donc s’il vous plaît des conseils pur Anisa (kalau Anisa nanti bakalan belajar disini jadi tolong bimbingannnya yah buat Anisa)” ujar Felly.

“Survivants ont rejoint Anisa (selamat bergabung Anisa” ujar mereka.

Anisa hanya tersenyum seraya melambaikan tangan karena tidak paham kalimat panjang.

“Angel vous plaît aider Anisa cours de l’excercice ici (Angel tolong kamu bantu Anisa selama latihan disini yah)” ujar Felly.

“Oui (iya)” ujar Angel yang maju kedepan menghampiri Felly.

“kamu panggil aku Fell?” tanya Angel.

“Aduh .. bukan itu, maksud aku selama Anisa disini tolong kamu bimbing dia. Kamu kan bisa bahasa Prancis bantu dia komunikasi sekaligus ajarin yang dia perlu pelajari disini” ujar Felly.

“Oh gitu iya serahin aja sama aku .. hehe” ujar Angel.

“Hai Anisa salam kenal” ujar Angel.

“Eh bisa bahasa Indonesia juga!!” Christy terkejut.

“Hai juga” ujar Anisa.

“Aku Christy” ujar Christy.

“Hai juga” jawab Angel.

“Nis .. Angel ini baru 1,5 tahun kerja disini kalau dia dari Jakarta, sama kaya kita orang Indonesia juga” ungkap Felly.

“Wah bener yah kata kamu Fell banyak orang Indonesia kerja disini” ujar Christy.

“Yaudah Njel kita mau lanjut keliling lagi, nanti sehabis keliling kamu siapin apa aja yang diperluin sama Anisa yah” ujar Felly.

“Oke siap” jawab Angel.

“Chacun d’entre nous aller d’abord, merci (semuanya kita pergi dulu yah, terima kasih)” ujar Felly berpamitan.

“Wah Fell untung ada orang Indonesinya yah aku jadi agak tenang nih .. hufft” ujar Anisa sambil menghela nafas.

“Aduh kira-kira di staf marketing nanti ada juga ga yah” ujar Christy.

“Aduh Christ kayanya ga ada deh” ujar Felly.

“Aduh mampur gue!!” ujar Christy panik.

“Haha .. santai aja Christ ada ko beberapa yang bisa bahasa Inggris jadi ga usah khawatir juga” ujar Felly.

“Tapi tetep aja Fell aduh ..” ujar Christy.

“Sekarang kita kemana lagi Fell?” tanya Anisa.

Singkatnya hari itu mereka mengelilingi kantor untuk sekedar mengetahui semua divisi serta tugas masing-masing, jadi tujuannya mereka mengetahui semua alur produksi dari awal sampai akhir pembuatan majalah.

“Nah Anisa, Christy kalau disini ini ruang pemotretan. Semua model kita biasanya kumpul disini sama photograpernya juga” ujar Felly.

“Oh gitu ..” ujar Anisa dan Christy kagum.

“Nah kamu Anisa nanti hasil ide-ide design sama properti atau aksesoris yang udah kamu buat bakal dipake sama model kita. Bagus ngganya semua tergantung kamu nanati dalam hal mendesign” ujar Felly.

“Wah aku jadi gugup ..” ujar Anisa.

“Hayo loh Nis ..” Christy usil menakuti Anisa.

“Apasih kamu ..” ujar Anisa.

“Tapi tenang aja Nis, ga semua hasil kamu juga ko. Kita kan ada designer terkenal juga yang kerjasama bareng kita dalam hal menyediakan busana buat para model, nah kamu tinggal matchingin aja sama aksesoris atau property yang bakal dipake model buat sesi pemotretan” ujar Felly.

“Wah berati aku bakal sering kesini juga donk ngarahin modelnya” ujar Anisa.

“Bisa jadi nis, nanti kamu tanya Angel aja buat lebih detilnya” ujar Felly.

“Wah cewek lemot tadi bakal jadi patner kamu Nis” ujar Christy.

“Hus Christy sembarangan kamu ngomongnya” ujar Anisa.

“Ih emang bener ya Fell, tadi kamu ngomong apa dia nagkepnya apa .. haha” ujar Christy.

“Iya juga sih .. hehe” ujar Felly.

“Ah kalian samanya” ujar Anisa.

Merekapun memperhatikan sejenak prosesi pemotretan dan beberapa model yang sangat cantik-cantik sedang beraktifitas.

“Je ne veux pas porter cette!! (aku ga mau pake ini!!)” teriak salah satu model yang baru saja keluar dari ruang ganti.

“mais vous devez l’utiliser pour adapter le concept (tapi kamu harus pake ini supaya sesuai dengan konsep)” ujar seorang stylish membujuknya.

“je ne voeux toujours pas (aku tetap ga mau)” ujar model cantik itu.

“Wah kenapa tuh Fell, dia marah-marah yah?” tanya Christy.

“Iya, dia bilang ga mau pake kostum itu. Udah dibujuk supaya sesuai konsep tapi tetep ga mau juga” ujar Felly.

“Wah cantik sih cantik tapi manja yah” ujar Christy.

“Tapi kalau aku liat sama latar background terus propertynya, emang kostumnya ga sesuai sih Christ, model itu ga salah amat malah jeli menurut aku” ungkap Anisa.

“Wah kamu kayanya lebih tau deh Nis” ujar Felly.

“Wii Anisa gitu loh” ujar Christy.

“Haha biasa aja ah” ujar Anisa tersipu malu.

(Tiba-tiba)

“Fell lagi apa?” tanya seseorang dari belakang.

“Eh kamu ..” ujar Felly terkejut seraya menengok kebelakang.

Part 4

“Oia Anisa, Christy kenalin ini Kezia” ujar Felly.

“Hai aku Anisa” ujar Anisa.

“Aku Christy” ujar Christy.

“Salam kenal semua aku Kezia “ravi de vousrencontrer” (senang bertemu kalian)” ujar Kezia.

“Apa tuh artinya?” tanya Christy.

“Senang bertemu kalian” ujar Felly.

“Oh .. (Oui Oui) iya sama kita juga senang” ujar Christy.

“Nah temen-temen Kezia ini model senior loh disini, cantik, ramah, ga sombong lagi” ujar Felly.

“Ah kamu Felly bisa aja deh” ujar Kezia.

“Oia kalian dari mana terus lagi ngapain disini?” tanya Kezia.

“Kita dari Jakarta ka, kebetulan kita lagi training disini 3 bulan” ujar Anisa.

“Oh gitu, wah seru donk yah nambah pengalaman baru buat kalian” ujarKezia.

“Kaka udah berapa lama jadi model disini? Dari Indonesia juga kan?” tanya Christy.

“Kalau aku udah hampir 5 tahunan yah kalau ga salah, iya aku sama kalian dari Indonesia juga pastinya,” jawab Kezia.

“Wah udah berpengalaman yah?” tanya Anisa.

“Aduh ga Nis, waktu segitu belum ada apa-apanya dibandingin yang lain” ujar Kezia.

“Wah kaka ini merendah terus yah orangnya, aku suka orang kaya gitu” ujar Christy.

“Nah bener Christ Kezia ini emang orangnya gitu, makanya cepet akrab sama orang lain” ujar Felly.

“Oia Kez ntar Anisa ini nih yang bakal jadi fashion designer buat para model disini, sekalian juga kamu bimbing dia” ujar Felly.

“Wah seru donk kalau gitu, pasti kamu jeli dan pinter banget yah dalam hal busana dan penampilan” ujar Kezia.

“Wah biasa aja kak, aku masih harus banyak belajar ko” ujar Anisa.

“Kalau kamu Christy training dibagian apa?” tanya Kezia.

“Aku dibagian Marketing Strategy kak” jawab Christy.

“Wah susah juga tuh, siap-siap aja pusing ya ga Fell?” ujar Kezia.

“Betul-betul” ujar Felly mengangguk-angguk.

“Waduh, aku jadi takut. Maksudnya gimana tuh ka?” tanya Christy.

“Ya siap-siap aja bersaing sama pesaing majalah kita yah Fell terutama sama majalah “éblouissant”” ujar Kezia.

“Kenapa tuh ka?” tanya Christy.

“Wah kalau dari historisnya sih panjang juga yah kalau diceritain, kita tuh sama mereka bisa dibilang 11:12 dalam hal produksi, penjualan serta kualitas, makanya persaingan diantara kita sering memanas” ungkap Felly.

“kualitas produksinya baik modelnya, designnya semua bisa setara bahkan diatas kita” ungkap Kezia.

“Bisa gitu ya kak?” tanya Anisa.

“Kenapa bisa? Sebenernya ini rahasia sih tapi aku yakin lambat laun kalian juga bakal tau. Jadi mantannya Cherly itu adalah salah satu orang terpenting di éblouissant” ujar Felly.

“Nah lo, terus ka lanjut ceritanya” ujar Christy yang terlihat antusias memperhatikan.

“Ya dulu tuh Cherly sama mantannya itu kerja ditempat yang sama yaitu di perusahaan kita ini sekarang, mereka berdua punya peranan penting dalam perusahaan karena ide-ide mereka yang begitu luar biasa. Nah suatu ketika mereka berdua punya ide yang sama untuk meningkatkan kemajuan perusahaanlah istilahnya, tapi salahnya pacarnya Cherly itu dia malah ngejual idenya itu ke redaksi majalah éblouissant, jelas aja Cherly marah itu ide mereka berdua tapi dijual begitu aja” ujar Felly.

“Nah sejak kejadian itu pacarnya Cherly itu dipecat dan hubungan mereka malah jadi semakin memburuk, akhirnya si pacarnya itu malah gabung sama éblouissant jelas aja Cherly tambah marah dan ga terima dengernya akhirnya karena masalah kerjaan hubungan mereka pun berakhir, bahkan sampai detik ini persaingan diantara mereka makin panas aja dan permusuhan antara mereka makin menjadi-jadi” ungkap Kezia juga.

“Wah gitu ternyata ceritanya” ujar Christy.

“Bisa gitu yah yang awalnya saling mencintai jadi buruk gitu hubungannya” ujar Anisa.

“Bisa aja Nis, makanya urusan kerjaan jangan dicampur adukan sama urusan pribadi bisa runyam” ujar Christy.

“Ah ga gitu juga kali Christ” ujar Anisa.

“Hahaha .. oia biar cepet akrab dan enak kalian jangan panggil kakak ya, panggil aja nama aku OK?” ujar Kezia.

“Oui” jawab Anisa dan Christy bersamaan.

Semua tertawa dan saling melanjutkan pembicaraan mereka, sikap Kezia dan Felly yang begitu ramah membuat Anisa dan Christy merasakan kenyamanan berada disana dan membuat mereka semakin termotivasi akan cerita serta kisah-kisah pendahulunya itu.

“Hey Kez giliran kamu tuh photo shootnya” ujar salah seorang model cantik menghampiri.

“Wihh pasti dari Indonesia juga yah?” ujar Christy.

“Wah kamu juga yah?” ujar model itu.

“Iya berarti kiita samaan yah .. haha” ujar Christy.

“Iyalah Christy ngomongnya aja bahasa Indonesia” ujar Anisa.

“Yaudah aku photo shoot dulu yah, sampai ketemu lagi yah Anisa Christy” ujar Kezia yang bergegas ke stage.

“Iya sukses yah” ujar Anisa dan Christy.

“Hey kalian siapa?” tanya model itu.

“Mereka yang lagi training disi Stef” jawab Felly.

“Oh training, aku kira karyawan baru” ujar Steffy.

“Iya, salam kenal yah aku Anisa” ujar Anisa mengajak bersalaman.

“Kalau aku Christy” ujar Christy.

“Aku Steffy, salam kenal yah semua” ujar Steffy sambil tersenyum.

“Kamu seangkatan sama Kezia yah?” tanya Christy.

“Wah aku sih baru, Kezia udah senior aku sih baru 1,5 tahun” jawab Steffy.

“Kamu Indonesianya dari daerah mana Steff?” tanya Anisa.

“Aku sih dari Bandung Nis” jawab Steffy.

“Aiihhhh sami atuh abdi ge ti Bandung!!” teriak Anisa.

“Aduh Anisa biasa aja donk!!” ujar Christy yang terkejut.

Felly hanya tertawa menyaksikannya.

“Waduh sami atuhnya, euleuh euleuh tiasa patepang sareng saderek sadulur” ujar Steffy nyablak.

“Fell liat tuh orang sekampung kalau ketemu gitu tuh, girangnya setengah mati” bisik Christy kepada Felly.

“Hihi .. lucu tau Christ, emangnya kalau kamu dari mana aslinya?” tanya Felly.

“Aku sih dari Menado tapi udah lama tinggal di Jakarta” jawab Christy.

“Wah samaan donk sama Kezia, dia kan dari Menado juga” ujar Felly.

“Wah!! Yang bener? Aih kamu ga bilang-bilang?” ujar Christy terkejut.

“Aduh samanya kamu juga Christy bisa aja bilang ke Anisa .. haha” ujar Felly dalam hati seraya terkejut akan ekspresi Christy.

“Steff anter aku ke food court yuk” ujar seorang model yang sangat cantik menghampiri.

“Hey, sebentar donk aku lagi ngobrol dulu” jawab Steffy.

“Siapa sih mereka? Ga penting banget” ujar model itu ketus.

“Oh mereka yang lagi training, ni Anisa sama kaya aku dari Bandung kalau ini Christy” ujar Steffy.

“Oh dari Indonesia juga, aduh makin banyak aja deh karyawan and orang-orang Indo disini jadi berasa kaya di negara sendiri ga kerasa atmosfir luar negrinya” ujar dia ketus.

“Hai, kamu namanya siapa aku Anisa salam kenal” ujar Anisa sambil menjulurkan tangannya.

“Hey who are you? Penting yah gue tau nama lu?” jawab si model itu ketus sambil menepis tangan Anisa.

“Heh biasa aja donk Ryn, ga usah songong! Model amatir aja gaya lu selangit” ujar Felly geram sambil terbangun.

“Eh bukan urusan lu yah, nah lu siapa cuma staff yang gak penting!” ujar Ryn.

“Eh jaga yah mulut lu” ujar Felly semakin kesal.

“Eh eh udah-udah” Steffy tiba-tiba menengahi.

“Yaudah Ryn yuk kita ke food court, kalau disini bisa tambah rusuh ntar” ujar Steffy yang bergegas menarik tangan Ryn dan mengajaknya menjauh.

“Semua aku tinggal dulu yah, Anisa nanti kita ngobrol lagi OK” ujar Steffy.

“Iii iya steff” jawab Anisa yang masih terkejut.

Kemudian Steffy dan Ryn bergegas pergi.

“Belagu tuh anak, model baru seumur jagung aja udah songong” gerutu Felly.

“Oh model galak dan manja itu namanya Ryn ternyata” ujar Christy berbisik kepada Anisa.

“Iya Christ sombongnya minta ampun ih” ujar Anisa.

“Fell dia itu memang gitu orangnya?” tanya Anisa.

“Iya Nis, kelakuannya ga banget makanya banyak yang ga suka sama dia disini” jawab Felly.

“Ko bisa sih jadi model disini Fell?” tanya Christy.

“Iya dia kan top model Asia, makanya dia dapet kontrak disini eh udah disini makin gede kepala aja dia, kesel aku jadinya” ujar Felly.

“Oh Top Model Asia Nis .. haha” ujar Christy.

Anisa hanya tersenyum-senyum saja melihatnya, akhirnya mereka melanjutkan berkeliling untuk melihat divisi-divisi selanjutnya, tinggal marketing, operasional hingga bagian percetakan yang akan mereka kunjungi. Singkatnya agenda hari itu untuk berkeliling, akhirnya selesai sudah tepat di jam makan siang. Sambil melanjutkan obrolan, mereka beristirahat disebuah food court dilantai bawah yang disediakan untuk seluruh karyawan.

“Yah Felly aku orang Indonesia sendiri didivisi Marketing nanti .. huhu” ujar Christy merengek.

“Ya ga apa-apa nanti juga kamu kenal sama orang-orang disana” ujar Anisa.

“Iya Christ bawa santai aja” ujar Felly sambil meminum es lemon teanya.

“Hey gimana kelilingnya udah selesai?” ujar Cherly yang tiba-tiba datang.

“Udah mba” jawab Christy dan Anisa kompak.

“Yaudah kalau gitu sehabis istirahat kalian langsung kerja yah sekaligus trainingnya, tapi jangan anggap ini cuma training, anggap ini suatu kerjaan supaya kalian bisa lebih maksimal” ujar Cherly.

“Iya mbak Cherly aku siap, lagipula asik didivisi aku ada orang Indonesianya” ujar Anisa.

“Oia dibagian desain kan ada Angel yah, nanti kamu bisa tanya-tanya sama dia” ujar Cherly.

“Kalau kamu gimana Christy?” tanya Cherly.

“Aku sendirian mbak ga ada temennya” ujar Christy.

“Wah kasian yah .. hehe” ledek Cherly.

“Tapi ga apa-apa ko kamu berbaur aja nanti juga kenal” ujar Cherly.

“Iya mba nanti aku coba” ujar Christy lesu.

“Yaudah kalau gitu saya balik keruangan lagi yah masih banyak kerjaan soalnya” ujar Cherly.

“Ga makan siang dulu mba?” tanya Felly.

“Aku udah Fell, oia selesai makan siang kamu keruangan saya yah ada yang mau kita bahas. Sekaligus kita ada rapat sama Mr. Piere” ujar Cherly.

“Yaudah mba nanti sekalian saya siapkan keperluan rapatnya” ujar Felly.

“Semuanya saya duluan yah” ujar Cherly sambil bergegas pergi.

“Iya mbak” jawab mereka.

“Wah mba Cherly sibuk bener yah, gimana sama suaminya kali yah” ujar Anisa.

“Wah Nis jangankan suami pacar aja belum punya” ujar Felly.

“Nah ko bisa? Udah mapan gitu masih single?” ujar Christy.

“Iya semenjak putus sama pacarnya itu, dia belum pernah keliatan pacaran bahkan deket sama cowok lain” ujar Felly.

“Oh gitu, masih cinta kali yah” ujar Christy.

“Mungkin aja Christ” ujar Anisa.

“Eh cepet abisin makanannya sebentar lagi kita masuk kerja” ujar Felly.

Merekapun beregas melanjutkan makan siang mereka, setelah itu Anisa dan Christy harus bersiap-siap melanjutkan dan memulai pelatihan serta pekerjaan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar