Minggu, 05 April 2015

DELOV part 1 -Devil is me-



cerbung dataaangggg... cerbung ini asli buatan  @luckvy_s jadi disini saya cuman mengganti beberapa nama perannya ajah.  semoga cerbung ini dpt menghibur . selamat membaca dan gunakan imajinasimu :)




DEVIL ENLOVQER 1
-Devil is me-


Nama               : Christy Saura Noela Unu
Umur               : 16 tahun
Kelakuan         : 99,9% abnormal dan sangat buruk
Otak                 : 99,9% jenius dan sangat pintar
Hoby               : Berantem, makan, bermain piano, menjadi setan !!!


* Berani sama gue !! Nyari mati lo semua *

Layaknya layar otomatis yang dapat terlihat. Kalimat-kalimat tsb sepertinya sudah menempel jelas di dahi gadis ini. Setiap kali ia berjalan di lorong kelasnya maka setiap kali itu semua murid yang lainnya hanya bisa menundukkan kepalanya takut. Terkecuali 1 orang.

“KIIICCCIIIIIIIIII” suara cempreng tsb membuat gadis ini ingin mencekik pemilik suara itu. Kici menghentikan langkahnya dan menunggu sang empu suara berada di sampingnya.

“Mau pulang kan?” tanya orang itu yg langsung merangkul Kici.

“Gue mau ke neraka. Mau ikut?” balas Kici dengan sengitnya. Sedetik kemudian orang tsb melepaskan rangkulannya. Ia tau kali ini tatapan tsb bisa saja membunuhnya.

“Pulang sono..cepetan pulang. Gue ga akan ganggu lo..pulang” suruhnya dg takut. Kici mendecak kesal.

“skali lagi lo ngerjain gue didepan gerbang, gue pastikan liang lahat lo berisikan ular-ular anaconda. Mengerti Yefani Filliang??” ancam Kici dan segera melanjutkan jalannya tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya itu. Felly, gadis itu yg memanggil Kici tadi hanya bisa menelan ludah dalam. Memang seperti itu sahabatnya. Sangat-sangat dingin dan menyeramkan. Namun buat Felly itulah hal yg sangat biasa. Sejak dari SMP sampai SMA bukankah sudah cukup lama dia mengenal seorang Kici. Dan sekian lama itu Felly belum menemukan sebuah arti dan sebenaranya apa yg ada dalam fikiran gadis menyeramkan tsb.

“Menyeramkan------“ gisik Felly sendiri. Ia pun memilih segera masuk ke mobilnya dimana supirnya sudah menunggu dirinya.


Gadis ini masih berjalan dg santai. Ia merobek bungkus permen karet dan mengunyahnya. Pandangannya menatap lurus. Di telinganya terpasang earphone yg slalu menemani dirinya kapanpun. Ia melangkahkan kakinya dg mulut yg bersenandung pelan mengikuti lirik dari lagu yg ia dengarkan tsb.

“Gadis manis...”segerombolan preman tiba2 sdh menghadangnya. Kici menatap preman2 ini sebentar setelah itu ia meneruskan jalannya lagi.

“serahkan uangmu..!!” paksa salah seorang preman yg mencengkram lengan Kici dg kuat.  Kici menepis kasar tangan tsb. Dan dengan masih santainya ia membersihkan lengannya seolah jijik dg sentuhan preman itu.

“sombong sekali anak ini...” ujar salah satu preman tersebut.

“Cih...”decak Kici kasar. Ia melepaskan earphonenya. Lantas menatap wajah preman tsb satu persatu tanpa ada aura ketakutan darinya.

“Langsung hajar aja boss...”ujar salah satu preman kpd bossnya. Dan seketika bossnya tsb mengangguk. Dua preman lantas mencoba mencengkram Kici dan menangkap Kici. Namun dg sigap lantas Kici memukul keras wajah dua preman tsb dg tangannya. Dan kedua preman itu langsung tersungkur dg darah segar di bibir mereka.

“Wahhh...gadis ini..” semua preman yg berjumlah 8 menatap Kici seperti tatapan membunuh.

“Sialan...” serah Kici mencari jalan keluar. Namun jalannya ini memang sangat rawan dan sangat sepi. Seperti skarang ini, tak ada sosok manusia yg nampak disini kecuali dirinya dan 10 preman tsb. Dan dirinya masih belum gila. Otaknya masih bekerja dg normal. Apabila dirinya melawan 10 preman ini bisa habis nyawanya. Seketika itu ide cemerlang melintas di kepala gadis ini.

“PAK POLISI TOLONGG !!!PAK POLISI TOLONGGG..”teriak Kici kearah belakang para preman. Seketika itu jg preman2 tsb kepanikan sendiri. Dan inilah kesempatan Kici u/  lari.  Kici segera berlari sebelum preman2 itu menyadari bahwa dirinya hanya mengelabui mereka.

“KITA DI TIPU!! CEPET KEJAR DIAA!!” teriak sang boss. Kici terus berlari ia sempat menoleh ke blakang dan para preman itu sdh ikut mengejarnya.

“Aiiishhh.... dasar penghuni neraka tak tahu diri”gadis ini masih sempatnya mengumpat sendiri. Ia mempercepat larinya. Namun apa daya, setangguh-tangguhnya wanita seperti dirinya namun pasti masih hebat tenaga seorang lelaki. Apalagi 10 preman tsb.

“Gue harus gimana nih? Jalan raya masih jauh lagi”ujar Kici mencari jln keluar karena beberapa preman sdh sdikit dekat dengannya. Ketika Kici menoleh ke sebuah perempatan jalan, ia melihat sebuah mobil berjalan. Dan dg nekatnya Kici mengejar mobil tsb.

“Semoga pintu mobil itu ga dikunci’doa Kici menatap mobil yg berjalan pelan itu. Kici akhirnya bisa meraih pintu mobil itu. Untung saja dewi fortuna ada di pihaknya kali ini. Kici sgera membukanya dan dg cepat masuk kedalam mobil tsb tanpa memikirkan si empu mobilnya.

“jalanin mobilnya cepett !!” suruh Kici dg nafas terengah-engah. Sang pemilik mobil langsung kaget dan menghentikan mobilnya melihat seorang gadis yg telah duduk manis di mobilnya.

“Lo siapa??” tanya pemilik mobil itu. Kici mendecak kesal. Ia menoleh ke belakang. Dan melihat preman2 itu hampir dekat dengannya.

“jalanin mobilnya, atau lo mau mati sama gue?HAH?” ujar Kici kasar dan menunjukkan tangannya kearah belakang tepatnya para preman itu. Namun orang itu malah terdiam lama melihat banyak preman yg sudah sangat dekat dg dirinya.

“COWOK BODOH!!”teriak Kici kpd sang pemilik mobil. Kini para preman itu sudah memblokade mobil yg ditumpangi Kici.

“Yahhh!! Lo udah seenak jidat lo masuk ke mobil gue dan sekarang lo ngatain gue cowok bodoh??Turun lo!!”usir kasar cowok tsb. Wajahnya yang terlihat tenang namun matanya sangat tajam menatap Kici.

“Percuma gue turun ! skarang kita dalam keadaan mencekam”jawab Kici seenaknya. Ia merebahkan tubuhnya di kursi sesaat. Matanya ia pejamkan sebentar.

“Kalian berdua cepet keluaarr!!cepeeeett!!” teriak preman2 itu dg kasar.

‘lo bisa brantem?” tiba2 kata itulah yg keluar dari mulut Kici. Sang cowok hanya menatap Kici heran.

“Apa gue seperti lelaki letoy?”balasnya dg sinis.\

“sedikit. Cepet keluar atau mobil lo yg akan rusak”ujar Kici. Ia membuka pintu mobil tsb lantas keluar dg nyali yg sangat luar biasa.

“Lo semua mau apa?”tanya Kici tenang. Namun setiap katanya terdengar seperti suara aungan dari neraka dan membuat siapa saja yg mendengarnya sdikit merinding. Cowok tsb pun mengikuti Kici keluar.

“serahkan uang kalian dan barang2 kalian semuanyaaaa!!”ucap boss preman tsb.

“kalo kita udah nyerahin uang kita apa lo semua nglepasin kita?”

“kita??yahhh !! gue ga ada urusan sama lo. Jgn bawa2 gue!”kesal cowok tsb. Kici menolehkan wajahnya ke cowok tsb.

“DIAM BODOH!!!” gertak Kici. Cowok tsb serasa ingin mencekik gadis ini. Sudah kedua kalinya gadis ini mengatainya bodoh. Apa dia memang sebodoh itu?

“Akan kita fikirkan”ujar boss tersebut.

“Fikirkan??”Kici tersenyum dg penuh arti. Ia melirik kearah cowok yg bersamanya didalam mobil tsb. Kici memberikan kode agar cowok tsb segera menghajar preman yg ada di sebelahnya. Dan Kici akan menghajar preman yg ada didepannya.

“YAAAAAAA” dengan sigapnya Kici menendang langsung ke tiga preman tsb. Merasa temannya sudah tersungkur, preman yg satunya mencoba mengeluarkan pisaunya. Ia memainkan pisau mencoba untuk melukai Kici. Namun bkn Kici namanya klo hal sepele seperti ini tdk bisa ia tangani. Kici lantas menarik tangan tsb dan mengambil pisau itu. Kini ia mengunci preman tsb dg tangannya. Preman itu yg tak lain adalah boss mereka. Kici menahan leher boss preman itu dg lengannya dan dirinya berada di belakangnya. Pisau Kici ia dekatkan di leher boss preman itu.

“Lo bersembilan lari sekarang, atau ngliat boss kalian mati??” ancam Kici. Kesembilan preman yg lainnya yg telah rubuh krn Kici dan jg cowok tsb langsung ketakutan. Bahkan cowok td menatap Kici tak percaya. Seolah-olah mendapati sebuah pemandangan langkah.

“Memangnya lo brani bunuh gue?hah?” ujar boss preman menantang. Kici tersenyum sinis. Ia menekan sedikit pisau ke leher boss preman itu. Kici dapat merasakan bahwa orang yg sedang ia sekap saat ini sedang ketakutan. Detak jantungnya sangat cepat dpt Kici rasakan.

“Gue pernah membunuh 10 preman tanpa rasa iba. Kalo gue bunuh lo? Bahkan kesembilan lainnya, lengkap deh jadi 20.”ujar Kici santai. Dan dg segera kesembilan preman itu berlari ketakutan. Kencangnya lari mereka lebih cepat dr pada saat mengejar Kici tadi.

“Ampuuunnn nak ampuuunnnn..saya masih punya anak dan istri dirumah. Saya melakukan ini terpaksa. Anak saya sedang sakit. Amppuunnn nakk”rengek boss tsb yg semakin terlihat benar2 takut. Kici terkekeh pelan. Namun kekehannya terdengar sangat sinis.

“Lo bisa minta baik2 kan !!” Kici melepaskan tawanannya. Dan dg kedua tangannya, ia mematahkan pisau tsb. Kedua orang ini hanya bisa menatap gadis didepannya dg tak percaya. Kici membuang pisau itu. Ia mengambil 2 lembar uang 100 rb dr sakunya.

“Buat anak lo. Smoga cpt sembuh”ujar Kici dg wajah malasnya. Dan memberikan uangnya kpd preman tsb.

“buat saya?”

“Yahh dan brhenti jd preman lagi, atau lo gue bunuh saat ini juga.”preman itu langsung mengangguk-angguk. Ia menerima uang dr Kici. Preman tsb menatap nama yg terpampang di seragam Kici.

“Christy Saura Noela Unu. SMA ARWANA” ujar preman itu lantas beralih menatap Kici dg seksama. Kici mengeryitkan keningnya heran dg kelakuan preman ini.

“Akan kuingat nama dan wajah kamu. Suatu saat nanti aku akan membalas budi kamu nak”

“Gue ga butuh. Udah pergi sono sebelum gue berubah fikiran dan bunuh lo saat ini jg”dengan sigap preman tsb langsung lari. Kici tersenyum sebentar. Senyum dlm hati yg tidak ia tunjukkan ke siapapun. Ia merasa senang bisa membantu orang lain walaupun harus seperti ini. Sedetik kemudian ia menyadari bahwa ada seorang cowok yg masih memandanginya dg tatapan –WOOOOOW-

“Thanks buat tumpangannya”ujar Kici menyadarkan lamunan cowok tsb. Dan seketika cowok itu tersadar. Kici memakai eaphonenya lagi dan berjalan kembali dg santainya.

“HEEIII ENAK AJAH LO PERGI GITU AJA” teriak cowok itu tak terima. Namun Kici tak menggubrisnya dan meneruskan jalannya.

“HEEEIII NONA CHRISTY”teriak cowok itu semakin kencang. Ia sedikit ingat dg ucapan preman tadi yg menyebutkan nama Kici.

“YAAAAA!! GADIS BODOH BERHENTILAAHHH!!” mendengar dirinya dipanggil bodoh, Kici lantas menghentikan langkahnya. Wajahnya sangat kesal sekali. Ia paling tdk suka dg sebutan bodoh u/ dirinya. Kici membalikkan badannya.

“APA??”balas Kici tanpa ada lembutnya. Cowok tsb berlari kecil dan mendekati Kici.

“Kaca depan mobil gue rusak, lo harus ganti!!”teriak cowok tersebut. Kici mengalihkan pandangannya. Benar saja kaca mobil cowok ini benar2 hancur. Mungkin gara2 preman tadi.

“Gue gak punya uang, jadi maaf”ujar Kici seenaknya.

“ga punya uang? Lo bisa ngasih uang ke preman tadi tp gabisa ganti kaca mobil gue?lo bercanda?”

“Itu uang terakhir gue”

“jangan bohong!! Berikan uang sejuta!!’ujar cowok tersebut. Kici seketika melepas earphonenya dan melototkan matanya tak percaya.

“SEJUTA?? LO NGAJAK RIBUT. INI NAMANYA PEMERASAN COWOK BODOH!!” teriak Kici tak kalah kencang. Cowok itu sampai memeriksa kupingnya takut gendangnya tiba2 pecah. Saat cowok itu mengurusi telinganya dan lengah, saat itulah Kici menggunakan kesempatan ini buat kabur.

“TANGKAP GUE DAN GUE AKAN BERIKAN SATU JUTA”ujar Kici dr kejauhan dan sudah berlari sangat kencang. Cowok tsb langsung menyadari bahwa Kici sdh kabur.

“YAAAAHHHH GADISS BODOOHHH AWAASS KAUUU !!”cowok tsb bingung akan mengeh\jar Kici atau meninggalkan mobilnya di tengah jalan.

“BERMIMPILAH COWOK BODOH UNTUK MENANGKAPKU!!!’teriak Kici. Ia berhenti diantara perempatan yg sudah jauh dg cowok tadi. Dari kejauhan Kici mengacungkan jempolnya, kemudian membalik kearah bawah. “cowok bodoh..’desis Kici tajam.kemudian ia segera berlari kearah kanan meninggalkan cowok tsb yg terlihat masih kebingungan. Kici tak mempedulikannya. Ia segera sampai ingin dirumah. Kejadian pertempuran tadi membuatnya sedikit lelah. Sebuah bis kota terlihat didepannya. Kici segera menyetop dan menaikinya. Untung saja ia mendapatkan kursi yg kosong. Ia berjalan dan duduk disana untuk melemaskan otot2nya sejenak.


-Kici’s house-

“Aku pulaangg...”teriak Kici membuka pintu rumahnya. Ia langsung merebahkan tubuhnya di kursi ruang tamu. Memejamkan matanya yg terasa sangat lelah. Tak berapa lama, datanglah adiknya yg sudah dipastikan akan membuat masalah untuk Kici.

“Berantakan bgt lo?dari mana?”tanya sanga dik tanpa mengalihkan wajahnya dr PSP putih kesayangannya.

“Biasa..”jawab Kici lemas. Sang adik berdecak sinis. Ia sudah dpt menebak apa yg sdh dilakukan kakaknya jika gadis tsb menjawab –Biasa...-

“Berantem dimana?” tanya sang adik. Ia mengambil posisi duduk disebelah Kici.

“Gang sepi deket sekolah gue”

“Brani banget lo lewat sana?”

“Gue bukan banci kek lo”tukas Kici tajam. Ia membuka matanya dan langsung berdiri untuk pergi ke kamarnya. Sang adik yg tak terima dikatai seperti itu dg cepat sandalnya kearah Kici.

“Lo ga sejago gue dalam hal ini”ujar Kici yg berhasil menangkap sandal sang adik walaupun dirinya membelakangi adiknya tsb. Dengan lemparan yg mudah Kici melempar balik sandal tsb dan tepat pd sasaran mengenai kepala adiknya.

“YYAAAAHHH SAKIITTTT LAAAMMPIIIRRR”teriak sang adik mengelus kepalanya yg terasa nyeri. Kici hanya terkekeh dan langsung masuk ke dalam kamarnya.

“Kenapa didunia ini harus dilahirkan gadis seperti itu?knp tidak diberikan kakak selayaknya tuhan..”gumal adik Kici

“PENDENGARAN GUE TAJAM BODOH!!”teriak Kici dlm kamarnya. Sang adik langsung membekap mulutnya. Ternyata kakaknya benar2 bos mafia yg sangat hebat. Begitulah ia menggambarkan kakaknya sekarang.


-08.00 ruang tamu Kici’s house-

Rumah yg megah dan dengan pekarangan yg bagus, terlihat 2 penyangga depan rumah yg berdiri kokoh disana. Dekorasi yg sederhana. Rumah berwarna putih bercampur abu2 sedikit sangat damai ketika melihat rumah ini. Sungguh rumah yg mencapai sempurna. Dan didalamnya hanya berisikan 2 orang . kakak beradik, dan kini mereka sedang asik berkutat dg aktifitas masing2. Kakaknya asik menonton tv sedangkan adiknya sedang serius belajar. Sang adik menjambak rambutnya seperti frustasi karena tak ada satupun materi yg dapat ia mengerti. Ia menatap kek kakaknya yg asik menonton tv.
“Kak....”panggil adik Kici.
“Hmmm...”

“lo ga belajar?”tanya sang adik. Namun sedetik kemudian ia merutuki pertanyaannya sendiri. Sudah dipastikan kakaknya akan menatapnya dg tatapan merendahkan.

“Gue ga sebodoh lo!!”ujar Kici dg tajam.

“kak nama gue IQBAL. Ingat AI QYU BI EI EL. IQBAL. Jadi jgn sebut gue bodoh!!” kesal sang adik.

“Baiklah. Lo ga bisa yg mana?”tanya Kici. Meskipun matanya berkutat pada tv, namun ia dpt mendengar keluhan adiknya tsb.

“Nih nih nih nih semuanyaaa”ujar Iqbal Frustasi. Kici memandang adiknya dg tatapan kesal.

“Guru lo juga bego ya?Lo dpt peringkat 1 tp begini aja kaga bisa.Aiiissh”

“udahlah gausah mojokin gue trus kak. Ajarin gue...” pinta Iqbal yg malas bertengkar. Kici pun menarik buku Iqbal. Tangannya dg cepat menulis rumus yg sudah hafal di liuar kepalanya. Tak sampai 10 menit Kici mengembalikan buku tsb kpd sang adik dan kembali fokus pada tv.

“WOOOOWWW” ujar Iqbal tak percaya. Dengan melihat rumus yg diberikan Kici begini saja ia langsung mengerti. Daripada rumus dari gurunya.

“Lo keren kak”ujar Iqbal memuji kakaknya. Memang sudah tak perlu diragukan lagi seberapa pintarnya Kici. Ia sll menjadi juara sekolah. Nilainya diatas rata2 dari teman2nya bahkan kakak2 kelasnya.

“Gini?mau masuk SMP ARWANA??”

“Semedi dulu lo !!”ujar Kici sambil menoyor adiknya dg remote ditangannya. Memang ARWANA adalah sekolah komplek mulai dari SMP,SMA bahkan Universitas. Dan ARWANA merupakan sebuah sekolah yg sangat terkenal di Jakarta. Bahkan mempunyai nama yg bagus dikalangan banyak orang.-ahh..sekolah favorite- begitulah mereka semua mengatakannya.

“jahat amat lo kak. Doain gue masuk kek ke SMP itu. Sebentar lagi gue Tes nih”lirih Iqbal. Kici terkekeh pelan.

“Gue selalu doain lo kok tenang aja”

“Beneran?”ujar Iqbal tak percaya.

“tapi dalam mimpi lo..”serah Kici dan seketika ia tertawa dg renyahnya melihat sang adik sangat kesal kepadanya.

“Lo besok Ujiankan?”tanya Iqbal mengalihkan pembicaraan agar kakaknya tdk memojokkannya lg.
“Iya, kenapa?”

“Ga takut gitu? Besok ujian kenaikan kelas kan? Lo sebentar lagi kelas 2 SMA, dan gue kelas 1 SMP. Great...”

“Maksud lo great?”tanya Kici heran

“Gapapa. Kita smakin besar ternyata.”ujar Iqbal bijak. Kici ikut menganggukkan kepalanya. Menerawang masa lalunya ternyata waktu berjalan sangat cepat.

“Lo mau taruhan gue dpt peringkat brp?”ujar Kici yg sebenarnya ingin menyombongkan dirinya.

“Gausah sok lo. Wajah kek mak lampir ajah bangga”

“APA LO BILANG?HAH? COBA ULANGI??”teriak Kici tak terima. Iqbal sdh kabur membawa bukunya. Terdengar suara tawa Iqbal dari kamarnya.

“DASAR LAMPIIRR BOODOOHHH!!!hahahahah”teriak Iqbal dr dalam kamar.

“SEETAAAANNN !!!KELUAARR LO!!GUEE CEKIK LO!! SINI BERANTEM SAMA GUE!!”tiba2 Kici teringat cowok tadi siang.

“berantem....hmmm..”Kici berdehem sejenak.

“Ternyata caranya berantem hebat juga. Sangat hebat malah..”serah Kici. Ia terbayang bagaimana cowok tsb menghajar preman2 itu. Walaupun dirinya pun sibuk melawan preman yg lainnya, namun beberapa kali Kici melirik kearah cowok tersebut. Dan benar saja caranya berantem tak beda dg dirinya. Dia sangat jago.

“Aissshh... kenapa gue jadi terfikir cowok bodoh itu”Kici menggelengkan kepalanya. Mencoba menyadarkan dirinya sendiri

“Sebaiknya gue tidur”serah Kici. Ia mematikan tv, kemudian beranjak ke kamarnya.


Felly masuk ke kelas dg wajah panik. Kici melihat sekilas sahabatnya itu dan bisa menebak apa yg akan terjadi kpd sahabatnya tsb.
“Kalau lo cemas ? semakin lo ga bisa ngerjain soalnya.”tukas Kici sebelum Felly membungkam mulutnya. Gadis berwajah manis ini hanya bisa mendengus lemas. Dan memilih segera duduk disamping Kici yg asik memainkan ponselnya.

“Lo enak Kici. Tanpa belajar sudah pasti otak lo encer. Nah gue?aarrrgghhss..”

“Kici..contekin gue kek..pleaasseee”rengek Felly. Kici menggelengkan kepalanya tegas.

“ayolaah..lo sahabat gue kan? “

“ga ada di kamus gue contek dan menconteki.”

“Kali ini aja. Ini menyangkut naik dan tidak naiknya gue.”

“tenang aja. Lo pasti naik kok. Bukannya wali kelas kita simpanan lo?”ujar Kici ceplos. Dengan mulusnya sebuah jitakan mendarat di kepala Kici.

“Sakitt begoo..”Kesal Kici. Ia merapikan rambutnya yg sedikit berantakan akibat jitakan Felly.

“jangan buat gosip yg ga jelas !!”

“ga jelas? Itu sudah jelas Felly sayang”

“terserah lo!!”kesal Felly dan meningglakan Kici. Seperti biasa Kici tersenyum tanpa melihat kelakuan sahabatnya tsb yg tidak pernah berubah.

“dasar anak manja”gumam Kici seadanya. Ia kembali fokus memainkan ponselnya. Padahal disekelilingnya banyak anak yg sedang berkutik dg buku dan kebingungan akan soal ujian nantinya. Namun berbeda dg gadis ini. Bahkan dr semalam pun dia tak membuka buku sama sekali. Jagankan membuka buku, dirinya saja tidak tau saat ini jadwal ujian apa. Benar2 gadis gila---


-class X 1 –

Jam dinding trus berdetak. Keadaan dikelas ini sangat hening. Semuanya berkonsentrasi mengerjakan soal matematika hari ini. Tapi tidak untuk gadis ini. Sudah sejak 15 menit yg lalu kertas jawabannya telah terisi penuh.

“Siapa yg sudah selesai?”tanya guru pengawas. Ia melihat Kici yg sedang asik tidur sambil memakai earphone di telinganya. Sang guru hanya geleng2 menatap gadis ini.

Tak ada yg menjawab pertanyaan dr sang guru. Mereka semua berkonsentrasi kembali mengerjakan soal ujian tersebut. Waktu yg tersisa tinggal 1 jam lagi. Tak hayal banyak anak yg terlihat frustasi karena soal2 tsb.

“Time up. Segera kumpulkan”serasa kuping gadis ini benar2 tajam. Saat sang guru berbicara seperti itu, Kici langsung bangun dan melepaskan earphonenya. Ia mengambil kertas ujiannya  dan mengumpulkan kedepan. Semua anak hanya bisa menganga menatap gadis ini.

“apakah kamu yakin jawabanmu sudah benar semua Christy?” tanya sang guru yg sepertinya meremehkan Kici. Gadis ini menaruh lembar jawabannya dan tersenyum sinis.

“Bahkan jika ditanya pintar mana saya dengan anda, semua anak disini akan menunjuk saya”ucapan Kici benar2 sangat tajam. Sang guru ini mungkin baru pertama kali bertemu Kici. Ia meneguk ludahnya sangat dalam saat menatap tatapan tajam Kici. Semua anak seisi kelas mengumpati guru tsb karena mencoba mencari gara2 dg “GADIS SETAN” satu ini.

“Semoga hari anda menyenangkan Mr.”lanjut Kici dengan nada seolah-olah benar meremehkan. Guru ini hanya bisa mengepalkan tangannya. Kici melangkahkan kakinya keluar dg senyum sangat puas.

“CEPAT KUMPULKAM SEKARAANGG!!”teriak guru tsb dengan penuh emosi. Dan anak2 lain hanya yg menjadi sasaran atas ulah Kici.

“Dasar guru bodoh. Apa dia guru baru disini?”desis Kici. Ia memakai earphone dan melangkahkan kakinya menuju kantin. Perutnya terasa lapar karena terkuras dengan ujian tadi. Walau sebenarnya dia tak harus bersusah payah dalam mengerjakannya.


-12.00 A.M. SMA ARWANA-

Felly meneguk minumannya u/ terakhir kalinya. Ia kemudian membungkamkan mulutnya u/ menanyai gadis didepannya ini.

“Berita menyebar dengan cepat”Kici menatap Felly mencoba mencerna kata2 sahabatnya ini.

“Oohh--...”ujar Kici datar. Ia mengerti apa yg Felly maksud. Pasti berita ttg guru tadi yg ia buat tercengang.

“kelewatan lo Kici”

“Siapa suruh ngerendahin gue”

“tapi dia guru”

“so??”

“Terserah lo”serah Felly yg tak mau lagi menasehati sahabatnya ini.

“Lo tau kan kalau...”

“Iya gue sangat dan sangat tau Kici. Lo paling gasuka di remehkan kan?”tukas Felly

“Bingo...!!!”Kici mengangkat jempolnya dan tersenyum puas dg  jawaban Felly. Sahabatnya ini hanya mendengus kesal.

“Baiklah...baiklah ..sbg pengganti kekesalan lo, gue mau nemenin lo jalan2 hari ini”mendengar kata2 Kici semburat senyum langsung terlihat di wajah gadis chubby ini. Ia sangat senang akhirnya Kici mau menemaninya u’ jalan2. Setelah sekian bulan Kici menolak ajakannya.

“Let’s Go”ajak Felly. Kici berdecak kesal memandang Felly

“Bisa senyum juga lo...”sindir Kici. Namun tak dihiraukan oleh Felly. Ia lantas menarik tangan Kici u/ segera menuju ke mobilnya. Toh mereka sudah puloang sekolah sejak 1 jam yg lalu.


-mobil Felly-

Kici menatap keluar jendela. Ia slalu diam dan membayangkan sesuatu yg entah apa itu, mungkin hanya dirinya dan tuhan yg tau. Inilah dirinya yg tdk banyak bicara namun 1 kata yg ia keluarkan berarti kata itu mengandung banyak makna dan jg menyakitkan bagi siapa saja yg mendengarnya. Oleh sebab itu banyak orang yg mengatakan bahwa Kici adalah “GADIS SETAN”

Bagaimana julukan tsb tidak pantas unuknya? Dia akan tertawa saat melihat orang sengsara. Ia akan menghabisi orang yg mencari gara2 dengannya. Bahkan orang yg merendahkannya. Tiada ampun u/ orang tsb. Namun dibalik sifat “Devil”nya, gadis ini mempunyai banyak cerita dan sifat lainnya. Biarkan saja gadis ini yg memendamnya sampai ia akan menunjukkannya.

“Nglamun aja lo?”ujar Felly memecah keheningan. Kici hanya membalas dg gumaman.

“Kita jalan2 kemana?”tanya Felly

“Neraka bisa?”jawab Kici yg niatnya bercanda namun terdengar ngeri oleh Felly dan jg supirnya.

“Sialan Lo”Kici tertawa dg renyah melihat wajah cengo Felly u/ beberapa saat.

“Gue mau beli permen karet. Persediaan permen karet gue udah abis”ujar Kici ingat akan hal itu

“dalam hidup lo cuman ada 5 hal yg penting Kici??”tanya Felly. Kici mengerynyitkan keningnya.

“Apa aja??”

“Brantem,permen karet,earphone,setan dan diri lo?”jawaban Felly mampu membuat Kici tertawa keras dari yg tadi.

“sepertinya jawaban lo sangat betul Fel.hahahah”Kici masih tertawa. Felly menatap gadis ini. Sudah lama ia taka melihat Kici tertawa lepas seperti ini.

“Eh tapi kurang satu”Felly menunggu Kici meneruskan kata2nya

“Piano”

“Ahh... gue hampir melupakannya. oke gue tambahin. 6 hal penting dalam kehidupan setan satu ini.”serah Felly. Mereka kembali diam setelah puas tertawa.

“Sebenernya apa yg ada di otak lo Kici? Knp gue gabisa jangkau semuanya. Apakah gue ini pantas disebut sbg sahabat lo?”batin Felly mulai bicara. Benar saja, 4 tahun mereka berteman. Dan selama itu tak pernah sedikitpun Felly mendengar keluhan dari Kici. Bahkan anak ini bercerita kepadanya tak pernah sama sekali. Malah sebaliknya dirinya lah yg sering mencurahkan isi hatinya kpd Kici. Apapun itu, meskipun sahabatnya ini pasti menanggapinya dg kata2 tak enak, namun ia sangat senang memiliki sahabat seperti kici. Bahkan dirinya merasa sangat beruntung krn bersahabat dg manusia langkah seperti gadis disampingnya ini. Banyak anak yg iri kepadanya. Dan Felly sangat bangga akan hal itu.

“Wajah gue ga akan luntur walaupun selamanya lo natap gue”sindir Kici masih tetap menatap keluar jendela. Felly tersadar.

“Sialan lo”serah Felly sambil menyenggol bahu Kici. Mereka berdua malah tertawa bersama.


-Mall­-

1 jam lebih 2 gadis ini berputar tak jelas. Di tangan Kici sdh ada sekresek permen karet yg baru saja ia beli. Sedangkan Felly....jangan ditanya lagi, dia adalah ratu shopping. Dan jangan salah ditangannya banyak barang2 yg susah payah ia beli

“Fel bentar...”ujar Kici yg tiba2 berhenti. Matanya tiba2 terhenti saat menatap 1 toko yg menjual majalah tentang-piano-

“kenapa?”tanya Felly. Namun matanya mengikuti arah pandangan Kici. Ia mengangguk-angguk mengerti. Ia pun mengikuti Kici yg udah duluan menuju toko tsb

“Apa ada instrumen piano lagu tahun 2000??”tanya Kici kpd seorang penjaga toko. Sudah lama Kici mencari buku tsb. Namun selalu nihil. Ia cari di toko manapunn. Ia ingin membeli buku tsb krn banyak lagu kenangan pada buku tsb. Ia pernah memilikinya, namun ia menghilangkannya.

“Ahhh..ada. coba kamu cari di rak sana”ujar sang penjaga. Ia pun tak menunggu lama. Ia segera berlari kearah rak tersebut.

“Ini dia..”ujar Kici yg akan mengambil buku tesb ternyata ada tangan lain yg juga meraih buku itu. Kici mengangkat wajahnya melihat tangan siapa yg beraninya merebut bukunya.

“LO....” 2 orang ini dg tatapan kaget dan juga tatapan tajam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar