Selasa, 26 Mei 2015

DELOV part 41 ~The Problems Part I~





DEVIL ENLOVQER – 41
~ The Problems  Part I ~

“YESSSS . . “
“SIAL!!!!”decak Dayat. Karena benar insting Kici bahwa yang keluar pertama kali adalah Bu Winda. Bu Winda menatap Dayat dan juga Kici dengan bingung.
“Kalian berdua kenapa ?”tanya Bu Winda.
“Gak apa-apa Bu “jawab Kici datar. Ia pun meninggalkan Bu Winda dan dayat untuk kembali ke kelas.
“Tungguin Kici . . “teriak dayat dan segera menyusul Kici. Sedangkan Bu Winda hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan dua anak itu.
****
Kici duduk di bangkunya begitu juga dengan dayat yang sudah ditekuk wajahnya. Kici tersenyum  begitu sinis kepada dayat.
“Insting gue lebih kuat kan dari pada loe. .”
“Baiklah gue yang menang. So. . . Gue gak mau ikut DUET ITU. TITIK!!”ujar Kici tanpa mau diubah lagi. Dayat pun mengangguk-angguk dengan penuh kepasrahan.
“Gue gak suka musik “ujar Kici dengan suara yang benar-benar dingin. Dayat menoleh kearah gadis disampingnya ini.
“Kenapa ?”Kici menghela nafasnya sebentar.
“Gak kenapa-kenapa. Memang gue gak suka “
“Masak loe gak bisa nyanyi ? bermain alat musik gitu ?”
“Nyanyi ?alat musik ?hal yang membosankan . “
“Lalu? Yang loe suka apa ?”
“Gak ada “jawab Kici dengan begitu tegas. Dayat merasakan sesuatu yang berbeda dari gadis ini.
“Loe berbeda dengan yang lainnya yah “ujar dayat penuh kejujuran. Kici memiringkan senyumnya yang terkesan meremehkan. Ia menolehkan wajahnya ke dayat. Dan mendekatkan sedikit wajahnya ke wajah dayat membuat dayat sedikt syok.
“Loe tau.. .”Kici menarik sedikit dasi dayat sehingga wajah dayat yang agak mundur benar-benar dekat dengan wajahnya.
“Loe nyari cewek seperti gue di dunia ini. sama aja loe harus nyari 1.000.000.000 cewek dulu baru nemu kayak gue. Ngerti ??” dayat menegukkan ludahnya dalam-dalam. Dan entah mengapa ia mengangguk-angguk dengan wajah yang sedikit takut.
“Loe gak usah macam-macam sama gue”ujar Kici pelan dan melepaskan dasi dayat dari tangannya  beserta kembali ke posisinya semula.
“Ajaib nih cewek”batin Dayat tak bisa mengungkapkan apa-apa tentang gadis ini.  Dan dayat juga suda yakin dengan perkataan teman-teman lainnya bahwa Kici bukanlah seorang gadis bahkan manusia. Dia merupakan jelmaan setan dari inti bumi terdalam.
“But. . gue akuin loe juga beda dengan cowok lainnya”ujar Kici sedikit melunak. Dayat terbengong sesaat.
“beda?”
‘Iya beda. Loe beda dari cowok yang lain. Karena loe lebih dan lebih bahkan menurut gue lebih sekali bodoh dari yang lainnya. “lunakan tersebut berganti menjadi sebuah ucapan yang dingin dan menyayat. Dan untuk kesekian kalinya dayat harus melengos pasrah saja. Dan dia harus menterbiasakan untuk bergaul dengan gadis ini.
“Terserah loe aja deh”pasrah dayat, Kici tersenyum puas sekali.
“Loe kenapa pindah ke sini ?”tanya Kici serius membuka topik pembicaraan, Jujur, ia sedikit nyambung dengan teman sebangku barunya ini.
“Kenapa ? gak tau juga. Gue disuruh mama gue pindah kesini “
“sejak kapan ?”
“Setahun yang lalu”
“Ohh. . .tapi wajah loe gak ada bule-bulenya “
“Gue asli indonesia Cuma pindah saja ke Belanda. “
“Loe asli  indonesia ?”tanya dayat dengan sedikit mengamati lekuk-lekuk wajah Kici.
“Gak “
“Blasteran ?”
“gak juga “
“terus loe asli mana ?”
“Asli dari kandungan emak gue. Puas loe? Banyak nanya banget ya loe. Cowok rempong gila . “sindir Kici tak enak. Dayat garuk-garuk kepalanya dengan tak jelas. Merasa apakah dirinya benar-benar cowok rempong ?.
“Gue minta nomer loe dong “ujar dayat.’
“Nomer? Sepatu ?”
“ponsel loe lah. . “
“hahahahahaha. . .”Kici tiba-tiba tertawa dengan kerasnya, anak-anak yang masih ada di kelas menoleh ke arah gadis ini. sedangkan dayat binggung sendiri apakah pernyataanya tadi ada yang salah.
“kok malah ketawa ?”
“Di sekolah ini yang punya nomer ponsel gue Cuma satu orang “
“Siapa ?”
“Yang duduk di belakang gue. “ujar Kici tanpa menoleh kearah Felly yang asik sendiri dengan headshet di telingannya.
“emang kenapa yang lainnya gak punya ?”
“Boro-boro mau minta nomernya. Nyapa aja gak bakal ada yang berani “sahut Felly sambil melepaskan headshetnya.
“Hah? Masak ?”
“Loe tau kan dia siapa ? “
Kici “jawab dayat polos.
“Hahahah. Ketipu loe. Dia itu setan . Iblis . dia bukan manusia. Oke “jelas Felly dan langsung mendapatkan sambitan dari tangan Kici dikepalanya.
“Awww . “erang Felly memegangi kepalanya. ‘’
“Yaudah kalau gitu gue minta nomernya Kici ke Felly aja “ujar dayat dengan polosnya.
“gimana ? boleh gak ?”tanya Felly meminta persetujuan. Namun Kici langsung menggelengkan kepalanya dengan tegas.
“Ayolah Kici”rajuk dayat memohon.
“Buat apaan sih ?”
“Gue kan murid baru disini. Jadi kalau gue gak tau apa-apa kan bisa tanya ke loe. “
“Loe aja gak tau apa-apa gimana gue? Malah sangat dan sangat gak tau apa-apa”jawab Kici datar.
“Tanya aja noh sama Felly”lanjut Kici. Dayat menangkupkan tangannya.
“Pliss. Boleh yah.. “Kici melirikkan sedikit matanya. Cowok ini benar-benar terlihat ingin sekali mendapatkan nomer ponselnya.
“Gue akan kasih tapi  . . . “
“Dengan satu syarat . . “
“syarat apaan sih adik Kici . . “
“Ciihhh. . . .”
“Eitss . . ingat perjanjian awal kita. Loe harus manggil gue KAKAK! INGAT KAN .  . “
“Iya iya bawel gue ingat “potong Kici dengan wajah kesalnya.
“Apaan syaratntya ?”tanya Dayat mengulangi ucapan Kici tadi.
“Loe harus minta nomer ponsel gue ke pembantu gue sendiri. Jadi loe cari rumah gue dan minta ke pembantu gue. Oke kakak dayat . . “ujar Kici penuh nada meremehkan. Dayat melototkan mantanya. Sedangkan Felly yang mendengarkan dari belakang hanya bisa cekikikan tak jelas.
“Terus ? gimana caranya gue tau rumah loe??”
“Caranya ??? mau tau ??? . .. . “
“Iyalah . .”
“PAKAI OTAK LOE”teriak Kici dengan suara kesalnya. Ia lantas berdiri dan menyeret Felly untuk keluar dari kelas. Ia merasa sedikit terganggu dengan kehadiran dayat. Kici sama sekali tak suka dengan cowok itu. Bahkan bukan hanya dayat. Kici memang tak suka berteman dengan siapapun kecuali Felly dan teman-teman dekatnya sendiri.
“Cari rumah dia ? gimana caranya ??”pikir dayat. Entah mengapa omongan Kici tadi menjadi sebuah tantangan untungnya.
“Oke. Gue akan cari rumah loe adik Kici. Wait Me . . “batin Dayat memberikan semangat untuknya sendiri. Dan ia pun berfikir keras bagaimana ia bisa menemukan rumah Kici.
*****
16.00 Universitas ARWANA

5 menit lagi kelas kedokteran semester 3 ini akan berakhir. Alvin sudah siap-siap membawa tasnya. Tak lama kemudian sang dosen yang merupakan dokter ahli jantung pun keluar dari kelasnya.
“Sore anak-anak”pamit sang dosen.
“Soree . . “serempak semuanya. Alvin berdiri untuk beranjak keluar. Namun tiba-tiba seseorang gadis mencegahnya dari belakang.
“Alvin. . “panggil gadis itu yang tak lain adalah Angel
“Kenapa ngel ?”tanya Alvin
“Makasih ya kemarin loe udah baik banget dan care sama gue. “ujar Angel sangat berterima kasih. Alvin mengangguk saja dan sedikit tersenyum ke Angel.
“Sebagai tanda terima kasih. Gue mau traktir loe lagi”
“Hah? Enggak deh gak usah. Gue ada janji soalnya . “tolak Alvin dengan cepat.
“Ayoolaahh Vin. 30 menit saja. Pliss. Hanya 30 menit doang kok. Kita makan di cafe dekat rumah gue kok. Pliss mau dong. Gue ngerasa gak enak udah ngerepotin loe terus .”
“Aduh. Gimana ya ngel?”
“Vin. Masak loe nolak kebaikan gue ??”Angel mulai memasang wajah sedihnya. Alvin memasang wajah binggungnya. Jujur nanti jam 7 ia sudah janji kepada Felly.
“Okelah. 30 menit aja kan ?”
“SIPP. Just 30 minutes. “ujar Angel dengan semangatnya. Alvin menuruti saja. Mereka berdua pun segera beranjak dari kampus menggunakan mobil Alvin menuju ke Cafe yang dimaksud oleh Angel.
*****
Cafe Noxi

Alvin dan Angel berjalan masuk ke Cafe ini. keadaan cafe begitu sangat sepi sekali. Alvin sedikit binggung namun ia tak begitu memfikirkannya.
“Kita duduk dipojok aja ya Vin “ajak Angel. Alvin mengangguk saja. Mereka pun duduk berhadapan dan memasan makanan.
“Gue sama kayak loe aja”jawab Alvin. Angel pun memesan makanan untuknya dan Alvin.
10 menit kemudian.  . .
Makanan yang mereka berdua pesan akhirnya datang. Tanpa menunggu lama Alvin dan Angel  langsung memakan makanan yang mereka pesan. Selama makan. Entah mengapa Angel terus menatap Alvin dan mencuri pandagan ke Alvin. Alvin pun sama sekali tak menyadarinya.
TRIIINGG . . .
“Awwww . . “ringis Alvin memegangi kepalanya. Sendok dan garpu yang ada di tangannya langsung terjatuh begitu saja.
“Vin, kamu kenapa ? Vin ?”cemas Angel melihat Alvin yang meringis kesakitan.
“gak tau ngel. Kepala gue pusing banget. Gue gak tau . . “lirih Alvin pelan. Ia masih memegangi kepalanya bahkan kini ia meremas-remas kepalanya sekuat-kuatnya.
“Ya ampun vin, loe gak apa-apa kan ? Vin . .”Angel langsung berdiri dan menghampiri Alvin.
BRRUUUKKK
“Uppss . . pingsan. . “ujar Angel dengan senyum yang penuh arti melihat Alvin ambruk di lantai.
“Pelayaannnn. . . “teriak Angel dengan keras. Dan 4 orang pelayan pun langsung menghampiri Angel.
“Lakukan sesuai rencana. Cepat sekarang juga .  .”suruh Angel tegas. 4 pelayan tersebut mengangguk dan segera mengangkat tubuh Alvin entah kemana.
“Permainan di mulai sayang . . . “picik Angel. Ditangannya ia sudah memegang ponsel Alvin yang tadi ia ambil terlebih dahulu. Angel pun memainkan ponsel alvin untuk memberikan pesan kepada seseorang.
*****
17.00 Rumah Felly

Felly melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Namun langkahnya terhenti ketika ia mendengar suara ponselnya bergetar. Felly pun kembali ke kasurnya dan melihat siapa yang mengirim pesan untuknya.
^ My Honey ^
Sayang. . Aku tunggu jam 7 malam di restoran kemarin. Maaf aku gak bisa jemput. Aku punya kejutan buat kamu. Love you

Felly senyum-senyum sendiri melihat pesan dari Alvin. Tanpa menunggu lama lagi Felly menaruh ponselnya dan langsung ke kamar mandi. Di hatinya ia sudah tak sabar melihat kejutan yang akan diberikan oleh Alvin untuknya.
*****
17.00  Hotel “MarkKANS”

Ryn sangat sibuk dengan kuliahnya. Bahkan ia sendiri jarang bertemu dengan Alvin dan Felly akhir-akhir ini. Tugas di kampus barunya begitu menyiksanya. Namun ia harus terus semangat. Karena jika ia mengeluh sedikit saja sudah dipastikan papanya akan mengirim dirinya balik ke Eropa.
“Semangat Ryn . “teriak Ryn dengan semangat. Ia pun masuk kedalam lift untuk keluar menuju kampus. Malam ini ia ada sedikit tambahan kuliah malam. Ryn sendiri yang meminta kepada dosennya.
Ryn  turun dan keluar di lantai pertama. Bersamaan dengan itu juga. Ada 4 lelaki dan juga 2 gadis yang cepat-cepat masuk kedalam Lift. Dan juga 1 cowok yang dinaikkan dengan kursi roda. Dimana cowok tersebut hanya menunduk dan tak bergerak sama sekali.
Ryn melihat orang-orang tersebut dengan sedikit merasa aneh, Bahkan ia seperti mengenal sesosok yang berada di kursi roda tersebut.
“Kayaknya gue kenal sama itu orang ?”
‘Siapa mereka ?Kok kayak . . . . “
TIINGGG
Lift kembali tertutup. Dan Ryn masih berdiri disana. Ia masih namapak memutar otaknya tentang segerombolan orang tadi,.
“Ahhh masak bodoh. Sok kenal banget gue. . “serah Ryn. ia pun tak mau peduli lagi dan meneruskan jalannya untuk menuju ke kampusnya.
*****
Lantai 7 kamar nomer 108

“Cepat masukkan kedalam “suruh seorang gadis yang tak lain adalah Angel. 4 pelayan tersebut segera memasukkan Alvin kedalam kamar hotel dan menaruh Alvin di atas kasur.
“Kamera sudah kalian pasang ?”
“Sudah boss . . “
“bagus. Sekarang kalian ke kamar sebelah dan segera rekam semuanya. Jangan lupa CD hasil video itu kalian copy menjadi 3. Mengerti ?”
“Mengerti Boss. “4 pelayan tersebut segera keluar meninggalkan Angel dan Alvin berdua didalam.
Angel berdiri di samping kasur. Ia menunggu Alvin untuk tersadarkan. Di tangan kanannya Angel memegang sebuah gelas putih yang sudah ia masukan obat yang menyebabkan seseorang seperti mabuk.
“Aww .. .”akhirnya Alvin tersadarkan. Dan dengan cepat Angel membantu Alvin bangun. Tanpa fikir panjang Angel meminumkan air di gelas tersebut kepada Alvin. Alvin pun meminumnya sampai habis. Karena ia sendiri merasa tenggorokannya begitu kering.
Alvin sudah tidak merasa pusing lagi namun. Fikirannya terasa melayang. Bayangannya sudah begitu tidak jelas. Angel tersenyum puas ternyata obatnya bereaksi dengan cepat. Zahra melirik sebentar ke kamera yang terpasang di pojok atas dekat pintu.
“Kamera sudah menyala “batin Angel. Karena kamera sudah berkedip-kedip warna merah. Angel pun memulai aksinya.
“sayang . . “panggil Angel manja kepada Alvin. Angel menarik Alvin untuk berdiri dari kasur.  Dan dalam keadaan seperti mabuk.  Alvin menurut saja dan berdiri. Angel sengaja menghadapkan wajah Alvin jelas-jelas ke arah kamera. Sedangkan dirinya membelakangi Alvin.
*****
18.45 WIB Restoran Putih

Felly sedang dalam perjalanan menuju restoran ini. Dimana restoran ini hanya 15 menit dari rumahnya. Felly memandangi ke arah jendela luar dengan perasaan yang dag dig dug sendiri. Entah menagap ia merasa sangat bahagia malam ini.
Baju yang kemarin malam., ia pakai kembali. Dan ia pun sengaja menguncir rambutnya seperti kunciran kuda. Tanpe memberi poni sedikit pun. Felly malam-malam ini benar-benar cantik sekali.
“Kak Alvin ngasih kejutan apa ya ?”
“Ahhh. . kak Alvin selalu So sweet banget “
“Gue sayang banget sama dia, cinta banget malah. Dia emang beda dari cowok lain “
Pak Budi supir pribadi Felly hanya bisa tersenyum ikut senang dengan majikannya ini yang selalu bahagia. Pak Budi sendiri percaya sekali dengan Alvin dan yakin bahwa Alvin dapat menjaga anak majikan kesayangannya.
Felly pun telah sampai di restoran Putih. Felly turun dari mobilnya.
“Pak budi pulang aja. Nanti kak Alvin nganterin Felly pulang kok”ujar Felly kepada supirnya.
“Iya non. Selamat ya non “ujar Pak Budi dan membuat Felly malu sendiri.
“makasih Pak. Hati-hati ya”
‘Non juga “
Pak budi beserta mobil Felly telah beranjak. Felly pun berjalan untuk masuk kedalam restoran yang menurutnya sedikit aneh. Dimana restoran ini semuanya gelap.
“Dengan Felly?”ujar salah satu pelayan yang sudah menyambut Felly. Felly sedikit terkejut.
“Iya. “
“Silahkan masuk. “suruh pelayan tersebut. Felly mengangguk dan mengikuti pelayan tersebut.
“Kok gelap . . “batin Felly bertanya-tanya sendiri. Ia pun terus melangkahkan kakinya kedalam.
JBREEETTTTT
Felly sedikit terkejut melihat banyak televisi plasma yang terpajang di setiap sisi dinding restroan ini. dan di televisi tersebut terdapat sebuah kata-kata yang membuat Felly senyum-senyum sendiri.
“INI HADIAH BUAT KAMU SIVIA SAYANG . LOVE YOU “
Itu adalah tulisan pembuka dari CD tersebut. Dan Sebuah Video pun terputarkan di semua televisi plasma tersebut.
“Sayang . . . “

“Kamu sayang kan sama aku ?”

“Hmmm. .. “
           
Felly melototkan matanya. Dan melebarkan matanya selebar-lebarnya. Apa yang ia lihat didalam layar tersebut. Itu benarkah? Dan benar kah itu Alvin dan seorang cewek yang sama sekali tidak ia kenal. Dan apa yang dilakukan mereka berdua.
Ngel . . . “Suara Alvin sedikit terdengar parau. Kesadaran Alvin benar-benar kacau saat itu akibat oleh obat. Angel pun semakin menjalankan aksinya. Dimana ia menarik kepala Alvin untuk menciumnya dan memperlihatkan seiolah-olah Alvin lah yang telah menciumnya.
                                 
“Hmm. .Alvin sayang. . . “

“Kamu sayang kan Vin sama aku . . “

“Iya aku sayang sama kamu . .”balas Alvin. Obat tersebut sudah mengacaukan otak Alvin. Bahkan Alvin sendiri yang menarik kembali Angel dan menciumnya kembali.

Tubuh Felly terasa bergetar semuanya. Ia meremas jarinya seerat mungkin. Felly hanya bisa menganga tak percaya dengan apa yang ia lihat didepan matanya saat ini.
“Kakk. . Al  vin. . .”lirih Felly. Dan saat itu juga Air mata Felly menetes demi tetes di pipinya. Felly menangis tak kuasa melihat semua itu. Namun matanya sama sekali tak ingin ia alihkan dari layar televisi itu. Ia terus tetap berdiri tak bergeming sedikit pun.
“Alvin . .aku milikmu sayang malam ini . . .”Angel menjatuhkan dirinya ke kasur dan menarik baju Alvin. Dan dapat terlihat seolah Alvinlah yang mendorong Angel ke kasur.

“Hentikan. . . .”
“Hentikan video itu . . .”
“HENTIKAAAAANNN . . . . “teriak Felly sekeras mungkin. Namun seolah di restoran ini sudah tidak ada siapapun. Dan memang disengaja dan telah di setting untuk Felly.
“AKU MOHOONNNN HENTIIIKAAAAAANNNNN”jerit Felly. Ia menutup telinganya. Bibirnya ia gigit sekuatnya sehingga sedikit darah segar keluar dari bibirnya.
“Alvin sayang. . sabar dong. . . . “ Angel membuka kemeja putih yang dipakai oleh Alvin.

“Ini hadiah dari loe kak? Ini yang loe maksud hadiah spesial . . . “
“HENTIKAAAANNNNNNNN !!! STOOOPPPPPP.”
“AKU BILAANGG STOOPPPP!!! “
“MAMAAAAAA”
“PAPAAAAAA”Felly semakin menjerit tak karuan. Kepalanya ia tundukkan. Sekuatnya ia menutup telingannya itu percuma saja. Karena semua layar televisi ini sangat banyak dan suaranya pun keras sekali.
“Alvin kamu cinta kan sama aku . . ‘

“Iya aku cinta sama kamu Fe . . . “namun saat Alvin ingin menyebutkan nama Felly, Angel segera menarik Alvin dan mencium bibir Alvin sehingga nama tersebut tak sampai disebut oleh Alvin.

“SUDAHHHHHHHH AKU MOOHOOONN SIAPA AJAA HENTIKAAANNNNNN!!!!”
Felly membalikkan badanya dan berjalan menuju pintu untuk keluar. Namun saat Felly ingin membukanya, pintu tersebut terkunci sangat rapat sekali.
“MAMAAA  . . . PAPAAAAA . .”
“STOOOOOPPPPPPPPP!!!!”
“HEEEENTTIIKAAAANNN. SUDAHHHH SUDAHHHHH”
“Alvin sayang . .. “

“Alvin sayang. . . . . . “

DRRTTTDRTTTTTT
Ponsel Felly bergetar. Felly segera melihat ponselnya dan melihat siapa yang menelfonnya.
Calling
Christy Love

KICIII . . “pekik Felly dan segera memencet tombol hijau di ponselnya.
*****
18.45 Rumah Kici

Pembantu Kici berjalan masuk ke ruang tamu setelah dari luar. Dimana di runag tamu terdapat  Kici yang asik melihat televisi. Kici hari ini sendirian dirumah. Iqbal pun baru saja kembali ke rumah sakit untuk menemani pacarnya.
“Non. . .ada kiriman CD buat non “ujar Bi Ina. Kici menoleh ke arah sang pembantu dan menerima CD putih polos tersebut.
“CD?? Apaan isinya ??”binggung Kici. Namun ia sama sekali tak tertarik untuk menontonnya dan menelantarkan CD tersebut di atas meja ruang tamu. Kici pun melanjutkan kembali menonton televisi.
15 menit kemudian . . .

Entah mengapa Kici merasa pensaran dengan CD tersebut. Instingnya berkata bahwa dia harus melihat apa yang ada di dalamnya.
“CD 2?”lirih Kici saat melihat tulisan di cover tempat CD tersebut.
“Lihat aja deh. . “Kici pun memasukkan CD tersebut kedalam DVD Player yang ada di sebelah Televisi plasmanya.  Kici mengambil remote dan kembali duduk manis di kursi yang sebelumnya ia duduki.
Kici pun menekan tombol Play disana.
“INI HADIAH BUAT KAMU SIVIA SAYANG . LOVE YOU “
“Sayang . . . “

“Kamu sayang kan sama aku ?”

“Hmmm. .. “

            Kici membelalakkan matanya. Ia berdiri dari tempat duduknya. Dengan perasaan yang sudah tak bisa di ucapkan. Kici terus melihat isi CD itu.
“Alvin. . ??”
Ngel . . . “
                                 
“Hmm. .Alvin sayang. . . “

“Kamu sayang kan Vin sama aku . . “

“Iya aku sayang sama kamu . .”

“BRENGSEKKK !!!!!”Pekik Kici dan langsung membanting remotenya tanpa ia sadari. Emosinya sudah meluap sampai di ubun-ubun.
“Itu kan ??”Kici menolehkan wajahnya mendengar suara dari pintu rumahnya.
“Dayat ??”kaget Kici melihat cowok tersebut yang sudah berada di rumahnya. Cowok ini benar-benar mencari dimana rumahnya. Namun dayat tak mempedulikan perkataan Kici yang kaget dengan kehadirannya. Dayat sendiri terfokuskan kepada apa yang dilayar itu.
“Kak Angel. . “batin Dayat yang benar-benar masih terkejut dengan gadis yang berada di dalam video tersebut.
“Alvin . .aku milikmu sayang malam ini . . .”

Kici kembali membalikkan badanya menatap layar televisinya setelah mendegar suara Angel . Kici semakin emosi. Mata Kici kini tertuju kepada satu titik yaitu isi Cover dari CD tersebut.
“CD 2??”
“Kalau ini CD 2? Pasti ada CD . . . “
“CD pertama. . .”seketika itu otak Kici terfikirkan akan satu nama. Siapa lagi jika bukan Sivia. Kici segera mengambil ponselnya di atas kasur. Dan segera menghubungi Felly.
“Hallo Fel . . “suara Kici benar-benar penuh kecemasan saat ini.
“Loe kalau dapat CD atau apapun loe jangan nonton!!. Pokoknya loe gak boleh nonton CD itu sampai gue datang ke rum . . .. .”
“ gu . gue ud . dah lih. . at . . Gue . udah li . hat . semu. anya . . “Suara Felly disebrang sana benar-benar sangat parau sekali. Suara Felly agak serak. Dan terdengar isakan-isakan tertahankan dari Felly.
Tubuh Kici sedikit melemas. Ia terlambat untuk mencegah Felly.
“Loe dimana sekarang ? gue akan kerumah loe??”
“To . long. Kici .. to . .longin gu . e. . “

“To . . lo. . . ng . . .”

Fel loe kenapa ? loe dimana ??”
Kici . tolong . ,gue . . To . . long. . “

“Iya Fel loe dimana ??”cemas Kici. Felly mulai terus menangis tak karuan.
“resto . ran. . pu . . tih . . .”Jawab Felly sangat lemas.
“Resoran Putih ???”
“Gue akan kesana sekarang. Loe tunggu disana. Loe jangan nonton !! Udah loe gak usah terusin nonton.  Ngerti!!”
“To . long . Kici . . “
“Iya Fel gue kesana sekarang. Loe jangan Nangis “ Kici lansgung menutup sambungan telfonnya. Ia mengarah kepada dayat yang masih terbengong.
“Anterin gue sekarang “bentak Kici kepada dayat.
“hah? Ha?”kaget dayang dan langsung kebingungan.
“loe bawa mobil kan ?”
“Iya “
“Udah turutin aja omongan gue. ANTERIN GUE “bentak Kici sedikit kasar. Ia menarik tangan dayat dan memaksanya untuk mengantarkan ke Restoran putih. Dayat sendiri yang masih terfikir akan video iti menuruti saja apa omongan Kici. Ia melajukan mobilnya dengan cepat dan sesuai petunjuk yang diberikan oleh Kici.
******
20.00 WIB Restoran Putih

Dayat dan Kici segera turun dari mobil dan berlari menuju kedalam restoran. Kici terkejut melihat Felly terduduk lemas di depan pintu sambil menangis tak karuan.
KICI TOLONG !!! KICI TOLONG . . “teriak Felly sangat keras, Kici pun dapat mendengarnya dan sedikit kaget. Felly menggdor-gedor pintu. Kici sendiri menoba membuka pintunya namun sama sekali tak bisa dibuka.
Kici Tolong .  tolong . . “tangis Felly.
Fel? Kok bisa disana ?”binggung dayat.
“Loe mundur jauhi pintu ..”teriak Kici menyuruh Felly, Felly pun mencoba berdiri dan menjauhi pintu sesuai yang disuruh oleh Felly.
Felly memegang pintu kaca tersebut. Memperkirakan apakah pintu itu sangat tebal atau tidak.
“Sial. Kacanya tebal “umpat Kici. Ia pun mencari ke sisi kanan atau kiri sesuatu yang dapat ia gunakan.
“Pot bunga “ujar Kici. Ia melihat sebuah pot bunga dari batu yang cukup besar. Kici pun segera mengambilnya dan dengan sekuat tenaga  ia mengangkat pot tersebut sendirian. Sedangkan dayat yang masih binggung hanya berdiri tak bergerak.
“semoga berhasil . . . “
1
2
3
PPPPYYYYYYAAAAARRRRR
Kaca pintu tersebut terpecah semuanya. Kici begitu sangat kuat karena dia sudah terbiasa dalam hal ini. Kici pun segera masuk dan menghampiri Felly.
Fel . . . “cemas Kici. Ia segera memeluk Felly yang menangis ketakutan. Kici melihat ke sekitar restoran. Dimana televisi-televisi tersebut masih menyala dan mengulangkan kembali video tersebut.
“Siapa yang ngelakuin ini Fel? siapa yang nyuruh loe kesini ? siapa Fel??”tanya Kici dengan nada dinginnya.
“kak . Al ...vin. .”jawab Felly sejujurnya. Ia memang tak dapat berbohong kepada Kici. Mendengar jawaban Felly , Kici tersenyum sangat sinis.
‘Siapa aja yang loe buat kayak gini. Gue akan habisi dia. “ujar Kici tajam tepat ditelinga Felly.
“Gue  mau pulang . . “
“Gue mau pulang . . .”tangis Felly. Kici melepaskan pelukannya.
“Kita pulang Fel. Udah jangan nangis.  . “:
“Gue mau pulaaanggg .. “teriak Felly. Kici pun langsung menggandeng Felly keluar dari restoran biadab tersebut.
“Anterin ke rumah Felly “ujar Kici kepada Dayat. Dayat menatap Felly semakin bingung.
“Udah turutin aja sekarang !!”bentak Kici.
“Iya Iya “nurut dayat. Mereka bertiga masuk kedalam mobil dayat dan menuju ke Rumah Felly.
****
21.00 Rumah  Felly

Felly sudah tak menangis. Namun pandangannya begitu kosong. Wajahnya sudah berantakan sekali. Kici sendiri jadi takut melihat wajah Felly yang seperti itu. ‘

“Non Felly kenapa ?”tanya Pak budi dan pembantu yang lainnya kaget melihat Felly.
Felly....Kici binggung menjelaskan bagaimana kepada orang-orang ini. Felly melepaskan rangkulan Kici.
“Loe pulang aja”suruh Felly dengan wajah datar tanpa menoleh sedikit pun ke Kici.
“Gue mau pastiin loe baik-baik aja “
‘Gue gapapa”jawab Felly. Ia berjalan untuk menuju kamarnya.
“Non Felly. Non kenapa?”tanya Pak Budi yang benar-benar cemas sekali. Felly hanya menggelengkan kepalanya pelan.
Fel. gue anterin loe ke akamr”ujar Kici tak tega melihat Felly. Ia tau Felly pasti masih Syok.
“Gak perlu . “
“Tapi Fel . . “
“GUE BILANG PULANG YA PULANG ! NGERTI ??”bentak Felly kasar kepada Kici. Dan untuk pertama kalinya dalam hidup Kici dan sejarah Kici bersahabat dengan Felly. Inilah pertama kali Felly membentak Kici. Kici syok dan kaget. Ia terdiam mematung. Bukan hanya Kici saja, para pembantu dan Pak budi sendiri menjadi takut. Felly benar-benar bukan seperti biasanya.
“Jangan ada yang masuk ke kamar gue “ancam Felly. Ia kembali berjalan menuju tangga dengan tatapan yang benar-benar kosong. Beberapa kali Felly sempat ingin terpeleset. Felly terus berjalan. Kici menyadarkan fikirannya yang sempat syok.
“Kita pulang . . “ujar Kici kepada dayat yang berada di belakangnya.
“Pak kalau ada apa-apa dengan Felly. Telfon saya secepatnya “ujar Kici kepada Pak budi
“Iya Non . .”jawab pak Budi menuruti saja.
Kici lantas berjalan kelaur dari rumah Felly dengan ekpresi yang tak bisa dibaca. Dayat sendiri takut melihat ekspresi Kici yang seperti ini. Dayat hanya diam saja dan menuruti apa omongan Kici. Niatnya ia datang kerumah Kici adalah untuk meminta nomer ponselnya Kici malah jadi seperti ini. Sunggu diluar perkiraannya.
Selama diperjalanan pun Kici hanya diam dan diam saja. Fikirannya berusaha keras untuk berfikir. Ia mencemaskan keadaan Felly. Tak pernah Kici melihat Felly seperti ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar