Senin, 04 Mei 2015

DELOV part 34 ~ Busy and Busy ~



DEVIL ENLOVQER – 34
~ Busy and Busy ~


Sabtu malam mingu atau bisa dibilang dengan SATNIGHT. Dimana malam paling indah untuk sepasang kekasih memadu cinta mereka. Saling bertemu dan bercurah hati antar sesama. Namun tidak untuk gadis ini. Ia menatap kelam kalender yang ada di depannya. Dimana kalender tersebut terlingkarkan tanggal “7” dimana tanggal tersebut adalah tanggal hari jadian gadis ini dengan sang kekasih.
“Apa loe ingat sama tanggal ini?”
“Kenapa loe ngilang tiba-tiba kayak gini?”
“gue kangen sama loe”lirih gadis ini yang tak lain adalah Rika. Rika menyenderkan dagunya dia atas meja berusaha untuk tida menangis. Sudah lebih dari 5 bulan lebih hubungannya mengantung dengan Iqbal. Setelah kepergian Iqbal pun sama sekali tak ada contact atau komuniskasi sekali saja. Rika sangat merindukan sosok cowok itu. Meskipun umurnya lebih tua setahun darinya , namun Rika merasa Iqbal begitu dewasa dan selalu melindungi gadis ini.
“Besok hari Anniversarry kita ke 7 bulan. Yah 7 bulan tanpa loe bal”
“Loe jahat banget sih . ninggalin gue begitu saja “
“apa loe lupa dengan janji-janji loe? Yah ,mungkin loe lupa “
“Gue kangen sama loe . .”Rika meraih sebuah figura yang yang terletak di meja belajarnya itu. Dimana di dalam Figura tersebut terdapat foto Iqbal dan dirinya. Dimana iqbal merangkul bahunya begitu mesra dan Rika menyenderkan kepalanya di bahu Iqbal. Foto tersebut diambil saat anniversary 1 bulan mereka tepatnya di balkon apartement Ryn. Rika kangen saat masa-masa dulu dirinya dan iqbal.
“GUE KANGEN SAMA LOEEEE”teriak Rika begitu kencang. Tak peduli jika orang tuanya mendengarnya toh dia tiap hari selalu berteriak-teriak tak jelas.
Rika menghela nafas panjang, meletakkan figuranya itu kembali ketempatnya.
TESS . ..
Rika meraskan ada yang mentes dari hidungnya. Benar saja tepat di atas mejanya terdapat tetesan darah yang entah dari mana.
“Darah ??”kaget Rika
TESS
Darah itu menetes kembali, Rika menyentuh hidungnya dan darah tersebut berasal dari Hidung Rika. Lama-kelamaan darah itu semakin banyak merembas Wilona mengambil beberapa tissue dan menyumpelnya di hidungnya agar darahnya tidak etrus keluar.
“MAAMAAAA .. .”teriak Rika panik. Ia sendiri binggung kenapa tiba-tiba ada darah dihidungnya. Dan ia tidak tau cara bagaimana memberhentikkan darahnya tersebut.
“MAAMAAA . . PAPAAAA”teriak Rika sekencangnya sekali lagi. Tapi tak ada satu pun dari kedua orang tuanya yang datang.
“Cissshh. . pasti mereka keluar . “kesal Rika. Tak ada pilihan lain gadis ini segera meraih ponselnya dengan posisi masih mendongakkan kepalanya sedikit dan menyumpelnya dengan tissue.
Rika memainkan ponselnya, mencari salah satu contac di ponselnya tersebut. Setelah menemukannya Rika segera memencet tombol hijau dan langsung mengaktifkan speaker ponselnya tersebut.
TUUTTT TUUTTTT
“Hallo” suara berat disebrang sana melegahkan hati Rika
“Kak . gue mimisan tiba-tiba. Gue harus apaa??”ujar Rika dengan cepat. Orang tersebut sedikit panik sendiri.
“Loe jangan dongakkan kepala loe. Loe nunduk aja”ujar orang tersebut yang tak lain adalah Rio. Dimana Rio sekarang sebenarnya sedang ada di singapura untuk menjalankan rapat penting dan undagan talk shownya.
“Iya kak udah terus gimana? Darahnya terus keluar??”ujar Rika gak karuan. Ia melemparkan tisunya yang sudah penuh darah dan mengambil tissue lagi.
“Loe jepit hidung loe. Loe nafas pakek mulut aja”
“Iya udah”
“Loe ambil CubeIce taruh di kain terus kompres di hidung loe”dengan cepat Rika membuka kulkas kecil yang ada di kamarnya. Ia menarik kain apa saja yang ada di kasurnya lantas mengambil CubeIce di kulkasnya dan menaruhnya di kain tersebut setelah itu ia membungkus Cube Ice itu pada kain dan mengompres hidungnya sendiri
“udah?”tanya Rio disebrang sana. Rika kembali ke tempat mejanya di mana ponselnya berada.
“Iya udah kak”
“Biarin aja dulu. Tenang-tenang g usah panik. Loe hanya kecapean aja”ujar Rio mencoba menenagkan Rika.
5 menit kemudian akhirnya pendarahan di hidung Rika terhenti. Rika bernafas legah dan segera membuang tissu yang penuh darah itu di tempat sampahnya.
“Udah gak keluar lagi?”tanya Rio
“Iya udah enggak kak”
“Syukurlah. Loe istirahat sana . tidur jangan aneh-aneh:”
“Iya kakak. Yaudah Rika istirahat dulu. Maaf sudah mengganggu kak Rio”
“Gak apa-apa. Sepulangku dari Singapura nanti aku periksa kondisimu”
“Hha? Diperiksa? Rika kan gak apa-apa”
“Siapa tau aja ada apa-apa. Udah diem aja. Biar kondisimu stabil”
“Iya iya pak dokter”
“Aku tutup ya. dan selamat menikmati pulsamu yang habis. Bye “
TIITIITITTTT
Rika membelalakkan matanya mendengar ucapan terakhir Rio. Segera ia meraih ponselnya dan mengecek pulsanya.
“WHAAATTTTT???”teriak Rika begitu sangat syok. Ia meneguh ludahnya dalam. Pulsanya yang abrus aja ia beli 200 ribu kini hanya terissa 5.700 rupiah.
“200 ribu? Hangus? Ciyus? Enelan? KAK RIOOOOOOOOOO”
Syalalalala. .. syalalalal. . sayalalala . sayalalala

Bunyi ponsel Rika berbunyi dan menandakan ada pesan masuk. Rika membukannya dengan malas.
M-Tronik
Selama pulsa anda berhasil terisi sebesar 100 rbu rupiah. Untuk . . . . . . .

Rika bertanya-tanya sendiri siapa yang mengisikkan pulsanya. Ia garuk-garuk tak jelas dikepalanya yang sama sekali tak gatal.
Syalalalala. .. syalalalal. . sayalalala . sayalalala
Satu pesan masuk lagi diponsel gadis ini. Rika segera membukannya dan pesan tersebut dari Rio.
Kak Yo
Setidaknya gue ganti kan “) Cepat istirahat!!

Rika tersenyum mendapat pesan tersebut. Ia memang sangat suka sekali dengan Rio. Suka dalam arti sebagai kakak, Rika sudah menyayangi Rio seperti kakak kandungnya sendiri. Dimana Rio selalu menjaganya dan menolongnya kapan pun. Rio pun selalu mengalah kepadanya. Bagi Felly dan Alvin mengatakkan bahwa RIKA adalah twinsnya RYN. dimana kedua anak ini selalu bersikap manja kepada Rio.
Rika tak berencana membalas pesan Rio tersebut. Ia merasakan kepalanya setikit pusing. Ia pun memilih segera tidur saja. Toh, tidak ada yang ia lakukan hari ini. sabtu malam menjadi begitu sangat kelam sekali. Yah sangat dan sangat kelam SEKALI!!
****
20.00 Rumah Felly

Felly menyuruh Ryn untuk ke rumahnya. Ia ingin membicarakan sesuatu. Padahal Alvin mengajaknya ke suatu tempat namun Felly beralasan bahwa hari ini dirinya ada tugas kelompok bersama  teman-temannya. Felly sengaja berbohong.
Ryn yang pun pergi diam-diam kerumah Felly atas permintaan gadis ini sendiri. Ryn segera masuk kedalam kamar Felly, toh ia sudah begitu kenal dengan penghuni rumah ini tertutama mama Felly yang begitu baik kepadanya.
Ryn masuk kedalam kamar Felly dan mendapati gadis itu sedang menyoret-nyoret buku tak jelas dengan seriusnya. Ryn menghampiri Felly yang tengkulap dia tas kasur.
“Loe lagi ngapain?”tanya Ryn heran. Sivia tak emndengarnya. Ia masih sibuk dengan bukunya itu.
“Felly loe lagi ngapain?”suara Ryn sedikit meninggi. Gadis ini berjalan dan duduk di atas kasur di depan Felly.
“Kak . gue lagi ngerencanain sesuatu”
“rencana? Buat?”
“2 hari lagi Ulang tahun Kak Alvin dan gue ingin ngasih sesuatu yang snagat sepesial”
“Apaan?”
“Gue akan ngerjain dia habis-habisan dan rencana ini hanya loe aja yang tau! Ngerti?”
“Yah. Yah Yah .. terus rencana loe apa?” Felly mulai memposisikan tubuhnya untuk duduk. Dan dengan pelan serta merinci ia menjelaskan semua rencanya kepada Ryn.
“HONGKONG???SUMPAH?? YESSSS!!:”teriak Ryn begitu antusias dan senang sekali. Seperti Felly, Ryn pun ingin sekali libuan ke Hongkong.
“Pokoknya disana kita akan have fun kak. Oke Oke. Oke”
“OKE”ujar Ryn begitu antusias.
“Mulai besok loe harus bantuin gue. Oke Oke”
“Baiklah “
“Makasih Kakakku . .”
“Lalu? Gue kesini Cuma buat ini doang?”
“Mmmm. . gimana kalau kita buat rencana yang lebih matang lagi. Suapaya semakin hebat rencana kita. Pokoknya gue pingin kasih Supprise ke Kak Alvin”
“Pacar yang baik”
“Harus dong” Mereka berdua pun kembali bekutik dengan perbicangan untuk merayakan ulang tahun Alvin yang kurang seminggu lagi. Felly begitu semangat dalam merencanakan semua ini.
******
07.00 PM  SINGAPORE

4 hari Rio sudah berada di Singapura. Dan hari ini adalah saat dimana ia akan menghadiri acara Show lebih tepatnya Talk Show di Singapura. Dimana dikabarkan penonton yang akan berada di tempat tersebut lebih dari 10 ribu orang. Dan itu merupakan sebuah pertunjukkan yang hebat.  Sebelumnya 2 hari yang lalu pun Rio sudah pergi ke Jepang menghadiri acara yang seperti ini. dan bukan main penontonnya seperti semut-semut yang bertumpahan. Fans Rio Dijepang begitu melejit bukan hanya dikalangan orang awam saja. Bahkan Para artis-artis jepang banyak yang menonton acara tersebut hanya demi ingin tau bagaimana sosok asli MARIO HALING.
Rio kali ini sengaja mengenakkan celana jeans dengan kemeja putih dimana kedua lengannya ia gulung sampai lengan. Rio tidak memakai dasi namun kancing pada bajunya ia buka 2 kancing. Dan membuatnya semakin terlihat begitu mempesona.
Rio memakai Clip on yang di berikan oleh salah satu Crew dari acara ini. Rio segera memakainya dan menempelkannya di sela bajunya
Disini Rio bersama dengan Managernya. Bukan Agni melainkan manager yang khusus menangani jika Rio di undag di acara-acara televisi seperti ini. Manager Rio bernama Dio. Dimana orang tersebut merupakan orang kepercayaan papa Rio dahulu. Dan sampai sekarang masih setia bekerja untung HALING CORP. Rio pun mengangkatnya sebagai manager pribadinya. Dio lebih tua 2 tahun dibanding Rio. Oleh karena itu Rio begitu sopan kepada orang ini meskipun Dio merupakan managernya.
MARI KITA SAMBUT MARIO HALING

Rio meganggukkan kepalanya kepada managernya dan siap masuk ke panggung. Dimana beribu penonton menerikakinya begitu kencang. Rio membenahkan headshetnya agar bisa terdengar suara pembawa acaranya nantinya. Karena suara teriakan para RISE SINGAPURE begitu membahana di gedung yang begitu luas ini. panggungnya pun sangat besar sekali. Di tengah panggung ini disediakan 2 Sofa panjang dan besar. Satu panggung di duduki Oleh Rio dan satu lagi oleh sang pembawa acara.
Selama acara berlangsung Rio begitu ramah menjawab berbagai pertanyaan yang diajukkan oleh sang pembaca acara dan tiba pada pertanyaan terakhir yang ditunggu-tunggu banyak orang.
Have you a GirlFriend??

Pertanyaan tersebut telah terlontarkan. Dan langsung teriakan-teriakan tak jelas terdengar kembali dan kali ini lebih Rio. Terdengar jelas Rio mendengar suara para fans-fanasnya itu. Rio melihat ke arah fans-fansnya yang beitu hsiteris dan tak sedikit yang menangis karenanya.
NO !!! NO MARIO HAVE NOT BOY FRIEND NO!!

NO!NO!! MARIO NO!!

PLEASE SAY NO MARIO!!!

NOOO!!!

Rio menghela nafas panjangnya. Jujur pada pertanyaan ini dirinya sendiri binggung akan menjawab apa. Toh selama ini dia tak pernah di dampingi gadis satu pun. Ingatan Rio kembali teringat akan gadis itu. Yah gadis itu. Tak perlu di sebutkan namanya kembali kalian pasti tahu kan?.
Rio menatap para Fansnya yang begitu ingin sekali ia mengatakan kata TIDAK. Rio menatap sang pembawa acara dan menjawab dengan mantab.
“NO I HAVE NOT”

Ucapan Rio dibalas dengan teriakan syukur para RISE. Mereka sepertinya begitu bahagia sekali mendengar ucapan terseut. Dan selama 2 jam di acara ini Rio begitu menikmati. Berbagai pertanyaan lucu ia jawab sudah. Dan kini saatnya dia akan pergi ke satu tempat.
Yah satu tempat dimana dirinya  ingin sekali menemukan sesosok gadis yang selama hampir 6 bulan ini mengholang dari sisinya.  Siapa lagi jika bukan Christy. Nama itu kembali tersebutkan setelah sekian lama menghilang. Entahlah tidak ada yang tau bagaimananasib anak itu sekarang.
Rio langsung menuju bandara semua kopernya pun sudah di siapkan. Rio berangkat ke prancis menggunkan Pesawat Pribadinya sendiri yang baru saja ia beli 3 bulan terakhir ini. dan setelah sampai bandara pesawat Rio pun segera lepas landas. Selama di pesawat Rio memilih unuk tidur. Tubuhnya terasa begitu lemas sekali. 5 hari ini semuanya terasa meleahkan. Pekerjaanya tiada henti-hantinya. Bahkan untuk tdiur saja ia tak ada waktu.
******
Alvin mencoba menghubungi Felly. Sedari kemarin gadis ini tak bisa dibungi. Bahkan tiap Alvin ke rumah Felly, pasti Felly tidak ada dirumah. Alvin jadi pusing sendiri.
“Kemana sih nih anak?”emosi Alvin yang sudah di ubun-ubun. Alvin sudah berada di depan sekolah Felly. Ia sengaja untuk menemui Sivia di sekolahnya.
Tak lama bel sekolah berbunyi dan terlihat Felly keluar menuju ke gerbang sekolah bersama Ryn. Alvin melambaikan tangan ke Felly dan terlihat sedikit kepanikan di wajah Felly namun itu hanya sebentar saja. Felly kembali biasa dan berjalan menghampiri Alvin bersama Ryn.
“Ponsel loe kemana? di telfon gak bisa dari kemarin?”
“Sory kak. Gue banyak tugas. Males pakek ponsel”ujar Felly dengan malasnya. Alvin mengernyitkan kening seperti ada yang aneh dengan gadis ini.
“Hari ini kita berangkat ke hongkong kan?”tanya Felly. Alvin membelakakan matanya.
“HAH? Ya ampun gue lupa Fel. “ujar Alvin dengan begitu Syok. Alvin begitu sibuk minggu-minggu ini dan tak lupa dengan janji kepada Felly.
“Kok bisa lupa sih? Terus kita gimana ? masak gak jadi ke hongkong. Ahhh nyebelin banget sih loe kak”omel Felly . Alvin jadi binggung sendiri. Ini baru pertamakalinya Felly marah kepadanya selama menjalin hubungan hampir 7 bulan.
“Sorry Fel. Yaudah hari ini juga gue urus semua tiketnya “
“Ya terserah. Gue gak mau tau hari ini kita berangkat ke Hongkong!”ujar Felly lantas beranjak meninggalkan Alvin.
“Loe mau kemana?”tanya Alvin
“Pulang sono”bentak Felly dengan wajah yang begitu sinis. Alvin begitu kaget dengan bentakan Felly itu. Apa Felly benar marah kepadanya karena masalah lupanya dia akan Ke Hongkong.
“Gue anterin”
“Males ah. Urusin dulu sana tiketnya. Gue pulang bareng kak Ryn aja. Ayo kak”ajak Felly. Ryn pun menganggukkan kepalanya dengan seolah-olah sok bingung.
Alvin menatap Ryn seperti minta penjelasan. Namun Ryn hanya mengangkat bahunya tak tau dan segera mengejar Felly yang sudah lumayan jauh. Alvin terdiam disamping mobilnya. Sedikit Syok dengan kejadian barusan.
“Tuh anak gak apa-apa kan?? “
“Kenapa jadi marah-marah seperti ini?”
“Lebih baik gue cepat beli tiketnya hari ini. Minta bantuan Rio sajalah”ujar Alvin. Ia pun segera masuk kedalam mobilnya dan melakukan pekerjaanya memesan tiket ke Hongkong hari ini juga.
******
19.00 Bandara Soekarno Hatta
Felly, Rika dan Ryn sudah siap dan telah memeriksa pasport mereka. Alvin pun menyusul dibelakang. Hari ini mereka jadi akan berangkat ke hongkong.Untung usaha dengan bantuan Rio Alvin mendapatkan tiket pesawat begitu mudah sekali.
Mereka berempat pun segera masuk kedalam pesawat. Alvin memilih duduk untuk di samping Felly. Felly duduk di sebelah jendela dan Alvin duduk di sebalah Felly. Alvin menatap Felly yang terus diam saja tanpa menggubrisnya dari tadi.
“loe masih marah?”
“hmm”
“Sorry. Beneran gue gak sengaja. Toh gue udah berusaha ini kan”
“Hmm. . “
Fel jangan marah dong”
“Gue capek mau tidur”ujar Felly memotong pembicaraan Alvin. Tubuh Felly ia balikkan menghadap ke jendela sehingga terlihat seperti membelakangi Alvin.
“Loe kenapa Sih?”
“Pikir aja sendiri”tukas Felly tegas dan menarik jaketnya lalu ia tutupi ke mukanya. Alvin menghela nafasnya binggung kenapa Sivia menjadi seepeti ini . dan apa salah dia memang begitu besar sehingga Felly menjadi marah sekali.
******
11.00  PM FRENCH

Rio mengurut dahinya yang terasa sakit. Akhirnya acara yang di prancis selesai juga hari ini. Rio pun memiluh untuk makan malam dahulu di sebuah restoran terkenal di Prancis. Rio pergi kesana bersama dengan maanagernya.
“Sangat melelahkan sekali”gumam Rio. Ia menyenderkan tubuhynya di kursi meja makan.
“Setelah ini kita kehongkong?”tanya ke sang manager. Rio menganggukkan kepalanya. Ia sudah berjanji kepada Felly dan Ryn akan menghadiri kejutan pesta ulang tahun untuk Alvin. Meskipun kelalahan sudah melandanya namun mau dibagaimanakan lagi.
Restoran ini tidak sebegitu ramai karena memang sudah hampir malam. Hanya ada beberapa orang saja yang makan disana. Rio sendiri pun mekakai jaketnya serta tudung jaketnya agar tidak dikenali oleh siapa pun.
Rio dan sang manager segera memamakan makanan mereka. Mereka makan dalam diam. Suara orang keluar masuk di restoran tek begitu mereka perhatikan. Sampai ada seorang gadis yang masuk ke dalam menggunakan masker untuk menutupi hidung dan mulutnya. Rio yang tak sengaja melihat gadis itu langsung terdiam. Ia menaruh sendoknya dan memperhatikan gadis itu yang sedang memesan di kasir.
“Aku seperti kenal gadis itu . .”lirih Rio begitu dalam. Sang manager yang mendengar lirihan Rio ikut mengarah ke gadis tersebut yang menjadi pusat pandangan Rio saat ini.
Rambut gadis itu panjang hampir setengah punggungnya. Kulitnya begitu putih. Tubuhnya pun mungil sekali. Namun tak terlihat wajahya karena tertutup oleh masker tersebut. Rio masih tak beranjak dari tempat duduknya. Ia mengmati saja sampai akhirnya gadis itu selesai meemsan dan keluar dari restoran tersebut.
“Hey .. .heyyy “panggil Rio tersadar. Ia baru beranjak dari tempat duduknya. Dan berlari keluar. Rio membuka pintu restoran untuk mencari gadis tersebut. Namun alih-alih gadis itu telah tidak ada, kemungkinan gadis itu sudah pergi begitu jauh.
Rio menghela nafas panjangnya. Ia menggelengkan kepalanya dengan kuat-kuat.
“Apa yang loe fikirkan Rio?? Bukan. Pasti bukan dia . .”ujar Rio kepada dirinya sendiri. Setelah itu Rio memilih masuk kembali ke restoran mlanjutkan makannya yang tertunda.
******
09.00 AM Hongkong HOTEL CYIRUH

Rio sudah bergabung dengan yang lainnya di hotel ini. 3 jam yang lalu dirinya baru sampai di Hongkong dan langsug menghampiri 4 orang ini. Rio mengernyitkan kening melihat Alvin yang terus memasang wajah tak enak seperti sedang bad mood.
Fel dia kenapa?”tanya Rio kepada Felly. Felly yang sedang asik berbicara dengan Ryn menghentikan obrolannya sebentar lantas menoleh ke arah Alvin yang diam saja sambil memainkan apa saja yang ada di depannya.
“Kenapa? Mana gue tau”jawab Felly santai dan begitu sinis. Alvin mendecakkan bibirnya dengan kesal. Sedangkan Felly kembali mengobrol kembali dengan Ryn.
“Kenapa sih Rik?”tanya Rio kepda Rika namun gadis yang ia tanyai ini hanya mengangkat bahunya pertanda ia sendiri juga tidak tau.
“Vin.  Loe ke . . “
“Diem loe ah. Keypo banget jadi orang. . “omel Alvin memotong omongan Rio. Ia sudah begitu kesal, Rio mendegus sendiri, Ia pun memilih untuk melihat keindahan kota Hongkong lewat gorden jendela yang ada di kamar hotelnya ini.
Rio memakai jaketnya dan membawa ponselnya. Semua mata mengarah kepada Rio yang sepertinya ingin keluar.
“Loe mau kemana?”tanya Alvin mencegah Rio yang berjalan di pintu
“cari angin bentar”
“gue ikut deh. Dari pada disini jadi kacang”sindir Alvi tepatnya ke Felly namun Felly sepertinya malah tak acuh. Alvin berdiri dan segera mengikuti Rio keluar dari hotel tersebut.
Sepeninggalan Alvin dan Rio keadaan emnjadi hening, Felly , Ryn dan Rika saling bertatap sejenak lantas tertawa dengan lebarnya.
“Hahahahahahahahahhaha Ide kita berhasil. Kak Alvin benar-benar Bad Mood. Hahahahaha”tawa Felly begitu kencang.
“Bener banget. Gue gak tahan pingin ketawa lihat dia kesal tadi hahaha
sahut Rika dan diangguki oleh Ryn.

“Kayaknya lebih baik kita siapkan semuanya sekarang deh. Pasti Rio dan Alvin pulangnya malam banget. Alvin kan anaknya pelupa masak dia ingat besok ulang tahunya”sahut Ryn dan diangguki yang lainnya. Setelah itu mereka semua menyiapkan apa saja untuk kejutan Alvin nantinya. Waktu yang mereka miliki hanya 3jam saja.
****
09.30 PM  Causeway Bay, HONGKONG

Alvin dan Rio berjalan sepanjang jalan mengitari malamnya kota Hongkong yang begitu indah. Gemerlap lampu yang beragam membuat suasana semakin begitu cantik. Rio dan Alvin kini telah berada di salah satu pusat Mall terbesar di Hongkong. Lebih tepatnya di Causeway Bay disana semua barang-barang terjual dan menjadi pusat belanda. Banyak orang belalu lalang disana. Alvin berjalan dengan seadanya kaso pendek dan celana pendek. Sedangkan Rio ia mengenakkan celana panjang serta kaos pendek ditambah jaket yang ia tudungkan serta masker yang menutupi wajahnya. Rio tak ingin ada wartawan atau pun siapapun yang mengenalinya, ia hanya ingin damai saat ini menenagkan dirinya.
BRUUUKKKKK
“Aww .  . “lirih Rio bersamaan dengan seorang gadis yang tiba-tiba menabrak Rio dari belakang.
“I’m So sorry. Sorry . .”ujar Gadis itu dengan buru-buru. Gadis tersebut segera berdiri dan mengenakan masker yang dipakai di wajahnya. Rio menatap gadis itu yang menurutnya sedikit aneh.
“Sir. I’m So Sorry. Sorry .”ujar gadis itu lagi. Rio dapat menatap jelas mata gadis itu. Mata coklat yang sepertinya ia kenal. Rio tak menghiraukan ucapan gadis itu. Ia tetap menatap mata gadis itu. Gadis tersebut yang ditatap oleh Rio langsung segera beranjak pergi dari sana. Alvin menatap sepupunya tersebut dengan heran.
“Yo . .”panggil Alvin sikunya ia senggolkan ke lengan Rio dan Rio pun tersadar dari lamunanya.
“Eh . . dimana gadis itu Vin?”tanya Rio tiba-tiba. Alvin mengangkat bahunya.
“Mana gue tau. Tuh uda ngilang aja. Loe juga kenapa tadi diem mulu?”
“hah? Engak kok. Gak apa-apa”ujar Rio layaknya orang kebingungan. Di otak Rio masih terlihat jelas mata gadis tersebut. Matanya begitu cantik dan ia seperti pernah bertemu dengan mata itu.
“Ayo jalan lagi”ujar Rio dan diangguki Alvin yang masih menatpnya heran. Sepanjang jalan Rio masih memfikirkan gadis itu yang menurutnya gadis tersebut sama dengan gadis yang ia lihat waktu di restoran saat dirinya di Prancis kemarin. Tapi ?? entahlah Rio tak ingin terus memfikirkannya.
*****
Tepat jam 12 malam Rio dan Alvin kembali ke hotel. Dimana ketiga gadis itu sudah siap dengan pesta kejutan untuk Alvin. Pintu hotel perlahan di buka oleh Alvin. Alvin terdiam menatap hotel yang gelap seperti ini. Ia pun menyalahkan saklar lampu yang tak jauh dari dirinya berdiri.
CKLEEEKKKKK
“HAPPY BIRTHDAYYY”teriak semua orang yang ada disini. Begitu pun juga dengan Rio. Alvin terdiam sejenak setelh itu menyunggingkan senyumnya yang sedari tadi tidak ia tunjukkan akibat Bad mood yang melandanya.
“Happy birthaday to you. Happy bithday to you. Happy birthday happy . . ..  . . . .dst . . . . . .”Felly berjalan ke arah Alvin sambil membawa kue yang begitu cantik dan lilin yang berangakkan angka 20. Yah saat ini umur Alvin telah menginjak 20 tahun. Felly tersenyum begitu cantik dan manis sekali berbeda dengan saat kemarin dan tadi yang selalu mendiam kan Alvin. Alvin menggaruk-garuk kepalanya dengan  tak jelas.
“Tiup lilinya”suruh Felly. Alvin menganggukkan kepalanya. Sebelumnya ia memejamkan matanya untuk make wish terlebih dahulu tak menunggu lama Alvin langsung meniup lilin tersebut.
“YEEEHHHH”teriak Ryn, dan Rikna begitu heboh. Rio pun ikut tersenyum dan hanya tepuk tangan seadanya.
“Selamat ulang tahun ya kak Alvin. Maaf Felly diemin dari tadi hehe”cengir Felly. Alvin geleng-geleng sendiri ternyata dirinya hanya dikerjain oleh gadis ini. Alvin tak menyadari akan hal itu.
“Sekarang potong kuenyaa”teriak Ryn. Semuanya pun mengangguk. Alvin memegang pisau yang diberikan Rika. Alvin segera memotong kue pertamanya.
“Hayoo kuenya buat siapaaa .  .”teriak Ryn. Alvin tersenyum menatap Felly. Yang ditatap malah menunduk malu-malu.
“Buat dia . “ujar Alvin sambil menujuk Felly dengan dagunya.
“YAAHHHH!! Siapa yang loe maksud dia? Gue punya nama tau”protes Felly tak terima. Felly malah ngambek dan memberikan kue yang ia bawa kepada Ryn. Di tangan Alvin sudah ada sepotong kue pertamanya.
“Nih makan . .”suruh Alvin dengan wajah tanpa dosanya. Namun senyumnya masih ia rekahkan karena dirinya begitu bahagia malam ini.
“Gak mau . . “ujar Felly benar-benar ngambek. Alvin menyodorkan kue tersebut dekat dengan bibir Felly.
Felly sayang. Ini untuk kamu. Makan ya . . “ujar Alvin begitu manis. Rio yang sama sekali tak suka adegan seperti ini serasa ingin muntah. Kata-kata Alvin sangat menjijikkan buatnya.  Berbeda Rio berbeda juga dengan 3 cewek ini. Ryn dan Rika malah begitu iri dengan Felly., sedangkan Felly menjadi salting sendiri. Bisa  terlihat pipinya yang berubah merah merona.
Perlahan Felly membuka mulutnya dan memakan sedikit potongan kue yang di sodorkan ke Alvin. Namun saat Felly selesai mengigit kue tersebut tiba-tiba Alvin menarik tangannya begitu kencang DAN. . . . .
CUPPP
“WAAAHHHHHH WAHHHHHHHHH “
“KAK ALVIIINNN KAK FELLLYYY”teriakan Ryn dan Rika begitu hsiteris. Melihat Alvin yang tiba-tiba mncium bibir Felly didepan ke 3 orang lainnya ini.
Alvin mendaratkan ciumannya begitu singkat. Felly langsung menutup wajahnya karena begitu malu sedangkan Alvin tersenyum puas menatap Felly menutup wajahnya seperti itu.
“Loe gak waras ya ? “gidik Rio yang juga Syok melihat apa yang dilakukan Alvin tadi.
“Kenapa? loe iri? Pingin? Hah?”sinis Alvin kepada Rio yang dibelakangnya. Rio mendecak kesal. Dan tak mau memperpanjang masal Rio tak kembali meneruskan celotehannya
Alvin kembali menatap Felly yang masih malu sekali. Dan dengan jiwa gentlemannya. Alvin mendekati Felly dan menarik gadis itu dalam pelukannya.
“AHHHH SO SWEEETTTT”teriak Ryn dan Rika begitu Envy kepada Felly. Rio menatap dua ingsan itu dengan tatapan jijik.
“SO sweet? Hueeksss”gumam Rio dengan wajah tak enaknya dan dinginnya.
Alvin dapat merasakan tubuh Felly bergetar, yah sepertinya gadis ini menangis.
“Ini balesannya untuk orang yang suka ngerjain orang. Mengerti?”bisik Alvin kepada Felly. Felly menganggukkan kepalanya pelan dengan tangan menutup wajahnya
“Love you . “bisik Alvin. Dan samar-samar Alvin pun dapat mendengar lirihan Felly.
“Love you too . .”Alvin tersenyum puas. Ia semakin mencintai gadis ini. Dan baginya gadis yang ada dipelukannya tersebut begitu sangat dan sangat berharga.
“SEKARANG AYOOO MAKAN-MAKAANN”teriak Rio begoitu kencang karena ia sudah ingin muntah melihat Alvin dan Felly seperti adegan drama kolosal. Semuanya pun megangguk setuju dan segera beranjak keluar kembali untuk mencari makan. Karena besok pagi mereka harus kembali ke Indonesia. Banyak Jadwal padat yang menanti mereka semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar