Sabtu, 13 Desember 2014

Anisa Je t'aime (Anisa aku mencintaimu) Part 5-8



Part 5

“Anisa, Christy kalian udah tau kan ruangan masing-masing, jadi ga usah aku anter lagi” ujar Felly.

“Iya Fell, aku udah tau ko” jawab Anisa.

“Fell, anter aku lagi yuk ..” ujar Christy sambil menyenggol-nyenggol Felly.

“Ih kan tadi udah masa aku anterin lagi?” ujar Felly.

“Yah, plissss aku bingung soalnya aku pelupa” ujar Christy.

“Ah kamu alesan aja, bilang aja kamu takut soalnya ga ada temennya kan?” ujar Anisa.

“Ih ga juga Nis” ujar Christy sambil mengedip-ngedipkan matanya.

“Hayo bener tuh kata Anisa, biarin aja ah aku mau langsung keruangan aku, banyak kerjaan soalnya” ledek Felly.

“Yah Felly .. huaaa aku ga ada temennya, Anisa enak ada si Angel nah aku” Christy merengek.

“Yaudah bawel, aku anter sampe depan ruangan aja ya?” ujar Felly.

“Sampe dalem donk” Christy menawar.

“Ih nawar, eh dari pada ga aku anter hayo” ujar Felly.

“Iya iya sampe depan .. hehe” ujar Christy.

Lalu ketika jam kerja berlanjut mereka pun berpisah, Anisa menuju ruangannya bersama para redaksi sementara Christy yang diantar Felly menuju ruangan marketing.

“Excuse me! (Permisi!)” ujar Anisa sambil mengintip dari balik pintu.

“Hey Nis sini, duduk sebelah aku, udah aku siapin meja buat kamu” ujar Angel yang memanggil Anisa sambil melambai-lambaikan tangan.

“Hai Njel” sapa Anisa kepada Angel sambil tersenyum kearah yang lainnya.

“Duduk Nis” ujar Angel.

“Makasih Njel” jawab Anisa.

“Oia Nis, ini komputernya sama beberapa berkas yang bisa kamu pelajari tapi kalau ada yang masih kurang bilang aja yah nanti aku sediain buat kamu” ujar Angel.

“Iya segini dulu aja Njel, cukup ko” ujar Anisa.

“Oia, hey hey .. “amis, cette introduire Anisa” (teman-teman, kenalin ini Anisa)” ujar Angel sambil berdiri dan berteriak.

“Hallo Anisa” ujar semua karyawan diruangan itu.

“Njel kamu bilang apa barusan?” tanya Anisa yang kebingungan.

“Oh tadi aku ngenalin kamu kesemuanya” jawab Angel.

“Njel tadi kan udah dikenalin sama Felly” ujar Anisa.

“Oh udah ya? Aduh maaf aku lupa .. hehe” ujar Angel.

“Aduh Aduh aku jadi malu” ujar Anisa dalam hati.

Sementara itu diruangan marketing Christy yang sudah diantar Felly akhirnya masuk juga kedalam.

“Haa haaalo” ujar Christy gemetaran.

“s’il vous plaît s’asseoir ici (silahkan duduk disini)” ujar seseorang.

“ici?? Oh yes my name Christy” ujar Christy.

“Oh no, i imean sit down here (bukan, maksud saya duduk disini)” ujar orang itu lagi.

“Upss, i’m sorry” ujar Christy yang malu lalu duduk.

“Hai, my name is Amara” ujar dia.

“Hai my name is Christy, nice to meet you Amara (hai nama saya Christy, senang berjumpa denganmu Amara)” jawab Christy.

“Me too Christy, You can’t speak French? (saya juga Christy, kamu ga bisa bicara bahasa Prancis?)” tanya Amara.

“Yes, i can’t but i can speak english (iya saya ga bisa, tapi saya bisa bahasa Inggris)” ujar Christy.

“Alright, no problem here we can speak English too (Baiklah, ga masalah disini kita semua bisa bicara bahasa Inggrs juga” ujar Amara.

“Oh my gosh, thank you (Ya tuhan, terima kasih)” ujar Christy.

Singkat cerita mereka berdua mulai aktifitas mereka saat itu, baik Anisa dan Christy masih menyesuaikan dengan lingkungan dan situasi kerja. Tak terasa waktu kerja sudah berakhir merekapun bersiap-siap kembali ke apartemen.

“Hey Nis, udah selesai belum? Udah mau pulang nih” ujar Angel.

“Belum sih Njel, eh udah mau pulang ga kerasa yah” ujar Anisa.

“Iya udah setengah 6 sore nih” ujar Angel.

“Yaudah, yuk siap-siap” ujar Anisa.

“Krring – kriiing” suara telepon dimeja Angel.

“Bonjour .. (hallo)” ujar Angel.

“Angel ini aku Cherly, Anisa masih sama kamu?” tanya Cherly ditelepon.

“Iya mba, ni kita baru aja mau pulang” jawab Angel.

“Yaudah nanti sebelum pulang Anisa suruh keruangan saya dulu yah” ujar Cherly.

“Iya mba” jawab Angel.

“Yaudah, makasih ya Njel” ujar Cherly dan telepon ditutup.

“Nis, kamu disuruh keruangan mba Cherly tuh sebelum pulang” ujar Angel.

“Wah ada apa yah Njel?” tanya Anisa.

“Wah aku juga ga tau, pesan mba Cherly tadi gitu sih” ujar Angel.

“Yaudah makasih ya Njel, aku langsung kesana” jawab Anisa.

“Kalau gitu aku duluan ya Nis, kamu pulang ke apartemen  kantor kan?” tanya Angel.

“Iya Njel nanti aku bareng sama Felly” jawab Anisa.

“Nanti aku mampir deh lagian kan kamar aku ga begitu jauh sama kamar Felly” ujar Angel.

“Iya Njel nanti aku tunggu yah” ujar Anisa.

“Yaudah aku duluan Nis, hati-hati pulangnya besok kita lanjut lagi yah, eh jangan lupa kamu keruangan mba Cherly” ujar Angel.

“Iya Njel makasih juga pembelajarannya hari ini” jawab Anisa.

(Diruangan Cherly)

“Permisi” ujar Anisa sambil mengetuk pintu.

“Iya masuk” jawab Cherly.

Anisa pun masuk dan sudah ada Christy serta Felly disana.

“Hai Nis ayao duduk” ujar Cherly mempersilahkan Anisa duduk.

“Iya makasih mba” jawab Anisa yang kemudian duduk.

“Ada apa ya mba aku dipanggil?” tanya Anisa.

“Ga ada apa-apa ko Nis, saya cuma mau tanya aja tadi gimana hari pertama trainingnya?” tanya Cherly.

“Oh aku kirain ada apa? Hehe, tadi lumayan masih bingung tapi sedikit-sedikit aku mulai paham mba” jawab Anisa.

“Pokonya saya percaya sama kalian berdua, masa karyawan terbaik ga bisa menyesuaikna disini buktikan potensi kalian” ujar Cherly.

“Iya mba makasih” ujar Anisa.

“Yaudah kalian mau langsung pulang?” tanya Cherly.

“Ga tau mba kayanya kita mau jalan-jalan dulu” jawab Felly.

“Wah serius?” tanya Christy.

“Iya kan kemarin aku udah janji sama kalian” jawab Felly.

“Asiikk ... makasih Feyyii” ujar Christy senang.

“Kamu ikut ga Nis?” tanya Christy.

“Ikut donk” jawab Anisa.

“Tapi kalian hati-hati loh kalau jalan-jalan di Paris” ujar Cherly.

“Wah kenapa mba? Banyak copet yah?” ujar Christy.

“Ah masa sih banyak copet disini?” tanya Anisa.

“Hati-hati, cowok Paris ganteng-ganteng .. hehe” ujar Chrely tertawa.

“Waaa kirain ada apa” ujar Anisa.

“Wii asik asik jadi penasaran aku” ujar Christy.

“Hus kamu mulai deh genitnya” ujar Anisa.

“Hahaha” semua tertawa.

Akhirnya mereka pun bergegas pulang dan hendak pergi mengelilingi kota karena kebetulan besok hari minggu, jadi mereka bisa sedikit bersantai.

“Fell kita mau kemana nih?” tanya Christy didalam mobil.

“kemana yah, apa kita keliling-keliling aja” ujar Felly.

“Ketempat yang seru donk Fell, yang romantis gitu” ujar Anisa.

“Ke menara Eifel donk, aku pengen liat aslinya kaya gimana” ujar Christy.

“Iya bener, Christ keseringan liat di TV yah kamu sampai penasaran sama bentuk aslinya” ujar Anisa.

“Yaudah kalau gitu kita kesana sekalian liat sunset dari atas menara eifel bagus loh pemandangannya” ujar Felly.

“Oke siaap, burger!!” ujar Christy dan Anisa semangat.

Karena malam minggu disekitar menara eifel banyak pengunjung yang mayoritas wisatawan disana, meskipun menjelang malam tapi tak menyurutkan minat pengunjung untuk melihat keindahan menara eifel itu dan turut merasakan romantisme suasana disana.

“Hey Dan, santai dikit napa gue cape nih” ujar Adit.

“Cepet Dit gue ga mau kelewat momen sunset diatas menara, mumpung cuaca bagus nih” ujar Dani yang berlari menuju menara Eifel.

“Aduh gue pingsan, aduh gue pingsan” ujar Adit yang terengah-engah.

“Lebay lu” teriak Dani kearah Adit.

Sesampainya diatas menara, Dani sedang sibuk memotret pemandangan kota disenja hari dengan warna langit berwarna orange separuh masih terlihar biru gelap, sungguh suasana yang sangat dinanti-nanti, serta matahari separuh yang berwarna kemerah-merahan, suasana romantis yang banyak dinanti orang-orang disana.

“Buset Dan, cepet amat keatasnya gue sampe lu tinggal” ujar Adit yang baru sampai keatas.

“Nah lu kelamaan dari pada gue telat gara-gara nungguin lu, jadi maaf ya gue tinggal .. haha” ujar Dani.

“Ah ga setia kawan lu” ujar Adit.

“Eh udah dapet fotonya coba gue liat” ujar Adit.

“Lumayanlah masih gue harus seleksi lagi foto-fotonya” ujar Dani.

“Nah lu ngapain sih foto-foto beginian?” tanya Adit.

“Gue suka keindahan bro, yang indah-indah harus gue abadikan dilensa kamera gue” ujar Dani.

“Tiap hari juga lu fotoin cewek-cewek cantik kurang indah apalagi coba hidup lu Dan” ujar Adit.

“Weits beda bro, yang gue cari itu keindahan yang alami yang bukan karena polesan” ujar Dani.

“Gimana lu aja deh, pusing gue ngadepin pola pikir lu yang aneh-aneh” ujar Adit.

“Eh balik yuk, laper nih gue pulang kerja langsung nemenin lu kesini” ajak Adit.

“Hoi bengong!!” ujar Adit.

“Eh serius nih gue dikacangin” ujar Adit sedikit geregetan.

“Belle ... (Cantik ...)” ujar Dani sambil terbengong.

“que c’est beau (Indah Banget) Dit” ujar Dani.

“Cantik?? Gue??” ujar Adit.

“Bukan lu kali, sebentar Dit gue kesana dulu” ujar Dani yang lalu bergegas pergi.

“Eh kemana lu Dan?” ujar Adit.

Dani kemudian bergegas pergi meninggalkan Adit dan mencoba mendekati apa yang dia lihat apa yang dia sebut indah. Tak lama kemudian Dani kembali dan menghampiri Adit yang sedang duduk sambil minum sebotol Coca Cola.

“Ah sial!!” gerutu Dani.

“Kenapa lu? Eh tadi kenapa sih?” tanya Adit.

“Bagi donk gue haus” ujar Dani yang langsung mengambil botol minuman yang sedang Adit pegang.

“Eeee minuman gue tuh” ujar Adit yang pasrah Coca colanya diminum habis oleh Dani.

“Parah ni orang, botolnya woy sekalian lu kunyah” ujar Adit kesal.

“Yaelah ntar gue ganti .. haha” ujar Dani.

“Eh gue tanya belum lu jawab tadi ada apa sih lu pake lari segala? Dapet momen bukan buat lu foto?” tanya Adit.

“Objeknya sih dapet gue foto, tapi ..” ujar Dani.

“Tapi apa? Lu foto pemandangan kan?” tanya Adit.

“Bukan Dit, ini bukan sekedar pemandangan tapi bidadari, sosok keindahan yang lebih dari indah yang baru pertama kali ini gue liat” ujar Dani.

“Maksud lu? Sumpah gue ga ngerti, bidadari?” ujar Adit bingung.

“Iya Dit, senyumannya, matanya, wajahnya indah indah banget” ujar Dani.

“Cewek maksud lu?” tanya Adit.

“Iya Dit, sumpah baru kali ini gue liat cewek secantik itu” ujar Dani sambil terkagum-kagum.

“Tumben lu suka cewek bule, biasanya ga mau” ujar Adit.

“Wah dia ga bule Dit, kayanya orang asia deh” ujar Dani.

“Mana gue liat fotonya?” ujar Adit penasaran.

“Nih .. “ ujar Dani sambil memberikan kameranya kepada Adit.

“Mana kaga jelas gini, ngeblur bro” ujar Adit.

“Ah masa?” ujar Dani yang penasaran lalu mengambil kameranya dari tangan Adit.

“Wah bener, ah sial bener sial ini pas dia gerak jadi ngeblur gini gambarnya” ujar Dani.

“Kenalan ga?” tanya Adit.

“Justru itu ga sempet, banyak orang gue sampe susah lewat pas gue sampe situ dia udah ngilang” ujar Dani.

”Kasian anda tidak beruntung .. haha” ledek Adit.

“Penasaran gue Dit, pengen tau siapa namanya mudah-mudahan nanti bisa ketemu lagi” ujar Dani sambil menatap senja yang mulai gelap.

“Yaudah bukan jodoh kali .. “ ujar Adit menepuk=nepuk pundak Dani.

Sementara itu, Anisa, Christy dan Felly yang sedang asik menikmati pemandangan diatas menara.

“Nis sumpah ini bagus banget, gw sering liat di film love in Paris, paris i’m in love sampe kebawa mimpi ni tempat eh sekarang jadi kenyataan, jangan bilang ini mimpi Nis” ujar Christy yang terlihata kagum.

“Kamu ga mimpi Christy Saura Noela Unu, ini nyata kita sekarang di Paris di menara Eifel Christ!!” ujar Anisa.

“KYYYAAAAA” teriak Christy dan Anisa yang saling bergandengan  sambil kegirangan.

“Paris Paris Paris!!” teriak mereka kompak.

“EH EH ni orang berdua, udah-udah malu diliat banyak orang!” ujar Felly yang kemudian menarik mereka kebawah.

“Eh Fell mau kemana kita?” ujar Christy terkejut yang tiba-tiba tangannya ditarik Felly.

“Iya Fell, lagi seru nih” ujar Anisa.

“Udah kita kebawah dulu, kalian bikin aku malu ah” ujar Felly.

“Idih Felly ga asik” gerutu Christy setibanya dibawah.

“Iya, Christ naik lagi yuk!” ujar Anisa.

“Yuk Nis” jawab Christy.

“Udah nanti lagi aja, lagian kalian ih kegirangan segitunya ga sadar ya diliatin orang banyak” ujar Felly.

“Biasa aja yah Nis, cuek aja” ujar Christy kepada Anisa.

“Iya, padahal kita belum sempet foto-foto kan mau diupload ditwitter Fell” ujar Anisa.

Ya ampun, mau foto-foto disini aja kali. Tuh menaranya jelas banget, viewnya juga bagus” ujar Felly.

“Aiihh bisa bisa, yuk Nis kita foto-foto kan keliatan banget nih kita di Paris .. haha” ujar Christy.

“Felly cantik, boleh minta tolong?” ujar Anisa manja.

“Apa? Kalau aku disuruh ikut keatas lagi aku ogah” ujar Felly jutek.

“Bukan, tolong fotoin kita yah .. haha” ujar Anisa.

“Ah siaal dasar kalian ini” ujar Felly sambil menarik-narik baju Anisa dan Christy.

“HAHAHA” semuanya tertawa.

Akhirnya merekapun melanjutkan berfoto-foto disana, kemudian mereka lanjut berkeliling kebeberapa tempat menarik di Paris, malam itu mereka bertiga habiskan untuk lebih mengenal seluk beluk kota indah nan romantis itu.

Sementara itu Dani yang baru saja tiba dirumahnya langsung seperti biasa menuju ruangan kerjanya untuk mengedit hasil-hasil foto yang sudah dia abadikan dalam kameranya.

“Aduh capenya bru kerasa sekarang nih” ujar Dani yang duduk menyalakan laptopnya sambil minum segelas coklat hangat.

Seperti biasa dia sibuk dan fokus mengedit serta menyortir foto yang dirasa bagus untuk segera diterbitkan dibagian redaksikeesokan harinya.

“Eh ..” Dani terkejut.

“Ini .. ini foto cewek tadi, ahhaay ada juga yang hasilnya bagus, makasih makasih” ujar Dani kegirangan sambil mencium-cium kamera kesayangannya.

“Ya ampun cantik banget, ada yah manusia kaya gini ya ampun ga bosen-bosen gue liatnya” ujar Dani sambil terus menatapi foto wanita itu.

“Hey gadis cantik siapa sih nama kamu? Aku Dani, boleh kenalan, oia kamu tinggal dimana, bla bla bla ..” Dani berujar sendiri sambil menghayal akan wanita itu.

“Aduh, lupa gue harus edit foto dulu. Yang pasti gue harus harus bisa tau siapa dia dan bakal gue cari tau siapa namanya” ujar Dani yang semakin penasaran dengan wanita dalam foto itu.

Part 6

“Woy Dan bengong aja, kenapa lu?” tanya Adit yang yang baru saja masuk dan tiba-tiba mengambil selembar foto yang sedang Dani pandangi.

“Eh .. “ Dani terkejut.

“Waduh gue kira kenapa lagi asik mandangin ni foto cewek .. ckck” ujar Adit.

“Balikin sini, ganggu kesenangan orang aja” ujar Dani yang merebut kembali foto gadis itu.

“Cielah .. temen gue yang satu ini lagi jatuh cinta kayanya?” tanya Adit.

“Wah kayanya iya Dit, eh ini foto cewek yang kemarin gue foto di Eifel tuh” jawab Dani.

“Ah masa? Gue kira lu gagal fotonya, dapet juga akhirnya” ujar Adit.

“Iya Dit, beruntung gue dapet fotonya dari semalem gue ga bosen-bosen nih liatin terus fotonya” ujar Dani.

“Iya iya Deh, tapi awas aja lu jadi gila kebanyakan bengong. Mending sekarang mandi kita kan mau ke acara festival kota, hari minggu bro pasti rame” ujar Adit.

“Oia, harus gue foto-foto juga tuh. Tunggu bentar ya, tuh kalau mau bikin kopi ada didapur bro” ujar Dani yang beregegas pergi mandi.

“Iya santai aja, jangan lama-lama mandinya” ujar Adit sambil menyalakan remot TV.

Sementara itu diapartemen Felly, Christy dan Felly masih tertidur karena kelelahan sehabis jalan-jalan tadi malam.

“Christy .. bangun ih” ujar Anisa yang menggoyang-goyangkan badan Christy.

“Nisaa .. aku masih ngantuk” ujar Christy sambil menutupi badannya dengan selimut.

“Ah kamu payah, hari minggu nih kita olah raga pagi jogging jogging” ujar Anisa sambil berusaha membangunkan Christy.

“Minggu enaknya tidur sampe siang Nis” jawab Christy dari balik selimut.

“AH .. yaudah aku mau bangunin Felly aja” ujar Anisa kemudian beranjak kekamar Felly.

“Fell bangun kita olah raga pagi yuk” ujar Anisa sambil masuk kedalam kamarnya Felly.

“Fell .. eh ga ada, kemana yah” ujar Anisa.

(Tak lama kemudian)

“Hey Nis ada apa?” tanya Felly yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“Eh, aku kira kamu kemana? Udah bangun ternyata .. hehe” ujar Anisa.

“Udah donk, waduh mau kemana kamu udah pake baju olah raga gitu?” tanya Felly.

“Mau jogging, temenin aku yuk!” ujar Anisa.

“Jogging .. ?? ehm .. ga deh aku mau tidur lagi aja” ujar Felly yang langsung berbaring diatas tempat tidurnya.

“Aiihh kamu ...” ujar Anisa.

“Ayolah Fell, temenin aku” ujar Anisa manja sambil menarik-narik tangan Felly.

“Aku ngantuk, aku ngantuk .. hemm” ujar Felly sambil terus merebahkan badannya.

“Ah pada payah, ga Christy ga kamu hobinya tidur melulu, yaudah aku sendiri aja” ujar Anisa sambil beranjak pergi.

“Hahaha .. iya Nis, yaudah aku temenin. Sekalian kita ngopi dan sarapan dicafe ujung jalan sana” ujar Felly sambil beranjank bangun.

“Asiik gitu donk .. “ ujar Anisa sambil mencubit-cubit pipinya Felly.

“Ihhh .. tunggu sebentar ya, aku ganti baju dulu” ujar Felly.

“Aku tunggu didepan yah sambil pake sepatu dulu” ujar Anisa.

“Oke ..” jawab Felly.

(5 menit kemudian)

“Fellyyyyyyy udah belum lama amat ntar keburu siang” teriak Anisa.

“Iyaaaa ..” jawab Felly sambil berjalan menghampiri Anisa.

“Lama ih sampe keriput aku nunggunya” ujar Anisa.

“Idih keriput? cuma 5 menit juga” jawab Felly sambil mengenakan sepatunya.

“Udah yuk berangkat” ujar Felly.

“Eh tunggu tunggu ...!!” teriak Christy yang berlari keluar dari kamar.

“Kalian mau kemana?” tanya Christy.

“Mau jogging pagi terus kita mau ngopi dicafe deh sambil sarapan” ujar Anisa.

“Ih .. mau, aku ikut” ujar Christy.

“Ga boleh kita udah telat, kamu tidur lagi aja” ujar Anisa.

“Ihhh Nisa .. aku mau ikut” ujar Christy manja.

“Tadi ga mau” jawab Anisa cuek.

“Yuk Nis kita berangkat, tinggalin aja Christy sendirian” ledek Felly.

“Yuk Fell, eh sarapan apa yah enaknnya nanti?” tanya Anisa.

“Sandwich tuna kayanya enak tuh Nis” jawab Felly.

“Wah bener juga, cape jogging terus makan sandwich enak tuh” ujar Anisa sambil melirik-lirik kearah Christy.

“Ih aku mauuuuuu” ujar Christy memelas.

“Yaudah cepet sana ganti baju” ujar Felly.

“Asiik tunggu sebentar yah aku ganti baju sama gosok gigi sebentar” ujar Christy yang bergegas bersiap-siap.

“5 menit Christy, kelamaan kita tinggal” teriak Anisa.

“Weee” ledek Christy sambil memeletkan lidahnya kearah Anisa.

(Kemudian)

“Tadi ga mau ikut?” ujar Anisa sambil berlari-lari kecil sepanjang jalan.

“Ih denger kalian mau sarapan aku langsung reflek” ujar Christy.

“Jadi kamu bangun karna pengen sarapannya bukan joggingnya?” tanya Felly.

“Iya donk .. haha” jawab Christy tertawa.

“Ih Christy dasar .. !!” ujar Anisa sambil kejar-kejaran dengan Christy.

“Aduh capeknya” ujar Christy ketika sampai dicafe.

“Ah segitu aja udah ngeluh gimana lari maraton bisa mati dijalan kamu” ujar Anisa.

“Ga segitunya juga kali Nis” ujar Christy.

“Eh kalian berdua mau pesen apa?” tanya Felly.

“Ada menu apa aja sih?” tanya Christy juga.

“Sebentar aku panggil pelayannya dulu” ujar Felly.

“Excusez-moi, peut voi la liste des menus? (Permisi, boleh lihat daftar menunya?)” ujar Felly memanggil salah seorang pelayan cafe.

“s’il vous plaît, cette liste de menus (Silahkan, ini daftar menunya)” jawab Pelayan itu.

“Ni Christy, Anisa kalian mau pesen apa?” tanya Felly.

“Kamu pesen apa Fell?” tanya Anisa.

“Aku, Sandwich tuna sama Latte aja” ujar Felly.

“Aku mau sandwich juga, minumannya coklat panas aja deh” ujar Christy.

“Kamu pesen apa Nis? Disini ga ada gorengan sama teh pait ya .. haha” ujar Christy meledek.

“Iyalah dikira di Jakarta, aku samain aja sama kaya kamu” jawab Anisa.

“Udah itu aja?” tanya Felly.

“Iya udah cukup kalau kurang pesen lagi .. hehe” ujar Christy.

“Notre message trois sandwiches au thon, chocolat chaud au lait et deux (Kami pesan tiga Sandwich Tuna, latte satu sama coklat panasnya dua)” ujar Felly kepada pelayan itu.

“Eh bien, s’il vous plaît patienter un instant (Baik, mohon ditunggu sebentar yah)” jawab pelayan itu.

Sambil menunggu pesanan mereka mengobrol-ngobrol.

“Fell itu apasih kok rame-rame gitu orang pada lewat?” tanya Anisa.

“Oh itu ada festival gitu Nis” jawab Felly.

“Festival apa tuh Fell?” tanya Christy.

“Wah ga tau yah tepatnya apa, aku ga pernah liat sih. Ya mirip-mirip sama karnaval gitu Christ, ada yang pake baju ini itu pokonya aneh-aneh” ujar Felly.

“Wah berarti kostumnya unik-unik ya Fell” ujar Anisa.

“Iya begitulah Nis” jawab Felly.

“Kesana yuk kita liat, siapa tau aja aku dapet referensi buat bikin design” ujar Anisa.”

“Wah boleh juga tuh Fell, aku juga pengen liat kamu juga belum pernah kan?” ujar Christy.

“Yaudah habis selesai sarapan kita kesana” ujar Felly.

“Asik, yah Nis aku lupa ga bawa kamera buat kita foto-foto” ujar Christy.

“Tenang aku bawa HP ko .. haha” jawab Anisa.

“Wah kamu pinter, TOP banget” ujar Christy.

“Idih kalian ga dimana-mana foto-foto terus” ujar Felly.

“Mumpung kita di Paris Fell kapan lagi ya Nis bener ga?” ujar Christy.

“Heeh” ujar Anisa sambil mengangguk-angguk.

“Excusez-moi, les ordes trois sandwichs au thon, un café au lait et deux chocolats chauds (Permisi, ini pesanannya tiga tuna sandwich, satu latte dan dua coklat panas)” ujar seorang pelayan yang membawakan pesanan mereka.

“merci (terima kasih)” jawab mereka.

Setelah sarapan Anisa, Christy dan Felly pergi melihat-lihat festival, acaranya tepat pukul 10.00 pagi tapi sudah banyak orag yang hendak melihat acara tersebut. Karena jaraknya tidak terlalu jauh mereka berjalan kaki dari cafe ketempat acara festival berlangsung disebuah taman kota yang sudah didesain sesuai tema acara.

“Nis itu bagus loh bajunya lucu ada akar-akar pohonya” ujar Christy.

“Nis .. eh Anisa mana?” ujar Christy terkejut.

“Tuh didepan” jawab Felly yang berdiri disamping Christy.

“Ih dasar bikin panik aja, aku kira ilang dasar Nisa liat beginian paling semangat tuh dia” ujar Christy.

“Namanya juga orang design Christ makanya semangatnya menggebu-gebu” ujar Felly.

Anisa dengan asiknya melihat-lihat acara sampai-sampai dia tidak sadar kalau sudah terpisah dengan teman-temannya.

“Aduh ..” ujar Anisa menyenggol seseorang.

“Sorry” ujar Anisa.

“vous? (kamu?)” ujar orang itu terkejut.

“il me semble vous avoir vu (Sepertinya saya pernah ngeliat kamu deh)” ujar orang itu.

Anisa hanya terdiam sambil terlihat bingung karena tidak mengerti apa yang orang itu bicarakan.

“Oh, Au moment où vous montez sur mon pied dans l’avion (Oh, kamu yang waktu itu nginjek kaki saya sewaktu dipesawat)” ujar orang itu.

“I’m sorry i don’t understan what are you talking about? (Maaf saya ga ngerti apa yang kamu bicarakan?)” ujar Anisa.

“Aduh Felly dimana lagi” ujar Anisa sambil melihat-lihat sekitar mencari Felly.

“Hey kamu orang Indonesia?” tanya orang itu.

“II .. Iya, kamu juga?” ujar Anisa terkejut.

“Iya, wah pantesan muka kamu ga begitu asing saya perhatikan” ujar orang itu.

“Hehe .. maaf tadi udah nyenggol kamu” ujar Anisa.

“Iya ga apa-apa untung aja kamera aku ga jatuh” ujar orang itu.

“Oia nama kamu siapa?” tanya orang itu.

“Aku Anisa” jawab Anisa masih sedikit gugup.

“Kenalin aku Dani, ga nyangka yah bisa ketemu sama orang satu negara” sambil bersalaman dengan Anisa.

“Anisaaaa sini” teriak Christy memanggil Anisa.

“Iya Christy sebentar aku kesana” jawab Anisa.

“Wah, ii iitu siapa?” tanya Dani.

“Oh itu temen aku, dari Indonesia juga” jawab Anisa.

“Nis .. !!” teriak Felly.

“Iya Fell aku kesitu” ujar Anisa.

“Yaudah aku kesana dulu yah, maaf soal yang tadi” ujar Anisa lalu bergegas pergi.

“Eh sebentar Nis .. “ ujar Dani memanggil Anisa tapi dia telah berlalu.

“Itu Felly, jadi dia temennya Felly juga, berarti ...” ujar Dani.

Sementara itu Christy dan Felly yang menunggu Anisa ditepi taman.

“Nis kamu ngobrol sama siapa tadi?” tanya Christy.

“Oh siapa yah tadi namanya aku lupa, baru kenal barusan ternyata dia orang Indonesia juga” jawab Anisa.

“Waduh perasaan banyak banget yah orang Indonesia disini” ujar Christy.

“Yang mana sih? tadi aku ga begitu jelas liatnya” tanya Felly.

“Ah yaudah deh, diceritain juga kalian ga bakal tau. Yaudah sekarang kita mau kemana? Terus manggil aku ada apa?” ujar Anisa.

“Kita pulang yuk, aku gerah ni pengen mandi” jawab Christy.

“Yaudah deh, yuk kita pulang udah mulai panas juga nih” ujar Anisa.

“Nanti sore kita lanjut aja jalan-jalannya mumpung libur” ujar Felly.

“Oke siap bu Felly .. haha” ujar Anisa dan Christy.

Merekapun bergegas pulang ke apartemen, sementara itu Dani masih sibuk mencari Anisa kesana kemari.

“Woi Dan, lagi ngapain lu? Gue cari-cari dari tadi ga ketemu-ketemu” ujar Adit menghampiri Dani.

“Gue lagi caricewek itu bro, tadi gue liat dia ada disini” jawab Dani.

“Wah serius? Udah tau donk siapa namanya? Tinggal dimana sama nomor Hpnya dapet?” tanya Adit lengkap.

“Justru itu, kalau nama gue udah tau siapa namanya tapi alamat sama nomor Hpnya yang gue belum dapet, nah tapi gue dapet sesuatu nih” ujar Dani.

“Sesuatu apa tuh? Kaya judul lagunya Syahrini .. haha” ujar Adit.

“Beda kali, ternyata dia temennya Felly bro” ujar Dani.

“Hah!! Temennya Felly? Karyawan “Beauté la femme”?” tanya Adit terkejut.

“Iya bro, besok gue mau kesana mau cari informasi lagi” ujar Dani.

“Gila .. bisa digebukin security kalau lu kesana, apalagi identitas kita udah diblack list sama mereka” ujar Adit.

“Ya gue ga bakalan masuk juga kali, gue bakal nunggu didepan gedung sampai felly keluar” ujar Dani.

“Nekad bener ya lu” ujar Adit.

“Gue masih penasaran bro sama dia, gue harus bisa tau lebih siapa dia” ujar Dani.

“Dia? Siapa tuh?” tanya Adit.

“Ya cewek itu lah, si cantik dan juga indah” ujar Dani.

Part 7

“Pagi Anisa” sapa Angel kepada Anisa yang baru datang.

“Pagi juga Njel” jawab Anisa sambil menguap.

“Masih mangantuk Nis? Kamu kurang tidur yah?” tanya Angel.

“Iya nih, kemarin aku sama Felly dan Christy jalan-jalan sampai larut malam” jawab Anisa.

“Wah seru donk? Tapi efeknya kamu jadi nagntuk kaya gitu” ujar Angel.

“Iya sih tapi ga apa-apa deh mumpung kemarin libur jadi kita manfaatin buat hang out sekalian lebih mengenal kota Paris .. hehe” jawab Anisa.

“Oia Nis, hari ini coba kamu desain baju yah buat nanti photoshoot, biar aksesoris sama propertynya aku yang desain” ujar Angel.

“Oh gitu oke deh, lagian aku juga baru dapet inspirasi pas kemarin liat festival kota” ujar Anisa.

“Eh kamu ke acara festival? Ko kita ga ketemu yah?” ujar Angel.

“Emang kamu kesana? Kalau aku kesana sama Christy sama Felly juga” ujar Anisa.

“Iya aku sama pacar aku kesananya, kalau aku tau kalian juga bakalan kesana kita janjian deh ketemu disana” ujar Angel.

“Iya itu juga ngedadak Njel tadinya kita lagi jogging pagi, ada festival karena penasaran akhirnya kita liat, eh pacar kamu orang Prancis?” tanya Anisa.

“Oh gitu, bukan Nis orang Indonesia juga ko” jawab Angel.

“Wah bener kata Christy banyak banget orang Indonesia disini .. hehe´ujar Anisa.

“Ya begitulah Nis, udah yuk kita kerja date linenya 3 hari baju harus udah selesai dijahit,  konsepnya juga ya Nis nanti kamu jelasin” ujar Angel.

“Oke siap, semangat!!” ujar Anisa.

Sementara itu ditempat berlainan dalam sebuah kantor yang terlihat ramai dan sibuk dengan aktifitas seluruh pegawainya.

“Dan, kita dipanggil pa boss tuh” ujar Adit kepada Dani yang sedang mengedit hasil fotonya.

“Ada apa ya?” tanya Dani.

“Ga tau tuh katanya ada diskusi sebentar sama kita” jawab Adit.

“Yaudah kita kesana” ujar Dani yang kemudian beranjak pergi menuju ruangan atasannya beserta Adit.

Sesampainya didepan ruangan atasannya mereka, terlihat jelas didepan pintu “Manager’s Room”.

“excusez-moi (Permisi)” ujar Dani sambil mengetuk pintu.

“entrer (Masuk)” jawab orang didalamnya.

“vous, s’il vous plait s’asseoir (Eh kalian, ayo duduk)” ujar orang itu.

“bon monsieur du matin, vous nous appelez? (Selamat pagi pak, anda memanggil kami?)” ujar Dani.

“Oui (Iya) Dani, Adit, kita diskusi sebentar ya kalian lagi ga sibuk kan?” tanya orang itu.

“Ga pak, ga terlalu sibuk juga sih” jawab Adit.

“Oia Dan gimana hasil foto shootnya? Boleh saya liat?” tanya orang itu kepada Dani.

“Sudah pak sekarang sedang saya edit untuk komparasi warna serta efeknya, nanti kalau sudah selesai saya perlihatkan ke bapak” ujar Dani.

“Oke kalau begitu saya tunggu secepatnya ya” ujar pak manager.

“Baik pak” jawab Dani.

“Kamu Dit gimana strategi pemasaran kita bulan ini? Udah kamu cek majalah “Beauté la femme”? kita compare aja sama fitur mereka jangan sampai kita kedahuluan start” ujar orang itu.

“Baik pak rencananya memang hari ini saya mau ketoko buku sekalian hunting majalah mereka” jawab Adit.

“Siap kalau gitu, nanti kamu analisa aja kedepannya konsep mereka seperti apa? Memang saya akui startegi market mereka memang hebat, tim marketingnya memang kompeten semua, maka dari itu kita ga boleh kalah” ujar orang itu.

“Baik pak saya beserta tim akan berusaha maksimal” ujar Adit.

“Cuma mereka sainagn kita, terlebih setelah dipegang sama Cherly perusahaan mereka semakin berkembang saya akui dia memang pintar tapi kita jauh lebih licik dari mereka” ujar orang itu beranjak dari tempat duduknya sambil menatap kearah kaca luar.

“Saya percaya kalian berdua punya kompetensi, karena itu maksimalkan potensi kalian” ujar orang itu kearah Dani dan Adit.

“Baik pak terimakasih kami akan berusaha” jawab Adit dan Dani.

“Baiklah kalau begitu, silahkan lanjutkan pekerjaan kalian masing-masing” ujar orang itu.

“Kalau begitu kami permisi pak, selamat pagi” ujar Dani dan Adit.

Merekapun keluar dari ruangan atasannya.

“Aduh .. gila bener, ga tau kenapa gue suka agak merinding kalau ngobrol sama tuh manager”ujar Dani sambil duduk dibangku kerjanya.

“Tau sendiri Dan dia itu ambisius, bener apa yang dia bilang dia itu licik dia bakal ngelakuain cara apapun buat ngejatuhin “Beauté la femme”” ujar Adit.

“Tapi yang gue perhatiin kenapa ya Dit, gue analisa sih ini bukan cuma sekedar persaingan ekonomi tapi kayanya ada kaitannya sama masalah pribadi deh” ungkap Dani.

“Maksud lu?” tanya Adit.

“Lu perhatiin deh setiap si bos ngomongin “Beauté la femme” apalagi sampai dia sebut-sebut nama Cherly raut mukanya berubah, kaya benci banget tuh sama yang namanya Cherly” ungkap Dani.

“Apa mungkin ya mereka punya keterkaitan sebelumnya?” tanya Adit.

“Wah ga tau juga sih, kalau bener ada itu urusan mereka gue sih bodo amat yang penting gue kerja terus digaji .. haha” ujar Dani.

“Haha .. bener juga bro biarin aja jadi urusan mereka, eh lu sibuk ga? Kalau ga anter gue ke toko buku yuk mau hunting majalah “Beauté la femme” nih, takut keburu habis tau sendiri penjualan mereka kaya gimana” ujar Adit.

“Sebentar deh 10 menit lagi, gue beresin editan foto dulu habis itu baru gue anter” ujar Dani.

“Eh sekalian kita ke kantor “Beauté la femme” yuk, gue penasaran nih sama tuh cewek. Pokonya hari ini gue harus ketemu Felly buat dapet informasi tuh cewek siapa” ujar Dani.

“Ya ampun masih kepikiran aja lu sama tuh cewek?” tanya Adit.

“Iyalah Dit kepikiran banget, temenin gue ya kita kesana pas jam makan siang aja, sehabis lu hunting majalah, gimana?” ujar Dani.

“Yaudah oke sip, tuh ngedit jangan lama-lama ya” ujar Adit.

“Wah ini baru temen gue, Iya bawel lu” jawab Dani.

(Dikantor “Beauté la femme”)

“Anisaaaaa” teriak Christy menghampiri Anisa diruangannya.

“Eh kenapa kamu? Ganggu orang aja” jawab Anisa.

“Ih kamu ko gitu, eh kamu lagi sibuk ga?” tanya Christy.

“Kamu ga liat aku lagi sibuk nih banyak kerjaan” ujar Anisa.

“Aihh apaan kamu malah twitteran” ujar Christy.

“Haha .. iya sibuk twitteran maksudnya wee” ledek Anisa.

“Nis aku disuruh ketoko buku nih buat ngedata penjualan majalah kita gimana, soalnya datanya mau aku input buat Data marketing” ujar Christy.

“Terus kenapa bilangnya sama aku?” tanya Anisa.

“Ya .. maksud aku anter yuk ..hihi” ujar Christy sambil membelai-belai rambut Anisa.

“Walah udah ketauan bakal bilang kaya gitu” ujar Anisa.

“Iya, yuk Anisa Rahma yang cantik jelita” rayu Christy.

“Christ kalau kamu ajak aku sama aja dengan boong, pertama aku ga tau tokobuku deket sini, kedua aku ga bisa bahasa Prancis, percuma kan? Mending kamu ajak temen sedivisi kamu aja” ujar Anisa.

“Yah Anisa ... mereka juga pada sibuk Nis, tolongin aku lah masa kamu tega sama princess kaya aku jalan sendirian dipinggir jalan terus kalau aku digodaiin cowok-cowok genit gimana, terus aku diculik gimana, terus aku dijual gimana, terus ..” ujar Christy bawel.

“STOP!! Idih lebaynya akut” ujar Anisa.

“Yaudah Nis aku anter kalian, gimana mau?” ujar Angel.

“Tuh kan bener, ih Angel kamu bener-bener yah hati kamu sesuai dengan nama kamu kaya malaikat, ga kaya si cewek Bandung itu tuh” ujar Christy.

“Aku maksudnya? Ii dasar tadi aja ngerengek-rengek minta anter aku” ujar Anisa sambil mencubit pipinya Christy.

“Yaudah mau berangkat sekarang? Kita udah ga ada kerjaan juga kan Nis, jadi kita izin aja sebentar alasannya cari data buat kamu training aja” ujar Angel.

“Wah bener tuh Nis, tumben kamu Njel ..” ujar Christy.

“Tumben apa?” ujar Angel.

“Tumben tumben .. ya tumben aja .. hehe” ujar Christy.

“Tumben ga lemot .. haha” ujar Christy dalam hati.

“Yaudah yuk kebasement aku siapin mobil dulu” ujar Angel.

“Wah pake mobil, akhirnya si princess ini ga jadi jalan kaki berpanas-panas dengan teriknya matahari” ujar Christy.

“Idih .. geli aku dengernya” ujar Anisa.

“Biar Napa Nis, sirik aja kalau aku cantik kaya princess .. haha” ujar Christy.

Akhirnya mereka bergegas pergi, Anisa, Christy serta Angel.

“Gila Dan udah 5 toko buku kita datengin tuh majalah udah habis, parah bener gue cape nih kaki gue kaya mau remuk tulangnya” ujar Adit.

“Remuk lu kira kerupuk, haha” ujar Dani.

“Tuh di depan masih ada satu toko buku lagi mau datengin  ga?” tanya dani.

“Yaudah deh yuk jalan” ujar Adit.

Sesampainya ditoko buku tersebut.

“Nah akhirnya dapet juga pas banget tinggal satu” ujar Adit langsung mengambil majalah itu.

“Eh” Adit terkejut, karena saat dia mengambil majalah tersebut berbarengan dengan seseorang yang hendak mengambil majalah itu juga.

“Je m’excuse d’abord qui vaulent acheter ce magazine (Maaf saya duluan yang mau beli majalah ini)” ujar Adit.

“Waduh ngomong apa lagi ni orang” gerutu Christy sambil terus memegangi buku itu.

“Wah orang Indonesia ternyata” ujar Adit dalam hati.

“Eh, maaf saya duluan yang mau beli majalah ini” ujar Adit.

“Waduh, bisa bahasa Indonesia juga ternyata. Maaf mas saya duluan ya, ga liat apa ni saya udah mau ambil duluan, situ aja yang main rebut” ujar Christy ketus.

“Apa ngerebut? Eh maaf yah kalau lu ngomong jangan sembarangan, lu juga ga liat apa gue duluan kali yang ngambil ni majalah” ujar Adit sedikit kesal.

“Waduh kenapa situ yang sewot, jelas-jelas gue duluan yang ngambil ga malu apa nyolot gitu sama cewek” ujar Christy.

“Nah lu juga ngapain ngomong sembarangan, siapa juga yang mau ngerebut dasar cewek rese” ujar Adit.

“Eh apaan? Rese? Lw kali sama cewek ga mau ngalah” ujar Christy.

“Eh eh ada apa sih ini?” ujar Dani yang tiba-tiba menghampiri Adit.

“Ni cewek Dan, main rebut aja majalah yang udah gue ambil” ujar Adit.

“Hah .. ka kamu!!” ujar Dani terkejut.

“Nah lo, lu kenal dia Dan?” tanya Adit.

“Ngg ngga Dit” jawab Dani.

“Terus kenapa kagetb segala?” ujar Adit.

“Mas tolong kasih tau temennya jangan kasar sama cewek” ujar Christy ketus.

“Maaf ..” jawab Dani.

“Christy udah dapet majalahnya?” Anisa menghampiri.

“Eh kamu?” ujar Anisa terkejut melihat Dani.

“Kamu yang waktu itu difestival kan?” tanya Dani balik.

“Iya, ko bisa ada disini” ujar Anisa.

”Nis kamu kenal dia?” tanya Christy.

“Ini yang waktu aku bilang itu Christ, orang yang ngobrol sama aku waktu difestival” ujar Anisa.

“Oh jadi dia temennya si cowok rese itu” ujar Christy.

“Apa lu bilang? Lu kali yang rese” ujar Adit kesal.

“Sebentar-sebentar, ada apa nih? Ko kalian bisa ribut-ribut gini” ujar Anisa.

“Jadi gini Nis ...” Christy menjelaskan kronologinya.

Selesai ...

“Oh gitu ..” ujar Anisa.

“Waduh berlebihan tuh, gue ga terima” ujar Adit.

“Udah lah Dit, ngalah aja napa sama perempuan” ujar Dani.

“Ga bisa gitu kali Dan, kita udah keliling-keliling nyari ini majalah masa dibiarin gitu aja” ujar Adit.

“Tuh denger apa kata temen lu, nagalah sama cewek” ujar Christy sambil merebut majalah yang sedang Adit pegang.

“Eh ..” Adit terkejut.

“Udah, udah nanti gue bantu cari lagi” ujar Dani menahan Adit yang terlihat kesal.

“Oia kamu Anisa kan? Masih inget aku? Nama aku Dani” ujar Dani.

“Hehe .. maaf aku lupa nama kamu, tapi ga apa-apa deh kenalan sekali lagi Aku Anisa, nah kalau ini Christy temen aku juga” ujar Anisa.

“Ha hai, kenalin nama aku Dani” ujar Dani mengajak bersalaman dengan Christy.

“Christy” jawab Christy dengan jutek.

“Dit kenalan ga sama mereka?” tanya Dani kepada Adit.

“Ga usah, cabut yuk gue bete disini” ujar Adit yang terlihat masih kesal.

“Yeay lagian siapa juga yang mau kenalan sama lu” ujar Christy.

“Idih siapa juga yang mau” balas Adit.

“Udah Dan cabut males gue disini” ujar Adit sambil beranjak pergi menarik tangan Dani.

“Eh sebentar, oia Anisa boleh minta nomor HP kamu” ujar Dani.

“Eh buat apa?” tanya Anisa bingung.

“Ya .. minta aja deh .. hehe” ujar Dani gugup.

“Yaudah ni ..” jawab Anisa.

“Nanti aku sms kamu yah Nis” ujar Dani.

Dani pun menyimpan nomor Anisa di Hpnya, setelah itu mereka berpamitan pergi. Tak lama Angel datang menghampiri Anisa dan Christy.

“Hey udah dapet majalahnya?” tanya Angel.

“Udah donk, meskipun harus berebut dulu sama mereka” ujar Christy.

“Mereka? siapa?” tanya Angel.

“Tuh ..” tunjuk Christy kepada Dani dan Adit yang baru saja keluar pintu toko.

“Nah, eh aku kaya kenal mereka yah” ujar Angel.

“Kamu kenal Njel?” tanya Anisa.

“Kayanya sih, siapa nama mereka?” tanya balik Angel.

“Dani sama Adit” jawab Anisa.

“Dani? Adit? Wah aku ga kenal .. hehe” ujar Angel.

“Katanya kenal .. huu” ujar Christy.

“Iya Christ aku ga kenal, tapi muka mereka ko ga asing banget yah” ujar Angel berfikir sejenak.

“Yaudah deh ga usah difikirin, mendingan kita balik lagi kekantor” ujar Anisa.

“Eh Njel data penjualannya udah dapet?” tanya Christy.

“Udah nih, seharusnya kan itu tugas kamu kenapa jadi aku yang tanya” ujar Angel.

“Ya kan cuma kamu yang bisa bahasa Prancis disini, masa aku sama Anisa yang tanya .. hehe” ujar Christy.

“Iyalah aku yang tanya tapi kalian malah ngilang dasar” ujar Angel.

“Iya iya maaf” ujar Christy dan Anisa.

“Yaudah yuk kita balik” ujar Angel.

Sementara itu diluar.

“Ah Dan kenapa sih lu belain tuh cewek-cewek, sekarang kita jadi harus cari lagi deh tuh majalah udah tau susah banget ngedapetin tuh majalah sekalinya ada lu biarin diambil gitu aja sama orang” gerutu Adit kesal.

“Ya bukan gitu juga kali Dit, coba ngalah aja sama perempuan masa lu ga malu berantem sama perempuan cuma gara-gara masalah gitu malu kali” ujar Dani.

“Ah ga asik lu” ujar Adit.

“Yaudah selau aja kali gue temenin lu nyari lagi tuh majalah” ujar Dani.

“Nyari kemana lagi? belum ntar siang nganter lu nemuin si Felly di “Beauté la femme” tambah cape deh gue” ujar Adit.

“Ga usah kesana lagi Dit” ujar Dani sambil tersenyum.

“Ga usah? Kenapa?” tanya Adit sedikit heran.

“Iya serius ga usah, orang udah ketemu ko sama dia” ujar Dani.

“Maksud lu? Sumpah gue ga ngerti Dan” ujar Adit.

“Tuh cewek tadi yang ditoko buku, itu cewek yang gue maksud temennya Felly” ujar Dani.

“AH, yang bener ko bisa mereka?? Cewek-cewek rese itu?” ujar Adit terkejut.

“Ga rese kali Dit, lunya aja lebay!” ujar Dani.

“Emang iya kali mereka rese, yang mana Dan? Ko beda sih sama yang di foto” ujar Adit.

“Masa sih beda? Lu mau tau aja .. haha” ujar Dani.

“Iyalah lu fotonya dari jauh gitu mana jelas gue liat mukanya” ujar Adit.

“Haha lu penasaran” ujar Dani.

“Oia Dan, mereka itu ko bisa temenan sama Felly? Apa jangan-jangan mereka itu karyawan “Beauté la femme” ya?” tanya Adit.

“Wah ga tau juga Dit” ujar Dani.

“Apa mereka cuma temen biasa aja sama Felly. Tapi kalau misalkan bener karyawan “Beauté la femme” gawat juga tuh, bisa ga bakal akur lu berdua .. haha” ledek Adit.

“Wah jangan sampai deh, bisa ga lancar usaha gue deketin dia” ujar Dani.

“Dia? Eh yang mana? Serius ih pelit nih ga mau ngasih tau” tanya Adit semakin penasaran.

“Serius mau tau? Tapi jangan kaget ya?” ujar Dani.

“Iya, selau aja kali” ujar Adit.

“Tuh yang tadi rebutan majalah sama lu” ungkap Dani.

“Hah .. cewe rese itu, gila lu cewek kaya gitu lu sukain. Lu udah ga waras Dan!” ungkap Adit terkejut.

“Biasa aja kali, tuh kan gue bilang lu pasti kaget” ujar Dani.

“Ya ga dia juga kali Dan, gue kira yang rambutnya item itu” ujar Adit.

“Anisa? Wah bukan Dit tapi temennya itu” ujar Dani.

“Nah lu kenapa malah minta nomernya si Anisa?” tanya Adit.

“Gue gugup Dit, apalagi liat muka juteknya itu sumpah tadi gue down udah kebayang aja situasi lagi kaya gitu gue malah minta nomornya dia, bisa digampar gue. Makanya gue minta nomor si Anisa supaya nanti gue bisa tanya nomor Hp temennya lewat Anisa” ujar Dani.

“Iyalah cewek galak gitu lu minta nomor HP malah dikasih tabokan kali .. haha, Eh siapa sih tadi namanya?” tanya Adit.

“Namanya Christy, cantik kan? Namanya juga indah seindah orangnya” ungkap Dani sambil tersipu-sipu.

“Terserah lu dah, gue bingung sama jalan pikiran lu” ujar Adit.

Part 8

“Aduh cape banget” ujar Christy langsung duduk disofa sehabis pulang kerja.

“Iya Christ aku juga cape banget, tadi ngedesain bareng Angel sampe sore” ujar Anisa juga.

“Kalian sibuk amat kayanya” ujar Felly sambil menuangkan air putih kedalam gelas.

“Huh bukannya sibuk lagi, meskipun status kita training tapi kerasa banget kerjanya” ujar Anisa.

“Betul Nis” ujar Christy juga.

“Yaudah siapa duluan nih yang mau mandi? Nanti habis itu bantuin aku siapin makan malam yah” ujar Felly.

“Aku duluan deh yang mandi gerah banget nih, kalau soal masak Christy tuh jagonya Fell” jawab Anisa.

“Oia? Serius Christ kamu jago masak?” tanya Felly.

“Wahaha iya donk, aku kan dapet bakat dari mamah aku” jawab Christy sombong.

“Wah kebetulan donk, kamu masakin buat kita yah” ujar Felly.

“Oke siap” jawab Christy dengan penuh semangat.

“Yaudah kamu mandiduluan Nis, habis itu aku” ujar Christy.

“Iya .. “ jawab Anisa.

“Jangan lama-lama Nis” ujar Christy.

“Iya ..” jawab Anisa.

“Mandinya pake air Nis” ujar Christy.

“Iyalah .. bawel ih” gerutu Anisa.

“Hahaha ..” Christy dan Felly tertawa.

Sehabis Anisa mandi, Christy dan juga Felly mereka bertiga saling membantu membuat menu masakan untuk makan malam. Christy begitu cekatan dan pandai dalam memasak sehingga Anisa dan Felly hanya terdiam sambil mengamati Christy memasak hingga selesai.

“Ini sih judulnya bukan masak bertiga, aku doang yang masakin buat kalian” ujar Christy sambil menaruh masakan dimeja makan.

“Haha .. habisnya kita ga mau ganggu kamu Christ lagi serius gitu masaknya” ujar Anisa.

“Iya kita mau bantu takutnya malah ngeganggu kamu lagi” ujar Felly.

“Seengganya bantuin apa kek, potong ini lah, cuciin itu lah eh ini malah bengong sambil ngeliatin aku, pegen aku jejelin cabe deh ke mulut kalian tadi” gerutu Christy.

“Kita terpukau ngeliat chef Christy lagi demo masak” ujar Anisa.

“Demo masak .. ada-ada aja kamu Nis, bukan demo tapi atraksi” ujar Felly.

“Atraksi dikira aku pemain sirkus ..” ujar Christy.

“iya-iya lain kali kita bantuin, sekarang makan aja yuk” ujar Anisa.

“Kita bantuin ngeliatin lagi ya Nis .. haha” ledek Felly.

“Iya Fell, kan ada chef Christy jadi kita ga usah repot-repot” ujar Anisa.

“Ah dasar kalian udah makan-makan cepetan” ujar Christy.

Ketika hendak makan bel berbunyi.

“Teng Tong” suara bel.

“Eh ada siapa tuh?” tanya Anisa.

“Wah ga tau nih, sebentar aku liat” ujar Felly yang beranjak melihat kedepan pintu.

Tak lama kemudian.

“Hai ..” ujar Angel.

“Aiih kamu Njel, Wah aku kirain siapa taunya kamu” ujar Anisa.

“Iya pas aku liat kedepan taunya sicadel nongol” ujar Felly.

“Ahh Felly ..” ujar Angel.

“Wah kalian lagi pada makan malam ni? Tadinya aku mau ngajak kalian makan diluar” ujar Angel.

“Iya nih, baru aja mau makan. Yaudah kamu makan bareng kita aja Njel” ujar Felly.

“Wah serius nih?” tanya Angel.

“Iya makan bareng kita aja, jadi seru rame-rame” ujar Anisa.

“Wah asik donk, kebetulan banget aku jadi ga usah cari makanan diluar” ujar Angel sambil duduk disebelah Felly.

“Ini masakan siapa enak banget kayanya?” tanya Angel.

“Tuh, special masakannya chef Christy ..” ujar Anisa.

“Wah Christy kamu jago masak ternyata, aku bakal sering-sering mampir ah kesini” ujar Angel.

“Wahaha iya donk, bakat terpendam aku nih. Wah boleh aja asal bantuin masaknya aja jangan kaya mereka tuh berdua bantuin liat aja” gerutu Christy.

“Aku bantuin makannya aja deh Christ ..” ujar Angel.

“Yah samanya aja kaya mereka” ujar Christy dengan wajah juteknya.

“Hahaha ..” semuanya tertawa.

Akhirnya mereka berempat makan malam bersama dengan masakan yang Christy spesial malam itu. Setelah selesai mereka berbincang bincang diruang TV sambil menonton acara televisi.

“Wah kenyang” ujar Anisa lalu menyalakan TV.

“Christy masakan kamu enak” ujar Angel.

“Iya Christ, udah lama juga ga makan masakan Indonesia. Kenapa ga bilang kalau kamu bisa masak kan dari kemaren-kemaren bisa kamu masakin buat kita yah” ujar Felly.

“Yah kalian ga bilang sih, kan aku udah bilang aku berbakat .. haha” ujar Christy memuji diri sendiri.

HP Anisa berbunyi ada pesan singkat masuk.

“Malam Anisa, maaf ganggu ni aku Dani yang tadi ketemu ditoko buku, kamu masih ingat?” isi pesan teks yang masuk.

Anisa berfikir sejenak.

“Oia, yang tadi siang yah. Maaf ada apa yah?” tanya balik Anisa di SMS.

SMS berlanjut basa-basi kesana-kemari dari Dani dan akhirnya selesai.

“Serius amat Nis, SMSan sama siapa?” tanya Felly.

“Itu loh Fell, cowok yang tadi siang ketemu sama aku, Christy dan Angel pas waktu kita lagi ditoko buku” jawab Anisa.

“Cowok? Kalian kenalan sama orang sini?” tanya Felly.

“Bukan Fell orang Indonesia juga, jadi ceritanya gini ..” jawab Anisa sambil menceritakan kepada Felly kejadian tadi siang.

“Oh gitu, seru donk yah dari berantem sekarang malah SMSan” ujar Felly.

“Eh Christy kamu ditanyain Dani tuh, cowok yang tadi siang ketemu kita ditoko buku” ujar Anisa kepada Christy yang baru kembali dari dapur membawa segelas air.

“Cowok? Yang tadi berantem sama aku yang rebutan majalah bukan?” tanya Christy.

“Bukan Christ, temennya lagi yang misahin kamu terus yang minta nomer aku” jawab Anisa.

“Oh itu, iya  aku inget. Eh ko bisa nanyain akunya lewat kamu?” ujar Christy.

“Tadi kita SMSan terus ujung-ujungnya nanyain kamu, minta nomer HP kamu juga lagi” ujar Anisa.

“Wah terus kamu kasih nomer aku?” tanya Christy.

“Ngga sih, aku izin kamu dulu lah boleh apa ngga” jawab Anisa.

“Bagus-bagus kamu pinter Nis” ujar Christy.

“Jadi boleh ga?” tanya Anisa.

“GAK BOLEH, jangan sebarin nomer aku keorang yang ga jelas OKAY” ujar Christy.

“Wahh .. kaya Artis aja gaya kamu Christ haha” ujar Anisa.

“Biarin lah, orang kaya mereka ngapain temenan sama aku idih ga banget, kelakuan temennya aja kaya gitu ya pastinya si Dani itu ga jauh beda” ujar Christy.

“Eh kenapa tadi siang ga minta langsung nomer HP Christy aja yah?” tanya Felly.

“Tadi sih dia bilang ga enak, soalnya suasananya lagi ga memungkinkan. Lagian juga Christy tadi lagi marah-marah” jawab Anisa.

“Wah bener banget tuh Nis, kalau dia minta langsung sama aku bakal aku marahin dan pastinya ga bakal aku kasih nomor HP aku .. haha” ujar Christy.

“Kamu galak juga yah ternyata” ujar Felly.

“Eh kalian ngobrol apa?” tanya Angel yang baru saja melepas ear phone dari telinganya.

“Makanya orang ngobrol jangan keasikan dengerin musik melulu” ujar Felly.

“Ih aku ga tau kalian ngobrolin apa, makanya aku tanya” ujar Angel.

“Gini Njel ..” ungkap Anisa menceritakan kembali.

“Oh gitu, wah aku ga tau sih cowoknya yang mana, tapi kayanya dia suka deh sama Christy” ujar Angel.

“Bisa jadi Njel, dari tadi SMSan sama ku juga nanyainnya Christy melulu” ujar Anisa.

“Yaudah lah ga usah bahas itu melulu, ngobrolin yang lain aja” ujar Chrsty.

“Eh semua, aku balik ke kamar aku lagi yah. Kekenyangan bikin ngantuk jadinya” ujar Angel sambil beranjak dari tempat duduknya.

“Ih nginep disini aja Njel, kamar kamu deket ini ko sama kamar kita” ujar Felly.

“Makasih Fell, ga enak ah aku ngerepotin tadi udah numpang makan juga makasih banget” ujar Angel.

“Yaudah deh kalau gitu” ujar Felly.

“Semuanya aku pamit yah, makasih juga buat jamuannya” ujar Angel berpamitan dengan Christy dan Anisa.

“Iya Njel, besok kita makan bareng lagi” ujar Anisa.

“Tapi bantuin masak yah” ujar Christy menambahkan.

“Haha iya iya, yaudah semua sampai ketemu besok yah dikantor, “bonsoir” (selamat malam semua)” ujar Angel berpamitan kemudian pergi.

“Hoaaam aku juga mulai ngantuk Nis, bobo yuk Nis” ujar Christy.

“Duluan aja aku mau nonton TV dulu sebentar” jawab Anisa.

“Idih kaya ngerti aja bahasa Prancis juga acara TVnya” ujar Christy.

“Ga apa-apa Christ, lagian aku belum ngantuk juga” jawab Anisa.

“Fell kamu juga belum mau tidur?” tanya Christy.

“Iya, kamu duluan aja Christ” jawab Felly.

Yaudah aku duluan yah ngantuk banget nih” ujar Christy yang kemudian bergegas kekamar tidurnya.

Selang beberapa lama Anisa dan Felly juga akhirnya beristirahat setelah aktivitas yang cukup melelahkan hari ini dan bersiap kembali untuk hari esok.

Keesokan Harinya.

“Dan mau kemana?” tanya Adit.

“Mau photoshoot bro, kenapa? Mau ikut?” ujar Dani.

“Pengen sih sebenernya tapi gue banyak kerjaan nih” jawab Adit.

“Yah padahal sekarang giliran gue photoshoot Maria loh, mantep ..” ujar Dani.

“Waduh .. sial-sial padahal udah gue tunggu-tunggu tuh pas giliran dia” ujar Adit sedikit kecewa.

“Kasian .. haha, yaudah nanti gue kasih liat hasil fotonya” ujar Dani.

“Tetep beda bro ga kaya pas liat aslinya” ujar Adit.

“Yaudah belum rejeki lu kali” ujar Dani.

“Pagi Dan, Dit sibuk apa hari ini?” tanya Pak Manager yang baru saja tiba dikantor.

“Pagi pak, ni saya mau photoshoot dulu” jawab Dani.

“Pagi juga pak, saya mau ngedata grafik penjualan pak sama ada meeting sama divisi marketing” jawab Adit.

“Oh gitu, yaudah selamat bekerja ya” ujar Pak Manager.

“Baik Pak terimakasih” jawab Dani dan Adit.

“Yaudah Dit gue cabut dulu ya, nanti ada yang mau gue obrolin” ujar Dani.

“Obrolin apa nih?” tanya Adit.

“Biasa cewek kemarin .. hehe” jawab Dani.

“Yaelah kirain apa, yaudah nanti gue BBM lu kalau gue udah selesai meeting ya” ujar Adit.

“Sip bro, gue cabut dulu si Maria udah menunggu” ujar Dani.

“Fotonya jangan lupa” teriak Adit.

Sementara itu.

“Ange, les vêtements sont si (Angel, ini pakaiannya udah jadi)” ujar salah seorang karyawan.

“Merci (Terimakasih)” jawab Angel.

“Nis baju design kamu udah jadi nih, yuk kita anterin ke bagian property sama kostum, draf konsepnya udah kamu buat kan?” tanya Angel.

“Oh gitu langsung dikasiin bajunya, Udah Njel udah beres tinggal kita serahin ke photograpernya aja” jawab Anisa.

“Wah Njel rame banget, photograpernya banyak juga” ujar Anisa setibanya dilokasi pemotretan.

“Iya memang gini Nis, modelnya juga banyak. Eh sebentar ya aku nyerahin konsep sama kostumnya dulu” ujar Angel lalu bergegas meninggalkan Anisa.

“Jangan lama-lama Njel” teriak Anisa.

“Hey Anisa lagingapain?” tanya Kezia sedikit mengagetkan Anisa.

“Eh kamu, ngagetin aja aku kira siapa” jawab Anisa.

“Wah maaf kalau gitu, habisnya kamu bengong sendirian disini ..hehe” jawab Kezia.

“Iya niha aku lagi nungguin Angel, dia lagi serahin konsep sama kostum buat photoshoot” ungkap Anisa.

“Oh gitu, aku kira kamu ngapain sendirian disini makanya aku samperin kamu” ujar Kezia.

“Kez kamu cantik banget, dressnya elegan tapi keliatannya ga ribet yah dipakenya” ujar Anisa.

“Wah makasih, iya sih simple tapi tetep elegan yah” ujar Kezia.

“Kamu udah selesai photoshootnya?” tanya Anisa.

“Belum sih, break aja dulu sebentar” jawab Kezia.

“Nis ..” sapa Angel.

“Eh ada Kezia, kamu ga photoshoot?” tanya Angel.

“Hai Njel, lagi break dulu sebentar. Kamu habis nyerahin kostum kata Anisa barusan” ujar Kezia.

”Iya Nih, itu kostum design Anisa loh” ujar Angel.

“Wah pastinya keren aku jadi penasaran, ya ga Nis?” ujar Kezia.

“Ah biasa aja ko” jawab Anisa sambil tersenyum.

“Oia Njel kostumnya Anisa siapa nanti yang pake?” tanya Kezia.

“Steffy sama Ryn, kan konsep temanya Beauty of Asian” jawab Angel.

“Oh cocok sih memang wajah mereka mendukung” ujar Kezia.

“Waduh pada ngumpul disini” ujar Felly tiba-tiba datang.

“Haii Felly” ujar Kezia.

“hai Kez, eh ini pada ngapain bukannya kerja?” tanya Felly.

“Ni juga lagi kerja Fell, kita habis nyerahin kostum buat photoshoot” jawab Angel.

“Oh gitu” jawab Felly.

“Kamu lagingapain Fell?” tanya Anisa.

“Aku habis ambil berkas nih” jawab Felly.

“Santai dulu lah kalian disini, sekalian kita ngobrol sebentar” ujar Kezia.

“Yaudah lagian aku juga cape dari tadi jalan-jalan melulu” ujar Felly.

“Ah sial tuh model ngeselin!!” keluh seseorang sambil melempar tasnya keatas kursi.

“Wah kenapa lagi Gi?” tanya Kezia.

“Tuh si model manja kebanyakan request, ngikutin konsep gue aja susah banget maunya apasih tuh orang” gerutu Gigi.

“Siapa tuh Fell?” bisik Anisa kepada Felly.

“Itu Gigi photograper kita” jawab Felly.

“Kenapa lagi sih dia Gi?” tanya Angel.

“Biasa Njel segala ga mau, pengennya keinginan sendiri melulu” gerutu Gigi.

“Ko gitu sih, konsepnya udah kamu kasih tau?” tanya Angel.

“Udah dari awal Njel, tapi serba ga mau jadi susah gue ngaturnya” ujar Gigi.

“Siapa emangnya?” tanya Anisa penasaran.

“Itu Nis, si cantik Auryn .. haha” jawab Angel.

“Oh yang tinggi putih itu yah” ujar Anisa.

“Yah udah biasa kalau dia sih, ya ga Kez?” ujar Felly.

“Waduh aku no comment deh .. hehe” ujar Kezia.

“Gi ..” sapa seseorang yang baru datang.

“Apaan? Gue lagi bete kalau lu mau nyuruh gue balik buat photoshoot gue ga mau” ujar Gigi.

“Please Gi ayo donk ga biasanya kamu gitu” ujar Dimas.

“Sorry Dim, gue udah ga mood. Kalau mau lu aja deh yang foto dia” jawab Gigi.

“Bukannya gitu Gi, bisa aja aku yang handle semua tapi kan ini udah kerjaan kamu juga masa semua aku yang harus kerjain, kita dikejar date line Gi” ujar Dimas.

“Udah sekarang kamu ikutin aja maunya dia, sambil sedikit kamu arahin” ujar Kezia.

“Ga segampang itu Kez, lu pasti tau deh si Ryn itu kaya gimana wataknya. Kenapa juga mesti gue yang handle semua pemotretan dia, mending gue foto lu atau siapa kek model yang lain asal jangan si Auryn itu” ungkap Gigi.

“Maklumi dulu aja Gi, toh ga cuma kamu yang kesel sama dia” ujar Dimas.

“Nih kostum apaan sih, gue ga mau pake!!” teriak Auryn sambil melemparkan kostum untuk pemotretan.

“Tuh liat sendirikan kelakuannya gitu” ujar Gigi.

“Nis itu kan baju yang kamu design” ujar Angel.

Seketika Gigi menghampiri Ryn yang baru saja melempar kostum pemotretannya itu.

“Heh model manja, maksud lu apa? Lu ga ngehargain apa usaha yang udah ngedesign ini baju” ujar Gigi sambil memungut baju yang tergeletak dilantai.

“Suka-suka gue donk, gue ga suka ngapain juga gue harus pake” ujar Ryn.

“Lu kebangetan ya” ujar Gigi yang semakin geram.

“Udah Gi sabar” ujar Dimas mencoba melerai.

“Ga bisa gitu Dim, gue udah coba sabar tapi ini orang makin ngelunjak” ujar Gigi.

“Udahlah Ryn, aku suka ko designnya” ujar Steffy menghampiri.

“Idih, norak gitu kamu bilang suka” ujar Auryn.

“Hey ga suka ga usah ngatain itu hasil kerja keras aku sama Nisa, tolong deh kamu hargai” ujar Angel.

“Oh jadi buatan kalian, pantes ga banget kuno banget designnya” ujar Auryn.

“Eh memang konsepnya kaya gitu kali, kalau kamu mau protes silahkan protes sama mba Cherly!” ujar Angel.

“Iya Ryn buat edisi minggu ini memang konsep majalahnya all about asian, jadi bener tuh apa kata Angel kalau mau protes silahkan ke mba Cherly” ujar Felly menambahkan.

“Profesional donk lu!!” ketus Gigi.

“Yaudah gue pake, Steff anterin aku yuk ke ruang ganti” ujar Auryn sambil menarik tangannya Steffy.

“Njel Nis kostumnya keren aku suka, makasih ya” teriak Steffy.

Anisa hanya tersenyum menanggapi ungkapan Steffy.

“Eh Steffy itu beda banget ya, dia ramah orangnya” ujar Anisa.

“Iya dia sih supel berhubung bergaul sama si Ryn aja jadi kebawa-bawa deh dia” ujar Gigi.

“Tuh kan beres, kalau yang bilang mba Cherly dia pasti nurut” ujar Angel.

“Iya Njel bener banget tuh” ujar Felly.

“Memang kenapa? Ko bisa gitu?” tanya Anisa.

“Iya dulu dia pernah dimarahin habis-habisan sama mba Cherly karna sifat manjanya itu, hasilnya sampai sekarang dia nurut banget apa kata mba Cherly” ungkap Angel.

“Oh gitu, berarti kita bawa-bawa nama mba Cherly aja yah buat nakut-nakutin dia .. hehe” ujar Anisa.

“Wah bisa juga tuh biar gampang ngatur dia” ujar Angel.

“Oia Gi kamu belum kenal kan sama Anisa, kenalan dulu lah” ujar Felly kepada Gigi.

“Iya, siapa nih? Karyawan baru?” ujar Gigi.

“Bukan, aku lagi training aja disini. Salam kenal yah aku Anisa” ujar Anisa.

“Oh gue kira karyawan baru, salam kenal juga gue Gigi” ujar Gigi memperkenalkan dirinya.

“Wah nambah lagi nih orang Indonesia disini, jadi berasa kampung halaman hehe” ujar Dimas.

“Nah kalau ini Dimas, photograper juga sama kaya Gigi” ujar Angel.

“Oh gitu, salam kenal juga yah Dimas” ujar Anisa.

“Dimas ini pacarnya Gigi loh” ujar Kezia.

“Aihh bukan-bukan kita cuma temen ko satu profesi” ujar Gigi spontan.

“Ah suka gitu, ya ga Dim” sindir Felly.

“Hehe iya kita Cuma temenan aja ko” ujar Dimas sambil tersenyum kecil sementara mukanya memerah.

“Tuh kayana Ryn udah siap, lanjut Gi pemotretannya” ujar Kezia.

“Bagus gitu ah model bajunya, dia aja seleranya aneh” ujar Felly.

“Iya Fell bagus banget, Anisa berbakat ternyata jadi designer” ujar Kezia.

“Ah biasa aja ko” ujar Anisa.

“Eh ini bengong kesana Gi, malah diem disini” ujar Kezia.

“Eh iya maaf, aku terkesima liat bajunya” ujar Gigi lalu beranjak pergi menuju stage pemotretan.

“Ni juga bengong mulu” ujar Felly menepuk pundak Dimas yang dari tadi memperhatikan Gigi.

“Nah kalau suka hayo diungkapin donk” sindir Kezia.

“Ah Kezia apa sih, kita temenan ko” jawab Dimas.

“Temen apa temen?” ledek Kezia.

“Iya temen aja, yaudah deh aku mau lanjut pemotretan lagi dah semua” ujar Dimas.

“Semangat ya Dimas!!” ujar Kezia.

“Kenapa tuh si Dimas, kamu ledekin terus Kez” ujar Felly.

“Hii aku iseng aja, seneng aja ledekin mereka berdua” ujar Kezia.

“Wah kamu jahil juga ternyata” ujar Felly.

“Nis kita disini dulu aja sambil liat pemotretan” ujar Angel.

“Iya Njel ..” ungkap Anisa.

“Yaudah kalau gitu aku duluan ya, masih ada kerjaan soalnya jadi ga bisa nemenin kalian disini” ujar Felly kemudian pergi.

Sementara Anisa, Angel dan Kezia berada distudio pemotretan, Christy sedang sibuk-sibuknya berdiskusi dengan karyawan lain membahas startegi dan sistem penjualan yang akan datang. Sedikit demi sedikit dia mulai memahami dan menyesuaikan dengan lingkungan dimana ia bekerja meskipun tak jarang dia kebingungan dengan bahasa yang menjadi kendala tetapi over all it was fine Christy termasuk orang yang cerdas dan mudah untuk beradaptasi.

“Oaalahh aku puyeng Nis tadi kerjaan aku numpuk, disuruh persentasi juga, analis pasar juga semuanya deh” ungkap Christy dengan raut wajah keletihan ketika jam makan siang.

“Wih ni baru wanita karir .. haha” ledek Anisa.

“Ah kamu sih enak ya bisa sedikit santai, tadi kamu ngerjain apa aja?” tanya Christy.

“Santai dimana aku juga sama sibuknya kaya kamu, tadi banyak kalau diceritain ga sempet” ujar Anisa.

“Huu gaya kamu Nis, Njel makan apa nih kita?” tanya Christy kepada Angel sambil membaca list menu.

“Iya Njel kamu kan yang lebih tau, kita masih belum tau makanan Prancis yang enak apa-aja jadi kamu pilihin ya” ujar Anisa.

“Ehmm enak semua sih kalian pilih aja .. hehe” ujar Angel.

“Ah kamu semua makanan dibilang enak” ujar Christy.

Sambil menunggu pesanan mereka datang mereka mengobrol bersama, sementara itu Anisa sibuk memainkan Hpnya.

“Nis sibuk amat kamu dari tadi mainin HP terus?” tanya Christy.

“Ini Christ si Dani sms aku terus, nanyain kamu nih. Gimana dia minta nomor HP kamu terus, kasih aja deh aku puyeng balesin smsnya” ujar Anisa.

“Nanyain apa sih dia?” tanya Christy.

“Ya nanyain kamu, dia tanya gimana kabar kamu, udah makan siang apa belum, risih kan ” ungkap Anisa.

“Haha ga apa-apa kamu kan asisten aku” ujar Christy.

“Iya Christ kasih aja nomor kamu, nanti terserah kamu mau diladenin apa ngga kasian juga Anisa” ujar Angel.

“Iya iya yaudah kasih aja nomer HP aku Nis” ujar Christy.

“Wah bener yah, yaudah aku kirim nomor kamu ke Dani” ujar Anisa kegirangan,

“Udah deh, aku tenang sekarang ga lama pasti dia sms kamu Christ” ujar Anisa.

“Yah kita liat nanti aja” ujar Christy.

(Tiba-tiba)

“Christy ..” ujar Felly memanggil.

“Iya kenapa Fell?” tanya Christy.

“Dari tadi aku tlp ko ga nyambung yah?” tanya Felly balik.

“Ah masa? Coba aku liat, eh maaf aku silent jd ga berasa hihi maaf maaf, ada apa yah?” ujar Christy.

“Ah dasar pantesan aja, ini nanti habis makan siang kamu ikut aku nemenin mba Cherly yah” ujar Felly.

“Wah kenapa aku? Acara apa tuh?” tanya Christy.

“Ya ga tau, aku disuruhnya gitu tolong sampaikan ke Christy nanti temani saya ke acara launcing apa gitu barengan sama aku, gitu kata mba Cherly” ungkap Felly.

“Udah ikut aja Christ, ga baik loh nolak ajakan orang apalagi atasan kamu sendiri hehe” ujar Angel.

“Iya nemenin doang, kan ada Felly jadi ga usah khawatir” ujar Anisa.

“yaudah deh, tapi makan dulu yah aku udah pesen makanan nih” ujar Christy.

“Iya habis makan aja, ngomong-ngomong aku juga lapar ni pesen juga ah” ujar Felly.

“Kirain kamu udah makan siang ternyata belum” ujar Anisa.

“Iya Nis aku sibuk baru sempet sekarang” ujar Felly.

Setelah itu Christy dan Felly bergegas pergi dengan Cherly untuk menghadiri undangan peluncuran suatu produk disebuah hotel mewah wilayah kota Paris.

“Christy maaf yah jadi ganggu waktu kerja kamu” ujar Cherly didalam mobil.

“Iya mba ga apa-apa, makasih juga udah ajak saya” ujar Christy.

“Mba itu acara apa yah kalau boleh tau?” tanya Felly.

“Oh itu peluncuran produk kecantikan, kebetulan kita diundang buat menghadiri aja” jawab Cherly.

“Kita aja yang diundang?” ujar Christy.

“Ga juga Christ, ada dari beberapa majalah lain juga yang diundang, media juga banyak” ujar Cherly.

“Oh gitu” ujar Christy.

Sesampainya disana, suasana sudah ramai dengan pers dari beberapa media yang hendak meliput kegiatan dan juga beberapa tamu undangan.

“Excusez-moi peux voir la carte d'invitation? (Permisi bisa lihat kartu undangannya?)” tanya seorang penjaga.

“s'il vous plaît (Silahkan)” jawab Cherly.

“Messieurs bien, s'il vous plaît entrer en (Baiklah nyonya, silahkan masuk)” ujar Penjaga itu.

“Merci (terimaksih)” jawab Cherly.

Sesampainya didalam.

“Wah rame banget yah Fell” ungkap Christy.

“Iya Christ, udah biasa acara kaya gini pasti selalu rame” ujar Felly.

“Keren yah” ujar Christy kagum.

“Hai Cherly, kamu datang juga” sapa seseorang kepada Cherly dari belakang.

“Hai .. eh ka kamu?” jawab Cherly terkejut.

“Apa kabar? Makin sukses aja nih kayanya?” ujar orang itu.

“Ya begitulah” jawab Cherly dengan nada sombong.

“Kamu diundang juga ternyata, aku kira Cuma redaksi majalah ternama aja yang diundang, ternyata kamu kebagian juga” ujar Cherly ketus.

“Wah sindiran kamu selalu pedas ya seperti biasa” ujar orang itu.

“Siapa itu Fell?” bisik Christy.

“Itu manager éblouissant Christ” jawab Felly.

“éblouissant??” ujar Christy.

“Iya majalah saingan kita, yang dulu waktu itu aku ceritain” ujar Felly.

“Oh iya aku baru inget” ujar Christy.

“Hai Felly, apa kabar?” tanya orang itu.

“Eh .. ba baik pak” jawab Felly.

“Masih betah aja kamu di Beauté la femme?” tanya orang itu.

“Maksud kamu apa nanya gitu sama karyawan aku?” ujar Felly.

“Ga ada maksud apa-apa ko Cuma tanya aja, apa aku salah?” ujar orang itu.

“Maaf yah Felly bukan tipe orang penghianat kaya kamu, loyalitas dia ga kamu jual Cuma demi uang dan jabatan” ujar Cherly kesal.

“Wah wah, omongan kamu makin ga dijaga yah. Hak aku mau ngapain juga, ini hidup aku yang berhak memutuskan mau kemana dan apa yang aku pilih itu aku, termasuk menghancurkan Beauté la femme itu juga udah menjadi pilihan aku” ungkap orang itu.

“Kamu .. kamu bener-bener ketrlaluan yah Firman!!” ujar Cherly kesal.

“Haha kenapa? Kamu takut? Kita lihat aja nanti biar waktu yang menjawab, ini juga hasil dari sikap kamu, kamu terlalu idealis sampai-sampai kamu juga terlalu menyalahkan aku atas loyalitas dan integritas kamu yang berlebihan” ujar Firman.

“Dulu kita ngelewatin masa-masa indah berdua, tapi sekarang kita rival aku udah kubur perasaan itu dalam-dalam, kalau kamu sakit hati aku berkali-kali lipat lebih sakit hati lagi karena sikap kamu, camkan ini Cher balasanku bakal lebih pedih dengan apa yang udah kamu perbuat dulu terhadapku” ungkap Firman.

“Yaudah Cher ga ada gunanya juga kita ngelanjutin obrolan kita ini, yang pasti senang bisa berjumpa lagi dengan kamu” ujar Firman.

“Fell kalau kamu minat, pintu éblouissant selalu terbuka buat kamu. Orang berbakat seperti kamu lebih layak bergabung dengan kami” ujar Firman sambil beranjak pergi dengan tatapan sinis.
Cherly hanya terdiam, tangannya mengepal keras dan wajahnya menunjukan ekspresi kekesalan yang mendalam, matanya sedikit berkaca-kaca mendengar semua ungkapan dari Firman. Sementara itu Felly dan juga Christy hanya terdiam menyaksikan kejadian itu tanpa berkata sedikitpun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar