Jumat, 08 Mei 2015

DELOV part 37 ~ B 20 CR ~



DEVIL ENLOVQER – 37
~  B 20 CR ~

            Dalam perjalanan untuk membeli makanan. Rio mengambil ponselnya dari sakunya. Ia mencoba menghubungi seseorang. Rio meletakkan ponselnya didekat telinganya.
“Hallo .. “
“Loe ajak Ryn, Felly semuanya ke kantor gue sekarang”
“udah gak usah protes loe kesini aja sekarang”
“10 menit harus nyampe. Awas kalau enggak”ancam Rio, setelah itu ia menutup sambungan ponselnya. Senyum Rio terus terkembang ia memasukkan kembali ponselnya kedalam sakunya dan terus berjalan untuk menuju kantin kantor yang terletak di lantai dua.
******
Apartemen Ryn

“Gue sih pinginnya nonton konser”
“Bukannya minggu-minggu ini ada konser besar”sahut Felly
“Yoi, dan loe semua harus tau gue udah beli 4 tiket. “
“Tiket apaan? tiket masuk neraka??”sahut Alvin dengan santainya sambil memakan cemilan yang ada di depannya. Ryn melototkan matanya.
“Yaa?? Loe siang-siang mau ngelucu?”sinis  Ryn yang tak terima dengan ucapan Alvin.
“Sorry. Sorry. Emang loe mau nonton apaan sih ?”
“SMTown “ujar Ryn dengan begitu bangganya. Ia pun mengeluarkan 4 tiket yang sebelumnya ia sembunyikan di sakunya.
“GILA???? KAK LOE KEREN BANGET!! GUE IKUT NONTON”histeris Felly yang langsung berdiri. Begitu melihat 4 tiket yang ada ditangan Ryn
“Okeoke.. gue tau loe pasti akan histeris Fel. Gue beli 4 tiket buat gue, loe, Rika sama Alvin”ujar Ryn dengan jelasnya.
“Gue? Ogah gue nonton gituan. Loe bertiga aja”ujar Alvin yang sangat dan sangat tak berminat sekali.
“Ahhh payah loe vin”
“Payah apaan? SMTown apaan tuh ? mana gue tau? Ogah gue gak minat nonton gituan”
“Ahhh. Kak Alvin gak asik”
“Sorry Fel. Untuk kali ini gue gak tertarik”
“Yaahh. Sayang dong satu tiketnya?? Buat siapa ini?”lirih Ryn.
“Nanti kalau loe disana lihat orang yang melas pingin nonton loe kasih aja. Hitung-hitung amal”ujar Alvin santai. Ryn mendelikkan matanya tajam kea rah cowok ini.
“Vin? Ini VIP? Loe tau harganya berapa ? 2 juta 500 ribu rupiah. Dan gue buang gitu aja ?berasa miliyyader ajua gue “
“Dari pad aloe buang kan?gue sih Cuma usul”
“Terserahlah . lihat ntar aja. Tau gitu gue beli 3 tiket aja”serah Ryn sedikit kecewa.
DRRRTTTDRRTTT
Ponsel Alvin bergetar. Alvin pun segera mengambil ponselnya yang tergeletak di depannya.
“Rio?”ujar Alvin pelan saat mengetahui siapa yang menelfonnya Alvin pun memencet tombol hijau pada ponselnya lanta mendekatkan ke kupingnya.
“Iya yo “
“Emangnya ada apa?”
“Iya iya . gue dan yang lain segera kesana”
BIIPPPP
Felly dan Ryn menatap Alvin dengan bertanya-tanya. Dengan siapa yang sedang menelfon Alvin tadi.
“Rio nyuruh kita semua ke kantornya”ujar Alvin .
“Ngapain ?”tanya Ryn bingung
“Gue juga gak tau. Kita disuruh cepat kesana”
“Yaudah yuk kita langsung kesana aja . takutnya penting”ajak Felly dan diangguki yang lainnya. Mereka pun segera berdiri mengambil tas masing-masing dan keluar untuk ke kantor Rio.
*****
Iqbal dan Rika masih asik berbincang-bincang sedari tadi. Iqbal menceritakan semuanya. Kenapa ia tak bisa menghubungi Rika kenapa ia harus selama itu di eropa. Rika pun mencoba mengerti apa yang terjadi dengan pacarnya ini.
“Besok kamu tetap di Arwana kan?”
“Maksudnya ?”
“Yah maksudku kamu masuk lagi di Smp arwana”jelas Rika
“Oh iya dong “
“Yeesss”
“Kenapa??”
“Gak apa-apa. Seneng aja akhirnya sekolahku berwarna lagi”
“hahahaha. Ada-ada aja kamu “
“Sumpah aku kangen banget sama kamu”
“Aku juga “
“Pokoknya kamu gak boleh ninggalin aku lagi”
“Iya “
“Promise?”
“Iya “
“Oke. Aku pegang janjimu “Iqbal mengangguk mantap dan mengembangkan senyum termanisnya kepada gadis ini. Dan melihat senyuman dari Iqbal itu membuat Rika begitu tenang dan percaya bahwa Iqbal tidak akan meninggalkannya lagi.
******
Kici berjalan kearah meja kerja Rio. Ia merapikan meja kekasihnya ini yang sedikit berantakan menurutnya. Kici menatanya dengan penuh ketulusan. Fikirannya masih teringat dengan apa yang terjadi baru saja. Ia begitu bahagia hari ini dan sangat-sangat bahagia sekali.
“Dasar cowok bodoh “desis Kici. Matanya terhenti ke sebuah figura yang berisikan foto Rio disana. Dimana foto Rio distudio, Rio mengenakan kemeja Putih dan juga kaos putih sebagai dalamannya. Di mana kaos putih tersebut berbentuk V dan terlihat sedikit dada cowok ini. Kemeja Rio tak dikancingkan sama sekali. Lengannya pun digulung sampai di bawah sikunya. Rio menampakkan senyum yang begitu Cool namun terasa menenagkan. Kici membelai lembut foto tersebut.
“Sempurna. . “gumam Kici tanpa ia sadari. Dirinya begitu terhipnotis dengan foto Rio yang satu ini.
“Aissh. ..Christy apa yang baru saja loe katakana?? Sempurnaa?? Cihh. Cihhh. . “dengan cepat Kici melepaskan tangannya dari figura tersebut dan menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri.
“Amit-amit  gue muji orang satu ini. Cuiihh cihh. .”Kici segera beranjak dari meja kerja Rio dan kembali duduk di ruang tamunya.
Sambil menunggu Rio yang belum juga datang. Kici menyempatkan membuka Ipad putihnya. Salah satu gadget kesukaan gadis ini. Kici membuka twitternya, dan sedikit berfikir apa yang dia lakukan setelah ini.
“Ahaa . . .”jari-jari Kici langsung bergerak lincah dia atas layar Ipadnya. Mengetikkan sesuatu disana.
“Send Tweet”gumam Kici. Ia tersenyum senang melihat status ditwitternya saat ini.
@Christy_Unu : Aku kembali lagi “) dan mencoba mewarnai hidupku lagi. Semangat !!
Setelah itu Ify mematikkan Ipadnya dan menaruhnya di meja di depannya. Dan bersamaan itu suara pintu dibuka oleh seseorang. Arah pandangan Kici tertuju ke pintu tersebut.
*****
Rio melirik ke jam tangannya. Di tanganya ia telah membawa satu kresek berisikan makanan roti coklat kesukaan Kici. Rio masih ingat apa saja di sukai oleh gadis tersebut. Karena mereka berdua pun sedikit memiliki kesamaan. Sedari tadi pun Rio tak ada henti-hentinya tersenyum. Semua karyawannya yang berpapasan denganya di koridor-koridor jadi terheran sendiri. Jujur mereka jarang sekali melihat direktur mereka tersenyum seceriah ini.
“Pak setelah ini ada meeting di . . . “Cherly yang melihat Rio berjalan menuju ruang kerjanya langsung mencegah Rio yang ingin masuk.
“Batalkan saja. Undur besok atau lusa”potong Rio dengan cepat.
“tapi pak . . “
“Ini perintah dari saya, kamu ubah semua jadwal saya”ujar Rio dengan tegas. Cherly pun tak bisa membantah lagi. Ia menunduk saja. Rio lantas berjalan kembali dan membuka pintu ruang kerjanya. Ia masuk kedalamnya.
Rio menutup kembali pintunya. Matanya langsung mencari sosok gadis yang langsung ia temukan sedang duduk di sofa. Gadis itu pun sedang menatpnya sedikit kaget.
“Sudah lapar ?”tanya Rio. ia berjalan menghampiri Kici dengan menunjukkan kresek yang dibawahnya.
“Lumayan “jawab Kici seadanya. Sebisa mungkin ia mencoba untuk biasa saja. Walaupun tak bisa dipungkiri ia merasa nervous sendiri. Setelah satu tahun lamanya tidak bertemu begitu memang terasa sangat berbeda.
“nih makan . . ! .”suruh Rio. ia meletakkan kresek putih yang dibawahnya dihadapan Kici. Rio duduk disamping Kici dan menyandarkan tubuhnya kebelakang tepatnya bersender di senderan sofa.
“Hmm.. “gumam Kici. Ia mengambil satu bungkus roti coklat. Dan segera membuka bungkusnya dan memakannya. Rio melirik sebentar kearah kekasihnya ini yang asik makan. Senyumnya ia simpulkan sedikit. Rio menatapi setiap lekuk wajah gadis ini. Semua terasa sempurna. Ia semakin cantik dan bertambah dewasa. Seperti terhipnotis dan tak ingin kehilangan lagi wajah cantik ini.
“Sampai segitu rasa kangen loe? “sinis Kici. Ia menoleh kearah Rio dengan wajah tak enak.
“Gue gak akan ngilang. Jadi bisa berhenti natap gue kayak gitu !!”cerca Kici, Rio lantas salting sendiri. Ia mengalihkan pandangannya dan garuk-garuk tak jelas. Ucapan Kici begitu mematikan harga dirinya.
“Gue lagi malas bertengkar sama loe. Makan aja sana”ujar Rio mengalihkan pembicaraan. Ia berdiri dari tempat duduknya menuju ke meja kerjanya. Rio teringat akan tugasnya yang masih belum selesai.
“Gak nyangka Mario Stevabo aditya Haling begitu sangat tergila-gila dengan Seorang Christy Saura. Hahahahaha”
CTAAAAAKKKK
“Awww. . . “ringgis Kici. Sebuah bolpoin mendarat indah pada dahinya. Dan siapa lagi pelakunya jika bukan Rio.
“Loe nyari mati sama gue? Hah?”bentak Kici tak terima. Tangannya masih mengelus-elus dahinya yang sdikit memerah. Kici menaruh rotinya yang tinggal sedikit. Mood makannya kini sudah hilang akibat ulah Rio tadi.
“jangan kepedean jadi orang”ujar Rio tenang sambil membuka laptopnya.
“Demi apapaun gue gak sudi jadi pacar cowok tak berperasaan kayak loe”ujar Kici penuh kebencian. Ia tak terima dengan apa yang dilakukan oleh Rio tadi.
“Yasudah. Tau pintu keluar kan”ujar Rio santai tanpa menoleh kearah Kici dan semakin membuat gadis ini berusaha menahan emosinya.
“Cissshh. . .”desis Kici tak bisa menahan emosinya lagi. Ia berdiri dari tempat duduknya berjalan menghampiiri Rio. dengan tatapan begitu tajam. Rio tak egitu mempedulikkan gadis ini. Ia terfokus pada layar laptopnya.
“Jadi loe ngusir gue ?”tanya Kici dengan penuh arti.
“Hmm. . “dehem Rio seenaknya. Rio sedang ingin berkonsen pada kerjanya saat ini. Dan ia sedang malas bertengkar kembali dengan Kici.
“Baiklah tuan Mario Haling . . “
BLAAAAKKKK
“YAAAAAAAAAAA GADIS SETAAANNNNNNN!!!!”
“saya pulang dulu. Bye-bye Marioku sayang . . “ujar Kici begitu sangat puas. setelah ia menutup laptop Rio dengan tak berperasaan. Sedangkan didalam laptop Rio tersebut terdapat sebuah data penting dan belum sempat ia save sebelumnya.
“Syukurin loe”umpat Kici. Ia berjalan mengambil tasnya lantas menuju ke pintu keluar.
“MAU KEMANA LOE GADIS SETAN!!! TANGGUNG JAWAB LOE!!!”teriak Rio. kini giliran Pria ini yang dibuat kesal. Rio segera berlari dan mencegah Kici untuk keluar.
“AWWWWW  . . . . RIO LEPASIN SAKIT BEGOOO!!! LEPASIINNN”teriak Kici begitu kencang. Belum ia sempat memegang gagang pada pintu Rio langsung menjambak rambutnya dari belakang.
“GAk akan gue lepasin!! Sebelum gue pastikan loe mati saat ini”
“Yaaahhh!!! BODOH!! Rambut gue rusaaak~!!”teriak Kici. Tangannya mencoba melepaskan tangan Rio yang begitu erat menjambak rambutnya.
“Bermimpilah yang tinggi Kiciku sayang. Gue gak akan melepaskannya sebelum loe minta maaf ke gue “
“Minta maaf?? Hahahaha. Gak akan”decak Kici penuh menentang.
“Oh jadi loe gak mau . . “Rio menatap Kici semakin picik. Menunjukan tatapan setannya.
“AWWWWWWW”teriak Kici semakin kencang. Karena Rio malah menarik kepalanya kebelakang. Dan semakin kencang saja menjambak rambutnya.
“Loe mau buat kepala gue putus ? Hah?”
“Kalau bisa loe mati sekalian disini “
“Cisss, . sebelum gue mati loe dulu yang akan gue bunuh”
“silahkan “
“MARIO SIALAANNNN !! LEPASIIINNN”
“MINTA MAAF!!”
“GAK”
“MINTA MAAF!!!”
“GAK AKAN GAK AKAN GAK AKAN !!!”Kici yang sudah kesakitan langsung mempunyai ide berlian. Kici langsung menendang Rio dari belakang menggunakan kaki kanannya.
JDUUUKK
:”Asiishhh. . .”ringis Rio memegangi pahanya yang sakit akibat tendangan dari Kici. Dan reflex Rio melepaskan jambakannya dari Kici.
“hahahaha. Loe mau bunuh gue?  . . .”ujar Kici dengan sinisnya. Ia melepaskan satu sepatu kanannya disela-sela ringisan rio yang masih memegangi pahanya.
PLAAAAKKKKK
“Bermimpilah yang tinggi Marioku . . “sinis Kici dengan puas setelah menampol kepala Rio begitu kencang dengan sepatunya.
“AAAWWWW!!! GADIS SETAN ENYAH LOE DARI MUKA BUMI INI “teriak Rio benar-benar sangat emosi.
“Lalalalal. . lalalala. Lalalala. . Christy gak akan pernah bisa dialahkan. Oke !!”ujar Kici tenang. Ia membalikkan badanya dan ingin keluar dari ruang kerja Rio sebelum pria itu benar-benar sudah tidak kesakitan dan akan membunuhnya .
CKlEEEKKKK
“Ehh. . “kaget Kici. Belum ia membuka pintu ruang kerja Rio dari arah luar seseorang telah membukannya dahulu. Kici terdiam saja selama pintu tersebut dibuka oleh sesosok gadis.
“ . . . . .”
Tak ada yang membungkam suara. Semuanya terasa hening. Baik Kici dan orang yang diluar pintu itu. Kici menyunggingkan senyumnya sesaat.
“Hallo guys . .”sapa Kici dengan senyum khasnya. Ketiga orang tersebut masuk bingung dengan apa yang dilihatnya.
“Hey . . “sapa Kici lagi mencoba menyadarkan mereka semua.
“loe?? Siapa?”tanya Seorang gadis yang tak lain adalah Felly. Kici melototkan matanya.
“Cisshhh. . .”desis Kici tak terima dengan pertanyaan Felly.
“Heeeyyy!! . nona Filliang apa loe udah lupa ingatan ? apa loe selama ini senang gue pergi ? hah??”
Ryn . . menurut loe gue gak mimpi kan? Ketemu sama KiciFelly malah menolehkan kepalanya ke belakang menatap Ryn yang tak kalah bengongnya dengannya.
“Gue juga gak tau Fel. dia Kici kan?”Ryn lebih seperti orang yang lebih bego dari Felly.
“WOOOYYYYY GUE KICI !!”teriak Kici emosi. Felly dan Ryn langsung menganga.
KICIIIII”teriak Ryn dan Felly yang begitu kencang. Sontak Alvin dan Rio langsung menutup telinga mereka. Dan dua gadis itu tanpa menunggu apa lagi langsung memeluk Kici dengan eratnya
“GUE KANGEN SAMA LOE KICI
“SUMPAH INI BENERAN LO KICI ?”
“KAPAN LOE DATANG ??”
KICIIII AKHIRNYA LOE KEMBALI”
KICIIII
“Uhuuuukk uhuuukkk . . “Kici seperti tercekik dengan pelukan Ryn dan Felly yang begitu sangat kencang.
“Bodoh gue gak bisa nafas . uhuuukkk. . uhuuukkkk. . “
“Lepasin gueee . . uhuuukk uhuukkk”
“GUE KANGEN SAMA LOE TAU”
KICIIIII LOVEE YOUUU”
FELLY RYN LEPAASIIINNN GUEE!!!!!!”teriak Kici langsung melepaskan paksa pelukan Ryn dan Felly.
“Sorry . . “cengir Felly dan Ryn yang telah terlepas dari tubuh Kici. Kici mendengus kesal.
“Segitu kangennya loe berdua ke gue?”sindir Kici. ia geleng-geleng sendiri dan mencoba merapikan tasnya yang hampir jatuh.
“Masuk aja dulu. Takut di luar ada paparazzi gak jelas”ujar Rio menyuruh yang lainnya. Semuanya pun menganguk dan masuk kedalam ruang kerja Rio terkecuali gadis itu. Ia masih tetap diluar.
“Ngapain  loe masih disana?”tanya Rio tanpa ada lembut-lembutnya/.
“Aiissghh . . ”kesal Kici. Ia kemudian berjalan masuk dengan kasar mendorong bahu Rio. Setelah melihat Kici masuk. Rio tersenyum sendiri. Ia merasa merindukan gadis ini. ia masih tak percaya gadis ini sudah ada di dekatnya kembali. Ia merindukan suara cempreng gadis itu, ia merindukan tingkah aneh gadis itu. Rio benar-benar merindukannya.
*****
Ryn, Alvin dan Felly hanya bisa mengangguk-angguk mendengar cerita Kici, walaupun awalnya Kici bercerita karena paksaan dari ketiga iblis itu. Kici menghelakan nafasnya setelah bercerita panjang lebar. Kici mengambil minumannya dan meminum sebentar.
“Gue senang banget loe kembali. Sumpah gue masih gak percaya kalau yang didepan gue ini loe Kici”ujar Felly dengan begitu bahagianya. Dan diangguki oleh Ryn.
“Loe tau? Saat loe koma kita semua nangis tau gak? Loe sih gak bangun-bangun”tambah Ryn.
“Gue denger semua yang loe bilang. Tapi tubuh gue gak mau pro sama gue. Yaudah gue berusaha bangun tapi percuma”
“jadi  .. . .”Felly tersenyum begitu picik.
“Loe denger dong waktu Eheeemmmm. . nangis-nangis didepan loe”ujar Felly dengan senyum yang ditahan. Sedangkan matanya melirik tak jelas kearah Rio.
“Eheemmm . .”tambah Alvin dan Ryn barengan. Rio yang berposisi dududk di depan Kici merasa bahwa ketiga orang tersebut sedang menyindirnya.
“Apa loe?”sinis Rio ke Felly dan Ryn serta Alvin yang sudah cekikikan gak jelas. Kici menaruh minumannya. Kemudian ia menatapkan matanya tepat di mata Rio. Otaknya mencoba mengingat kembali 1 tahun yang lalu. Kejadian terburuk di hidupnya.
“Denger. Dan tau kok . dan bisa disimpulkan . ..”Kici menunjukkan smirk smile khasnya dengan begitu picik.
“Seorang Mario Haling begitu mencintai Christy. Benarkan tuan Mario??”ujar Kici dengan nada yang dibuat merendahkan Rio serendah-rendahnya. Rio menatap Kici dengan bengis. Serasa ingin membunuh gadis didepannya ini.
“Loe semua ngomong apa sih? Gak ngerti gue”ujar Rio tak mau membahas hal ini. Dan seketika itu baik Kici, Ryn, Felly dan Alvin tertawa dengan puasnya melihat wajah Rio yang sudah ditekuk-tekuk gak jelas.
“Jelek wajah loe . hahahaha”ujar Kici dengan puasnya.
“Oh ya Kici . . terus loe tinggal di Indonesia terus?”tanya Felly penuh harap.
“Soal itu. Mmmm. . Iya gue tinggal di Indonesia. Dan gue besok mulai masuk sekolah lagi”
“SMA ARWANA?”tanya Felly dengan penuh senangnya.
“Yaps .”
“SUMPAH? BENERAN ?”
“Iya Felly . . “serah Kici penuh pemantaban. Felly langsung kegirangan sendiri. Hari ini ia merasa begitu sangat penuh kebahagiaan. Ia senang dan tak akan melupakan hari ini.
Ke lima orang ini pun berbincang terus menerus sampai sore. Tak ada henti-hentinya. Mereka ingin meluapkan rasa kerinduan mereka semua. Sudah lama sekali mereka tak berkumpul seperti ini apalagi saat ini dengan kedatangan Seorang Kici. Semua layaknya menjadi lengkap sudah.
Kici gue boleh tanya ?”
“Apa?”
“Mmm. .Kenapa sih loe gak pernah cerita kalau loe adalah anak dari . . . “
“Sorry  . .”potong Kici sebelum Felly menyelesaikan kata-katanya.
“Gue gak cerita karena gue gak ingin ada yang tau. Gue ingin bebas dan gue gak mau ada yang manfaatin gue. Gue hanya ingin ngerasaain hidup sebenarnya. Hidup mandiri tanpa ada gangguan siapa pun. Itu saja “jelas Kici. Yang lainnya pun mengangguk-angguk mengerti.
“Di Prancis loe punya pacar Kici?”tanya Alvin iseng. Dan membuat seketika itu Rio menajamkan telinganya. Bahkan matanya juga sudah melirik tak jelas kearah Alvin .
“Pertanyaan bodoh macam apa itu?”tukas Rio benar-benar gak suka sama pertanyaan Alvin .
“Ada yang cemburu eeehheeemmm. . “serempak Ryn dan Felly bersamaan.
“Cemburu? Gue cemburu sama gadis ini? Hahahaha . .”ujar Rio begitu tak enaknya dengan menunjuk langsung kearah Kici.
“GAK AKAN. “lanjut Rio penuh penekanan. Kici melototkan matanya. Ia meremas tangannya kuat-kuat.
“Gue di Prancis pernah pacaran 2 kali kok. Dan cowoknya itu  . . . . .

“CAKEP”Rio membelalakkan matanya  mendengar pernyataan Kici yang seperti itu.
“PINTER”Rio semakin geram . Entah mengapa dadanya terasa sesak saat ini.
“PERHATIAN “
“Gadis bodoh. Berenti bicara “sinis Rio tak ingin mendengarkan ucapan Kici lagi .
“GAK SUKA NGATAIN “
“Berhenti gak?”
“LEMBUT”
“Loe mau gue bunuh ?”
“BAIK BANGET “
“BERHENTI  GAK ??”ancam Rio. Kici malah semakin menjadi.
“DAN DIA SAYANG BANGET SAMA GUE “Emosi Rio sudah di puncak ubun-ubunnya. Tatapan Rio dan Kici sudah begitu memancarkan aura peperangan. Ryn, Felly dan Alvin meneguk ludah mereka. Hawa panas sudah menyerang ruangan ini .
“Cabut  . . “ujar Alvin pelan . dan disetujui Ryn serta Felly. Mereka bertiga langsung kabur begitu saja dari ruang kerja Rio. tak ingin menjadi bahan pelampiasan Kici atau pun Rio.
Kici dan Rio masih saling tatap penuh kebencian. Mereka berdua tak sadar bahwa ketiga sahabat mereka sudah beranjak pulang. Kata-kata Kici tadi masih berputar di otak Rio. ia benar-benar panas mendengarnya . sedangkan Kici sedikit menyesali kata-katanya tadi. Ia begitu bodoh membuat manipulasian seperti itu.
“Pulanglah .  “ujar Rio menghela nafas panjangnya. Ia langsung beranjak ke meja kerjanya. Kici mengalihkan wajahnya. Ia sedikit merasa bersalah .
“ Masak gue minta maaf  . “batin Kici menjadi bimbang sendiri. Rio sudah duduk di meja kerjanya dan langsung fokus kembali ke laptopnya. Ia ingin mengulang kembali pekerjaanya yang sebelumnya dihilangkan oleh Kici.
“Gue  . .gue . . gue . . .”Kici binggung ingin berkata apa lagi. Keadaan begitu tidak mengenakkan. Melihat wajah Rio yang benar-benar marah kepadanya .
“Gue nungguin loe sampai pulang aja”ujar Kici sedikit pelan namun cukup terdengar di telinga Rio.
“Gak usah”tolak Rio langsung. Ia menundukkan kepalanya.  Apa ucapannya tadi benar-benar bikin Rio marah ? entahlah Kici bingung saat ini.
“yaudah gue pulang “serah Kici tak mau memperpanjang masalah lagi . Ia meraih tasnya dan berjalan perlahan kea rah pintu keluar ruang kerja Rio.
“Gue pulang . “ujar Kici sedikit keras karena tak ada tanggapan dari Rio .
“hmmm. .”dehem rio dengan seenaknya. Dan entah menagap Kici tak suka jika Rio seperti ini. Namun Kici sendiri menyadari bahwa ini kesalahannya sendiri. Ia merutukinya.
“Yo . ..”panggil Kici sebelum ia membuka pintu.
“Apa?”sahut Rio tanpa sedikit pun mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya. Kici seperti berfikir mencoba merangkai kata-kata yang pas. Namun semakin otaknya di buat mikir semakin ia bingung.
“Maaf . . “hanya satu kata itu yang terlintas di otak Kici. Mendengar ucapan Kici itu Rio langsung mengangkat kepalanya. Menghadap gadis yang berdiri jauh didepannya. Gadis itu menunduk lemas.
Selama beberapa menit tak ada yang berbicara. Rio masih menatap gadis itu dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Sedangkan Kici pun masih menunduk dengan lemas. Ia tau bahwa ia salah dengan kata-kata manipulasinya tadi.
“Ayo gue anterin pulang “ujar Rio yang langsung berrdiri dari tempat duduknya.
“Ehh. . “kaget Kici mendengar ucapan Rio. ia langsung mendongakkan kepalanya. Melihat Rio yang berjalan mengambil kunci mobilnya dan melepaskan jasnya.
“Ayo pulang . “ujar Rio langi mencoba menyadarkan Kici yang masih benggong.
“Loe gak marah ?”tanya Kici seperti anak bodoh .Rio tersenyum sebentar. Namun bukan senyum kesinisan yang biasa ia tunjukkan kepada gadis ini. Rio masih tersenyum. Ia tak mengatakan apapun. Hanya tangannya bergerak dan mengacak-acak rambut gadis ini .
“Gue tunggu di parkiran. B 20 CR . langsung masuk aja di mobil gue “ujar Rio dan segera keluar duluan meninggalkan Kici yang masih benggong. Ia tak pernah mengerti dengan apa yang di fikirkan oleh pria itu. Semuanya serba kejutan . dan selalu membuat jantung Kici berdetak cepat dan membuat Kici kesal semuanya bercampur menjadi satu .
“ B 20 CR ?”Kici me ngulangi lagi plat nomer Rio. ia seperti familiar dengan angka serta hurf itu .
“Cisss . . “desis Kici mendapat jawaban semuanya,
“ternyaya benar. Seorang Rio hanya mencintai Christy. “ujar Kici bangganya. Setelah itu ia keluar dari ruang kerja Rio tanpa hentinya untuk tersenyum. Kici mengeluarkan masker dan kacamatanya dan segera memakainya.
B 20 CR ??
B bukan sebuah symbol plat nomer kota Jakarta yang biasanya diketahui oleh banyak orang. B merupakan sebuah julukan yang selalu terlontarkan dari mulut Kici atau pun Rio . “BODOH “ 5 kata yang mengambbarkan 2 orang ini. Mereka seperti orang Bodoh yang tak ada henti-hentinya beretengkar. Mereka berdua sepeti orang Bodoh di saat saling merindukkan satu sama lain. Mereka berdua memang seperti Orang bodoh yang begitu luar biasa dan berbeda dari yang lain .
20  sebuah angka yang begitu familiar hanya untuk Kici dan Rio. dimana sebuah tanggal yang mengingatkan kejadian paling terburuk yang dialami oleh Kici dan menyebabkan Kici koma seperti itu.  Dan dimana tanggal yang tak akan pernah dilupakan oleh Rio dan Kici. Tanggal dimana Rio  menyatakan cintanya kepada Kici. Di sela-sela antara hidup dan mati mereka. Sebuah tanggal dan bulan yang penuh derai air mata dan perjuangan hebat diantara kedua orang ini .
RC . R for Rio and C for Christy. Rio dan Christy Seorang yang begitu berbeda dan memiliki kepribadian yang tak akan ada bisa membaca semua tentang dua orang ini. Seperti kucing dan tikus yang sellau bertengkar dan seperti minyak dan air yang tak bisa bersatu. Namun mereka berdua meruntuhkan semuanya. Mereka bukanlah Kucing dan Tikus mereka pun bukan Minyak dan Api. Melainkan Mereka adalah Matahari dan Bulan. Mereka sangat berbeda namun akan saling mengawasi satu sama lain meski ditempat yang jauh dan berbeda. Matahari akan selalu melindungi Bulan dengan memberikan cahayanya. Dan begitu juga dengan Bulan yang akan selalu menjaga dan mengawasi Matahari di kejauhan di tengah kesibukkan Matahari itu. Bulan akan selalu tersenyum dan bersinar dengan indah di malam hari. Bersama bintang-bintang yang Bulan persembahkan kepada Matahari .
Rio dan Christy berbeda namun mereka akan selamanya bersama . dalam keadapaapun dan situasi apa pun. Tak perlu banyak kata cinta yang diungkapkan oleh kedua orang ini layaknya pasangan lainnya. Hanya dengan tatapan mata saja semuanya sudah bisa terbacakan. Mereka memang begitu istimewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar