Minggu, 19 April 2015

DELOV part 32 ~ Jangan pergi gadis bodoh. Ku mohon jangan pergi !~



DEVIL ENLOVQER – 32
~ Jangan pergi gadis bodoh. Ku mohon jangan pergi !~

“Aku juga menyukaimu. Bahkan mencintaimu . . . .”
“Hah??”
“Kenapa?”
“kamu . . kamu. . suka sama aku?”tanya Rika tak percaya. Iqbal menganggukkan kepalanya.
“Sumpaahh??”
“Iyaa. Sudah cukupkan aku mengenalmu 2 bulan ini?”Rika menganggukkan kepalanya dengan mantab. Rasa pusing sudah tidak terasa lagi. Ia begitu bahagia hari ini.
“Jadi.  . jadi. . sekarang kita . . kita pacaran ??”tanya Rika begitu Pedenya. Iqbal mengernyitan keningnya.
“Hah? Emangnya gue nembak loe?”
“Hah? Enggak ya?>maaf maaf aku kepedean”ujar Rika seperti orang bego,
“Hahahahhaa. Kita pacaran sekarang ??”Iqbal menjulurkan jari kelingkingnya. Dan untuk kesekian kalinya Rika dibuat bingung dan kaget lagi,
“Hah?”
“gak mau? Yaud . . . “
“Mau . Mau . Mau banget . . “Rika segera mengaitkan jari kelingkingnya pada kelingking Iqbal. Iqbal dan Rika tersenyum satu sama lain.
“Makasih ya buat semuanya. Buat selama ini. “ujar Iqbal begitu tulus. Ia membelai lembut rambut gadis yang telah menjadi pacarnya saat ini.
Di luar UKS. Seorang gadis manis menahan matanya yang sudah memerah, matanya pun telah berkaca-kaca. Niatnya ia ingin menyusul Iqbal yang dipanggil oleh wali kelasnya namun terurung sudah saat ia mendengar semuanya. Yah., hatinya benar tersayat sudah. Perasaannya yang sudah tersimpan dari awal harus terhempaskan begitu saja.
“Semoga kalian bahagia . . “liruh Gadis ini. Air matanya pun turun sudah. Tanpa mau membuat hatinya sakit lagi gadis ini segera berlari dari depan pintu UKS. Entah ia berlari kemana yang penting dirinya saat ini bisa menenangkan dirinya. Hatinya benar-benar sakit. Sakit sekali.
*****
1 Bulan kemudian . . . .
Semuanya berkumpul di ruang rawat Kici seperti biasanya. Dan tepat pada tanggal ini merupakan 2 bulan Kici koma dan masih belum sadar juga. Hampir semuanya lelah dan iba menunggu Kici yang tak kunjung sadar juga.
Sore ini semuanya memang berniat untuk berkumpul, bahkan Iqbal membawa sang pacar yang sudah 1 bulan menjadi pacarnya. Siapa lagi kalau bukan Rika. Rio, Ryn, Felly dan Alvin pun sudah kenal malah sangat dekat sekali. Karena Rika sendiri sering menginap disini apabila Kici tidak ada yang menjaga. Rika sudah dianggap bagian dari keluarga ini.
“2 bulan lagi ulang tahun Kak Kici. Apa dia tetap gak sadar ya ?”lirih iqbal lemas. Ia merasa sudah capek seperti ini. Bahkan akhir-akhir ini papanya sudah sering menelfonnya namun tak pernah ia angkat.
“Jangan begitu. Kici pasti sembuh”ujar Rio menyemangati semuanya.
Rika juga yakin kok. Kak Kici pasti sembuh”
“Tuh bal dengerin kata pacar loe. Jangan sedih gitu kek”
“Iye iye. Siapa juga yang sedih gue gak sedih kok”protes Iqbal.
“Mending sekarang kita makan-makan. Rika sudah pesan pizza kok”
“Beneran ??”serempak semuanya. Apalagi Iqbal dan rio yang merupakan makanan kesukaan mereka berdua.
“Iya”
“CAPCUSSSSS”
Tak perlu menunggu lama Pizza yang mereka pun telah datang. Dengan gembira mereka memakan Pizza gratis dari Wilona itu.
Selama 1 bulan ini hungan Iqbal dan Rika begitu baik malah sangat baik. Seluruh sekolah pun sudah tau akan berita Rika berpacaran dengan adik kelas yang tak lain adalah iqbal. Dan tak banyak pula para gadis sekolah patah hati karena Iqbal sudah punya pacar. Dan para Cowok harus kalah langkah dan memundurkan diri untuk mengejar Mantan Queen SMP ARWANA ini.
Bahkan Iqbal tak pernah besikap cuek kepada pacarnya ini. namun jika sudah dengan orang lain ia akan kembali ke dirinya sendiri. Iqbal begitu menyayangi dan mencintai Rika meskipun umur mereka terpaut 1 tahun. Iqbal merasa sudah nyaman dengan gadis ini.
Begitu juga dengan hubungan Alvin dan Felly, 1 bulan akhir-akhir ini Alvin setiap hari memberikan private gratis kepada kekasihnya itu. Private matematika dan membuat Felly semakin semangat belajar matematika. Semua nilai metematikanya pun menjadi bagus-bagus. Dan kisah cinta mereka semakin romantis. Setiap bulan anniversary mereka pasti di rayakan dengan begitu romantisnya.
Dan Ryn, yah begitu saja ia hanya menunggu pacarnya datang dan hanya berpcaran LDR saja. Namun ia disini mempunyai kakak-kakak dan sahabat-sahabat yang sayang dengannya. Selalu ada buatnya dan membuatnya bahagia.
Rio???? Semua hidupnya begitu lengkap sudah. Namanya semakin terkenal. Untuk kerumah sakit saja saat ini dirinya harus memakai masker agar tidak diketahui oleh siapapun. Namun sampai saat ini pun ia masih setia menunggu kekasih hatinya bangun. Bangun dari tidur panjang. Dan tiap hari Rio berdoa dan selalu berdoa untuk kekasihnya itu. Setiap harinya pun terkadang Rio menangis sendiri ketika hanya berdua dengan Kici di kamar rawat ini. berusaha membangunkan sang kekasih untuk membuka matanya.
Dan 2 bulan sudah gadis itu masih saja seperti itu. Dan tak ada yang tau sampai kapan ia akan tetap seperti itu.
DRRTTTDRTTTT
Iqbal merasakan ponselnya bergetar. Ia meletakkan pizzanya sebentar lantas mengambil ponselnya di sakunya. Dan segera membuka pesan yang ada diposelnya.
Daddy
Angkat telfon sekarang juga !!!

Iqbal menelan ludah dalam-dalam. Ia tak pernah mendapat pesan dari papaanya yang sepertinya sudah murka. Dan ia binggung harus apa sekarang. Ketua harimau sudah terbangun dari tidurnya. 2 bulan ia tak pernah menghubungi papanya dan saat ini sang papa murka kepadanya.
DRRTTTDDRTTTTT
Keringan dingin meyerbu pelipis iqbal. Panggilan telfon dan tertera nama “DADDY” sudah terpajang jelas di layar ponselnya. Iqbal jadi binggung sendiri. Wilona yang duduk disebalah Iqbal merasakan ada yang aneh dengan pacarnya itu.
“kamu kenapa Bal?”tanya Rika cemas.
“Papaku telfon. Bentar ya . . “Iqbal memilih untuk keluar dari kamar rawat Kici. Tak ada jelan lain iqbal lebih memilih aman dan mengangkat telfon tersebut.
KLIKK
Setelah berada diluar iqbal menekan tombol Hijau dan mendekatkan ponselnya di telingannya dan siap-siap mendapatkan semburan maut dari sang papa.
“Apa yang kamu lakukan selama ini? hah?
1 bulan di telfon tidak pernah bisa?
Kakakmu juga dimana? Kenapa ponselnya tidak aktif?”

Iqbal semakin panik ia tidak tau harus menjawab apa . Bagaimana ini?? bagaimana?? Iqbal mencari jalan keluar namun percuma otaknya tidak bisa dibuat untuk berfikir saat ini?
“Kenapa diam? Apa yang kamu sembunyikan?
Kakakmu juga mana?
Sudah 2 bulan kalian tidak menghubungi papa”

Iqbal menghela nafas panjangnya . ia memantapkan hatinya. Ia harus mengatakan semua ini. Yah sangat harus. Ini kesalahannya juga menuruti omongan Kici selama ini.
“Pa . .. .”

Suara iqbal memelan. Sang papa yang dari tadi nerocos tidak jelas langsung diam. Suara Iqbal sedikit melemah dan sang papa tau pasti ada apa-apa dengan anaknya ini.
“Kenapa? pasti terjadi apa-apakan disana?
Ceritakan sama papa? Ada apa?”

Sekuat tenaga Iqbal menahan rasa takutnya. Yah dia sangat takut sekali dengan papanya. Takut papanya marah kepadanya.
 “Kak Kici  . Kak Kici. . . di rumah sakit .”

“ Dirumah sakit? Bertengkar lagikah dia?
Cisshh. . anak itu memang tidak ada hen . . .. .”


“Pa . ..kak. Kici . . kak. Kici. . . kak Kici koma. . . “

DEGGGHHHH
Iqbal tak mendengar kembali suara papanya. Hening dan hening tercipta disana. Iqbal mencengkran erat tangannya yang ia kepalkan. Keringatnya terus membanjiri pelipis bahkan semua tubuhnya. Ia tak tau akan terjadi apa lagi saat ini.
“Koma? Apakah kalian ingin mengerjai papa lagi ??”

“Sudah 2 bulan dia koma”Jawab iqbal seadanya. Ia tak mau membohongi papanya. Papanya harus tau. Bagaimana pun juga diirnya dan Kici adalah darah daging sang papa. Iqbal tak bisa berbohong terus.
“Dan kamu baru memberitahukan papa sekarang ?”suara itu terdengar begitu tajam.
“Iqbal tau Iqbal salah. Iqbal tau Pa. Tapi kak Kici yang meminta Iqbal. Maafkan Iqbal Pa. Maaf . . .”

“5 jam lagi papa tiba di indonesia. Kirimkan alamat rumah sakitnya “
KLIIIKKKKKK
Iqbal terduduk lemas, ia sudah tau apa yang akan terjdi setelah ini. Papanya akan memarahinya habis-habisan bahkan bisa saja papanya tidak menganggap anak dirinya. Karena sang Papa begitu menyayangi Kici. Kenapa? karena hanya Kak Kici yang dapat mengingatkan papa dengan Mamanya. Kak Kici lah yang selalu membuat Papa tertawa. Walaupun iqbal tau papanya tidak akan pilih kasih. Namun dikeluarga ini baik Iqbal bahkan Papanya sendiri sangat sayang sekali kepada Gadis satu-satunya dikeluarga ini.
Iqbal masuk kembali ke kamar rawat Kici dengan lemas. 2 bulan ia menyembunyikan semuanya ke papanya dan saat inilah ia harus bersiap-siap mendapat kemarahan dari Singa yang begitu besar. Yang begitu menakutkan lenih menakutkan dari sang kakak.
“Kalian semua pulang aja”ujar iqbal tiba-tiba dan membuat semuanya diam binggung.
“Loe ngusir kita ?”tanya Ryn dengan pura-pura manyun
“Papa gue mau datang.”
“waahhh bagus dong. . baguss itu. . baguss. . .”ujar Felly antusias begitu juga Rio yang memang penasaran ingin bertemu dengan papa Kici.
“Bagus ? lebih baik kalian pulang. Dari pada kalian semua kena masalah”
“Hahh”mereka semua semakin tidak mengerti sebenarnya apa maksud dari pembicaraan Iqbal.
“Kami mau tetap disini bal. TITIK”keukeuh Felly dan diangguki yang lainnya.
“memangnya papa kamu srigala apa yang harus di takuti “ujar Alvin bercanda. Iqbal menunjukkan wajah tak enaknya.
“Bukan srigala? Tapi Singa besar. Terserah kalian sajalah. Cuma satu hal yang aku minta kepada kalian”
“Apa??”serempak semuaya
“Jangan salahkan aku jika kalian sudah bertemu dengan papaku. Jangan kaget. Dan  . . . “iqbal mengingat wajah sang Papa dan menginngat semua omongan Kici yang selama ini ia pegang. Selama 3 tahun ini ia pendam sendiri bersama sang kakak.
“Jangan beritahu siapapun siapa papaku. “
“Hah? Kayak papa loe presiden saja”ujar Ryn dan diangguki Felly. Iqbal hanya tersenyum kecut saja.
“itu amanah kak Kici. Please aku mohon “pinta Iqbal. Semuanya yang melihat keseriusan Iqbal kembali tidak berncada dan mengangguk mantab.
“KAMI JANJI”ujar semuanya begitu juga Rio.
*****
5 jam kemudian. . . . .

Suara gaduh di luar begitu sangat ramai. Bahkan di luar rumah sakit banyak suara sirena polisi dimana-mana. Bahkan wartawan betaburan di sekeliling rumah sakit. Iqbal melihat dari jendela. Ia menghela nafas panjangnya. Wartawan tersebut begitu banyak sekali dengan penjagaan ketat oleh polisi layaknya ada tamu besar di rumah sakit ini.
“Yo?? Loe ketahuan kesini? Kok banyak wartawan gitu ?? jangan-jangan mereka mau papaazi ke loe?”ujar Alvin yang dengan sotoynya.
“hah? Enggaklah. Gue aja bilang ke sekertaris gue kalau gue mau liburan ke singapure 2 hari. Itu pun sudah gue update di twitter . dan mereka semua percaya”
“Ada polisi banyak lagi ?jangan-jangan obama kesini yo”
“Ngaco loe vin”sahut Ryn dan diangguki yang lainnya
“Papaku sebentar lagi da. . .  . . “
CKLEEEEKKKKKKK
Kata-kata Iqbal terhenti mendengar suara pintu terbuka dengan lebarnya. Ryn, Felly, Alvin, Rio, Rika dan iqbal menoleh ke arah pintu
“Dimana Christy ?”seorang pria dengan postur sedikit tinggi dan wajah yang sedikit meredam kemarahan menatap Iqbal dengan tajam. Rio, Ryn, Rika, Felly bahkan Alvin menganga tak percaya melihat siapa yang didepan pintu saat ini.
“FREDI BOV??”lirih ke lima orang itu yang ebnar-benar tak percaya. Seorang pengusaha terkenal di dunia ada dihadapan mereka secara langsung. Dan dia . dia adalah Ayah dari teman dekat mereka sendiri. Bahkan mereka saja tidak pernah bermimpi bisa bertemu dengan orang besar seperti Mr.BOV.
“Itu . “Iqbal menunjukkan tangannya ke arah Kici. Iqbal pun tak kalah tajamnya menatap sang papa. Ia tak mau terlihat takut saat ini.
“Sumpah gue ketemu sama pengusaha terkaya di dunia itu ? sumpaahh??”Ryn dan Felly masih menganga dengan lebarnya begitu juga dengan Alvin.
“Dia? Dia papa Kici??”batin Rio mulai bertanya. Ia membiasakan dirinya untuk tidak kaget kembali meskipun beribu pertanyaan tersimpan di otaknya.
“keluarkan mereka semua”ujar Mr.Bov menyuruh semua bodyguardnya.  Dan seketika itu Rio, Ryn, Alvin, Felly dan Rika dipaksa untuk keluar. Awalnya mereka tidak mau namun bagaimana lagi perintah Bov adalah kewajiban yang harus dilaksanakan bagaimanapun caranya.
Hening dan Hening. Di kamar ini hanya ada 3 orang. Mr.Bov disebalahnya Iqbal dan didepan mereka seorang gadis yang sangat mereka cintai. Mr.Bov meraih tangan sang anak. Hatinya begitu tergetar tak tega melihat anaknya yang seperti ini.
“Siapa yang melakukan semua ini??”tanya Mr.Bov langsung setelah lama terjadi keheningan disana.
“Direktur Jo. Dari SHAW CORP.  Pernah dengar cerita antara SHAW CORP DENGAN HALING CORP?”
Mr.Bov menganggukkan kepalanya, berita itu memang sempat booming di eropa. Namun ia tak menyangka bahwa peristiwa penyandaraan itu anaknya berada disana.  Iqbal mulai menceritakan yang sebenarnya dari awal sampai akhir. Bagaimana kakaknya bisa seperti ini.
“Jangan biarkan dia hidup Pa. “pinta iqbal dengan begitu tajam. Ia begitu dendam sekali dengan Direktur Jo yang telah membuat kakaknya seperti ini. dan saat pertama kali dirinya sudah bilang bahwa tidak akan membiarkan direktur Jo lepas begitu saja.
“gak akan”lanjut Mr.Bov begitu murka.
“Maafin iqbal Pa . .”lirih Iqbal dan langsung memeluk papanya.
“iqbal rindu sama Papa.”bagaimana tidak rindu?2 tahun sudah mereka tidak pernah bertemu. Dan mereka dipertemukan dengan cara seperti ini.
“maafkan papa. Ini semua juga salah papa kalian harus hidup sendiri seperti ini”Mr.Bov tidak bisa marah disaat seperti ini. bagaimana pun juga ia begitu sayang kepada keduadarah dagingnya ini. kedua malaikatnya yang selalu ia fikirkan dan selalu ingin melindungi dua anak ini.
“besok kalian pindah ke Eropa”ujar Mr.Bov. Iqbal ingin sekali menolaknya, namun mau dibagaimanakan lagi ia tak bisa menolak permintaan sang papa. Dan yang hanya bisa menolaknya hanyalah Kici. Karena papanya sendiri sangat takut dengan Kici apabilah keinginan Kici tidak di penuhi. Dan iqbal mengangguk dengan lemas.
“Dia pacaran dengan anaknya Haling?”tanya Mr.Bov kepada Iqbal. Iqbal mencoba tenang. Toh papanya sudah tidak akan marah kepadanya.
“yah . .”
“sejak kapan?”
“2 bulan yang lalu . . waktu kejadian itu”Mr.Bov mengangguk-anggukan kepalanya
“cissh. . pantas pria seperti itu jadi pacar kakakmu? Menjaganya saja tidak mampu”Iqbal menelan ludahnya. Bau-bau tidak enak sudahg tercium disini.
“LORIS PANGGILKAN MARIO KEMARI”teriak Mr.Bov begitu kencang. Dan diluar kamar rawat semuanya pun dapat mendengarnya. Tak perlu menunggu lama Rio masuk kedalam kamar rawat Kici menghadap kepada Mr.Bov.
“Senang bertemu anda lagi Mr.Bov”ujar Rio begitu sopan. Mr.Bov tak menanggapi apa yang dilakukan oleh Rio.
“Kamu berpacaran dengan anakku??”
“Hah?”Rio masih binggung.
“Kamu berpacaran dengan Kici?”ulang Mr.Bov memperjelas perkataannya. Untuk kali ini Rio segera menganggukkan kepalanya.
“Putuskan dia sekarang juga . .”
“Hah?? “
“Apa kamu tidak dapat mendengar omongan saya ?”
“Putuskan dia sekarang juga . Jangan temui dia lagi”
“Tapi . . “
“Tidak ada tapi-tapian. Kamu mau perusahaanmu hancur langsung dalam sedetik”ancam mr.Bov
“saya meminta maaf sebesar-besarnya sebelumnya. Bahkan ancaman anda tidak membuat saya takut sedikit pun. Maaf saya lancang kepada anda. Dari awal saya sudah mencintai anak anda. Dan saya ingin sekali menjaganya. Maaf saya tidak bisa memtuskannya. “
“Cinta? Menjaganya? Sampai membuat dia koma seperti ini?”sinis Mr.Bov. telak! Rio terdiam tida  bisa berkata apa-apa. Memang Kici seperti ini pun karenannya. Karena melindunginya Kici harus seperti ini.
“Maafkan saya. Semuanya memang kesalahan saya. Tapi saya janji akan menjaganya. Saya akan berusa . . . “
“Buktinya dia tidak sadar-sadar juga kan? Kalau kamu pintar? Pastinya kamu sudah membawanya berobat ke luar negri ? dimana otakmu?? Hah?”
“Saya tidak akan setuju anak saya punya pacar seperti kamu. Saya tidak setuju. Dan mulai saat ini kalian putus. Tidak perlu ada hubungan antara kalian “ Rio terdiam beribu bahasa. Tak tau apa yang harus ia katakan. Orang didepannya ini memang benar menakutkan. Iqbal pun sedari tadi hanya diam. Ia sendiri dalam melihat tubuh Rio yang mulai bergetar. Rio masih menunduk menerima semua yang ada. Entahlah otaknya tak bisa dibuat bekerja saat ini.
“Saya mohon. Beri kesempatan pada saya satu kali saja”
“kesempatan membuatnya koma lagi?”
“tidak akan ! hari ini juga. Saya akan membawanya ke Prancis. Dan Iqbal juga akan ikut hari ini juga “
Kici dapat mendengar jelas semuanya. Ia mendengar suara papanya yang selama ini ia rindukan. Ia merindukannya. Air mata Kiic meleleh dengan sendirinya. Ia ingin bangun namuns semakin tak mampu. Dadanya begitu terasa sesak sekali mendengar perkataan papanya yang menyuruh Rio untuk memutuskannya.
Sekali pun Kici belum merasakan bagaimana menatap Rio saat menjadi kekasihnya. Bagaimana ia akan menjalani hubungan ini dengan Rio. Dan tiba-tiba papanya memtuskan seperti ini.
Kici merasakaan tubuhnya semakin melemas dan meleas. Detakan jantungnya pun semakin lemah sekali. Kici menangis dalam hatinya.

“Apakah aku harus pergi saat ini tuhan? Disaat papaku disini?”isak Kici dalam hatinya.
Mr.Bov masih saja berbicara begitu tajam kepada Rio. Ia benar-benar murka dan begitu marah melihat anaknya harus merasakan seperti ini. Ia tak pernah ingin kedua anaknya tersakiti sedikit pun.
“PUTUSKAN DIA SEKARANG JU . . . . . . . . .”
TTTTTTTTTIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTTTT
Semuanya menoleh ke arah sumber suara. Dimana kotak balok pendeteksi kurva jantung yang berada di belakang tubuh Rio berbunyi begitu kencang. Rio membalalakkan matanya, begitu juga dengan Mr.Bov bahkan iqbal sendiri jadi kalang kabut sendiri.
KICII. . “pekik Rio. Kurva garis itu perlahan-lahan menjadi lurus. Rio segera melakukan tindakan medis secara cepat. Rio memencet tombol yang menghubungkan ke ruang para dokter. Agar para dokter cepat menuju kamar rawat Kici.
“LORIS CEPAT PANGGILKAN DOKTER !! LOIS CEPAATTT!!”teriak Mr.Bov sangat panik melihat anaknya yang terlihat semakin melemas. Keadaan diluar pun sudah berantakan dan ribut sendiri. Tak lama kemudian 5 dokter terurtama Dokter Andi masuk kedalam kamar rawat Kici ini.
“Cepat periksa denyut nadinya”suruh Dokter Andi. Rio pun langsung melakukan apa yang disuruh oleh dokter Andi
“Kenapa dengan anakku? Kenapa??”Mr.Bov mulai panik sendiri. Iqbal hanya bisa berdoa agar anaknya tidak apa-apa.
“Yo . kamu atur oksigennya”ujat Dokter Andi. Ia segera meraih alat detakan jantung. Garis kurva tersebut benar-benar sudah lurus. Dan dapat Rio rasakan detakan nadi Kici sudah tidak terasa lagi.
“Dia sudah tidak bernafas dok”ujar Dokter Vino. Rio semakin tak terkendali.
“SURUH RIO KELUAR”teriak Dokter Andi. Rio terdiam kaku. Kakinya terasa tak bisa digerakkan. Kekasihnya saat ini sudah tak bernafas lagi.
CHRISTYYYY”teriak Mr.Bov begitu terpukul. Ia terjatuh lemas di lantai. Iqbal menatap kakaknya dengan diam.
Dokter andi dan ke 4 dokter lainnya sebisa mungkin mencoba mengembalikkan detakan jantung Ify. Gadis ini benar-benar sudah tidak bernafas lagi. Bahkan detakannya pun sudah hilang. Dokter Andi sekali lagi menghenttakkan alat tersebut pada jantung Kici.
DEEGHHHHHH
“”Bangunnlaahh Christy. . bangguunnn. . . “ujar dokter Andi penuh harap.
DEGGGHHHHH
“Gadis bodoh ayoo bangguuunn . . Banggguuunnnn”batin Rio mulai berbicara berharap Kici bangun saat ini.
DEGGGHHHHHHHH
Dokter Andi menggelengkan kepalanya. Alat yang ia pegang langsung ia letakkan begitu saja. Gadis ini benar-benar tak dapat terselamatkan. Dan hidupnya hanya sampai disini saja. Yah, seorang setan cantik ini harus meninggalkan semuanya saat ini juga.
CHRIISTYYYYYY”teriak Rio sangat kacau. Ia segera meraih tubuh Kici dan memeluk tubuh tersebut. Tubuh yang masih berbalut alat-alat medis disana.
Kici bangun gue mohon banguun Kici. Loe gak boleh meninggal. Kici bangunlaah. Ayooo gue moohoonn banguuuunnn. . “isak Rio. Ia mengoyah-goyahkan tubuh gadis ini namun percuma saja Kici sama sekali tak bangun. Bahkan bukan tak bangun lagi, detakan janyungnya pun sudah tak terasa lagi.
Kici . . Kici . . anak Papa. Kici. . “Mr.Bov semakin tidak bisa berbuat apa-apa. Iqbal menghapus air matanya mencoba membantu ayahnya bangun.
“Pa kak Kici , ,kak Kici . . ..”Air mata Iqbal sudah keluar tiada hentinya. Begitu juga Mr.Bov yang dikenal seorang yang berwibawa kini menangis melihat anaknya telah tak bernafas lagi. Mr.Bov menghampiri sang anak. Rio minggir sebentar membiarkan papa kekasihnya tersebut melihat Kici.
“Sayang bangun ini papa. Sayang. . . Kici. Bangun sayang.  . Kici . bangunn .  .”
“Kak ini ada papa. Kakak rindu kan sama papa? Kak?? Bangun kak. Papa disini kak. 2 tahun kita gak ketemu papa kak. Kak bangun. Loe udah janji kan sama gue bakalan bangun. Kak Bangun, . . iqbal mohon kak. Bangun kak .. . “
CHRISTY .. “lirih Mr.Bov begitu lemas. Ia langsung memeluk anak perempuan satu-satunya ini. memeluknya begitu erat dengan tangisan yang ia pendam. Tangisan tanpa suara.
“Kamu boleh melakukan apapun saja yang kamu inginkan. Apapun itu sayang. Apapun. Kamu ingin papa tidak bekerja lagi papa akan lakukan, kamu ingin papa belikan apa? Kamu ingin papa melakukan apa? Kamu ingin berantem lagi kayak dulu? Papa izinkan. Papa mohon bangun Christ. Bangun, . . “
“Cukup mama kamu yang ninggalin papa. Christy bangun sayang . . . “
Felly yang memaksa masuk hanya bisa terdiam di depan pintu tersebut. Felly terduduk lemas. Mimpinya yang menakutkan terjadi sudah. Sahabatnya 4 tahun ini meninggalkannya sudah. Sahabatnya yang sellau membuat hidupnya tak jelas sekarang sudah tidak ada.
KICI . . . Kici . . . Kici .. . “isak Felly  tubuhnya terasa lemas dan sangat lemas sekali. Ia menatap kosong ke arah Kici yang dipeluk oleh papanya.
“KAK BANGUN!! KAK IQBAL MOHON BANGGUUNNNN KAKKKK”jerit Iqbal begitu kencang.  Mr.Bov semakin mengeratkan pelukannya kepada Kici. Anaknya benar-benar sudah tak bernafas lagi. Gadis mungilnya sudah tidak ada.
“Pa . . Kak Kici . Pa .. “2 kali sudah Mr.Bov kehilangan wanita yang ia cintai. Yang pertama istrinya dan saat ini adalah anak kandungnya sendiri. Mr.Bov perlahan melepaskan pelukannya. Menghapus air matanya sendiri. Lalu menciumi dahi dan pipi anaknya dengan lembut.
“Papa sayang sama kamu Christ . . “lirih Mr.Bov yang benar-benar sudah menyerah.
“Lepaskan semua peralatan dia. . kita makamkan dia ke eropa”ujar Mr.Bov mencoba menerima semuanya . Rio menatap Mr.Bov dengan tatapan sedikit tajam.
“JANGAN LEPASKAN DOK”ujar Rio tajam. Dokter Andi mengurungkan apa yang ia lakukan. Rio segera menghampiri tubuh Kici . Sejenak Rio menatap wajah pucat Kici. Wajah yang sudah begitu pucat sekali. Rio meraih tangan kanan Kici. Menggenggamnya dengan erat.
“Gue gak akan benci loe selama-lamanya kalau loe gak bangun BODOH!!!”batin Rio mulai berucap. Ia menatap Kici begitu sangat tajam. Rio melepaskan genggaman tangannya dan meraih alat detakan jantung yang dipakai dokter Andi tadi.
“Apa yang mau kamu lakukan Rio??”ujar Dokter Andi
“Biarkan saja”cegah Mr.Bov . ia ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh anak ini.
Rio memejamkan matanya sebentar , Ia berdoa didalam hatinya. Doa yang begitu tulus. Dan perlahan kedua alat yang di kedua tangannya ia dekatkan pada dada Kici
DEGHHHHHH
Tubuh Kici terangkat seketika dan terhempas kembali. Dan masih tidak ada respon sama sekali pada balok kecil pendeteksi garis kurva jantung itu. Kurva garisnya pun masih sama. Masih terlihat lurus.
Kici.  Gue mohon bangun. . . Banguuuun nnnnnn , . . . . .”
DEEEGHHHHHHHH
Ke dua kalianya masih seperti yang pertama. Kurva tersebut masih tak menunjukkan ekhidupan. Keringat Rio entah dari mana mulai bercucaran. Di pintu Ryn, Felly., Ryn dan Alvin berdoa untuk Kici. Berdoa agar gadis ini bisa bangun saat ini juga. Bisa hidup saja mereka sudah begitu sangat senang.
******
Cahaya putih terlihat jelas oleh gadis ini. ia mengelilingi sekitarnya semuanya putih dan putih. Bau harum dimana-mana. Dan ia hanya merasakan kesepian ditempat ini.  tiba-tiba seorang wanita datang menghampirinya.

“Mama . . .”lirih gadis ini begitu senang dan meemluk mamanya.

Kici . . “balas sang mama dan memeluk gadisnya ini.

Kici kangen sama mama. Kici kangen sama mama. . . “isak Kici. Sang mama membelai lembut rambut gadis ini.

“kenapa kamu disini? Ini bukan tempat kamu . “

Kici capek Ma. Kici capek . .”

“Capek? Hey. . . “sang mama melepaskan pelukannya.

“Papa, Iqbal sayang sama kamu. Mereka menangisimu saat ini. Jangan biarkan papa kamu menangis lagi untuk kedua kalinya. Sekarang kembalilah. Mama minta kembali ya sayang “Kici menggelengkan kepalanya dengan keras.

Kici mau Mama. Kici mau sama mama. Kici gak suka disana. Semuanya membosankan. Kici  mau mama”

            Taaapp. . taap. . . Taapp . .

            Bunyi langkahan kaki datang kembali. Kici melihat siapa yang datang. Dan seseorang laki-laki tersenyum ke arahnya. Wajahnya begitu bersinar dengan baju putih seperti dirinya. Kici terisak dan berlarih memeluk lelaki itu,

“KAK SIOONN . .”isak Kici. Lelaki itu tersenyum dan membalas pelukan gadis mungil ini.

“hey bodoh. Ngapain loe disini? Hah? Ini bukan tempat loe . . .”

“Kembali cepat sana”

“Gak mau. . Kici mau disini TITIK”

“kembali gak?? Sejak kapan kamu membantah kakak??”

“Mama Kici mau disini pokoknya Kici mau disini . . .. “

“Iya sayang. Iya jangan nangis, kamu boleh disini”

“beneran Ma?”

“Iya sayang . . .”
                                                ******
Ini adalah yang ke 5 kalinya. Rio sudah Frustasi. Air matanya mengalir sendiri. Sungguh dia akan menyalahkan dirinya seumur hidup jika gadis didepannya ini benar-benar tidak hidup kembali. Rio akan membenci dirinya sendiri
Perlahan Rio berjongkok sehingga kepalanya menjadi setara dengan telinga Ify. Rio memejamkan matanya berdoa dalam hatinya. Doa kepada tuhan agar gadis ini diberikan kesempatan hidup kembali .
Rio membuka kembali matanya. Ia meyakinkan hatinya., Alat tersebut pun masih berada di tangannya. Rio berdiri kembali. Ia mendekatkan bibirnya di telinga Kici. Mencoba membisikkan sesuatu kepada gadis ini.
“sayang . . Bangun sekarang ya. aku cinta kamu  . .  .” dan dengan lembut Rio mencium kening Kici. Dengan air mata yang masih mengalir sehingga air mata tersebut jatuh pada dahi Kici.
********
“sayang . . Bangun sekarang ya. aku cinta kamu  . .  .”

 Kici menghentikkan langkahnya. Saat ia mendengar suara itu yang jelas sekali. Air matanya turun dengan sendirinya.

“Kenapa sayang??”tanya sang mama

“Rio .. “lirih Kici

“Rio? Siapa itu?”tanya Sion

“Rio Ma. Rio Kak . . “

            Kici menyentuh dahinya yang sepertinya basah. Dan benar saja dahi gadis ini basah dengan sendirinya. Isakan Kici semakin kencang.

Kic kamu kenapa menangis sayang ???”

“Rio . .. .”

“Rio siapa sayang ??”

“Rio . . .”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar