Jumat, 08 Mei 2015

DELOV part 38 ~ I’ll Be there For You ~



DEVIL ENLOVQER – 38
~ I’ll Be there For You ~
Semua mata hanya tertuju kepada satu pusat pemandangan pagi ini. Dan tak banyak pula anak kelas 3 sampai menganga tak percaya bahwa gadis ini kembali lagi di sini.
“Cantik ya “
“Siapa dia ?”
“iblis itu kembali lagi? Oh My God !”
“Itu Christy kan ? setahun gak muncul dia muncul lagi ?”
“Mampus lah kita semua “
Christy? sumpah ? dia kok tambah cantik. Gila super cantik “
Christy habis operasi wajah ya ? beda banget :”
“itu murid baru ya “
“Gue kira hidup kita akan tenang. Ternyata setan itu muncul kembali “
Kici berjalan dengan tenang. Dan seperti biasanya di telingannya sudah ada earphone kesayangannya. Dan premen karet yang selalu ia kunyah. Dan tak ada bedanya dengan satu tahun yang lalu. Tatapan Kici begitu menyiniskan kepada siapapun yang melihatnya. Namun aura kecantikannya tak pernah memudar. Kici  pagi ini memang sangat cantik sekali. Ia mengenakkan baju lamanya yang masih ada. Rambut Kici sengaja ia kuncir gulung ke atas. Dan poninya ia biarkan saja menutupi dahinya.
Untuk adik kelas 2 dan anak kelas 3 pasti mengenal siapa Kici ini. Namun bagi kelas 1 yang baru masuk di SMA ARWANA ini pasti akan bertanya-tanya siapa gadis cantik ini.
Kici tetap berjalan santai. Tak mempedulikkan kanan dan kirinya. Ia melangkah untuk menuju ruang kepala sekolah. Walau pun satu tahun ia tak berada disini namun Ify masih hafal semuanya. Hawa sejuk di sekolahnya ini tak pernah berbeda. Dan Kici benar-benar merindukan sekolahnya ini. Walau hanya ia tunjukkan dalam hatinya .
Kici masuk kedalam ruang guru. Dan seperti di lorong sekolah semua mata guru-guru menjuru kearah Kici. Mereka semua begitu sangat kaget dengan kedatangan Kici. Padahal dikabarkan bahwa Ify sudah pindah sekolah dan tak sedikit guru yang menysukuri atas kepindahan Kici. Namun saat ini Gadis ini kembali lagi entah ekspresi bagaimana yang harus ditunjukkan para guru-guru mengetahui hal ini.
“Selamat pagi Christy. “sapa sang kepala sekolah yang tiba-tiba keluar dari ruangannya dan membuat guru-guru yang lainnya tersadarkan.
“Pagi Bu Ira “sapa Kici dengan senyum sedikit ia kembangkan. Dan behel mungilnya yang ada di giginya terlihat sedikit menambah aura kecantikan gadis ini.
“Welcome again in Arwana . “
“Thank you “
“Kamu ingin masuk dikelas mana ?”tanya Bu Ira tanpa memperpanjang pembicaraan. Papa Kici pun sudah menelfon pihak sekolah.  Dan Bu Ira awalnya sedikit kaget mendapatkan telfon dari Seorang millader terkenal dan ternyata adalah Papa dari Kici. Dan Bu Ira hanya bisa diam merahasiakan hal ini seperti yang diinginkan oleh Kici.
“Sama kayak Felly aja bu “jawab Kici singkat. Kici kemudian mengalihkan pandagannya ke para guru yang masih menatapnya heran.
“Morrnig . “sapa Kici dengan senyum yang begitu manis  ia kembangkan.  Guru-guru langsung kaget dan hanya bisa membalas senyuman Kici dengan kikuk.  Bukan hanya kegat dengan kedatangan Kici namun juga kaget melihat perubahan gadis ini yang terlihat semakin dewasa dan cantik sekali.
“Bu Winda antarkan Christy ke kelasnya.”suruh Bu Ira. Dan Bu Winda pun mengangguk menurut saja. Toh kelas yang akan ia ajar serta dirinya adalah wali kelas dari kelas tersbut yang tak lain adalah XII-IPA 2.
****
Bel masuk pun berbunyi dengan keras. Semua murid segera bergegeas untuk masuk kekelas masing-masing. Ify menghela nafasnya sebentar. Ia melihat Bu Winda yang berjalan ke arahnya sambil membawa beberapa buku.
“Ayo Christ “ajak Bu Winda. Kici mengangguk saja dan mengikuti Bu Winda yang sudah berjalan keluar.
Kici yang sudah melepaskan earphonenya hanya bisa diam dalam perjalanan menuju ke kelasnya. Tak ada sedikit pun rasa khawatir atau bagaimana. Baginya semuanya akan berjalan sama saja. Tak akan ada yang berubah .
“Kamu bukannya pindah ke prancis?”tanya Bu Winda memberanikan diri.
“Ya “
“terus ? kenapa pindah lagi ?”
“Gak apa-apa.”jawab Kici seadanya. Mendengar jawaban singkat Kici , Bu Winda pun memilih diam saja tak melanjutkan percakapannya dengan Kici .
Bu Winda masuk kedalam kelas begitu juga dengan Kici. Semua anak sekelas terdiam melihat pemandangan di depan kelas saat ini. Bukan Bu Winda melainkan seoranga Christy Saura Noela Unu .
Kici silahkan perkenalkan  . . “
“gak ada yang perlu diperkenalkan. Saya fikir semuanya sudah tau “potong Kici dengan cepat dan membuat Bu Winda melengos saja. Ia kira sifat Kici akan berubah namun sedikit pun sifat anak ini masih sama seperti dulu.
“Silahkan pilih duduk kamu Kici“suruh Bu Winda. Kici melihat kearah Felly yang duduk ditengah bangku nomer 2 dari depan. Dan ternyata di samping Felly sudah ada Seorang gadis bernama Novi. Kici dengan santai berjalan kearah bangku Felly dan Novi.
“Gak ada niat untuk pindah ?”tanya Kici tanpa basa-basi. Novi yang melihat wajah Kici yang serasa sangat menyeramkan lebih baik memilih mengalah. Ia segera membereskan tasnya dan pindah ke belakang. Kici tersenyum dngan puas. Felly mendengus sinis melihat sahabatnya ini.
“Dasar gadis setan “decak Felly dan dibalas dengan senyuman remeh dari Kici. Kici segera meletakkan tasnya dan duduk disamping Felly.
Perlajaran pun dimulai. Dan Hari ini adala pelajara kesenian. Dimana Bu Winda mengajarkan cara bermain alat musik dan cara bernyanyi dengan baik serta mengenalkan not-not balok mau pun not-not angka.
Bagi Kici pelajaran ini begitu sangat mudah sekali. Toh dulu saat dia masih SD ia pernah belajar nyanyi atau pun musik. Namun sejak kematian mamanya Kici sudah tidak ingin belajar lagi. Karena yang mengajarinya dulu adalah mamanya.
“Baiklah. Saya akan memberikan tugas kelompok. Minggu depan kalian harus menampraktekkan alat musik duet entah apa itu terserah. Satu bangku satu Pilih lagu yang bagus dan kalian kuasai. Penampilan paling bagus akan Ibu ajak untuk mengikuti lomba musik antar sekolah”jelas Bu Winda. Kici yang mendengarkannya sama sekali tak punya minat.
“Gak penting banget sih . .”serah Kici dengan malasnya. Felly yang ada di samping Kici dapat mendengar omelan gadis ini. Felly mendekatkan wajahnya ke Kici .
“Kita duet . Loe main piano. Gue main biola. Oke ??”
“GAK!”jawab Kici dengan tegas.
“Yaudah. Kalau gitu loe main biola gue main piano “
“GAK”jawab Kici lebih tegas lagi .
“Yaudah kalau gitu Gue main piano loe main gitar . “
“GAK YA GAK “
“Terus kita ngapain ?”
“Diam “jawab Kici tanpa dosanya.   Felly yang mendengar jawaban Kici hanya bisa menganga tak percaya. Gadis ini memang masih seperti dulu.
“Gue yang mutusin. LOE MAIN PIANO GUE MAIN BIOLA . “teriak  Felly kencang setelah kepergian Bu Winda dari kelas. Kici yang mau memprotes langsung di potong kembali oleh Felly.
“Loe gak mau ?Gue pindah bangku”ancam Felly. Kici melirik tajam ke arah Sivia.
“Silahkan . . “Jawab Kici dengan santai. Felly mendecak kesal dan langsung memilih pindah ke belakang. Tepatnya kembali duduk bersama Novi yang duduk sendirian. Kici tak mempedulikannya. Ia hanya malas jika sudah berurusan dengan musik.
*****
Rio dan Cherly sudah berada di bandara. Mereka akan terbang ke Tokyo siang ini. dan rio sendiri akan menjemput seseorang disana. Rio mengenakan masker dan kacamatanya. Ia sudah berjalan duluan agar tidak ada yang mengejar-ngejarnya atau bertemu dengan fans-fansnya.
“ 4 hari gue gak akan bertemu gadis bodoh itu “lirih Rio saat dirinya sudah berada di pesawat dan duduk di kursinya. Rio merebahkan tubuhnya yang sedikit pegal.
“ Aishh. Kenapa gue nyemasin gadis itu ? dia juga udah besar. Gak penting mikirin gadis itu “ujar Rio kedirinya sendiri. Ia mencoba menutup perlahan matanya. Mencoba untuk terlelap sejenak menghilangkan kepenatannya.
Pesawat pun segera take off bersamaan dengan Rio yang benar-benar terlelap dalam tidurnya. Cherly duduk tak jauh dari kursi Rio. Cherly menatap wajah Rio yang begitu kelelahan. Terkadang Cherly sendiri sangat kasihan dengan boss.nya ini. namun mau bagaimana lagi Boss.nya itu memang seorang pekerja keras.
*****
Kici mendecak kesal. Sudah ke 10 kalinya ia emncoba menelfon Rio. Namun sama sekali tak bisa. Kici tak tau jika Rio hari ini ke Tokyo. Rio sengaja untuk tidak memberitahukannya.
“Kemana sih dia ?”decak Kici kesal. Karena kemarin saat mengantarkan Kici pulang Rio berjanji untuk menjemputnya di sekolah. Dan oleh sebab itu Kici tidak meminta di jemput oleh supirnya.
“Jangan bilang loe lupa jemput gue ??? AIISSGHHH . . .”Belum semoat Kici melupakan emosinya . sebuah mobil Alpardh berhenti di depan Kici. Kici mengernyitkan keningnya. Ia ragu jika didalamnya ini adalah Rio .
Seseorang lelaki sedikit muda keluar dari sana. Kici semakin heran siapa orang ini.
“Benar anda yang namanya Kici ?”tanya lelaki itu dengan sopan. Kici menganggukan kepalanya dengan pelan.
“Pak Rio yang menyuruh saya untuk menjemput anda. “ujar orang tersebut.
“Hah?” Orang tersebut langsung membukakan pintu mobil untuk Kici. Karena sudah merasa capek sedari tadi berdiri di depan sekolah Kici pun memilih masuk saja dulu. Berbagai pertanyaan ingin ia tanyakan kepada orang ini .
Setelah Kici masuk, mobil itu segera beranjak dari sana. Kici mentap kearah lelaki itu yang konsen menyetir di depan.
“Kemana Rio ?”:tanya Kici tanpa basa-basi lagi .
“Pak Mario ada keperluan di Tokyo . baru 1 jam yang lalu ia berangkat “
“HAH? TOKYO ?”kaget Kici . kekesalan semakin terasa di otaknya.
“Ke Tokyo ? gak bilang ke gue ?maksudnya apa ini? cisshh. . “
“Berapa hari ?”tanya Kici lagi.
“sekitar 4 hari “
“HAH? 4 Hari ?”
“Dia sama siapa ?”tanya Kici layaknya seorang polisi.
“Sama Cherly dan managernya”
“Hahaha. Sama sekertaris busuknya itu, Ohh. . jadi dia ingin berduaan dengan seketaris gilanya itu ?? hahaha”ujar Kici menyinis sendiri. Suaranya ia pelankan agar lelaki didepannya ini tidak mendnegarnya.
“ 4 hari ? oke. Loe gak ngasih tau ke gue. Dan selama 4 hari juga jangan harap loe bisa hubungi gue !!!”ujar Kici dengan penuh emosi. Ia meraih ponselnya dan segera membongkar ponselnya itu. Kartu yang ada di dalam ponselnya segera ia lepaskan. Tak peduli siapa nanti yang akan menghubunginya. Kici hanya tak ingin cowok bodoh itu menghubunginya.
******
Felly, Ryn dan Alvin saat ini sedang makan siang bersama. Felly sudah dijemput alvin sedari tadi. Dan awalnya pun mereka sudah menawarkan kepada Kici untuk pulang bersama namun Kici langsung menolaknya.
Felly , Ryn dan Alvin berbincang-bincang ringan. Mereka asik tertawa bersama. Namun di arah luar restoran terlihahat sesosok orang yang mengawasi mereka bertiga.
“Hallo my cinderella sister. Kamu akan mendapatkan kejutan yang begitu banyak. Jadi bersiaplah baby “ tatapan orang itu begitu sangat sinis dan menakutkan. Garis wajah tajamnya menunjukkan sifat antagonisnya.
“Tunggu kejutan dariku”ujarnya dengan pelan. Kemudian orang tersebut pergi meninggalkan restoran.
Entah siapa dia tak ada yang tau. Begitu juga dengan Alvin, Ryn dan Felly. Dan yang di maksudkan “Cinderella sister” ?? Siapa ?. entahlah orang itu sangat misterius sekali.
“Mama besok ke Surabaya. Katanya mau opening butiknya. Besok sendirian lagi deh dirumah “ujar Felly di sela-sela makannya. Alvin meminum sebentar jus jeruknya sebelum mengutarakan sesuatu ke siapa.
“yaudah kalau gitu besok gue main ke rumah loe aja. Gue tungguin loe sampai tidur baru gue pulang “jelas Alvin dan seketika itu membuat Felly berbinar-binar.
“Sumpah ? beneran ??”
“Iya sayang “
“Eheemmm. Gak mulai deh “sindir Ryn yang selalu dijadiin obat nyamuk diantara mereka .
“Gimana kalau sekalian ngerayain hari jadian kita yang setahun Fel? kan kemarin kita gak sempet tuh”ujar Alvin. Felly mengangguk dengan senang.
“Setuju. Setuju kak.  Felly setuju banget . .”
“terusin aja. Terusin .  .”sindir Ryn menjadi-jadi karena Felly dan Alvin malah semakin tak memperdulikannya.
“Tapi besok gue ada presentasi di dosen dulu. Mmm. Gimana kalau ngerayainnya disini aja . Loe kesini dulu habis itu gue nyusul, gimana Fel ?”
“Tapi kak Alvin gak lama kan ?”
“Iya gak kok. Gimana ?”
“Oke deh Felly nurut saja sama kakak”ujar Felly sambil tersenyum begitu manis dan membuat Alvin sedikit speechless. Walau pun sudah satu tahun bersama dengan gadis ini , Alvin selalu merasa bahwa gadis ini begitu spesial di hatinya dan selalu membuat berbagai kebahagiaan di hidupnya.
“Udah pulang pulang. Kacang gue disini “ujar Ryn yang kesal juga. Alvin dan Felly saling menoleh kearah Ryn yang udah mengambil tasnya.
:”Yaah. . Ngambek dia . .”serempak Alvin dan Felly.
“Mangkanya mana pacar loe ? hahaha”goda Alvin.
“Dia mau kesini kok. Tunggu aja. Weekkk”
“Kapan ?? dari dulu bilangnya mau mau mau huuuuu”tambah Felly dan semakin membuat Ryn kesal.
“Puas? “
“Banget . “ujar Alvin dan Ryn sambil tos bersama.
“Ahhhhhh gak asik loe berdua .”
“Hahahaha”tawa Fellydan Alvin dan langsung segera menyusul Ryn yang sudah berjalan keluar duluan.
Ketiga anak ini memang saling bersahabat. Tak aka nada suatu rahasia yang mereka sembunyikan. Mereka saling berbagi cerita, saling berbagi kesedihan, kesenangan dan selama setahun ini itulah yang sedang mereka lakukan.
****
Kici masuk kedalam rumahnya. Pintu ia buka dan langsung ia tutup dengan kencangnya .
BRAAAKKKK
“YAAA TUHAAAANNN”teriak penghuni rumah yang tak lain adalah Iqbal yang sedang asik berbincang dengan Rika yang sedang berada di rumah Iqbal saat itu.
“LOE GAK TAU MANA PINTU  ? MANA TEMPAT BU . . .. “
“DIEM  LOE”ujar Kici dengan tajam sebelum Iqbal menyelesaikan kata-katanya. Iqbal yang mendengar ucapan Kici serasa mendapat ucapan tajam dari Seorang setan yang tak diberi asupan setahun. Begitu sangat menakutkan dan benar-benar menakutkan sekali.
Kici segera masuk kedalam kamarnya. Entah mengapa ia begitu emosi saat ini. Dan siapa lagi yang bisa membuatnya emosi seperti ini jika bukan Seorang cowok bernama Mario. Kici membanting kasar ponselnya dan tasnya begitu saja di lantai kamarnya.
Dan dengan cepat mengganti pakaiannya. Setelah itu ia memilih mencuci mukanya yang benar-benar sudah kusut. Hari ini moodnya sudah jelek.
“Loe mau main-main sama gue ? Oke. Kita lihat siapa yang akan kalah duluan “ujar Kici begitu picik. Ia kemudian menuju meja belajarnya. Membuka laptopnya dan bermain games sesuka hatinya mengisi waktu bad moodnya ini. Namun semakin ia ingin melupakan alsan ia marah saat ini semakin ia tak konsen.
“AARFGHHHHHSSSSS”teriak Kici begitu kencang. Ia seakan frustasi sendiri.
“Apa sih susanya bilang . . .”
Kici gue ke Tokyo 4 hari . “
“Asiiihh. . . kenapa gue jadi alay gini. Gue juga gak butuh dia minta izin sama gue. Gue juga gak butuh dia. Gue gak butuh dia . gak butuh diaaaaaa . . . . .”
“GUE BENCI SAMA YANG NAMANYA RIO . “
****
Rika menutup kupingnya mendengar keributan yang ada di kamar Kici. Iqbal yang sudah terbiasa dengan kelakuan gila kakaknya hanya bisa geleng-geleng sendiri. Iqbal sendiri sudah dapat menebak kenapa Kici seperti itu.
Sejak dulu dan sampai sekarang Kici sering menjadi uring-uringan sendiri. Kici sering senyum-senyum gak jelas. Dan menjadi sedikit gila dan itu semua hanya karena satu orang. Siapa lagi jika bukan cowok bernama RIO.
“Gue pulang ya “pamit Rika tiba-tiba. Karena ia merasa sedikit pusing saat ini.
“Kok buru-buru ? gue anterin pulang ya “
“Gak usah. Gak tau nih gue ngerasa pusing banget. Pingin pulang aja “jujur Rika. Ia memegangi kepalanya yang semakin terasa berat.
“kamu gak apa-apa kan? Wajah kamu sedikit pucat “cemas Iqbal sambil memegang dahi Rika  untuk mengecek apakah gadis ini benar-benar tidak apa-apa.,
“Gak apa-apa kok”serah Rika lemas. Ia mencoba tersenyum agar Iqbal tak khawatir dengannya. Rika mencoba berdiri.
“Arrrghhs “erang Rika. Ia hampir saja rubuh jika Iqbal tidak memapah tubuhnya saat itu juga.
“Loe sakit ?”
“Gak tau . gue akhir-akhir ini sering pusing. Tapi udah biasa kok”
“Beneran gak apa-apa ?”
“Iya gak apa-apa. Gue pulang ya ?”pamit Rika.
“Gue anterin “
“Gak usah “
“Gak usah ngebantah “ujar Iqbal tegas. Rika pun tak bisa menolak lagi. Iqbal jika sudah begini pasti tidak bisa dilawan lagi. Rika dengan terpaksa mengangguk saja.
Iqbal segera memanggil supirnya dan memapah Rika menuju mobilnya. Dan langsung mengantarkan gadis ini pulang. Dan selama diperjalanan pun Rika hanya diam dan menutup matanya. Gadis itu sepertinya sakit.
*****
09.00 PM JAPAN,  TOKYO

Rio mendecak kesal. Sudah 20 kalinya ia mencoba menghubungi kekasihnya itu namun hanya suara operator tak jelas yang mengangkat panggilannya. Selama setibanya ia di Tokyo ia langsung di sibukkan dengan meeting bersama cliennya. Dan baru saat ini ia bisa menghubungi Kici . Namun percuma Ponsel Kici saat ini tidak aktif,
“Loe kemana sih gadis bodoh ??”cerca Rio dengan tak sabar. Ia berjalan menuju jendela hotel. Dan dengan jelas ia dapat melihat pemandangan malam yang ada di kota Tokyo ini. Rio mencoba menghubungi orang lain. Untuk menannyakan sesuatu tentang gadis ini. Walau pun sesibuk apapun dirinya Rio selalu terfikir tentang gadis itu. Meskipun didepan semua orang Rio bersikap tak acuh namun dalam hatinya ia begitu mencintai gadis itu dan ingin selalu bersama gadis itu.
“hallo. Apa dia tadi sudah kamu jemput ?”
“Terus ? “
“Hah? Marah ?”
“Baiklah. Makasih . “ Rio memutuskan sambungannya. Rio menghela nafasnya dengan berat . Sekarang ia tahu kenapa  dengan gadis itu. Dan sudah dapat Rio pastikan gadis itu sedang mematikkan ponselnya. Namun Rio bukan Seorang cowok bodoh yang hanya bisa diam saja menerima nasib. Rio segera mencoba mengubungi satu orang lagi.
“Hallo . . “
“Ini gue Rio “
Kici ada dirumah ?”
“Bisa loe kasih ponsel loe  ke dia ?”
“Oke. Gue tunggu bal. makasih “
****
10.00 WIB Rumah Kici dan iqbal
Iqbal sedang asik bermain PSP putihnya. Tiba-tiba ia merasakan ponselnya bergetar dan ada sebuah panggilan masuk. Sebuah nomer baru yang belum ia kenal. Iqbal pun langsung memencet tombol hijau dan menedekatkan ponselnya di telinganya .
“Iya . Siapa ?”
“Oh kak rio. ada apa kak?”
“Iya ada. Daritadi di kamar mulu dia “
“oke. Bentar ya “ Iqbal lalu berdiri sambil membawa ponselnya dan menuju kamar Kici tanpa memutuskan sambungan telfon dari Rio.
Iqbal sudah di depan kamar Kici. Ia mengetuk kamar kakaknya dengan sedikit kencang.
“Kak . Kakk “panggil Iqbal . namun tak ada jawaban dari dalam.
“kak bukaaa . . .”
CKLEEEEKKKK
“Apa ?”sahut Kici yang tiba-tiba keluar dengan wajah menyeramkan.
“Ada telfon buat loe “ujar Iqbal sambil menyerahkan ponselnya .
“Siapa ?”
“Gak tau “jawab Iqbal asal. Karena jika ia bilang dari Rio sudah dipastikan Kici tidak akan mau mengangkatnya. Namun bukan Kici namanya jika tidak bisa membaca fikiran adiknya. Kici berdecak sinis .
“Males gue sama cowok bodoh kayak loe. ! bersenang-senang sana di Tokyo ! Gak usah telfon lagi!  “ujar Kici dengan tegas sambil menatap tajam ponsel Iqbal.
“Ajaib nih orang “gumam iqbal pelan melihat kakaknya. Setelah itu Kici segera masuk kembali kedalam kamarnya dan menutup pintu kamarnya. Namun kali ini tidak dengan urakan. Kici mencoba tetap tenang.
Iqbal mendekatkan ponselya di kupingnya. Dan kembali berbicara dengan Rio dikarenakan kakaknya sendiri sudah seperti itu.
“Sorry kak. Sepertinya setan itu benar-benar sedang marah “ujar Iqbal dengan ekspresi begitu datar.
“oke sama-sama “
*****
Tokyo “Kamar Hotel Rio “

Dengan sabarRio menunggu Iqbal memberikan telfon itu ke Kici.  Rio sudah menyiapkan kata-kata cacian buat gadis itu. Dan bersiap dengan emosinya sendiri.
“Kak . Kakk “suara Iqbal dapat terdengar jelas .
“kak bukaaa . . .”
CKLEEEEKKKK
“Apa ?” Rio menghela nafas legah ternyata gadis itu masih hidup.
“Ada telfon buat loe “
“Siapa ?”
“Gak tau “Rio mengangguk-angguk senang Iqbal tidak mengatakan bahwa dirinya yang sedang menelfon.
“Males gue sama cowok bodoh kayak loe. ! bersenang-senang sana di Tokyo ! Gak usah telfon lagi!  “ Mendengar suara Kici yang begitu datar namun banyak penuh makna, Rio langsung tak bisa bernafas. Gadis ini benar-benar marah kepadanya.
“GADIS SE . . . .”
BRAAKKK
Rio dapat mendengar jelas suara pintu di tutup walau pun tidak dengan kasar. Rio menghela nafasnya. Ia tak menyangka kekasihnya itu masih kekanak-kanakan seperti itu.
“Iya gue tau . udah biarin aja dia kayak gitu. Nanti juga baikan sendiri. Makasih ya bal . kalau ada apa-apa tentang dia kasih tau gue “
“Oke “ Rio memutuskan sambungannya. Ia bingung saat ini harus bagaimana. Otaknya sudah kacau dikarenakan gadis itu. Bagaimana bisa Cuma gara-gara dia tidak mengatakkan bahwa dirinya ke Tokyo gadis itu langsung marag-marah seperti itu.
“Kenapa loe seperti anak-anak kayak gini ? Aisshh“kesal rio dan tak suka dengan sifat Kici seperti ini. Sejak kapan Kici bersikap manja seperti ini.
****
Baru saja Iqbal berniat untuk masuk ke dalam kamarnya setelah mengambil PSP di ruang tamu. Ia melihat kakaknya sudah rapi dan cantik dengan baju panjang dan celana pendeknya. Dan tak lupa tas punggung kecilnya.
“Loe mau kemana ?”tanya Iqbal binggung. Ia menatap ke jam dinding besar di rumahnya.
“Ini sudah jam setengah 11. Loe gila mau keluar malam-malam ?”
“Gue pulang malam, Kalau ada telfon dari papa bilang gue sudah tidur “ujar Kici tanpa mempedulikkan pertanyaan Iqbal. Kici segera mengambil kunci mobilnya sendiri. Otaknya sudah panas saat ini.
“Kak loe bercanda . Loe  kan ga bisa nyetir  “teriak iqbal. Namun Kici tetap tak peduli dan langsung masuk kedalam mobil. Bersamaan dengan itu mobil Kici beranjak dari rumahnya.  Iqbal tak mengerti dengan apa yang ada di otak kakaknya. Namun kecemasan melandanya. Kici memang bisa menyetir tapi tidak begitu ahli dan bisa dibilang hampir tidak bisa.
Iqbal binggung harus apa sekarang. Ia pun hanya bisa melakukan satu hal yaitu menelfon Rio saat ini juga.
“Hallo kak . . .”
****
Rio berjalan menuju ke kursi yang didepannya sudah ada meja dan layar laptopnya. Besok ia harus ada rapat penting satu lagi. Namun deringan ponselnya mengalihkan pandangannya saat ini. Dan dapat dilihat jelas siapa yang sedang menelfonnya.
“Iqbal ??”ujar Rio pelan dan segera menerima sambungan telfon tersebut.
“hallo kak”
Kici kenapa  ??”rio dapat mendengar suara iqbal yang cepat dan penuh kecemasan. Dan Rio bisa menebak bahwa semua ini ada hubungannya dengan gadis itu.
“Dia keluar dari rumah sekarang. Dan gue gak tau dia kemana. Dan dia bawa mobil sendiri. Dia gak bisa nyetir. “ekspresi Rio mencoba untuk setenang mungkin. Ia mencengkram kuat-kuat tangannya.
“Suruh supir loe buat nyari dia. Loe tenang dulu. Gue bakalan ngehubungin orang juga buat nyari dia “
“Iya kak. Makasih “
“Iya . loe jaga rumah siapa tau dia sudah kembali “
“Oke kak. “Rio menaruh ponselnya. Dan fikirannya semakin kacau. Jujur ia mulai cemas dengan gadis itu. Rio melihat ke jam dinding yang terus berdetak. Rio memperkirakan jam berapa sekarang di Indonesia. Yah, jam setengah 11. Dan satu jam lagi adalah jam 12.
“Apa sih mau gadis itu  . . “decak Rio kesal sendiri. Rio menelfon segera menelfon Cherly.
“Saya akan  balik ke Indonesia sekarang. Meeting besok kamu yang handle . kamu  tetap disini. Karena saya ada perlu di Indonesia. Siapkan pesawat malam ini juga. . “
“Gak ada tapi-tapian. Lakukan sekarang !”ujar Rio tegas. Ia langsung menutup sambungan telfonnya. Dan segera membereskan latopnya memasukkan kedalam tasnya. Di otaknya saat ini hanya terfikir gadis itu. Rio segera keluar dari hotel, tak lupa ia memakai masker terlebih dahulu sebagai penyamarannya dan beranjak menuju bandara malam ini juga.
*****
Kici sebenarnya sedikit takut. Jujur ia belum terlalu mahir mengendarai mobil namun ia menekatkan dirinya. Kici terus mengendarai mobilnya tanpa tujuan. Kota jakarta masih begitu sangar ramai sekali. Gemerlap lampu dimana-mana dan ify merasa tenang merasakan kesibukkan malam di kota ini. Ify menyalakan DVD playernya. Dan saat ini juga suara lagu  Cherrybelle “I’ll be there for you”. Terdengar mengalun. Kici mendnegarkannya saja dengan tenang sambil masih hati-hati mendendarai mobilnya.
Sedihnya diriku merindukanmu . rindukanmu . .

            Apa yang sebanrnya menyebabkan gadis ini seperti ini? Yah. Dia hanya kesal. Dia masih merindukan sosok itu. Baru kemarin ia bertemu dengannya. Dan sosok itu harus pergi tanpa bilang kepadanya. Kici tau bahwa sikapnya ini sedikit kekanak-kanakan. Bukan sedikit lagi namun benar-benar kekanak-kanakan.

Katakan padaku Arti diriku di hatimu . .
           
            Aku ? aku adalah kekasihmu. Dan aku masih merindukanmu cowok bodoh !! aku masih sangat rindu. Satu tahun aku menunggu saat-saat ini. mengertilah . . !!

Ku kan ada untukmu . .  Kau selalu di hatiku .
            Aku seperti ini karena kamu. Hanya kamu.

Everytime you miss me..you need me..
Remember me
I will come to you i promise you i love you 


            Dan entah mengapa Air mata Kici perlahan menetes begitu saja. Dan Kici begitu benci dengan situasi seperti ini. Ia sangat benci dan benci sekali. Hanya karena cowok bodoh itu ia menangis seperti ini.

Everytime you miss me..you need me
Call me call me
I will come to you i promise you..

 I’ll be there for you..

“BODOH. BODOH. . KENAPA LOE NANGIS CHRIST
“AIISGGHHH “Kici segera menghapus air matanya dengan cepat. Ia menghapusnya tanpa tersisa dan tak ingin menangis lagi. Ia berharap ini untuk terakhir kalinya ia menangis. Dan tak akan pernah menangis lagi karena cowok itu.
Kici sudah merasa sedikit legah. Ia merasa sudah harus menerima semuanya. Ia tidak boleh kekanak-kanakan seperti ini. namun. . . Ia begitu merindukannya. Sangat merindukannya.
Everytime you miss me..you need me..
Remember me
I will come to you i promise you

“I LOVE YOU “
Everytime you miss me..you need me
Call me call me
I will come to you i promise you

“ I’LL BE THERE FOR YOU..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar