cerbung dataaangggg... cerbung ini asli buatan @luckvy_s jadi disini saya cuman mengganti beberapa nama perannya ajah. semoga cerbung ini dpt menghibur . selamat membaca dan gunakan imajinasimu :)
DEVIL
ENLOVQER 1
-Devil
is me-
Nama : Christy Saura Noela Unu
Umur : 16 tahun
Kelakuan
: 99,9% abnormal dan sangat buruk
Otak : 99,9% jenius dan sangat
pintar
Hoby : Berantem, makan, bermain piano,
menjadi setan !!!
* Berani sama gue !! Nyari mati lo semua *
Layaknya
layar otomatis yang dapat terlihat. Kalimat-kalimat tsb sepertinya sudah
menempel jelas di dahi gadis ini. Setiap kali ia berjalan di lorong kelasnya
maka setiap kali itu semua murid yang lainnya hanya bisa menundukkan kepalanya
takut. Terkecuali 1 orang.
“KIIICCCIIIIIIIIII”
suara cempreng tsb membuat gadis ini ingin mencekik pemilik suara itu. Kici
menghentikan langkahnya dan menunggu sang empu suara berada di sampingnya.
“Mau
pulang kan?” tanya orang itu yg langsung merangkul Kici.
“Gue
mau ke neraka. Mau ikut?” balas Kici dengan sengitnya. Sedetik kemudian orang
tsb melepaskan rangkulannya. Ia tau kali ini tatapan tsb bisa saja membunuhnya.
“Pulang
sono..cepetan pulang. Gue ga akan ganggu lo..pulang” suruhnya dg takut. Kici
mendecak kesal.
“skali
lagi lo ngerjain gue didepan gerbang, gue pastikan liang lahat lo berisikan
ular-ular anaconda. Mengerti Yefani Filliang??” ancam Kici dan segera
melanjutkan jalannya tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya itu. Felly, gadis
itu yg memanggil Kici tadi hanya bisa menelan ludah dalam. Memang seperti itu
sahabatnya. Sangat-sangat dingin dan menyeramkan. Namun buat Felly itulah hal
yg sangat biasa. Sejak dari SMP sampai SMA bukankah sudah cukup lama dia
mengenal seorang Kici. Dan sekian lama itu Felly belum menemukan sebuah arti
dan sebenaranya apa yg ada dalam fikiran gadis menyeramkan tsb.
“Menyeramkan------“
gisik Felly sendiri. Ia pun memilih segera masuk ke mobilnya dimana supirnya
sudah menunggu dirinya.
Gadis
ini masih berjalan dg santai. Ia merobek bungkus permen karet dan mengunyahnya.
Pandangannya menatap lurus. Di telinganya terpasang earphone yg slalu menemani
dirinya kapanpun. Ia melangkahkan kakinya dg mulut yg bersenandung pelan
mengikuti lirik dari lagu yg ia dengarkan tsb.
“Gadis
manis...”segerombolan preman tiba2 sdh menghadangnya. Kici menatap preman2 ini
sebentar setelah itu ia meneruskan jalannya lagi.
“serahkan
uangmu..!!” paksa salah seorang preman yg mencengkram lengan Kici dg kuat. Kici menepis kasar tangan tsb. Dan dengan
masih santainya ia membersihkan lengannya seolah jijik dg sentuhan preman itu.
“sombong
sekali anak ini...” ujar salah satu preman tersebut.
“Cih...”decak
Kici kasar. Ia melepaskan earphonenya. Lantas menatap wajah preman tsb satu
persatu tanpa ada aura ketakutan darinya.
“Langsung
hajar aja boss...”ujar salah satu preman kpd bossnya. Dan seketika bossnya tsb
mengangguk. Dua preman lantas mencoba mencengkram Kici dan menangkap Kici. Namun
dg sigap lantas Kici memukul keras wajah dua preman tsb dg tangannya. Dan kedua
preman itu langsung tersungkur dg darah segar di bibir mereka.
“Wahhh...gadis
ini..” semua preman yg berjumlah 8 menatap Kici seperti tatapan membunuh.
“Sialan...”
serah Kici mencari jalan keluar. Namun jalannya ini memang sangat rawan dan
sangat sepi. Seperti skarang ini, tak ada sosok manusia yg nampak disini
kecuali dirinya dan 10 preman tsb. Dan dirinya masih belum gila. Otaknya masih
bekerja dg normal. Apabila dirinya melawan 10 preman ini bisa habis nyawanya. Seketika
itu ide cemerlang melintas di kepala gadis ini.
“PAK
POLISI TOLONGG !!!PAK POLISI TOLONGGG..”teriak Kici kearah belakang para
preman. Seketika itu jg preman2 tsb kepanikan sendiri. Dan inilah kesempatan
Kici u/ lari. Kici segera berlari sebelum preman2 itu
menyadari bahwa dirinya hanya mengelabui mereka.
“KITA
DI TIPU!! CEPET KEJAR DIAA!!” teriak sang boss. Kici terus berlari ia sempat
menoleh ke blakang dan para preman itu sdh ikut mengejarnya.
“Aiiishhh....
dasar penghuni neraka tak tahu diri”gadis ini masih sempatnya mengumpat
sendiri. Ia mempercepat larinya. Namun apa daya, setangguh-tangguhnya wanita
seperti dirinya namun pasti masih hebat tenaga seorang lelaki. Apalagi 10
preman tsb.
“Gue
harus gimana nih? Jalan raya masih jauh lagi”ujar Kici mencari jln keluar
karena beberapa preman sdh sdikit dekat dengannya. Ketika Kici menoleh ke
sebuah perempatan jalan, ia melihat sebuah mobil berjalan. Dan dg nekatnya Kici
mengejar mobil tsb.
“Semoga
pintu mobil itu ga dikunci’doa Kici menatap mobil yg berjalan pelan itu. Kici
akhirnya bisa meraih pintu mobil itu. Untung saja dewi fortuna ada di pihaknya
kali ini. Kici sgera membukanya dan dg cepat masuk kedalam mobil tsb tanpa
memikirkan si empu mobilnya.
“jalanin
mobilnya cepett !!” suruh Kici dg nafas terengah-engah. Sang pemilik mobil
langsung kaget dan menghentikan mobilnya melihat seorang gadis yg telah duduk
manis di mobilnya.
“Lo
siapa??” tanya pemilik mobil itu. Kici mendecak kesal. Ia menoleh ke belakang. Dan
melihat preman2 itu hampir dekat dengannya.
“jalanin
mobilnya, atau lo mau mati sama gue?HAH?” ujar Kici kasar dan menunjukkan
tangannya kearah belakang tepatnya para preman itu. Namun orang itu malah
terdiam lama melihat banyak preman yg sudah sangat dekat dg dirinya.
“COWOK
BODOH!!”teriak Kici kpd sang pemilik mobil. Kini para preman itu sudah
memblokade mobil yg ditumpangi Kici.
“Yahhh!!
Lo udah seenak jidat lo masuk ke mobil gue dan sekarang lo ngatain gue cowok
bodoh??Turun lo!!”usir kasar cowok tsb. Wajahnya yang terlihat tenang namun
matanya sangat tajam menatap Kici.
“Percuma
gue turun ! skarang kita dalam keadaan mencekam”jawab Kici seenaknya. Ia
merebahkan tubuhnya di kursi sesaat. Matanya ia pejamkan sebentar.
“Kalian
berdua cepet keluaarr!!cepeeeett!!” teriak preman2 itu dg kasar.
‘lo
bisa brantem?” tiba2 kata itulah yg keluar dari mulut Kici. Sang cowok hanya
menatap Kici heran.
“Apa
gue seperti lelaki letoy?”balasnya dg sinis.\
“sedikit.
Cepet keluar atau mobil lo yg akan rusak”ujar Kici. Ia membuka pintu mobil tsb
lantas keluar dg nyali yg sangat luar biasa.
“Lo
semua mau apa?”tanya Kici tenang. Namun setiap katanya terdengar seperti suara
aungan dari neraka dan membuat siapa saja yg mendengarnya sdikit merinding.
Cowok tsb pun mengikuti Kici keluar.
“serahkan
uang kalian dan barang2 kalian semuanyaaaa!!”ucap boss preman tsb.
“kalo
kita udah nyerahin uang kita apa lo semua nglepasin kita?”
“kita??yahhh
!! gue ga ada urusan sama lo. Jgn bawa2 gue!”kesal cowok tsb. Kici menolehkan
wajahnya ke cowok tsb.
“DIAM
BODOH!!!” gertak Kici. Cowok tsb serasa ingin mencekik gadis ini. Sudah kedua
kalinya gadis ini mengatainya bodoh. Apa dia memang sebodoh itu?
“Akan
kita fikirkan”ujar boss tersebut.
“Fikirkan??”Kici
tersenyum dg penuh arti. Ia melirik kearah cowok yg bersamanya didalam mobil
tsb. Kici memberikan kode agar cowok tsb segera menghajar preman yg ada di
sebelahnya. Dan Kici akan menghajar preman yg ada didepannya.
“YAAAAAAA”
dengan sigapnya Kici menendang langsung ke tiga preman tsb. Merasa temannya
sudah tersungkur, preman yg satunya mencoba mengeluarkan pisaunya. Ia memainkan
pisau mencoba untuk melukai Kici. Namun bkn Kici namanya klo hal sepele seperti
ini tdk bisa ia tangani. Kici lantas menarik tangan tsb dan mengambil pisau
itu. Kini ia mengunci preman tsb dg tangannya. Preman itu yg tak lain adalah
boss mereka. Kici menahan leher boss preman itu dg lengannya dan dirinya berada
di belakangnya. Pisau Kici ia dekatkan di leher boss preman itu.
“Lo
bersembilan lari sekarang, atau ngliat boss kalian mati??” ancam Kici. Kesembilan
preman yg lainnya yg telah rubuh krn Kici dan jg cowok tsb langsung ketakutan. Bahkan
cowok td menatap Kici tak percaya. Seolah-olah mendapati sebuah pemandangan
langkah.
“Memangnya
lo brani bunuh gue?hah?” ujar boss preman menantang. Kici tersenyum sinis. Ia
menekan sedikit pisau ke leher boss preman itu. Kici dapat merasakan bahwa
orang yg sedang ia sekap saat ini sedang ketakutan. Detak jantungnya sangat
cepat dpt Kici rasakan.
“Gue
pernah membunuh 10 preman tanpa rasa iba. Kalo gue bunuh lo? Bahkan kesembilan
lainnya, lengkap deh jadi 20.”ujar Kici santai. Dan dg segera kesembilan preman
itu berlari ketakutan. Kencangnya lari mereka lebih cepat dr pada saat mengejar
Kici tadi.
“Ampuuunnn
nak ampuuunnnn..saya masih punya anak dan istri dirumah. Saya melakukan ini
terpaksa. Anak saya sedang sakit. Amppuunnn nakk”rengek boss tsb yg semakin
terlihat benar2 takut. Kici terkekeh pelan. Namun kekehannya terdengar sangat
sinis.
“Lo
bisa minta baik2 kan !!” Kici melepaskan tawanannya. Dan dg kedua tangannya, ia
mematahkan pisau tsb. Kedua orang ini hanya bisa menatap gadis didepannya dg
tak percaya. Kici membuang pisau itu. Ia mengambil 2 lembar uang 100 rb dr
sakunya.
“Buat
anak lo. Smoga cpt sembuh”ujar Kici dg wajah malasnya. Dan memberikan uangnya
kpd preman tsb.
“buat
saya?”
“Yahh
dan brhenti jd preman lagi, atau lo gue bunuh saat ini juga.”preman itu
langsung mengangguk-angguk. Ia menerima uang dr Kici. Preman tsb menatap nama
yg terpampang di seragam Kici.
“Christy
Saura Noela Unu. SMA ARWANA” ujar preman itu lantas beralih menatap Kici dg
seksama. Kici mengeryitkan keningnya heran dg kelakuan preman ini.
“Akan
kuingat nama dan wajah kamu. Suatu saat nanti aku akan membalas budi kamu nak”
“Gue
ga butuh. Udah pergi sono sebelum gue berubah fikiran dan bunuh lo saat ini jg”dengan
sigap preman tsb langsung lari. Kici tersenyum sebentar. Senyum dlm hati yg
tidak ia tunjukkan ke siapapun. Ia merasa senang bisa membantu orang lain
walaupun harus seperti ini. Sedetik kemudian ia menyadari bahwa ada seorang
cowok yg masih memandanginya dg tatapan –WOOOOOW-
“Thanks
buat tumpangannya”ujar Kici menyadarkan lamunan cowok tsb. Dan seketika cowok
itu tersadar. Kici memakai eaphonenya lagi dan berjalan kembali dg santainya.
“HEEIII
ENAK AJAH LO PERGI GITU AJA” teriak cowok itu tak terima. Namun Kici tak
menggubrisnya dan meneruskan jalannya.
“HEEEIII
NONA CHRISTY”teriak cowok itu semakin kencang. Ia sedikit ingat dg ucapan
preman tadi yg menyebutkan nama Kici.
“YAAAAA!!
GADIS BODOH BERHENTILAAHHH!!” mendengar dirinya dipanggil bodoh, Kici lantas
menghentikan langkahnya. Wajahnya sangat kesal sekali. Ia paling tdk suka dg
sebutan bodoh u/ dirinya. Kici membalikkan badannya.
“APA??”balas
Kici tanpa ada lembutnya. Cowok tsb berlari kecil dan mendekati Kici.
“Kaca
depan mobil gue rusak, lo harus ganti!!”teriak cowok tersebut. Kici mengalihkan
pandangannya. Benar saja kaca mobil cowok ini benar2 hancur. Mungkin gara2
preman tadi.
“Gue
gak punya uang, jadi maaf”ujar Kici seenaknya.
“ga
punya uang? Lo bisa ngasih uang ke preman tadi tp gabisa ganti kaca mobil
gue?lo bercanda?”
“Itu
uang terakhir gue”
“jangan
bohong!! Berikan uang sejuta!!’ujar cowok tersebut. Kici seketika melepas earphonenya
dan melototkan matanya tak percaya.
“SEJUTA??
LO NGAJAK RIBUT. INI NAMANYA PEMERASAN COWOK BODOH!!” teriak Kici tak kalah
kencang. Cowok itu sampai memeriksa kupingnya takut gendangnya tiba2 pecah. Saat
cowok itu mengurusi telinganya dan lengah, saat itulah Kici menggunakan
kesempatan ini buat kabur.
“TANGKAP
GUE DAN GUE AKAN BERIKAN SATU JUTA”ujar Kici dr kejauhan dan sudah berlari
sangat kencang. Cowok tsb langsung menyadari bahwa Kici sdh kabur.
“YAAAAHHHH
GADISS BODOOHHH AWAASS KAUUU !!”cowok tsb bingung akan mengeh\jar Kici atau
meninggalkan mobilnya di tengah jalan.
“BERMIMPILAH
COWOK BODOH UNTUK MENANGKAPKU!!!’teriak Kici. Ia berhenti diantara perempatan
yg sudah jauh dg cowok tadi. Dari kejauhan Kici mengacungkan jempolnya, kemudian
membalik kearah bawah. “cowok bodoh..’desis Kici tajam.kemudian ia segera
berlari kearah kanan meninggalkan cowok tsb yg terlihat masih kebingungan. Kici
tak mempedulikannya. Ia segera sampai ingin dirumah. Kejadian pertempuran tadi
membuatnya sedikit lelah. Sebuah bis kota terlihat didepannya. Kici segera
menyetop dan menaikinya. Untung saja ia mendapatkan kursi yg kosong. Ia
berjalan dan duduk disana untuk melemaskan otot2nya sejenak.
-Kici’s
house-
“Aku
pulaangg...”teriak Kici membuka pintu rumahnya. Ia langsung merebahkan tubuhnya
di kursi ruang tamu. Memejamkan matanya yg terasa sangat lelah. Tak berapa
lama, datanglah adiknya yg sudah dipastikan akan membuat masalah untuk Kici.
“Berantakan
bgt lo?dari mana?”tanya sanga dik tanpa mengalihkan wajahnya dr PSP putih
kesayangannya.
“Biasa..”jawab
Kici lemas. Sang adik berdecak sinis. Ia sudah dpt menebak apa yg sdh dilakukan
kakaknya jika gadis tsb menjawab –Biasa...-
“Berantem
dimana?” tanya sang adik. Ia mengambil posisi duduk disebelah Kici.
“Gang
sepi deket sekolah gue”
“Brani
banget lo lewat sana?”
“Gue
bukan banci kek lo”tukas Kici tajam. Ia membuka matanya dan langsung berdiri
untuk pergi ke kamarnya. Sang adik yg tak terima dikatai seperti itu dg cepat sandalnya
kearah Kici.
“Lo
ga sejago gue dalam hal ini”ujar Kici yg berhasil menangkap sandal sang adik
walaupun dirinya membelakangi adiknya tsb. Dengan lemparan yg mudah Kici
melempar balik sandal tsb dan tepat pd sasaran mengenai kepala adiknya.
“YYAAAAHHH
SAKIITTTT LAAAMMPIIIRRR”teriak sang adik mengelus kepalanya yg terasa nyeri.
Kici hanya terkekeh dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
“Kenapa
didunia ini harus dilahirkan gadis seperti itu?knp tidak diberikan kakak
selayaknya tuhan..”gumal adik Kici
“PENDENGARAN
GUE TAJAM BODOH!!”teriak Kici dlm kamarnya. Sang adik langsung membekap
mulutnya. Ternyata kakaknya benar2 bos mafia yg sangat hebat. Begitulah ia
menggambarkan kakaknya sekarang.
-08.00
ruang tamu Kici’s house-
Rumah
yg megah dan dengan pekarangan yg bagus, terlihat 2 penyangga depan rumah yg
berdiri kokoh disana. Dekorasi yg sederhana. Rumah berwarna putih bercampur
abu2 sedikit sangat damai ketika melihat rumah ini. Sungguh rumah yg mencapai
sempurna. Dan didalamnya hanya berisikan 2 orang . kakak beradik, dan kini
mereka sedang asik berkutat dg aktifitas masing2. Kakaknya asik menonton tv
sedangkan adiknya sedang serius belajar. Sang adik menjambak rambutnya seperti
frustasi karena tak ada satupun materi yg dapat ia mengerti. Ia menatap kek
kakaknya yg asik menonton tv.
“Kak....”panggil
adik Kici.
“Hmmm...”
“lo
ga belajar?”tanya sang adik. Namun sedetik kemudian ia merutuki pertanyaannya
sendiri. Sudah dipastikan kakaknya akan menatapnya dg tatapan merendahkan.
“Gue
ga sebodoh lo!!”ujar Kici dg tajam.
“kak
nama gue IQBAL. Ingat AI QYU BI EI EL. IQBAL. Jadi jgn sebut gue bodoh!!” kesal
sang adik.
“Baiklah.
Lo ga bisa yg mana?”tanya Kici. Meskipun matanya berkutat pada tv, namun ia dpt
mendengar keluhan adiknya tsb.
“Nih
nih nih nih semuanyaaa”ujar Iqbal Frustasi. Kici memandang adiknya dg tatapan
kesal.
“Guru
lo juga bego ya?Lo dpt peringkat 1 tp begini aja kaga bisa.Aiiissh”
“udahlah
gausah mojokin gue trus kak. Ajarin gue...” pinta Iqbal yg malas bertengkar.
Kici pun menarik buku Iqbal. Tangannya dg cepat menulis rumus yg sudah hafal di
liuar kepalanya. Tak sampai 10 menit Kici mengembalikan buku tsb kpd sang adik
dan kembali fokus pada tv.
“WOOOOWWW”
ujar Iqbal tak percaya. Dengan melihat rumus yg diberikan Kici begini saja ia
langsung mengerti. Daripada rumus dari gurunya.
“Lo
keren kak”ujar Iqbal memuji kakaknya. Memang sudah tak perlu diragukan lagi
seberapa pintarnya Kici. Ia sll menjadi juara sekolah. Nilainya diatas rata2
dari teman2nya bahkan kakak2 kelasnya.
“Gini?mau
masuk SMP ARWANA??”
“Semedi
dulu lo !!”ujar Kici sambil menoyor adiknya dg remote ditangannya. Memang
ARWANA adalah sekolah komplek mulai dari SMP,SMA bahkan Universitas. Dan ARWANA
merupakan sebuah sekolah yg sangat terkenal di Jakarta. Bahkan mempunyai nama
yg bagus dikalangan banyak orang.-ahh..sekolah favorite- begitulah mereka semua
mengatakannya.
“jahat
amat lo kak. Doain gue masuk kek ke SMP itu. Sebentar lagi gue Tes nih”lirih
Iqbal. Kici terkekeh pelan.
“Gue
selalu doain lo kok tenang aja”
“Beneran?”ujar
Iqbal tak percaya.
“tapi
dalam mimpi lo..”serah Kici dan seketika ia tertawa dg renyahnya melihat sang
adik sangat kesal kepadanya.
“Lo
besok Ujiankan?”tanya Iqbal mengalihkan pembicaraan agar kakaknya tdk
memojokkannya lg.
“Iya,
kenapa?”
“Ga
takut gitu? Besok ujian kenaikan kelas kan? Lo sebentar lagi kelas 2 SMA, dan
gue kelas 1 SMP. Great...”
“Maksud
lo great?”tanya Kici heran
“Gapapa.
Kita smakin besar ternyata.”ujar Iqbal bijak. Kici ikut menganggukkan
kepalanya. Menerawang masa lalunya ternyata waktu berjalan sangat cepat.
“Lo
mau taruhan gue dpt peringkat brp?”ujar Kici yg sebenarnya ingin menyombongkan
dirinya.
“Gausah
sok lo. Wajah kek mak lampir ajah bangga”
“APA
LO BILANG?HAH? COBA ULANGI??”teriak Kici tak terima. Iqbal sdh kabur membawa
bukunya. Terdengar suara tawa Iqbal dari kamarnya.
“DASAR
LAMPIIRR BOODOOHHH!!!hahahahah”teriak Iqbal dr dalam kamar.
“SEETAAAANNN
!!!KELUAARR LO!!GUEE CEKIK LO!! SINI BERANTEM SAMA GUE!!”tiba2 Kici teringat
cowok tadi siang.
“berantem....hmmm..”Kici
berdehem sejenak.
“Ternyata
caranya berantem hebat juga. Sangat hebat malah..”serah Kici. Ia terbayang
bagaimana cowok tsb menghajar preman2 itu. Walaupun dirinya pun sibuk melawan
preman yg lainnya, namun beberapa kali Kici melirik kearah cowok tersebut. Dan
benar saja caranya berantem tak beda dg dirinya. Dia sangat jago.
“Aissshh...
kenapa gue jadi terfikir cowok bodoh itu”Kici menggelengkan kepalanya. Mencoba
menyadarkan dirinya sendiri
“Sebaiknya
gue tidur”serah Kici. Ia mematikan tv, kemudian beranjak ke kamarnya.
Felly
masuk ke kelas dg wajah panik. Kici melihat sekilas sahabatnya itu dan bisa
menebak apa yg akan terjadi kpd sahabatnya tsb.
“Kalau
lo cemas ? semakin lo ga bisa ngerjain soalnya.”tukas Kici sebelum Felly
membungkam mulutnya. Gadis berwajah manis ini hanya bisa mendengus lemas. Dan
memilih segera duduk disamping Kici yg asik memainkan ponselnya.
“Lo
enak Kici. Tanpa belajar sudah pasti otak lo encer. Nah gue?aarrrgghhss..”
“Kici..contekin
gue kek..pleaasseee”rengek Felly. Kici menggelengkan kepalanya tegas.
“ayolaah..lo
sahabat gue kan? “
“ga
ada di kamus gue contek dan menconteki.”
“Kali
ini aja. Ini menyangkut naik dan tidak naiknya gue.”
“tenang
aja. Lo pasti naik kok. Bukannya wali kelas kita simpanan lo?”ujar Kici ceplos.
Dengan mulusnya sebuah jitakan mendarat di kepala Kici.
“Sakitt
begoo..”Kesal Kici. Ia merapikan rambutnya yg sedikit berantakan akibat jitakan
Felly.
“jangan
buat gosip yg ga jelas !!”
“ga
jelas? Itu sudah jelas Felly sayang”
“terserah
lo!!”kesal Felly dan meningglakan Kici. Seperti biasa Kici tersenyum tanpa
melihat kelakuan sahabatnya tsb yg tidak pernah berubah.
“dasar
anak manja”gumam Kici seadanya. Ia kembali fokus memainkan ponselnya. Padahal
disekelilingnya banyak anak yg sedang berkutik dg buku dan kebingungan akan
soal ujian nantinya. Namun berbeda dg gadis ini. Bahkan dr semalam pun dia tak
membuka buku sama sekali. Jagankan membuka buku, dirinya saja tidak tau saat
ini jadwal ujian apa. Benar2 gadis gila---
-class
X 1 –
Jam
dinding trus berdetak. Keadaan dikelas ini sangat hening. Semuanya
berkonsentrasi mengerjakan soal matematika hari ini. Tapi tidak untuk gadis
ini. Sudah sejak 15 menit yg lalu kertas jawabannya telah terisi penuh.
“Siapa
yg sudah selesai?”tanya guru pengawas. Ia melihat Kici yg sedang asik tidur
sambil memakai earphone di telinganya. Sang guru hanya geleng2 menatap gadis
ini.
Tak
ada yg menjawab pertanyaan dr sang guru. Mereka semua berkonsentrasi kembali
mengerjakan soal ujian tersebut. Waktu yg tersisa tinggal 1 jam lagi. Tak hayal
banyak anak yg terlihat frustasi karena soal2 tsb.
“Time
up. Segera kumpulkan”serasa kuping gadis ini benar2 tajam. Saat sang guru
berbicara seperti itu, Kici langsung bangun dan melepaskan earphonenya. Ia
mengambil kertas ujiannya dan
mengumpulkan kedepan. Semua anak hanya bisa menganga menatap gadis ini.
“apakah
kamu yakin jawabanmu sudah benar semua Christy?” tanya sang guru yg sepertinya
meremehkan Kici. Gadis ini menaruh lembar jawabannya dan tersenyum sinis.
“Bahkan
jika ditanya pintar mana saya dengan anda, semua anak disini akan menunjuk
saya”ucapan Kici benar2 sangat tajam. Sang guru ini mungkin baru pertama kali
bertemu Kici. Ia meneguk ludahnya sangat dalam saat menatap tatapan tajam Kici.
Semua anak seisi kelas mengumpati guru tsb karena mencoba mencari gara2 dg
“GADIS SETAN” satu ini.
“Semoga
hari anda menyenangkan Mr.”lanjut Kici dengan nada seolah-olah benar
meremehkan. Guru ini hanya bisa mengepalkan tangannya. Kici melangkahkan
kakinya keluar dg senyum sangat puas.
“CEPAT
KUMPULKAM SEKARAANGG!!”teriak guru tsb dengan penuh emosi. Dan anak2 lain hanya
yg menjadi sasaran atas ulah Kici.
“Dasar
guru bodoh. Apa dia guru baru disini?”desis Kici. Ia memakai earphone dan
melangkahkan kakinya menuju kantin. Perutnya terasa lapar karena terkuras
dengan ujian tadi. Walau sebenarnya dia tak harus bersusah payah dalam
mengerjakannya.
-12.00
A.M. SMA ARWANA-
Felly
meneguk minumannya u/ terakhir kalinya. Ia kemudian membungkamkan mulutnya u/
menanyai gadis didepannya ini.
“Berita
menyebar dengan cepat”Kici menatap Felly mencoba mencerna kata2 sahabatnya ini.
“Oohh--...”ujar
Kici datar. Ia mengerti apa yg Felly maksud. Pasti berita ttg guru tadi yg ia
buat tercengang.
“kelewatan
lo Kici”
“Siapa
suruh ngerendahin gue”
“tapi
dia guru”
“so??”
“Terserah
lo”serah Felly yg tak mau lagi menasehati sahabatnya ini.
“Lo
tau kan kalau...”
“Iya
gue sangat dan sangat tau Kici. Lo paling gasuka di remehkan kan?”tukas Felly
“Bingo...!!!”Kici
mengangkat jempolnya dan tersenyum puas dg
jawaban Felly. Sahabatnya ini hanya mendengus kesal.
“Baiklah...baiklah
..sbg pengganti kekesalan lo, gue mau nemenin lo jalan2 hari ini”mendengar
kata2 Kici semburat senyum langsung terlihat di wajah gadis chubby ini. Ia
sangat senang akhirnya Kici mau menemaninya u’ jalan2. Setelah sekian bulan
Kici menolak ajakannya.
“Let’s
Go”ajak Felly. Kici berdecak kesal memandang Felly
“Bisa
senyum juga lo...”sindir Kici. Namun tak dihiraukan oleh Felly. Ia lantas
menarik tangan Kici u/ segera menuju ke mobilnya. Toh mereka sudah puloang
sekolah sejak 1 jam yg lalu.
-mobil Felly-
Kici
menatap keluar jendela. Ia slalu diam dan membayangkan sesuatu yg entah apa
itu, mungkin hanya dirinya dan tuhan yg tau. Inilah dirinya yg tdk banyak
bicara namun 1 kata yg ia keluarkan berarti kata itu mengandung banyak makna
dan jg menyakitkan bagi siapa saja yg mendengarnya. Oleh sebab itu banyak orang
yg mengatakan bahwa Kici adalah “GADIS SETAN”
Bagaimana
julukan tsb tidak pantas unuknya? Dia akan tertawa saat melihat orang sengsara.
Ia akan menghabisi orang yg mencari gara2 dengannya. Bahkan orang yg
merendahkannya. Tiada ampun u/ orang tsb. Namun dibalik sifat “Devil”nya, gadis
ini mempunyai banyak cerita dan sifat lainnya. Biarkan saja gadis ini yg
memendamnya sampai ia akan menunjukkannya.
“Nglamun
aja lo?”ujar Felly memecah keheningan. Kici hanya membalas dg gumaman.
“Kita
jalan2 kemana?”tanya Felly
“Neraka
bisa?”jawab Kici yg niatnya bercanda namun terdengar ngeri oleh Felly dan jg
supirnya.
“Sialan
Lo”Kici tertawa dg renyah melihat wajah cengo Felly u/ beberapa saat.
“Gue
mau beli permen karet. Persediaan permen karet gue udah abis”ujar Kici ingat
akan hal itu
“dalam
hidup lo cuman ada 5 hal yg penting Kici??”tanya Felly. Kici mengerynyitkan
keningnya.
“Apa
aja??”
“Brantem,permen
karet,earphone,setan dan diri lo?”jawaban Felly mampu membuat Kici tertawa
keras dari yg tadi.
“sepertinya
jawaban lo sangat betul Fel.hahahah”Kici masih tertawa. Felly menatap gadis
ini. Sudah lama ia taka melihat Kici tertawa lepas seperti ini.
“Eh
tapi kurang satu”Felly menunggu Kici meneruskan kata2nya
“Piano”
“Ahh...
gue hampir melupakannya. oke gue tambahin. 6 hal penting dalam kehidupan setan
satu ini.”serah Felly. Mereka kembali diam setelah puas tertawa.
“Sebenernya
apa yg ada di otak lo Kici? Knp gue gabisa jangkau semuanya. Apakah gue ini
pantas disebut sbg sahabat lo?”batin Felly mulai bicara. Benar saja, 4 tahun
mereka berteman. Dan selama itu tak pernah sedikitpun Felly mendengar keluhan
dari Kici. Bahkan anak ini bercerita kepadanya tak pernah sama sekali. Malah
sebaliknya dirinya lah yg sering mencurahkan isi hatinya kpd Kici. Apapun itu,
meskipun sahabatnya ini pasti menanggapinya dg kata2 tak enak, namun ia sangat
senang memiliki sahabat seperti kici. Bahkan dirinya merasa sangat beruntung
krn bersahabat dg manusia langkah seperti gadis disampingnya ini. Banyak anak
yg iri kepadanya. Dan Felly sangat bangga akan hal itu.
“Wajah
gue ga akan luntur walaupun selamanya lo natap gue”sindir Kici masih tetap
menatap keluar jendela. Felly tersadar.
“Sialan
lo”serah Felly sambil menyenggol bahu Kici. Mereka berdua malah tertawa
bersama.
-Mall-
1
jam lebih 2 gadis ini berputar tak jelas. Di tangan Kici sdh ada sekresek
permen karet yg baru saja ia beli. Sedangkan Felly....jangan ditanya lagi, dia
adalah ratu shopping. Dan jangan salah ditangannya banyak barang2 yg susah
payah ia beli
“Fel
bentar...”ujar Kici yg tiba2 berhenti. Matanya tiba2 terhenti saat menatap 1
toko yg menjual majalah tentang-piano-
“kenapa?”tanya
Felly. Namun matanya mengikuti arah pandangan Kici. Ia mengangguk-angguk
mengerti. Ia pun mengikuti Kici yg udah duluan menuju toko tsb
“Apa
ada instrumen piano lagu tahun 2000??”tanya Kici kpd seorang penjaga toko.
Sudah lama Kici mencari buku tsb. Namun selalu nihil. Ia cari di toko manapunn.
Ia ingin membeli buku tsb krn banyak lagu kenangan pada buku tsb. Ia pernah
memilikinya, namun ia menghilangkannya.
“Ahhh..ada.
coba kamu cari di rak sana”ujar sang penjaga. Ia pun tak menunggu lama. Ia
segera berlari kearah rak tersebut.
“Ini
dia..”ujar Kici yg akan mengambil buku tesb ternyata ada tangan lain yg juga
meraih buku itu. Kici mengangkat wajahnya melihat tangan siapa yg beraninya
merebut bukunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar