Jumat, 08 Mei 2015

DELOV part 35 ~OH MY GOD!!~



DEVIL ENLOVQER – 35
~OH MY GOD!!~

5 bulan kemudian . . . …
          Felly, Ryn, Rika telah menyelesaikan ujian akhir semester mereka. Dan sebentar lagi Rika akan naik kelas 3, Felly pun begitu dan Ryn yang sudah lama selesai kelulusannya ia mengambil universitas di ARWANA dengan jurusan Designer. Dan hari ini pun hari terakhir ujian mahasiswa ARWANA. Alvin dan Rio seminggu kemarin di sibukkan dengan ujian mereka. Rio harus mengulang satu semester bukan karena dirinya tidak bisa namun kesibukkanya di kantor dan harus pulang pergi keluar negri membuatnya selalu izin tidak datang ke kelasnya. Dan dengan terpaksa Rio mengulang kembali semester 5 ini.
Dan untuk itu Rio sedikit mengurangi waktunya di kantor. Ia ingin kuliahnya selesai terlebih dahulu.
Dan dapat dihitung sudah 1 tahun ke lima orang ini selalu bersama. Dan mereka pun semakin dekat. Jelek baiknya sesame pasti sudah mereka semua hafal. Dan hubungan Felly serta Alvin sampai saat ini tak pernah ada masalah sama sekali. Waauuww pasangan yang begitu menakjubkan bukan.
Ketenaran Rio pun sama sekali tidak memudar. Dirinya semakin dikenal dimana-mana. Dan sering masuk di berbagai televisi. Banyak majalah yang menawarkan kontrak kerja sama periklanan. Dan jika Rio memiliki waktu luang ia menyetujui kerjas ama tersebut. Dan bisa dibilang dirinya Seorang model kali ini. Lebih tepatnya Model dadakan. Namun Rio tak pernah mendidikasihkan bahwa dirinya Seorang artis atau pun Seorang model dan semacamnya. Ia hanya berkata bahwa dirinya adalah MARIO HALING bukan siapa-siapa.
*****
10.00 AM Bandara Soekarno Hatta.
Seorang cowok menghembuskan nafas panjangnya. Merentangkan kedua tangannya. Ia begity merindukkan udara disini,. Entah sudah berapa lama dia tak menginjakkan kakinya Di Indonesia. Cowok tersebut segera berjalan menuju jemputan mobilnya. Ia menyuruh supirnya untuk mengantarkannya ke suatu tempat. Yah tempat dimana ia begitu merindukkan tempat tersebut.
Tak selang berapa lama kepergian cowok itu. Seorang gadis canti berambut panjang mengunakan celana jenas pendek serta kaos lengan panjang. Gadis tersebut membenahkan kaca mata coklatnya. Rambutnya berwarna hitam sengaja ia kuncir sanggul ke atas. Gadis tersebut menyeret kopernya. Ia tersenyum menatap apa yang ada di depannya sekarang.
“ MISS YOUU.. . “lirih Gadis tak begitu kencang. Gadis tersebut berhenti sejenak melihat ke ponselnya.
“Supprise to you .. “gumamnya lagi dan segera memasukkan ponselnya ke saku celananya tersebut. Gadis itu pun memilih menaiki taxi. Ia tak dijemput oleh siapapun saat ini.
******
13.00 Apartemen Ryn.

            Alvin, Ryn, Felly dan Rio berkumpul disini tanpa Rika. Karena Rika disuruh mamanya pulang ada temannya yang datang. Sebenarnya Rika malas sekali untuk kembali ke rumahnya namun sang mama begitu memaksanya da dengan TERPAKSA Rika harus undur diri dari apartemen tercinta ini tempat basecamp mereka.
Tinggal 4 orang yang sedang asik makan Pizza. Mereka berbincang-bincang ringan menghilangkan rasa setress setelah ujian. Liburan akhir semester tinggal 5 hari lagi dan mereka tak mau melewatkannya dengan sia-sia.
“Besok kita liburan gimana?”usul Ryn dan di setujui oleh Alvin.
“Setuj! Tapi kemana?”sahut Felly. Rio mengernyitkan keningnya. Seperti sedang berfikir.
“Gimana ka . . .”
Zuttzuuzuu .. zutzuuzuuu. Turururututu. . . .
I don’t care what you might think about me
You’ll get by without me if you want
I could be the one to take you home
Baby we could rock the night alone
If we never get down it wouldn’t be a let down . .. .. .


Suara ringtone Geek In The Pink milik Jason Mraz berbunyi kencang di ponsel Rio dan memotong pembicaraan rio seketika itu. Dengan sedikit kesal Rio melihat siapa yang meneldonnya.
“kenapa lagi sih nih orang. Ganggu aja”gumel Rio sedikit kesal. Tertera nama Cherly di layar ponselnya dengan malas Rio mengangkatnya.
“Ada apa Ag?”tanya Rio dengan maals. Suara Cherly disebrang sama semakin membuat Rio kesal.
“Sudah saya bilang saya gak mau menerima tamu hari ini. Bilang saja saya tidak ada”
“Hah? Penting? Siapa ?”
“Yasudah saya akan segera kesana. “Rio menutup sambungannya. Wajahnya sudah diketuk kesal. Rio mengambil jaketnya dan kunci mobilnya.
“mau kemana?”tanya Ryn. Dan dijawab dengan amlas oleh Rio.
“kantor . duluan guys”pamit Rio da diangguki yang lainnya.  Rio memakai maskernya dan jaketnya agar tidak ketahuan oleh siapapun saat dirnya keluar dari hotel. Karena sudah dipastikan banyak RISE disana yang masih setia menunggu dirinya.
Rio masuk kedalam mobilnya dan segera melesat kedalam mobil, ia mengendarai mobilnya begitu kencang. Matahari yang begitu panas semakin mendidihkan otaknya hari ini.
*****
                                                13.00 HALING CORP

Seorang gadis cantik berjalan kea rah ruang kerja Rio. dimana sudah dapat dipastikan gadis ini akan bertemu dengan seketaris Rio yang begitu menjengkelkan.
“Bisa bertemu dengan Mario?”ujar Gadis itu. Ia sengaja masih memakai masker serta kaca mata coklatnya agar tidak ada yang mengenalinya. Cherly sang sekertaris mengernyitkan kenignnya
“Pak Rionya sedang keluar. Apa yang bisa sayang bantu?”
“tolong hubungi dia. Bilang ada orang sangat penting ingin bertemu dengannya”
“apakah anda suda membuat janji?”
“udah telfon saja dia sekarang”ujar Gadis ini penuh penekanan. Dan entah mengapa Cherly pun menerutinya. Ia segera menelfon Rio.
“Maaf pak mengganggu. Tapi ini ada orang yang ingin bertemu dengan bapak”Cherly pun mendapat omelan tak jelas disebrang sana. Ia hanya mengehela nafas kesabaran.
“Tapi pak katanya dia orang penting dan indin sekali bertemu dengan bapak”gadis itu mengangguk-angguk mendengar pernyataan Cherly.
“Baiklah pak. “Cherly menutup sambungannya. Dan menatap gadis ini sedikit kesal. Karena gadis ini dia mendapat omelan dari Rio.
Gadis ini menatap Cherly dengan penuh kebencian.
“Makasih . dan saya akan masuk duluCherly membelalakkan matanya saat melihat gadis tersebut ingin masuk kedalam ruang kerja Rio.
“Maaf anda tidak boleh masuk kedalam “cegah Cherly. Gadis tersebut menjadi kesal sendiri. Ia membuka kacamamatanya.
“GUE MAU MASUK! NGERTI !!!”ujar gadis ini begitu tajam. Melihat tatapan dari gadis tersebut Cherly menjadi takut sendiri.  Ia terdiam seperti mengenal akan gadis tersebut. Dan membiarkan saja gadis tersebut masuk kedalam ruang kerja Rio. Cherly menjadi panik sendiri pasti dirinya akan diomeli oleh Rio. Cherly sibuk mencari alasan di tempat kerjanya.
15 menit kemudian

Derap langkah Rio terdengar ia berjalan kea rah ruang kerjanya. Cherly segera menunduk sopan kepada Rio yang memasang wajah tak enak.
“Diaman orang penting itu ?”tanya Rio begitu dingin dan embuat Cherly menjadi semakin takut.
“Ada didalam pak”
“Didalam? Kenapa tidak kamu suruh di ruang tunggu saja. Bagaimana jika dia berbuat macam-macam di ruang kerjaku? Bagaimana kalau dia fans fanatik. Aissh. . lain kali kamu jangan terima tamu seenaknya mengerti”omel Rio. Cherly mengangguk-angguk saja. Dan dengan cepat Rio segera membuka pintu kerjanya dan masuk kedalam ruang kerjanya dimana gadis tersebut sudah berada di dalam ruang kerjanya.
******
13.00 Rika’s House

Rika turun dari taxi tepat di depan rumahnya. Ia segera membayar dan turun dari taxi itu. Rika berjalan gontai membuka pagar rumahnya. Ia sempat melihat sebuah mobil didepan rumahnya dan dirinya sama sekali tak mengenali mobil tersebut.
“MAMA RIKA PUL . .. .”Rika masuk kedalam rumahnya. Dan ucapannya langsung terhenti saat melihat siapa yang duduk di kursi ruang tamunya.
“Lang …”lirih Rika begitu lemas. Sosok tersebut sedang asik berkutik dengan sebuah PSP putih. Wajah orang itu begitu tenang Rika masih syok. Ia masih tetap terdiam.
Sosok tersebut mematikan PSP.mnya dan menaruh PSPnya di sampingnya. Ia kemudian menoleh ke arah Rika dan tersenyum ke arah gadis itu.  Oran tersebut berdidi dari tempat duduknya tanpa mengalihkan pandagannya dari Rika yang masih terdiam menatapnya.
“Apa kamu tidak merindukan pacar kamu ini?”tanya orang tersebut sambil merentangkan kedua tangannya. Nafas Rika semakin tercetat , Air matanya entah dari mana jatuh satu persatu membasahi pipinya. Sosok Cowok tersebut malah semakin bingung melihat Rika yang malah menangis. Cowok tersebut berjalan mendakit Rika.
“Kok nangis?”tanyanya selembut mungkin. Dan dengan hangat menyeka air mata Rika menggunakan tangannya. Dan yang dilakukan oleh Cowok itu semakin membuat air mata Rika banjir begitu banyak.
“Jahat banget . . “lirih Rika tak beraturan. Cowok tersebut tersenyum renyah dan segera menarik Rika dalam dekapannya. Memeluk gadis yang begitu sangat ia rindukan 1 tahun terakhir ini.
Yah, Iqbal telah kembali ke Indonesia pada hari ini juga. Dan tidak ada yang tau mengenai kembalilah dirinya ini. Iqbal semakin mengeratkan pelukannya. Ia sangat dan sangat merindukkan gadis ini. Setahun membuatnya begitu tersiksa. Ia tak bisa bertemu atau pun berbincang sedikit pun dengan gadis yang sangat ia cintai ini. Yah, Iqbal begitu merindukanya.
Rika semakin terisak dalam pelukan iqbal. Dan perlahan memukul dada Iqbal menggunakan tangannya.
“Jahat. . Jahat . . Jahat ., . “isak Rika tak tertahankan.
“Maaf. Maaf  buat kamu menunggu . . .”
“Jahat . loe jahat banget . . “
“Iya gue tau “
“Gue benci sama loe. Benci banget banget!!”
“Iya gue tau “
“Gue . . gue . . gue . . “Rika tak dapat berkata apa-apa lagi. Yang ia inginkan sekarang hanya bersama dia cowok ini. ia begitu merindukkanya. 1 tahun hubungannya yang tak jelas kini terjawab sudah. Tak sia-sia gadis ini menunggu kekasihnya yang berada di sebrang pulau yang sangat jauh dengannya.
“Gue kangen sama loe”bisik iqbal., Rika menganggukkan kepalanya menandakan bahwa dirinya juga begitu merindukkan cowok ini.
“Makasih masih bertahan sampai sekarang  . . “
“Cinta gue masih disimpan kan?”tanya iqbal sembari melepaskan pelukan Rika.  Rika memanyunkan bibirnya ingin sekali ia meluapkan rasa kesalnya kepada orang yang ada dihadapannya ini.
“Gak! Udah gak! Puas loe! Loe fikir gak capek apa nungu setahun. Gak capek apa nangis-nangis terus . Loe jahat tau gak? Jahat banget!!” iqbal alah tertawa mendengar omelan Wilona yang menurutnya begitu lucu sekali. Iqbal tau bahwa gadis ini benar-benar menunggunya. Dan ia sangat beryukur gadis ini setia kepadanya.
“Janji gak akan ninggalin loe lagi”ujar Iqbal mengeluarkan sbeuah kalung dari sakunya. Kalung tersebut ia hadapkan langsung ke Rika.
“Kalung? Cantik banget. .”ujar Rika yang menatap merona kalung tersebut. Iqbal dapat menebak bahwa gadis ini akan menyukai hadiah darinya. Dan tanpa menunggu lama Iqbal memakaikan kalung tersebut kepada Rika. Kalung sederhana tanpa gantungan apapun. Namun di setiap sisi kalung tersebut ada tulisan nama Rika dan iqbal yang mengkilap dan cantik sekali.
Rika tersenyum senang dan bisa ditebak air matanya kembali turun. Ia masih syok dengan apa yang dilihatnya saat ini. ia benar-benar dan sangat sangat RINDU sekali.
Setelah itu Iqbal dan Rika memilih duduk dan berbincang-bincang banyak. Iqbal menceritakkan kepada Rika kenapa dia tidak bisa menghubungi gadis ini. dan menceritakan keadaannya selama disana.
*****
Rio membuka pintu ruang kerjanya dan mendapati seorang gadis yang beridir didepan meja kerjannya. Gadis tersebut sedang asik memandangi foto Rio yang ada di figura itu. Rio menatap gadis tersebut dengan aneh. Gadis tersebut masik menghadap membelakangi Rio sepertinya tidak sadar dengan kehadiran Rio.
“Maaf siapa ya?”tanya Rio. Gadis tersebut sedikit kaget. Ia langsung membalikkkan badanya dan tersenyum memamerkan senyum remehnya kepada Rio.
“Hallo . . “sapa gadis tersebut. Rio membelakakan matanya. Bibirnya sedikit terbuka. Ia tak bisa berkata apa-apa melihat siapa yang didepannya saat ini. yah gadis itu. Gadis itu dia kembali.
“Oh My God . .”lirih Rio dalam hatinya. Ia benar-benar dibuat syok dengan kedatangan gadis ini.
Gadis tersebut tak lain adalah CHRISTY SAURA NOELA UNU.  Kini ia kembali lagi ke Indonesia setelah sekian lamanya berhibernasi di negara mode itu. Gadis tersebut benar-benar sudah berubah. Dia begitu sangat cantik. Rambutnya yang di kuncir keatas. Kali ini masker dan kaca mata hitamnya sudah ia lepaskan. Dan terlihat jelas semua wajah cantik gadis ini. Wajahnya semakin putih tubuhnya pun sedikit berisi dan tingginya sudah lumayan tinggi proposional. Dia begitu snagat berbeda dengan Kici setahun yang lalu. Dan yang membuat Rio terheran lagi, Kici saat ini memakai behel di giginya. Membuat gadis ini lebih manis. Behel warna hijau muda begitu cocok di giginya.
Kici mendengus kesal karena Rio yang masih tak bergeming sambil menatapnya. Kici menghembuskan nafasnya dengan kesal.
“Lebih baik gue balik aja daripada jadi patung disini”sindir Kici tajam dan membuat rio langsung tersadar begitu saja.
“Loe kok bisa disini?”Rio merutuki ucapan terbodohnya itu. Dan sudah dipastikkan mendengar pertanyaanya tersebut Kici menatapnya begitu tajam.
“Apa loe gak ada kata-kata lain yang lebih menyayat hati ?”
“Apa ini kata-kata loe kepada orang yang baru kembali dari kematian? Hah?”desis Kici sangat kesal. Rio malah garuk-garuk gak jelas. Jujur ia begitu canggung dengan keadan ini. ia tak tau harus berbuat apa sekarang.
“Dan pertanyaan loe itu seperti loe tidak mengharapkan kehadiran gue?”
“hah? Enggak enggak enggak. Bukan gitu  . “Rio binggung mencari asalan yang tepat kepada gadis ini. Kenapa otak Rio tidak bisa dibuat bekerja disaat seperti ini. Mana seorang Mario yang pintar? Dan pandai?
“Sudahlah . ngomong sama loe juga malah buat gue pusing. Lebih baik gue balik ke Prancis lagi “ujar Kici dengan malas. Bukannya dia mengambuk atau ngambek namun ia sudah tak enak disini. Harapannya kesini Rio akan menyambutnya dengan Waoow. . Malah seperti ini. tidak sesuai harapan.
Rio terdiam mendengar ucapan Kici seperti itu. Perlahan gadis ini berjalan menuju pintu dan melewati Rio begitu saja.
SREEEETTT
“Ehh . .”kaget Kici. Rio langsung menarik tangan kanannya dan memeluknya begitu saja. Kici pun membiarkan saja orang ini memeluknya.
“Makasih. .”Kici bingung dengan ucapan Rio seperti itu. Entah apa maksud dari ucapan terima kasih dari Rio itu.
“Yaaa . Mario ..Lepaskan. . “pinta Kici. Namun Rio menggelengkan kepalanya dengan kuat.
“Sebentar saja”pinta Rio. Kici menghela nafas panjangnya. Ia pun menuruti permintaan Rio. Namun dari lubuk hatinya dari dalam Kici tersenyum senang. Ternyata pria ini begitu merindukannya. Kici dapat merasakan tangan Rio yang semakin erat memeluknya seperti tak mau kehilangan dirinya saat ini.
“sampai begini rasa kangen loe ke gue?”sindir Kici namun tak ditanggapi oleh Rio.  Rio masih ingin memeluk gadis ini. ia begitu merindukkannya.
Peralahan rio melepaskan pelukannya. Menatap lembut gadis yang ada di hadapannya ini. Rio tersenyum melihat Kici yang sudah berubah. Meskipun sifatnya tidak ada yang berubah setidaknya gadis ini semakin dewasa dan begitu sangat cantik menurut Rio.
“Kapan kamu datang?:”tanya Rio berusaha mengontrol dirinya sendiri.
“Baru saja”Rio menatap gadis ini kembali. Ia masih tidak percaya benarkah yang ada dihadapannya sekarang adalah Kici. Gadis yang sudah berhasil merebut hatinya dan membuatnya gila apabilah bayangan gadis ini masuk kedalam otaknya.
“Otak mesum loe dari dulu gak pernah hilang ya?”sinis Kici dan teap saat itu juga semua khayalan Rio yang baik-baik tentang Kici menghilang seperti ditelan bumi. Ia menghapus kata-katanya bahwa Kici semakin cantik.
“Ciss. Gue fikir loe setahun koma otak loe bakal waras sedikit.  Ternayata malah parah “balas Rio sambil menjitak kepala Kici membuat gadis itu sedikit meringgis kesakitan.
“aiiss. . sialan . “dengus Kici mengelus kepalanya yang sedikit sakit.
“Loe kesini? Cuma liburan ?”tanya Rio berhati-hati. Kici tau arah pertanyaan Rio ini mengarah kemana. Pastinya Rio sedang memastikan apa yang dilakukan Kici di Indonesia.
“Gue disini Cuma liburan”ujar Kici datar. Dan seketka itu raut wajah rio berubah dratis seperti raut kekecewaan. Rio mengangguk-angguk dengan wajah dingin. Mencoba tersenyum namun malah terlihat sangat dipaksakan.
“Liburan untuk selamanya maksudku”lanjut Kici. Dan membuat Rio saat itu juga mendongakkan kepalanya menghadap gadis ini dengan mata berbinar-binar.
“hah? Apa loe bilang tadi ?”
“gak nyangka setahun gak ketemu loe tambah budek”
“Gue serius !”bentak Rio dingin.
“Gue tinggal disini lagi”jawab Kici dengan malas.
“Oh  . “jawab rio seadanya. Padahal dalam hatinya Ingin sekali ia teriak-teriak sekencang mungkin saking senangnya.
“Cuma “OH” doang?”protes Kici tak terima. Rio menatap Kici dengan begitu remeh seperti tatapan kici biasanya kepadanya.
“terus gue harus apa Kici sayang ??”goda rio dan berhasil membuat Kici spechless. Pipinya langsung berubah memerah. Kici mencengkram satu tangan kananya. Berharap jantungnya tidak keuar saat ini.
“menjijikan tau gak!!”ujar Kici mengalihkan pembicaraan. Rio tertawa puas berhasil membuat gadis ini salah tingkah dihadapannya.
“Duduk gih. .”suruh Rio Kici pun menurutinya saja. Ia duduk di sofa. Dan Rio mengambil dua botol jus jeruk untuk dirinya dan Kici. Rio pun duduk disamping gadis ini.
“satu tahun ya .. “gumam rio tak jelas. Kici yang sedang meminum minumanya melirik ke arah Rio yang malah pura-pura meminum minumannya juga.
“Nama loe terkenal ya sekarang”ujar Kici membuka pembicaraan.
“gak juga”
“Setiap hari masuk beita. Sampai bosen gue lihatnya”
“Makasih . .”ujar Rio begitu dipaksakan. Kici pun membalas dengan senyuman yang begitu terlihat menjijikkan.
“apa lagi fans-fans loe? BUTA SEMUANYA”ujar Kici tanpa basa-basi dan seketika itu Rio melototkan matanya tajam kepada gadis disampingnya ini.
“APA LOE BILANG TADI?”
“Gak ada siaran ulang “ujar Kici seenak jidatnya,
“Gadis ini benar-benar gak berubah. Namnya setan tetap aja setaan”dengus Rio pelan namun terdengar jelas oleh Kici. Dan membuat Kici tertawa puas.
“Gue heran dengan fans-fanas loe itu? Apa yang dibanggakan dari loe? Tampan?Cuihh. Pintar?? Hahahah. Otak kaya batu gini pintar?? Sexy? Oh My god. Gak banget. Terus apa lagi?? Cool? Kulkas kali ya”Rio menahan emosinya untuk tidak menerkam hidup-hidup Kici.
“Dunia memang sudah gila”
“LOE YANG GILA GADIS BODOH!!”bentak io tiba-tiba dan membuat Kici sedikit kaget. Kici mengalihkan perhatiannya tak mau lagi berurusan dengan cowok ini.
Kedua orang ini memang begitu sangat aneh. Jika pasangan-pasangan lainnya pastinya akan salint menangis satu sama lain. Atau pun akan berbuat romantis jika sudah lama tidak bertemu. Namun??? Yang kita lihat dengan dua pasangan ini?? mereka malah berantem seperti kucing dan tikus tak diberi makan 100 hari .Sungguh memiriskan.
Kici dan Rio kembali diam dalam hening. Tak ada lagi bahasan yang ingin mereka ucapan., Namun di otak mereka hanya ada satu pertanyaan yang ingin sekali ditanyakan baik Rio atau pun Kici .
“Yo”
Christ .”mereka memanggil secara bersamaan, membuat mereka kembali diam lagi. Dan kecanggungan terjadi kembali.
“Loe mau ngomong apa?”tanya Rio mencoba menetralkan keadaan.
“gak ada”jawab Kici singkat. Rio menghela nafasnya. Ia tau pasti gadis ini tidak akan mau berbicara duluan.
“Soal . . .”Rio bingung mau mengatakannya bagaimana. Ia mencari kata-kata yang pas untuk ia ungkapkan saat ini.
“Hub . .hubungan..ki ta .??”Rio malah garuk-garuk tak jelas. Binggung dan sangat sangat binggung. Sedangkan Kici sendiri tak berani menatap Rio. Tangannya tak berhenti memainkan botol minuman yang dipegangnya, emndengar pertanyaan Rio yang sebenarnya sama dengan  pertanyaan yang ingin ia tanyakan tadi.
“Gimana?”lanjut Rio. Kici masih diam tak tau harus menjawab apa.
“Hubungan?mmm. . .”Kici sepertinya berfikir dan tepat sekali otaknya sama sekali tidak bisa diajak untuk berfikir. Ia begitu nervous untuk membahas tentang hal ini.
“Loe sudah punya pacar?”tanya Rio tanpa basa-basi lagi. Mendengar pertanyaan rio seperti itu Kici langsung menolehkan wajahnya menghadap ke Rio.
“Sudah”jawab Kici seadanya, dan untuk kedua kalinya raut wajah Rio berbuah menjadi sangat sangat kecewa lebih dari yang tadi.
“Semoga bahagia .”gumam Rio pelan, ia mengalihkan rasa kekecewaanya dengan meminum kembali minumannya, Kici tersenyum sinis dan menatap Rio.
“Loe gak tanya siapa pacar gue ?”
“gak perlu .”jawab Rio dingin. Kici mengangguk anggukkan kepalanya.
“Yaudah kalau gitu”balas Kici santai. Keheningan pun menyelimuti kembali. Rio merasakan tempat ini semakin begitu panas. Dadanya terasa sesak kekecewaan begitu terlihat dari wajahnya yang sudah bad mood. Dan Kici dapat merasakan aura tidak enak di sini. Apa dia salah berkata saat tadi?
“Sudah berapa lo pacaran dengan dia?”tanya Rio yang ingin tau daripada diam seperti ini.
“1 tahun “jawab Kici santai
“Hah?”kaget Rio. 1 tahun ? Bukankah saat itu pun juga dirinya masih berpacaran dengan Rio? Lebih tepatnya Kici masih koma .
“Kalau soal hubungan kita bagaimana?”tanya Rio memberanikan dirinya. Toh selama ini diantara mereka berdua tak pernah ada kata putus. Dan tiba-tiba Kici sudah memiliki pacar.
“Menurut loe pacar gue siapa lagi sih? kalau bukan orang yang membuat gue koma hampir setahun “sinsi Kici dan membuat Rio membelalakkan matanya tak percaya. Jadi yang dimaksud oleh Kici adalah dirinya.
“Jadi? Pacar loe gue ?”
“apa gue perlu mutusin loe dulu baru gue bisa cari pacar lagi?”Sinis Kici begitu tajam. Rio tak mempedulikan sinisan Kici itu ia tersenyum begitu sangat senang.
“Hubungan kita lanjut?”
“terserah”jawab Kici mulai dibuat bingung kembali.
“Pera .. saan loe ke gu . .e gi .ma . .na. .? “tanya Rio lagi dan membuat Kici terbungkamkan.
“YAAAA!!! KENAPA LOE JADI MELLOW GINI SIH”bentak Kici agar ia tak menjawab pertanyaan Rio tersebut. Ia tak mau memaparkan bagaimana perasaanya kepada Rio selama ini. Kici bertahan hidup pun karena cowok ini. ia mengobarkan nyawanya pun karena Rio. Jawaban apa lagi yang perlu memaparkan bagaimana perasaan Kici ke Rio.
“Gue Cuma nanya”dengus rio tak jelas. Rio menggaruk-garuk kepalanya tak jelas.
“Tapi bukanya loe bilang ke fans2 loe kalau loe gak punya pacar ya ?”sindir Kici begitu tajam. Telah SKAK MAT Rio terdiam seribu bahasa, tak bisa menjawab  untuk ke sekian detiknya.
“Jadi secara tak langsung loe mutusin gue dong”Kici manggut-mangut tak jelas. Ia ingin sekali mengerjai cowok yang ada di sebalahnya ini.
“Yaudah kalau memang putus”ujar Kici pelan
“GADIS BODOH! SIAPA YANG BILANG PUTUS?KAPAN GUE PERNAH BILANG KAYAK GITU SAMA LOE? HAH?”Kesal rio yang merasa terpojokkan.
“KITA GAK AKAN PUTUS! DAN SELAMANYA GAK AKAN PUTUS! NGERTI !”ujar Rio begitu tajam dan penuh penekanan. Kici tertawa puas sekali. Akhirnya Rio mengtakan apa yang dia inginkan.
“Iya kalau gue mau selamanya sama loe”ujuar Kici seenaknya dan membuat emosi  Rio langsung  memuncak.
“Yaudah kalau loe gak mau. Loe fikir gue gak bisa nyari cewek yang lebih kayak loe? Gue juga malas punya pacar tak berotak dan bodoh kayak loe”
“SIAPA YANG BODOH? LOE APA GUE?>YAUDAH SANA CARI CEWEK LAIN!~!”teriak  Kici tak mau kalah. Rio mulai berdiri dari tempat duduknya. Kici pun ikut berdii tatapan mereka begitu sangat tajam.
“Iya. Gue akan cari pacar baru. Gue akan cari yang lebih cantik, berisi, sexy gak kayak loe cungkirng. Badan tinggal tulang doang:”
“Loe fikir loe capek hah? Nyesel gue balik ke indonesia hanya demi loe. . “
“Opss . “Kici mulai keceplosan sendiri. Ia langsung mentuup mulutnya dan memejamkan matanya. Merutuki ucapannya tadi.
“Bodoh, Bodoh, loe emang bodoh Kici,  ..”batin Kici berteriak-teriak tak jelas. Sedangkan rio yang sempat kaget dengan uecapan Kici malah tersenyum penuh arti.
“Apa loe bilang tadi “goda Rio.
“Gak ada”ujar Kici cepat namun percuma saja pastinya Rio sudah mendengar ucapannya tadi.
Rio mengacak-acak lembut rambut Kici, melihat gadis ini begitu sangat lucu. Sifatnya yang unik dan selalu ia rindukkan.
“Gue juga nunggu loe dari dulu”ujar Rio menjujurkan hatinya. Kici kali ini berani mendongakkan kepalanya. Menatap Rio yang sedang tersenyum ke arahnya. Kici mengangguk-anggukan kepalanya saja. Dekupan jantung Kici begitu cepat saat menyadari Rio mendekatkan wajahnya ke arahnya. Kici bingung harus berbuat apa. Rio masih menatapnya begitu dalam.
Kici pun segera memilih memejamkan matanya. Merasakan hembusan nafas hangat Rio yang smakin mendekat ke arahnya. Kici mencengkram kedua tangannya kuat-kuat. Jantungnya terasa ingin copot saat ini juga,.
“Apa loe berharap banget gue cium?”bisikkan tersebut membuat Kici terasa di tendang dari lantai 39 . Kici masih memejamkan matanya dengan emosi yang ada di ubun-ubun. Tangannya ia genggam lebih kuat dari tadi. Ingin rasasanya ia membunuh Rio saat ini juga
“MAAARIOOOO BRENGSEEEKKKKKKKK”teriak Kici begitu kencangnya. Ia segera membuka matanya dan mendapati Rio yang menatapnya dengan tersenyum puas. Kici begitu malu sekali. Dan ini sudah berapa kali dilakukan oleh Rio saat dulu dirumahnya.
“Bodoh bodoh  bodoh”:ujar Kici merutuki dirinya sendiri. Kici pun langsung mengambil tasnya dengan emosi yang meluap-luap tak tertahankan.
“BRENGSEK LOE”kesal Kici dan menabrka kasar tubuh Rio. Kici berjalan untuk keluar dari ruang kerja Rio. Rio tersenyum dengan penuh arti. Ia tau gadis ini begitu marah kepadanya. Rio membuntutui Kici yang berjalan ke arah pintu.
BRAAAKKKK
Kici yang ingin membuka pintu ruang kerja Rio langsung ditahan oleh Rio. Pintu tersebut ditutup kembali oleh Rio.,
“Minggir loe”sinis Kici dengan tajamnya. Rio tersenyum dengan tatapan dalam kepada Kici .Namun Kici yang sudah begitu emosi tak mempedulikkan tatapan Rio itu.
“MINGGIR SEKARANG !!”bentak Kici. Tanpa menggubris ucapan ify tadi Rio segera mencium Kici dengan lembut. Kici membalalakkan matanya dengan apa yang dilakukan oleh Rio itu. Kici dapat meraskan hangatnya tangan Rio yang menggenggamnya. Dimana tangan Kici berada di pegangan pintu dan diatasnya terdapat tangan Riuh yang menggamnya begitu erat.
Dan perlahan Kici mulai memejamkan matanya. Merasakan sentuhan lembut bibir rio yang membuat darahnya mengalir tak karuan. Dan jantungnya berdetak begitu cepat.
“Maaf . .”ujar Rio setelah meleapskan ciumannya. Kici menundukkan wajahnya merasa begitu malu sekali. Ini untuk kedua lalinya Rio menciumnya setelah insiden saat di kolam renang dulu. Dimana nyawanya dipertaruhkan.
“Istirahat sana . Gue akan cari makan buat loe”ujar Rio dan menunjukkan ke arah lorong dimana disana terdapat satu kamar dan juga dapur lengak seperti rumah. Ruang kerja Rio memang begitu besar dan komplit sekali.
“Hmm… “dehem Kici seperti anak kecil dan membuat Rio ingin tertawa. Ternyata begini waajah ify apabilah sudah salting sendiri.  Rio perlahan membuka ruang kerjanya dan keluar dari sana. Kici menutup perlahan ruang kerja Rio. Sedangkan tangan kirinya menyentuh bibirnya sendiri.
“Oh My God . . “lirih Kici dengan senyum yang tak bisa diartikan. Ia seperti orang gila saat ini,
“Aiishh. Kici Kici apa-apan sih loe. Aiisshh. . gue sudah gila gara-gara dia.aarrggss .. .  . “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar