Jumat, 08 Mei 2015

DELOV 36 ~ FRENCH Part 1 ~



DEVIL ENLOVQER – 36
~ FRENCH Part 1 ~

            Dua bulan sudah Iqbal menjalani Home School di rumahnya yang begitu megah ini. Kau tau apa yang dirasakan oleh Iqbal?BOSAN DAN SANGAT BOSAN. Dan selama satu bulan ini ia tidak bisa menghubungi kekasihnya di Indonesia siapa lagi jika bukan RIKA. Papa Iqbal merampas paksa ponsel Iqbal maupun Kici. Dan dengan terpaksa komunikasi Iqbal dengan semua yangberhubungan dengan indonesia hilang sudah.
Dan selama satu bulan Iqbal tetap menjaga kakaknya yang sampai saat ini masih terbaring lemas.
Iqbal taj pernah keluar rumah, toh ga ada yang ingin dilakukannya disini. Di Prancis semuanya begitu sangat membosankan. Papanya pun jarang pulang sedangkan kakanya masih belum sadar juga.
“Menyedihkan . .”gumam Iqbal dan melemparkan PSP putihnya di semabrang tempat. Iqbal pun memilih untuk berjalan menuju kamar Kici.
Kamar yang begitu luas dan berwarna Pink ini. semuanya begitu indah. Dari kejauhan Iqbal dapat melihat jelas kakaknya yang masih terbaring lemah dengan semua peralatan medis di tubuhnya. Iqbal merasa begitu kasihan dengan Kici yang sampai sekarang tak kunjung sadar juga.
“Kak ayo kapan loe sembuh . .”lirih iqbal sangat berharap sekali kakaknya bisa sadar.
“Hufft.gue tidur disini lagi ya”ujar Iqbal dan berbaring di samping Kici. Memang akhir-akhir ini Iqbal sering tidur bersama Kici. Ia begitu merindukan kakanya ini. Hampir 5 bulan Kici koma dan tak kunjung bangun.
******
5 Bulan Kemudian.

Iqbal sedang asik menonton Tv di ruang keluarga. Dimana Papanya juga berada di sampingnya. Iqbal hanya bisa melongo menatap layar televisi itu. Dimana sosok pengusaha muda yang namanya begitu terkenal dimana-mana. Iqbal geleng-geleng sendiri.
“Kak Rio memang hebat “decak Iqbal kagum. Bagaimana tidak? Rio bisa memilikki fans sebanyak itu dan semua berita selalu tentangnya pasti akan ada.
“Tak sehebat Papa”
“Iya iya tau . .”ujar Iqbal yang jadi kesal sendiri kepada papanya.
“Kak Rio kangen gak ya sama Kak Kici ??”
“Kalau FREED digabungkan dengan HALING keren kali ya Pa”
“Kalau Iqbal jadi adik iparnya artis keren ya “
JTAAAKKK
“Awww . . .Papaaaa . . sakit tauu”kesal Iqbal.
“Siapa yang memperbolehkan kakakmu pacaran dengan pria itu? Hah? Gak akan”
“Gak asik loe pa”
“Apa tadi kamu bilang hah? Bisa bicara sopan ke papamu ini”
“Sorry didikan dari kecil sudah seperti itu”ujar Iqbal tanpa dosanya.
“Pasti kakakmu kan yang mengajarinya?”
“Yoi”
“Yang dilakukan kakakmu selama ini apa aja bal? Papa rasa kakakmu itu bosan hidup”
“Iya dia emang udah bosan hidup Pa. Tiap hari marah-marah mulu kerjaanya kayak Papa”
“Kok kayak papa”
“Tau ahh. Pa Iqbal balik ke Indonesia kek”
“Gak ada”
“Papaaaa”
“Kalian selamanya di eropa. Gak bakal kembali ke Indonesia lagi?”
“Thanks. “ujar Iqbal lantas beranjak dari ruang tamu menuju kamarnya.
*******
6 Bulan Kemudian . . .

            Tak ada perkembangan sama sekali tentang kondisi Kici. Sampai para dokter pun ingin menyerah. Kedatangan dokter-dokter pribadi itu yang biasanya setiap hari kini hanya 1 minggu 3 kali bahkan 1 minggu sekali.
Mr.Bov sudah berusaha semampunya mempertahankan anaknya namun bagaimana pun memang takdir semuanya sudah seperti ini.  Iqbal sedang asik bermain PSP di kamar Kici. Iqbal selalu menemani kakaknya meskipun ia harus seperti orang gila ngomong-ngomong sendiri.
“Kak sudah 6 bulan? Mau berapa lama lagi loe kayak gitu??”
“Gue sih gak capek. Cuma gak tega aja lihat loe”
“Gue mohon kek loe bangun”
“Loe tau gak? Kak rio sudah sukses banget sekarang”
“Loe gak kangen sama dia. Dia keren banget loe. Fansnya aja selangit gitu”
“Gue pingin loe bangun dan kita jajah tuh yang namanya BOV, masak gue dikekang kayak gini”
“Gak asih banget tuh papa loe kak Sumpah . upay deh”Iqbal ngomong-ngomong sendiri tanpe manatap Kici. Ia masih asik bermain dengan PSP.nya. Iqbal tak ingin bersedih setiap harinya. Ia ingin memberikan semangat kepada sang kakak agar cepat sadar.
******
09.00 PM  Prancis FREED HOUSE

           Kici masih diam dalam tidurnya. Ia ingin sekali membukakan matanya saat ini. ia sudah begitu sangat lelah dan lelah sekali. Hampir mau satu tahun dirinya koma dan menjadi mayat hidup. Kici berdoa dalam hatinya. Ia ingin bangun saat ini juga. Yah dia ingin bangun.
“Tuhan. . Tolong beri aki satu kesempatan saja . aku mohon tuhan”lirih Kici dalam hatinya.
Dan keajabaiban pasti akan datang kepada insan yang memiliki hati yang begitu tulus. Tuhan mendengarkan doa gadis ini. Perlahan Kici menggerakan jarinya yang sudah bisa digerakkan. Dan dengan kondisi yang masih lemah sekali Kici membuka matanya perlahan-lahan. Cahaya lampu di kamar Kici sangat menyilaukan mamta gadis ini. bagaimana tidak? Hampir 1 tahun gadis ini tak pernah melihat cahaya sedikit pun semuanya terasa hitam dan tak berwarna. Kici  hanya bisa diam dan tak bisa apa-apa.
“Aww. .”rintih Kici. Ia kini dapat melihat jelas apa yang ada di sekitarnya. Kici masih merasa pusing dimana dia saat ini.
“French . . ??”lirih Kici yang sudah  menyadari dimana dirinya sekarang. Karena dari kamar Kici  yang begitu megah ini diirnya sudah dapat menebak. Kici melepaskan masker oksigen yang ia pakai. Dan melepaskan infusnya secara paksa. Setelah itu Kici melepaskan alat pendeteksi jantung di dadanya secara langsung,
“Awww . .”lirihnya. gadis ini berusaha untuk bangun sekuat tenaga.
“Apa gini rasanya bangun setelah koma??”lirih Kici lemas. Kici mencoba untuk berdiri beranjak dari kasurnya,
Dengan memegangi tiang kasurnya Kici berusaha sebisa mungkin. Tenaga yang ia punya belum semua terkumpul. Samar-samar Kici dapat mendengar suara papanya yang sedang asik bermain games player bersama Iqbal. Kici mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyadarkan fikirannya.
“Aissh. . .”erang Kici. Ia pun perlahan dengan pasti berusaha berjalan keluar. Kici beranjak untuk menuju ruang keluarga dimana sudah dapat dipastikan Papanya dan iqbal berada disana.
****
09.00 PM  Prancis FREED HOUSE
Mr.Bov dan Iqbal asik bermain PS. Mereka bermain Bola bertanding satu lawan 1. Iqbal yang merupakan master games bisa mengalahkan papanya 3 kali. Dan Mr.Bov sendiri tak mau kalah dengan anaknya yang satu ini.
“Papa pasti menang setelah ini!”
“gak akan haha. Iqbal gak akan membiarkan papa menang”ujar Iqbal tanpa mengalihkan perhatiaanya pada layar TV yang disana teradapat pemain-pemain bola yang beradu mengejar bola.
“GOOOOLLLLLL . . “teriak Mr.Bov begitu antuasis saat bole tersebut masuk di gawang area Iqbal. Iqbal mendengus kesal.
“Aissss Sial. Papa curang Papa Curang “
“Ayo kita main lagi. Kamu jangan meremehkan papa kamu ini”
“Pokoknya papa gak boleh menang”
Derap langkah mendekat ke ruang keluarga ini. Pintu perlahan di buka oleh seseorang. Namun Mr.Bov dan iqbal masih begitu asik dengan permainan PS ini sampai tak sadar ada yang masuk kedalam ruang keluarga.
“YAAAA!!! BERISIK. APA YANG KALIAN BERDUA LAKUKAN??”teriak orang tersebut berusaha meninggikan suaranya sekuat tenaga.
Namun kedua  orang tersebut masih tak peduli dan meneruskan permainannya.
“PS BOLA”jawab iqbal singkat mendapat pertanyaan seperti itu. Ia tidak ingin di ganggu saat ini.
“Papa . . “Panggil Kici sedikit melemas. Mr.Bov malah berdehem tak jelas tak menyadari siapa yang memanggilnya saat ini.
Kici mendengus kesal. Ia merasa tercauhkan. Kici berjalan dan menuju ke sofa. Kepalanya masih terasa pusing. Kici menatap kedua pria itu yang masih membelakanginya. Kici tersenyum sedikit. Ia merasakan ada yang berubah dengan adiknya yang sudah lumayan besar. Dan Kici merindukkan papanya. Dan genap sudah 3 tahun Kici tak bertemu dengan papanya dan baru sekarang ini.
“Papa . . “panggil Kici lagi berharap papanya akan berbalik dan melihat siapa yang sudah duduk manis di sofa ini. Namun??? Untuk kedua kalinya lagi Mr.Bov malah mengacuhkan Kici.
“Sedang sibuk jangan diganggu”ujar Mr.Bov begitu skeptis. Kici membalalakkan matanya. Merasa sangat kesal sekali.
“Iqbal . .”panggil Kici bergantian dan sangat berharap adiknya ini tak sama kayak papanya. Namun buah tak akan jauh jatuh dari pohonnya., bukahkan begitu??
“Apaan sih berisik!!!”Kici mengambil kedua sandal yang ia pakai. Dengan tatapan yang begitu tajam dan mengambil acang-ancang untuk siap melemparkan sandal tersebut.
PLAAAAAAKKKKK
PLAAAAAAAKKKK
“AWWWWWW”ringgis Mr.Bov dan Iqbal secara bersamaan. Mereka mendengus kesal karena lemparan sandal Kici. Dan dengan kesalnya Mr.Bov serta Iqbal langsung membalikkan badan mereka.
“Cissshh. . Mengagumkan banget kalian berdua??”sinis Kici begitu tajam. Mr.Bov membelalakkan matanya melihat siapa yang sedang duduk manis di Sofa tersebut. Tak jauh berbeda dengan Mr.Bov iqbal menelan ludah dalam-dalam. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali berharap tidak salah melihat apa yang ada di hadapannya saat ini.
Mr.Bov menoleh ke arah iqbal begitu pun juga Iqbal. Tatapan mereka seperti tatapan ketakutan bercampur masih binggung.
“PA. . . “
“bal   . ..”
“Rumah kita berhantu??”
“Sepertinya Pa”
“Apa papa perlu menjual rumah ini?”
“Sangat perlu pa”
“YAAAAA!! APA YANG KALIAN OBROLKAN?? BODOH!!!”teriak Kici begtiu kencang. Dan kekuatannya kini kembali lagi. Kekuatan seorang setan yang mampu membuat siapa saja takluk kepadanya.
Mr.Bov dan Iqbal menelan ludah mereka. Lantas menatap ke arah Kici kembali yang menatap mereka berdua seperti tatapan membunuh.
“HANTUUUUUUUUUUU”teriak Mr.Bov dan iqbal bersamaan. Kici membelalakkan matanya. Ia menganga begitu tak percaya.
“PAA ADA HANTUUU PA??? ITU HANTUNYA KAK KICI PA?? ADA HANTUUU”iqbal refleks hlangsung memeluk papanya dan bersembunyi di tubuh papanya.
“IYAA BAL ITU HANTU KICI BAL? YA TUHAN ITU HANTUUU ? YA TUHAANN”Mr.Bov juga ketakutan sendiri sambil menatap wajahnya dengan tangannya. Kici mendecak terkagum-kagum melihat kebodohan papanya dan adiknya sendiri yang menurutnya sangat memiriskan.
“KALIAN BODOH? ATAU LAGI PURA-PURA MENJADI BODOH?? HAH?
“SIAPA YANG KALiAN SEBUT HANTU ? GUE IFY BODOH!!”
“GUE SUDAH SADAR NGERTI!!”
“MENJIJIKKAN TAU GAK KELAKUAN KALIAN BERDUA “
Mendengar celotehan Kici yang menusuk hati tersebut Iqbal perlahan kembali ke semula begitu juga dengan Mr.Bov perlahan membuka kedua tangannya dari wajahnya tersebut. Iqbal dan Mr.Bov menatap kearah Kici kembali.
“Apa? Masih nganggap gue hantu? Gue bunuh juga loe berdua “
“pa sepertinya dia bukan hantu “lirih iqbal menatap Kici dengan wajah datarnya saat ini.
“Iya bal. Lebih tepatnya dia setan “
“Iya. Setan yang sudah bangun dari sangkarnya” Kici berdecak tak suka dengan obrolan singkat papanya dan Iqbal yang membicarakan dirinya.
“Kalian sepertinya gak suka gue sadar? Hah?”
“Suka Suka Suka Suka”jawab iqbal dan mr.Bov seperti orang bodoh.
“Tapi loe beneran kak Kici kan?”tanta Iqbal memastikan
“Iya iqbal ini gue Kici
“Sumpah?”
“Iya”
“Beneran ??”
“Hmmm. “Iqbal mulai berdiri dari tempat duduknya. Ia tersenyum sangat senang sekali.
“BENERAN LOE KAK KICI? SUMPAH LOE SUDAHSADAR??”
“IYAAAA”teriak Kici begitu gemas. Iqbal langsung berlari ke arah Kici dan memeluk kakanya langsung.
“SUMPAH? SUMPAH LOE KICI??”
“IYA. LEPASKAN PELUKAN LOE GUE GAK BISA NAFAS”teriak Kic karena Iqbal langsung memeluknya begitu erat.
“Akhirnyaa . .makasih Tuhan. Makasih akhirnya kak Kici sadar juga. Makasih Tuhaannnn. . .. “ujar Iqbal begitu sangat terharu. Mr.Bov mengucapkan ucapan Sykur dalam hatinya. Ia segera berjalan menghampiri dua anaknya ini.
“Welcome back Anakku . .”ujar Mr.Bov penuh dengan kebahagiaan. Ia sangat bahagia anaknya sudah sadar dan kembali berkumpul dengannya dan juga Iqbal.
“Hmm. . “dehem Kici dan membalas senyuman dari papanya. Kici bernafas legah akhirnya ia bisa kembali lagi berkumpul dengan keluarganya.
******
1        bulan kemudian. . . .

Kici menatap layar televisi itu dengan malas. Ia memencet remote dan memilih chanelchanel ditelevisinya secara acak. Iqbal jadi kesal sendiri karena kakaknya terus memainkan remote tersebut.
“Loe mau naonton apa sih kak? Aneh tau gak si loe”
“Apa sih bagusnya tuh orang? Sampai tiap hari muncul di Televisi manapun? Apa sebgitu tenarnya dia ??”ujar Kici entah bertanya kepada siapa. Iqbal menatap televisi dan sudah tau siapa yang sedang kakaknya bicarakan.
“Kak Rio emang keren kok kak”
“KEREN?NAJIS!!”
“Beneran tau, kurang keren apa dia. Banyak fansnya, kaya, pengusaha terkenal. Pasti beruntung banget ceweknya “
“Gue Gak ngerasa beruntung tuh”ujar Kici langsung. Iqbal melirik kakaknya dengan remeh.
“emang loe pacarnya kak Rio? Masih dianggap loe sama dia? Kalau dia sudah punya pacar gimana? Hahaha. Loe dicampahkan deh?? Hahaha”Kici melirik tajam adiknya. Tatapan Kici benar-benar tak enak sekali.
“he . he. He . ampun kak. Hanya bercanda kak. Kak Rio pasti setia kok sama loe. He. he. He “cengir Iqbal dan siap untuk berdiri kabur dari sana . tak mau jadi santapan kasar Kici pagi ini.
“TAPI GAK TAU JUGA KALAU KAK RIO SELINGKUH? KAN BANYAK CEWEK YANG SUKA SAMA DIA. CEWEKNYA CANTIK-CANTIK LAGI”teriak Iqbal dan langsung nyelonor pergi begitu saja. Kici mendengus sangat kesal. Remote yang ia pegang langsung ia lemparkan ke televisi tersebut.
CTAAAAAAKKK
Kici tak peduli dengan nasib remote televisinya yang hancur. Kici berdiri dari tempat duduknya dengan emosi di ubun-ubun.
“Aawas aja kalau dia berani nyelingkuhin gue ? “
“Dia mau cari pacar baru ? seharusnya putusin gue dulu”
“Dasar cowok bodoh sok keren. Apa juga bagusnya loe. Hah?”Kici malah mengomel-ngomel tak jelas sendiri. Namun sedetik kemudian raut wajah Kici berubah menjadi sedikit sedih. Kici merasakan kerinduan pada orang itu.
“Apa dia masih ingat denganku? Huftt . . “
“entahlah . . “Kici berjalan gontai menuju kamarnya. Ia ingin istirahat saat ini. Kondisinya pun belum sempurna sembuh, Kici masih harus melakukan perawatan untuk mengoptimalkan tubuhnya benar-benar sudah sembuh.
*****
Kici mendengar kabar bahwa Rio akan mengadakkan talk Show di Prancis. Kici senang mendengarnya dan ingin sekali menemui cowok tersebut. Namun semuanya ia urungkan. Ia sedikit malas menemui orang itu.
Kici berjalan ke kamar Papanya. Dimana papanya hari ini sedang libur kerja. Kici langsung masuk dan membangunkan papanya seenak jidatnya.
“Hey . Mr.Bov bangun!! Hey bangun . . “ujar Kici santai. Ia seperti tak ada beban dosa sama sekali. Mr.Bov mengerjapkan matanya dan melihat Kici yang sudah berdiri disampingnya.
“Apa begitu cara membangunkan orang tua ? hah?siapa yang mengjarimu berbuat tidak sopan seperti itu?”Kici melengos saja tak mempedulikkan ceramahan pagi-pagi Mr.Bov
“Pa . panggilkan dokter gigi. Kici mau pakek behel”ujar Kici kepada papanya.
“behel? Memangnya kenapa dengan gigimu?”
“panggilkan juga penata rambut “
“Kamu pagi-pagi gini habis kejedot otak kamu?”
“Ayolah Pa. Kici gak lagi bercanda. Kici mau pakek behel. Mau ngerubah rambut Kici
“memangnya kamu mau kemana?”
“besok mau lihat konser”
“Konser?? Dimana? Gak boleh nanti kalau ada apa-apa dengan kamu gimana?”
“Sttttss .. Gue gak akan apa-apa”
“Panggilin sekarang cepetann. “paksa Kici. Mr.Bov mencoba bangun. Ia memang selalu kalah debat jika Kici sudah kekuh seperti ini. Mr.Bov meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.
“hallo Loris. Panggilkan dokter gigi danpenata rambut hari ini juga ke rumah. Kici yang meminta. Secepatnya”
Biiipp
Kici tersenyum puas karena papanya menuruti omongannya.
“Makasih Papa. Selamat tidur kembali. Jika gak bangun lagi apa ada kata-kata terakhir yang ingin disampaikan ??”Ujar Kici begitu puas dan langsung nyelonong keluar. Mr.Bov memegangi kepalanya yang hampir pecah karena mendengar ucapan Kici tadi.
“GADISS SSETAAANNN KEMBALI KESINI !!!!!”teriak Mr.Bov begitu emosi. Kici yang sudah berada di luar kamar papanya tertawa dengan puas. Senang sekali ia bisa mengerjai papanya seperti itu. Namun dari lubuk hati terdalamnya Kici sangat menyayangi papanya lebih dari apapun juga di dunia ini.
******
Kici menatap dirinya di kaca. Hari ini adalah acara talk Show Rio di prancis. Kici sudah mendaptkan tiket VVIP kelas atas. Kici menatap dirinya dikaca. Ia begitu sangat cantik dan dewasa kulitnya semakin putih. Rambut Kici ia geraikan dan bergelombang-gelombang membuat wajahnya semakin memancarkan innerbeautynya saat ini. ia memakai kaos putih lengan pendek. Matanta begitu sangat indah sekali. Kici tersenyum sendri melihat dirinya didepan kaca sekarang.
“Sepertinya aku belum siap bertemu dengannya”lirih Kici. Ia mengambil sebuah masker di laci riasnya dan memakainya. Setelah itu Kici berjalan keluar beranjak untuk ke sesuatu tempat entahlah Kici juga tak mengerti dia ingin kemana malam ini.
*****
Tiket yang dipegang Kici terasa sia-sia saja.  Ia tak masuk kedalam studio. Dan kini banyak orang yang sudah keluar dengan wajah yang beribanar-binar setelah bertemu dengan sang idolanya.
“Cisss . apa dia begitu terkenal ?”
“Terus apa yang gue lakukan disini”Lirih Kici kepada dirinya sendiri. Kici sedari 2 jam tadi hanya duduk di dalam mobil dan diam menatap studio yang ada di depannya saat ini.Sang supir hanya sabar menanti majikannya ini.
Kici melihat Rio yang keluar dari studio tersebut dengan pengawalan ketat. Kici hanya bisa melihat samar-samar dari kejauhan cowok tersebut masuk kedalam mobil. Banyak para fans yang menggerubunginya.
“Ikuti mobilnya”ujar Kici. Sang supir pun menganggukkan kepala saja. Dan dengan cepat mobil yang dinaiki Kici berjalan menyusul mobil Rio yang beranjak dari sana.
Kici melirik ke jam tangannya sudah menunjukkan pukul 10 malam. Mobilnya masih terus berjalan mengejar mobil Rio yang sepertinya menuju luar kota.
“Non. Yakin masih ngejar mobil itu? Sepertimya mereka keluar kota
“Kejar saja “
“Ini sudah mau jam 11 malam. Kalau tuan marah bag . .  “
“takut sama tuhan jangan sama orang tua bodoh itu”ujar Kici penuh penekanna. Sang supir menurut saja dengan omongan anak majikannya ini. Kici memang memiliki mulut yang begitu pedas sekali oleh sebab itu semua kata-katanya harus diturui siapapun.
Kici berhenti di sebuah restoran pelosok. Kici tau pasti orang ini tidak ingin di ganggu. Kici melihat wajah lelah tersebut keluar dari mobil masuk kedalam restoran.
“Pasti dia sangat lelah sekali? Apa dia tidak tidur?”lirih Kici begitu lemas. Merasa kasihan dengan cowok tersebut.
“Pak mau makan apa?”tanya Kici kepada sang supir.
“Hah?”kaget supir Kici
“Mau makan apa?”
“Maaf non sa. . . “
“Saya belikan spaghetti. Tunggu disini. Oke”:ujar Kcii tanpa abcdefg dan seterusnya lagi ia segera keluar dari mobil dan berjalan menuju ke dalam restoran dengan masker yang sengaja ia tutupi di wajahnya .
Kici masuk kedalam restoran dan melirik ke cowok tersebut yang sedang makan. Kici tersenyum dalam diamnya. Sedikit kasihan melihat wajah tenang itu yang sangat lelah dan menyimpan kepenatan. Kici dapar merasakannya. Kici nerasa cukup melihat wajah orang itu walau hanya sedetik saja. Dengan cepat Kici memesan makanan untuk sang supir.
“Kita ke hongkong hari in i?”
“Iya setelah ini kita harus berangkat ke hongkong”
Kici dapat mendengar pembicaraan rio dengan seorang lelaki. Entah siapa itu Kici pun tak tau.Dibenak Kici ingin sekali ia menyusul orang tersebut ke Hongkong. Namun apakah ia harus bertindak bodoh seperti itu?. Entahlah .
Kici merasa diperhatikan oleh Rio. Kici berusaha tidak ketahuan dengan gerak-geriknya. Pesanannya pun datang Kici segera membayar dan memabwa makannya yang sudah terbungkus rapi.
“Hey .. “Kici dapat mendengar jelas Rio memanggilnya dan dengan cepat Kici segera berjalan keluar.
“hey  .Hey . . “Rio mengejar Kici. Dan dengan cepat Kici segera masuk kedalam mobilnya dan bersembunyi didalam . Untung saja Rio tak melihatnya. Kici melihat dari kaca spion mobilnya Rio keluar dari restoran dengan mata yang mencari seseorang. Dan dilihatnya Rio geleng-geleng sendiri. Kici tersenyum sesaat menatap wajah itu. Wajah yang sangat ia rindukkan.
“kita pulang Pak. . “ujar Kici. Sang supir mengangguk dan menjalankan mobilnya dari sana.
******
( Di sini ceritannya Kici nyusul Rio ke Hongkong/. Dimana Kici gadis yang menabrak Rio saat di hongkong. Di Skip aja ya. Pokoknya itu Kici . setelah menabrak Rio . Kici langsung balik lagi ke prancis )
******
4 bulan kemudian . . .

Kici menatap papanya dengan malas. Begitu juga dengan Iqbal. Ketiga orang ini sedang meributkan suatu hal. Dimana Iqbal dan Kici memaksa untuk kembali ke indonesia.
“TIDAK YA TIDAK”ujat Mr.Bov kekuh dengan ucapannya.
“Terserah ? gue tetap akan balik ke Indonesia “
“Iqbal juga”kini Iqbal tersenyum senang karena setelah sekian lama ia mendapat dukungan dari kakaknya.
“Kalian bisa bahaya lagi di Indonesia mengerti ?”
“tidak ada yang tau aku anak Papa. “jawab Kici.
“kecuali yang di kamar rawat kak Kici dulu”sahut Iqbal lagi.
“toh mereka juga sahabat-sahabat kak Kici kan “
“papa tetap tidak setuju kalian harus tetap di Prancis “
“Aku gak anak   kecil lagi Pa”
“Iya papa tau. Papa gak mau lihat kamu koma seperti kemarin”
“Itu kesalahan ku sendiri”
“Satu lagi. Papa gak pernah menyetujui hubunganmu dengan haling haling itu”
“Ciss . jangan seperti anak kecil dong Pa”protes Kici yang gregetan sendiri kepada papanya.
“Gue balik ke Indonesia besok”
“iqbal juga”sahut Iqbal
“Loe dai tadi nyahut mulu. Belain gue kek”omel Kici yang kesal juga kepada adiknya ini. Iqbal malah nyengir gak jelas.
“Kenapa kamu ingin balik ke Indonesia? Kangen sama pacarmu itu?? Ha?”Kici menatap papanya dengan malas. Kici tau papanya begitu tak setuju dengan hubunganya dengan Rio.
“Dia anak baik-baik. “
“Baik-baik? Setelah buat kamu seperti itu? Dia anak baik-baik?”
“Kasih dia kesempatan satu lagi. Dia gak pernah nyelakain Kici. Saat itu Kici yang salah”
“GAK!”
Kici menyenderkan tubuhnya di sofa. Ia sudah cukup capek berdebat dengan papanya yang sangat keras kepala sekali. Kici menghembuskan nafasnya dengan berat.
Kici mohon. Kici ingin di Indonesia. Kici kangen sama mama kak Sion. Mereka disana kan? Kici mohon . “lirih Kici benar-benar memohon. Dan melihat wajah Kici yang seperti itu dapat dipastikan Mr.Bov tidak bisa berbuat apa-apa dan hampir terlelehkan hatinya.
“Dia gak akan nyakitin aku lagi. Kici pastikan itu. Kici mohon. Kici kangen dengan sahbat-sahabat Kici. Papa pleaseee . . .”
‘Iya pa. Iqbal juga kangen sama teman-teman iqbal . .”
Mr.Bov menatap anaknya dengan dalam. Tak tau harus memutuskan bagaimana lagi.
“Baiklah. Papa akan izinkan kalian balik ke Indonesia. Tapi ada satu syarat”ujar Mr.Bov. Kici dan iqbal langsung berbinar-binar mendengarnya.
“Apa? Apa pa? Apa?”antusias Kici dan iqbal bersamaan.
“papa akan bawakan bodygard untuk mengawasi kalian berdua setiap harinya selama di Indonesia. Gak boleh di tolak !”
“Bodyguardnya berapa orang?”tanya Kici was-was.
“buat Kici 10 orang buat iqbal juga 10 orang “ujar Mr.bov puas. Kici membelakan matanya.
“Loe fikir gue tahanan ? hah?”protes Ify kepada sang papa.
“terserah kalian tidak mau. Silahkan menetap di eropa “
“OKE SETUJU”jawab Kici dengan malas begitu juga dengan iqbal. Walaupun dengan terpaksa menyetujuinya. Mr.Bov pun tersenyum legah. Setidaknya  ada yang akan mengawasi kedua anak ini. dan dengan cepat mr.Bov menyuruh Loris sang assitent mengatur semua yang diperlukan kedua anaknya untuk di Indonesia dan membersihkan rumah yang ada di Indonesia hari ini juga.
“Papa masih belum setuju dengan hubunganmu sama haling haling itu”
“Iya Kici tau .”
“hati-hati disana “
“Iya Kici tau “
“Iqbal kamu belajar yang rajin jangan pacaran mulu”
“Iya Pa . Iya “
“Ruba tingkah laku kamu”ujar Mr.Bov kepada Kici
“doakan saja “Mr.Bov hanya geleng-geleng mendengar jawaban sang anak tersebut. Dan malam ini mereka mengadakan dinner bersama, perpisahan sebelum Kici dan iqbal kembali lagi ke Indonesia meninggalkan papanya. Jika disuruh jujur Mr.Bov sangat dan sangat tak rela berpisah kembali dengan sang anak namun mau dibagaimana kan lagi.
******
13,00 Bandara Soekarno Hatta

`Kici dan iqbal sudah sampai di Jakarta. Mereka merindukkan udara di kota ini. merindukkan keremaian kota ini. Yah Kici dan iqbal begitu sangat senang. Mereka segera turun dari pesawat.
“Gue mau kerumah seseorang dulu. Gue pakai mobilnya loe naik taxi aja”ujar iqbal seenak jidatnya.
“Iya terserah loe deh”serah Kici. Iqbal mengangguk dan berjalan duluan mendahuli Kici. Dimana Kici masih sibuk mengenakkan masker dan kaca mata coklatnya.
*****
Iqbal  menghembuskan nafas panjangnya. Merentangkan kedua tangannya. Ia begitu merindukkan udara disini,. Entah sudah berapa lama dia tak menginjakkan kakinya Di Indonesia. Iqbal  segera berjalan menuju jemputan mobilnya. Ia menyuruh supirnya untuk mengantarkannya ke suatu tempat. Yah tempat dimana ia begitu merindukkan tempat tersebut.
Tak selang berapa lama kepergian Iqbal .Kici pun berjalan keluar bandara.  Kici engenakkan celana jenas pendek serta kaos lengan panjang. Rambutnya berwarna hitam sengaja ia kuncir sanggul ke atas. Masker dan kaca mata coklatnya masih ia pakai. Kici segera menggeret kopernya. Ia berencana untuk menemui seseorang terlebih dahulu. Ia ingin memberikan supprise kepada orang tersebut.
“ MISS YOUU.. . “lirih Kici tak begitu kencang. Kici  berhenti sejenak melihat ke ponselnya.
“Surprise to you .. “gumamnya lagi dan segera memasukkan ponselnya ke saku celananya tersebut. Kici segera memilih untuk menaiki Taxi dan beranjak dari bandara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar