Selasa, 07 April 2015

DELOV part 18 ~Felly’s Birthday ~



DEVIL ENLOVQER – 18
~Felly’s Birthday ~

                                                *****
                                      17.00 WIB Mall
           Kici  melangkahkan kakinya kedalam mall besar ini. Menatap keramaian yang ada did alamnya. Seperti biasanya ia berjalan dengan memakai earphoennya beserta memakan permen karetnya. Kici memasuki mall dengan baju santainya. Memakai celana pendek dan kaos putih pendek. Serta tas punggung kecilnya. Saat ia masuk kedalam entah semua mata tertuju kepadanya. Mungkin banyak yang suka dengan penampilan simple gadis ini.
Kici terus saja berjalan tak peduli dengan kanan dan kirinya. Kici mengambil gelang karetnya yang ada di sakunya. Ia menggulung semua rambutnya menjadi ke atas. Ia kemudian mengambil kaca matanya dan memakainya.
Benar-benar gadis simple trend 2015. Inilah gaya gadis mungil ini. Gaya yang membuat banyak orang iri kepadanya. Setiap orang pasti mengira bahwa Kici adalah gadis yang fenimin. Namun pada kenyataanya itu berbanding terbalik dengan dugaan mereka.
Kici memutari mall ini. Ia ingin mencari hadiah untuk sahabatnya tersebut. Kici terus saja berjalan emncari kado yang cocok untuk Felly.
“Beli apa ya ??”binggung Kici sendiri. Ia menatap setiap etalase setiap stand. Mencari siapa tau ada yang barang yang cocok.
“Gue bungkisin kak Alvin saja mungkin udah lebih dari cukup”serah Kici penuh kepasarahan .
30 menit kemudian . .
Mungkin sudah ¾ dari Mall ini ia kelilingi. Dan ia masih belum juga menemukan barang yang ingin ia cari. Munkin sudah 5 bungkus premen karet yang Kici kunyah. Kakinya sudah terasa kaku saat ini.
“ehh . . “Kici menghentikan langkahnya di sebuah salah satu toko berlian.  Kici melihat ada salah satu kalung yang emnarik hatinya. Dimana kalung tersebut berukuran pendek dan terdapat bandul atau gantungan kalung yang ber inisialkan bentuk LOVE dan ditengahnya terdapat tulisan “ BestF.”  Tulisan yang sangat kecil namun bagus sekali. Kici tersenyum menatap kalung tersebut. Ia segera masuk ke dalam toko berlian itu.
“Selamat sore. Bisa kami bantu ?”Seorang penjaga toko sudah menyambut Kici. Kici menganggukan kepalanya  dan ia berjalan duluan menuju ke etalase dimana terdapat kalung tadi.
“Bisa lihat kalung ini”ujar Kici. Pelayan terebut mengangguk dan segera mengambilkan kalung yang diinginkan oleh Kici.
“waahhh. . Awesome . . “lirih Kici begitu suka sekali dengan kalung yang sekarang ia pegang.
“Itu adalah kalung asli buatan Swiss. Dan hanya ada satu karena memang di desain hanya satu saja. Jika mbaknya membeli ini, tidak akan menyesal karena memang kalung desain seperti ini tidak ada lagi. “Kici semakin terkagum.
“benarkah ?”
“tentu saja. Kalung tersebut terbuat dari berlian asli. Beratnya 20 gramm. Dan kalung tersebut juga memeliki keindahan tersendiri”memang benar yang dikatakan oleh penjaga tersebut. Dari jauh pun kalung tersebut sudah terlihat indah sekali.
“Harganya berapa ?”tanya Kici tanpa menoleh sedikit pun ke penjaga itu. Ia masih menatap kalung berlian yang ia pegang tersebut.
“Harganya 15 juta. Dan memeliki masa garansi 1 tahun “
“HAH? 15 juta ?”Kici benar-benar membelakakan matanya. Ia melengos menatap kalung ini. Perlahan kalung tersebut ia taruh kembali di atas etalase.
“gak jadi deh mbak. Kemahalan buat anak SMA seperti saja “ujar Kici kebingungan sendiri. Penjaganya pun hanya tersenyum dan mengangguk dihadapan Kici. Dengan perasaan yang tak tega Kici berjalan keluar. Ia sangat tidak rela meninggalkan kalung tersebut.
“sayang banget kalau gak dibeli . .”serah Kici
“Ini juga sweet seventeen Felly. Gue gak pernah ngasih kado spesial sama dia. Apa gue beliin saja ya ?”
“Kalau gue beli buat dia. Nanti dia curiga gak ya ? “
“Ahhh. . masalah curiga gampang. Gue punya seribu alasan. Yang penting buat 17 tahun dia berkesan “ujar Kici sangat mantap. Ia pun kembali masuk ke dalam toko tersebut,
“Mbak tadi jadi saya beli. Bungkus sekarang ya. Kalau bisa yang bagus “ujar Kici. Sekarang giliran penjaga toko tersebut yang membelakakan matanya.
“Mbaknya beneran mau beli ini ??”tanya sang penjaga tak percaya.Kici yang ingin mengambil dompetnya mengernyitkan kening. Ia mendongakkan wajahnya menatap penjaga tersebut.
“Apa wajah gue seperti perampok ?”sinsi Kici. Penjaga tersebut langsung menggeleng tak enak dengan pertanyaanya tadi.
“baiklah mbak. Akan segera saya bungkus”ujar Penjaga tersebut. Kici menganggukkan kepalanya saja. Ia pun mengambil dompetnya didalam tasnya.
“Mbak. Ada kertas ucapan ulang tahun gak ??sekalian diungkus yang rapi dan elegan ya “suruh Kici. Penjaga tersebut menganggukan kepalanya menuruti apa kata Kici. Kemudian memberikan Kici kertas ucapan ulang tahun berserta satu bolpoin.
Kici meraih bolpoin dan kertas tersebut. Ia berfikir sejenak apa yang akan tulis diddalamnya.
“Ahaa . . “Kici tersenyum penuh kelicikan. Ia pun segera menulis  kalimat singkat disana.
“Selesai”ujar Kici puas dengan tulisannya tersebut., Ia lantas memberikannya ke penjaga tadi agar ikut dibungkus didalamnya.
“Ini mbak barangnya . .”Kici mengangguk. Ia lalu memberikan atm.nya kepada penjaga tersebut.
“15 juta ?. Bye bye  . .”lirih Kici pasrah saja  dengan uangnya tersebut. Penjaga itu menerima atm ify dan segera menggesekanya ke alat penggesek atm.
“Ini mbak. Makasih atas kedatangannya. Dan ini barangnya”Ujar Penjaga tersebut dengan sopan. Ify mengangguk dan meraih kembali atmnya. Ia masukkan kedalam tasnya.  Setelah itu ia memelih segera beranjak dari sana.
Kici menaiki lift untuk turun ke lantai bawah. Ia melihat kearah jam tangannya.
“Busyeett. . udah jam setengah 7 ? demi apa ? kok gue bisa gak sadar sih “serah Kici seperti orang kelimpungan sendiri.
GRKKK GRRKKK
Lift tiba-tiba berhenti. Semua yang ada didalam lift panik seketika. Terkecuali Kici. Dia malah tidak panik melainkan emosi sendiri. Pesta ulang tahun Felly akan dimulai jam 7 dan sampai saat ini dirinya sendiri belum siap-siap sama sekali.
“tante. Pencet aja alarmnya “suruh Kici melihat Seorang ibu-ibu yang dekat dengan tombol lift tersebut. Ibu-ibu tersebut memecet tombol alarm berkali-kali.
10 menit berlalu. Dan lift tersebut belum terbuka juga. Kici semakin mendecakkan bibirnya penuh emosi.
“:Lama-lama nih mall gue bakar juga . .”desis Kici emosi. Namun suaranya ia pelankan takut orang lain akan mendengarnya.
TRIIITTTTT
Akhirnya lift tersebut terbuka juga. Kici segera keluar dari lift tersebut dengan cepat. Ia menatap kembali jam tanganya.
“What ? kurang 15 menit lagi. Dari sini ke tempat pesta Sivia pas banget 15 menit . .”Kici semakin bingung. Tak mungkin dirinya sempat pulang terlebih dahulu.
Kici yang sudah berada di luar mall kembali masuk. Ia berlari kea rah toko gaun pesta. Kici memasuki toko tersebut dengan cepat.
“Mbak tolong cariin gaun pesta terserah yang cocok dengan saya “ujar Kici kepada pemilik toko tersebut .
“Sekarang ya mbak. Cepat “ujar Kici kembali. Penjualnya pun segera mencarikan sebuah baju yang bagus dan cocok untuk Kici.
“Ini mau ?”tanya pemilik toko tersebut sambil menunjukkan satu dress yang pendek berwarna hitam. Di sekeliling gaun tersebut dikelilingi pita silver yang indah sekali.  Kici mengernyitkan keningnya. Ia sedikit risih dengan gaunnya karena sebagian leher sampai dadanya begitu terbuka.
“bagaimana adek ?”
“Yaudah mbak . saya beli yang ini “ujar Kici terpaksa. Karena sudah tak ada waktu lagi.
“Mbak ada sepatu yang bagus cocok dengan ini ?”tanya Kici lagi. Karena dilihatnya toko ini memang sangat lengkap sekali untuk perlengkapan pakaian pesta dan semacamnya.
“Oh ada kok“
“cepat ya mbak”pinta Kici. Sang pemilik toko pun segera berlari untuk mengambilkan sepatu yang diinginkan oleh gadis ini.
Orang tersebut berlari kearah Kici kembali dengan membawa sepasang sepatu hitam yang membuat Kici tersenyum senang. Ia suka sekali dengan sepatu lucu tersebut. Mungkin menurut orang-orang itu bukan sepatu lucu melainkan menyeramnkan. Namun bagi Kici itu adalah sepatu yang sangat lucu sekali.
“Sepertinya ini sangat cocok dengan kepribadian adeknya”ujar penjual tersebut. Kici mengangguk-anggukan kepalanya.
“Aku mau mbak. “ujar Kici. Sepatu yang memeliki desain yang unik sekali. Dan sepertinya akan sangat cocok dipakai oleh Kici.
“satu lagi mbak. Bisa bantu saya gak . . “mohon Kici, ia menelatubkan tangannya memohon.
“apa ya dek ?”tanya gadis tersebut. Yang dapat diperkirakan umurnya baru 27 tahunan wajahnya pun masih sangat muda dan penampilannya sangat modis sekali.
“tolong make up.in saya terserah. Make. Up ala kadarnya pokoknya yang cepat. Saya sudah hampir telat ke pesta. Pleaseee mohon banget. Berapa aja terserah deh semuanya. Saya pasti bayar “ujar Kici dengan nada cepatnya. Ia memohon kembali. Pemilik toko tersebut tersenyum kearah Kici.
“Dengan sangat. Ayo cepat kamu ganti baju dulu”suruh orang itu. Kici menyunggingkan senyum kelegaanya. Ia menganggukkan kepalanya. Kici melepaskan tasnya dan earphonenya. Ia mengambil baju dan sepatu yang dipengang oleh pemilik toko itu. Dan segera mengganti pakaiannya diruang ganti.
Dalam waktu hanya 4 menit Kici sudah mengganti pakaiannya. Pemilik toko tersebut tersenyum takjub. Ternyata pakaian itu sangat cocok sekali dipakai oleh gadis dihadapannya ini.
“Adek sangat cantik “puji cewek itu. Kici tersenyum saja.
“Ayo duduk disini “suruh cewek itu lagi. Ia sudah menyiapkan kursi dan make upnya disana. Kici pun segera duduk disana.
Dengan lihainya tangan orang ini meriasi Kici dengan waktu yang sangat singkat sekali. Speertinya cewek tersebut memang sudah berpengalaman dengan hal ini. Kici sengaja ia dandani dengan konsep make up senatural mungkin. Hanya beberapa polesan bedak dan eye shidow warna kulit. Dan sedikit memberikan blushon di kedua pipi Kici. Kemudian di berikan lipglosh yang berwarna natural.
Kini berganti pada rambut Kici. Sang perias berfiir sejenak sambil memegang sisir rambut. Ia berfikir akan dia apakan rambut Kici ini. Kemudian Pemilik toko ini mempunyai ide yang begitu bagus. Ia pun langsung melepas kuncir rambut Kici. Ia mengikatkan kembali dengan rapi. Lantas menggulungnya lagi seperti ikatan kici sebelumnya. Namun ia sisakan beberapa rambut panjang pada pelipis kanan dan kiri Kici. Poni Kici ia biarkans aja tetap berada disana.
“Finally . . “ujar pemilik toko itu. Hanya waktu 10 menit kini Kici sudah berubah menjadi sangat cantik sekali. Kici menatap dirinya di kaca toko. Ia takjub tak percaya melihat dirinya sendiri.
“Kamu sangat cantik . . “
“Namaku Christy mbak . “
“Panggil saja saya Kak Vei “Kici menganggukan kepalanya.
“Makasih kak Vei . bagus banget . aku suka “ujar Kici.
“Yaudah cepat sana berangkat kayanya sudah telat “Kici meraih tasnya terlebih dahulu. Ia mengambil atmnya dan memberikan kepada kak vei.
“bentar ya “ujar kak Vei menerima atm Kici. Ia menggesekkanya kea lat penggesek atm. Setelah itu membalikkanya ke Kici
“Semuanya 750 ribu Christ
“Oh iya kak. Seklai lagi makasih ya. Aku berangkat dulu. Benar-benar terima kasih banget “
“Iya sama-sama. Sering-sering datang lagi ya”
“Iya kak”ujar Kici dengan sopan. Ia mengambil semua barang-baranya dan berjalan cepat menuju luar mall.
Di sepanjang perjalanan keluar Mall. Banyak mata yang menatap Kici. Lebih banyak saat dia masuk tadi. Semua hanya melongo menatap gadis cantik ini. Kici tak menggubrisnya ia sudah tak punya waktu. Jam tangannya sudah menunjukkan pukul 07.05. Ia sudah sangat terlambat sekali.
Kici mencegah satu taxi dan segera masuk kedalam taci tersebut.
“Pak. Hotel “MARKKANS” cepat ya pak “ujar Kici kepada supir tersebut. Taxi yang ia tumpangi pun segera berjalan menjauhi mall tersebut.
Kici mengambil ponselnya yang ada didalam tasnya. Dan benar saja 10 panggilan dari Felly sudah terpampang jelas di layar ponselnya.
*****
18.00 Wib

             Rio masih berada di ruang rapat. Sudah 5 jam lamanya ia memimpin jalannya rapat. Rio menatap ke jam dinding yang berada di atas tembok sana. Ia menghela nafas sejenak. Melihat semua cliennya sedang ebrdiskusi. Rio menghampiri sekertarisnya.
Cherly bisa kamu siapkan baju pesta saya”bisik Rio ke Cherly
“Bapak mau kepesta ?”tanya Cherly berbasa basi
Cherly. Sekarang !!”ujar Rio dengan tajam sambil menunjuk ke luar pintu. Cherly mengangguk nurut saja meskipun sedikit makan hati dengan perkataan Rio tadi. Namun ia tetap menjalankan perintah direkturnya tersebut. Cherly segera menyiapkan semua pakaian Rio.
“Ahhh.  Anak itu di kasih kado apa lagi ??’binggung Rio. Sedetiknya ia teringat dengan sesuatu yang ada dilaci meja kerjanya.
“Ahh. . gue kan punya satu jam cewek yang dulu iseng gue beli di singapore”batin Rio melegah. Ia sekarang melanjutkan rapatnya kembali yang sbeentar lagi akan selesai.
Rio keluar dari ruang rapat setelah menutup rapatnya. Ia masuk kedalam ruang kerjanya. Dimana sudah ada semua pakaian barunya yang ia pesankan kepada Cherly. Dengan cepat Rio mengganti bajunya.
Rio menggunakan kemeja putih dan di lapisi jas hitam. Dan sebuah dasi silver yang sangat bagus sekali. Sepatunya kulit berwarna hitam. Sangat cocok sekali pada tubuh Rio. Setelah memakainya, ia mengaca sebentar dan semuanya terlihat memuaskan dimata cowok ini.
Rio melangkah ke laci pada meja kerjannya. Ia mengambil sekotak jam tangan yang sangat cantik dan sepertinya mahal. Rio mencari kardus pembungkus dan untung saja ia mendaptkannya dilacinya. Ia segera memasukkan kedalam.
Rio menatap jam tangan miliknya. Sudah hampir jam 7 kurang 15 menit. Rio meraih dompet , kunci mobil serta ponselnya. Ia pun segera beranjak dari kantornya.
“Kalau ada jadwal mala mini batalkan saja dulu. Ganti besok atau lusanya. Dan kirimkan semua jadwal saya .”pesan Rio kepada Cherly sebelum meninggalkan kantornya.
*****
07.00 WIB
Alvin dan Ryn sudah bersiap-siap dengan sebuah kejutan untuk FellyRyn pun sudah berdandan dengan sangat cantik sekali.Begitu juga Alvin ia menunggu di apartemen Ryn dengan memakai jas yang snagat rapi.
“Yuuk turun sepertinya pestanya mau udah dimulai “ajak Ryn. Alvin menganggukkan kepalanya. Ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mengikuti Ryn yang sudah duluan.
Mereka beriringan melewati lorong-lorong hotel untuk menuju ke lantai pertama. Perbincangan ringan terjadi diantara mereka.
“Semuanya udah loe siapin kan ?”
“Iya sudah kok . terima beres aja “ujar Ryn mengangkat jempolnya dan tersenyum kea rah Alvin.
“Sippp. Sahabat yang baiikk. Makasiiihhh”ujar Alvin sambil merangkul Ryn.
“Lepasin. Nanti dandanan gue ancur semuaa”tepis Ryn. Ia merapikan rambutnya yang sengaja di geraikan saja. Ryn malam ini memakai drees selutut dengan warna Merah tua. Dan dihiasi pita hitam pada samping bajunya.
Mereka beruda menaiki Lift untuk turun ke lantai pertama.
*****
19.00 WIB “HOTEL “MarkKANS”
Felly menatap dirinya di kaca.  Sang mama yang ada dibelakangnya berdecak kagum melihat anak satu-satunya ini begitu sangat canti sekali. Felly menggunakan gaun panjang dimana terdapat belahan panjang pada sebelah kanan bajunya sampai di atas lutut. Gaun Felly berwarnakan Ungu muda dan sangat cocok sekali untuk Felly. Rambut Felly diikat kearah samping dan dikritingkan pada ujung-ujungnya.
Felly tersenyum menatap dirinya di depan kaca yang terlihat sangat cantik sekali. Benar-benar membuat siapa saja akan terpesona melihatnya.
“Ayo Fel kita keluar. Sudah banyak undangan yang datang”ujar Papa Felly yang masuk ke dalam kamar rias Felly di salah satu kamar hotel disana.
“Iya Pa”Felly mengangguk. Dan dengan bantuan sang mama yang berjalan di sampingnya , Felly berjalan menuju kea rah pestanya.
*****
 19.05 WIB “Hotel MarkKANS”
Rio sudah tiba dipesta tersebut. Ia mengedarkan pandangannya. Memang konsep pesta mala mini begitu sangat mewah dan megah menurutnya. Ia melihat ke para tamu yang sudah banyak dan memenuhi ruangan ini.
“Woyyy Yo . . “suara dari belakang Rio membuatnya sedikit terkejut. Rio mmebalikkan badanya.
“Ckk. . “decak Rio menatap orang tersebut yang tak lain adalah Alvin.
“Loe datang juga ?”tanya Ryn. Rio tersenyum memganggukkan kepalanya seadanya.
“Pestanya sudah dimulai belum sih ?”tanya Rio.
“Habis ini kayaknya. Tuh MC.nya udah naik ke atas”ujar Ryn sambil menunjuk kearah Mc yang bersiap-siap disana. Dan benar saja belum Alvin dan Rio menyahuti omongan Ryn. Mc Tersebut sudah berkicau ria di atas sana.
Felly mana yaa?? . .”lirih Alvin celingak celinguk mencari keberadaan Felly.
“belum muncullah. Mungkin sebentar lagi . .”
“Oh . iya iya “Alvin mengangguk-angguk saja.
Sang Mc membuka acara, mulai dari pembukaan sampai ucapan terima kasih kepada tamu yang datang. Dan inilah saatnya pemilik acara ini keluar dai sarangnya.
“Mari kita sambut dengan tepuk tangan yang meriah. YEFANI FILLIANG”ujar sang Mc begitu keras. semua tamu lantas bertepuk tangan.
Felly keluar dari pintu sisi kanan ruangan. Semua mata tertuju kepadanya. Berbagai pujian datang menghuncami Felly. Felly tersenyum berjalan menju ke atas panggung.
Alvin terpengaga menatap Felly. Benar-benar bagaikan bidadari yang turun dari kayangan. Alvin masih tak berkedip sedikit pun. Hanya Felly alah yang menjadi pusat matanya saat ini.
“Gak usah dilihat sampai segitu. Gak bakal hilang kali Vin. .”ujar Ryn yang ngeri sendiri menatap tatapan Alvin ke Felly.
Felly cantik banget “ujar Alvin menyadarkan sedikit kesarannya.
“Lama kali. Dia emang cantik kok”sahut Ryn. Alvin mengangguk-angguk saja .
Felly sudah berada di atas panggung. Ia dapat melihat jelas dimana Alvin,Rio dan juga Ryn melambaikan tangan ke arahnya. Felly tersenyum kearah mereka. Ia pun mengedarkan pandangannya kembali. Mencari satu sosok yang ditunggu-tunggunya. Siapa lagi kalau bukan sahabatnya tersebut.
“Mana sih nih setan ? apa dia gak datang ?”Felly sudah panik sendiri. Karena ia sangat berharap sekali Kici akan datang.
Felly.  Bagaimana ? acara peniupan lilin dimulai sekarang ?”tanya sang Mc membisiki Felly. Felly masih sibuk mencari keberadaan Kici. Namun percuma saja memang Kici belum datang.
“Iya”jawab Felly kepada Mc tersebut.
“Baiklah. . .dan sekarang adalah peniupan lilin “seru sang Mc. Sebuah kue tingkat 4 di dorong kearah Felly. Kue yang sangat indah sekali. Dan diatasnyanya teradapat boneka replika speerti Felly. Dan juga dengan lilin berangkakan 17 tahun.
“Mari kita sama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Felly”pandu sang pembawa acara
“Selamat ulang tahun kami ucapkan. Selamat panjang umur kita kan doakan. Selamat sejahtera sehat sentosa. Selamat panjang umur dan bahagia “ Seluruh tamu bertepuk tangan dan menyanyikan lagu tersebut.Namun Felly tak terfokus. Ia masih mencari keberadaan Kici .
“Tiup lilinya, , tiup lilinya. Tiup lilinya sekarang juga. Sekarang juga. . sekarang juga . .
“Ayo Fel . “suruh Mcnya. Felly mengangukkan kepalanya. Ia menunduk melakukan make wish  terlebih dahulu, Setelah itu dengan hati-hati Felly segera meniup kue ulang tahunnya yang begitu besar.
Tepuk tangan pun kembali menyeru. Sang Mc memberikan pisau pemotong kue kepada Felly.
“Potong kuenya. Potong kuenya sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. . “lagu terus dinyanyikan oleh para tamu. Felly menghelakan nafas panjangnya. Ia menunduk lemas.
“Sepertinya Kici ga dateng “
“Ayooo . Siapa ya yan akan dikasih potongan kepada Felly??”Felly memotong kuenya dengan malas.
“Kue pertama untuk Mama dan Papa”ujar Felly. Ia menoleh kea rah mama dan papanya. Ia berjalan memberikan sepiring kue tersebut. Kemudian ia menyuapi mama dan papanya secara bergantian.
“Waahh. .Felly anak berbakti sekali ya . . “
“lalu. . ??? Kue kedua untuk siapa nih Fel??”tanya sang Mc mulai penasaran. Semua tamu pun ikut penasaran.
Felly menatap kearah Alvin, Rio dan Ryn yang masih tersenyum ke arahnya. Felly mengangkat piring yang berisi kue kedua yang telah ia potong. Ia mengedarkan pandanganya lagi.
“Kue ini sebenarnya untuk sahabat aku. Berhubung dia sepertinya tidak datang.  Jadi kue ini ak . . “
“Sorry gue telat . .  . . “
*****
Kici semakin cemas di dalam taxi. Ia tak mau mengecewakan Felly yang ingin sekali dirinya datang di pesta 17 tahunnya. Namun kecemasan ify tidak terlihat sama sekali dalam wajahnya bahkan gerak geriknya. Ia bersikap siapa saja namun hatinya terus bergejolak.
“Pak. Bisa cepat sedikit”suruh Kici datar. Sang supir menganggukkan kepalanya.
Jam dilayar ponsel Ify sudah menunjukkan pukul 19.20. Kini taxi yang ia naiki sudah berada di depan “Hotel MarkKANS””.  Kici memberikan uangnya kepada supir tersebut. Setelah itu ia turun dari taxi dengan cepat.
“Awww”High heels yang dipakai Kici sedikit menyiksa. Namun ia tahan saja. Kici segera masuk dengan masih membwa tasnya.
“Gue titipin aja deh . “Kici melihat kea rah ruangan aula yang sangat ramai yang dapat dilihatnya dari loby. Kici pergi ke tempat penitipan barang terlebih dahulu. Setelah itu ia menuju ke sana.
““Kue ini sebenarnya untuk sahabat aku. Berhubung dia sepertinya tidak datang.  Jadi kue ini ak . . “
“Sorry Gue telat “Kici berteriak begitu sangat keras.
“Oppss .. .”semua mata menoleh ke arahnya yang berada dibelakang.
Para tamu menatap Kici tiada henti. Menatap gadis ini mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Benar-benar sangat cantik sekali. Bahkan Felly yang dari atas panggung melongo tak berkedip. Ia bahkan tak menyangka bahwa itu adalah Kici.
Malam ini Kici benar-benar sangat cantik dengan pakaian hitamnya.
“Itu Siapa ?”tanya Rio, Alvin dan Ryn bersamaan. Mereka bertiga pun ikut menatap Kici dengan tatapan “Wooww”
“Kue keduaku. Aku kasihkan kepada sahabat terbaikku.Christy . “ujar Felly menyadarkan semua penonton, Felly berjalan turun tersenyum kea rah sahabtnya itu. Kici pun juga begitu ia tersenyum iblis kearah Felly.
“Nih buat loe setan . .”ujar Felly pelan dan memberikan kuenya kepada Kici.
“Happy birthday ya pesek. Sorry gue telat “Kici menerima kue tersebut lantas memeluk Felly sebagai ucapan terimah kasinya . Felly menganggukkan kepalanya lantas melepaskan pelukan Kici.
Tak ada yang bertepuk tangan. Keadaan ruangan pun masih hening. Semuanya masih menatap Kici dengan tatapan terkagum. Felly menggandeng Kici untuk ke mama dan papanya yang tersenyum kea rah mereka berdua.
“Yaaahh. . . Mari kita kasih tepuk tangan yang meriah untuk Felly. . “ujar sang Mc dengan kerasnya. Semua penonton tersadar lantas bertepuk tangan mengikuti panduan pembawa acara tersebut.
“Itu Kici ? Sumpaah ?? “ujar Alvin benar-benar tak percaya. Ia menyedikkan pengelihatanya.
“Sumpah cantik banget . . “lanjut Alvin .
“Sejak kapan gadis bodoh itu secantik itu ?”lirih Rio sangat pelan hingga tak ada yang mendengarnya. Matanya pun masih tak lepas menatap Kici yang sudah berada di atas panggung.
“Baiklah. . Silahkan menikmati acara ini dan silahkan makan sepuasnya. Dengan iringan band-band bintang tamu malam ini. Have Fun guys . .”ujar pembaca acara.
Kici menyalami ke dua orang tua sivia yang sudah ia kenal dengan begitu baik.
“Malam tante. Om . “sapa Kici .
“Malam Kici. Kamu cantik sekali malam ini”puji Papa Felly dan diangguki oleh sang Istri.
“Om juga cakep. Tante juga cantik”puji Kici balik.
“Yasudah nikimati acara ini ya. Om sama Tante mau nemuin teman-teman Om dulu disana”ujar Pak Aziz. Felly dan Kici mengangguk saja. Kedua orang tua Felly meninggalkan mereka berdua.
“Gue kira loe gak dateng “omel Felly.
“Ini gara-gara beliin loe kado. Nih buat loe”ujar Kici memberikan  sebuah bungkusan yang berisi hadiah darinya.
“Buat gue ?”
“Iya, Buka aja”suruh Kici. Sivia menerimanya dan membuka kado tersebut.
Felly membelalakkan matanya melihat isi kado tersebut. Ia mengeluarkan hadiah yang berisi kalung yang sangat cantik itu.
“Gilaa . Ini bagus banget. Kici ini gak mahal ?”ujar Felly tak percaya Kici membelikannya kado speerti ini.
“Seribu dapat tiga. Gue belinya aja di loakan. Udah sana pakek”suruh Kici dengan nada datarnya. Seolah-olah katanya itu memang benar.
“Meskipun dari loak gue tetepa ikhlas kok nerimanya.”balas Felly dengan wajah tak enaknya karena ucapan Kici tadi.
“Hahahha  .. “kekeh Kici. Felly pun memakai kalung tersebut. Jujur ia sangat suka sekali dengan kado Kici tersebut.
“Gue suka banget Kici Makasih yaa . . .”ujar Felly begitu senang. Kici membatin dalam hatinya.
“15 juta Fel. 15 juta. Jangan sampai loe bilang gak suka. Bisa langsung gue bunuh loe . . “batin Kici berkoar-koar sendiri. Dengan senyuman yang sedikit dipaksakan ia tersenyum ke Felly.
Alvin Rio dan Ryn berjalan menghampiri Felly dan Kici yang berbincang-bincang di sebelah panggung. Kici yang berada di depan Felly dan dapat melihat jelas Alvin, Rio dan seorang cewek berjalan ke arahnya.
Mata Kici tak sengaja bertemu dengan mata Rio yang juga memandangnya. Kici segera melengoskan wajahnya. Tak ingin menatap wajah menyebalkan itu.
Felly. Happy birthday yaaa”ujar Ryn yang langsung menyalami Felly. Felly tersenyum dan menyalami Ryn kembali.
“Gu datangkan. Selamat ulang tahun ya. Nih buat loe”ujar Rio dan memebrikan hadiahnya kepad Felly.
“Iya kak. Makasih banyak yaa”ujar Felly begitu senang.
“Kamu cantik malam ini. Sweet seventeen yaa cantik . . “Kici dan Rio langsung bergidik ngeri mendengar ucapan manis Alvin tersebut. Bulu kuduk mereka serasa runtuh semua. Sedangkan Ryn hanya menahan tawanya agar tidak kelepasan.
“Iya masama kak udah datang “balas Felly.
Alvin melirik kearah Ryn memberikan sebuah kode. Ryn yang dapat menangkap kode dari Alvin lantas mengangguk mengerti.
“gue ke toilet dulu ya “pamit Ryn ke yang lainnya.
“Mmm. Fel  . .mau ikut gue bentar aja. Gue ada hadiah buat loe”ujar Alvin. Felly mengernyitkan keningnya sebentar. Penasaran juga dirinya dengan kado yang akan diberikan oleh Alvin.
“kemana kak?”
“Ikut aja “Alvin menyodorkan telapak tangannya di depan Felly. Dengan senang hati Felly meraih tangan tersebut. Alvin pun berjalan bersama Felly ke tempat yang sudah direncanakan oleh Alvin dan juga Ryn.
Baik Kici dan Rio tak ada yang sadar bahwa tinggal mereka yang disana. Felly dan Alvin sudah pergi begitu saja.
“Loh ?mana Felly ?”tanya Kici binggung. Begitu juga Rio yang mencari keberadaan sepupunya tersebut.
“ckkk. Kacang lagi kan gue  . . “decak Kici sangat kesal. Rio melirik kearah Kici yang sepertinya sedang kesal. Rio menatap kembali Kici dari atas sampai bawah. Ia masih belum percaya bahwa didepannya saat ini adalah gadis bodoh yang selalu bermusuhan dengannya.
Kici mengernyitkan keningnya. Ia menatap Rio dingin dan heran karena Rio menatapnya dengan begitu tajam dan tak henti-henti. Kici jadi takut sendiri karena masih frustasi dengan kejadian tadi pagi.
“YAAAHHHH !!! COWOK BODOH !LOE MAU BUAT MESUM LAGI KE GUE ??”teriak Kici begitu keras. Rio terpelonjak Shock. Ia melotokan wajahnya kearah Kici yang sudah dengan sinis melihatnya.
“Anak ini . . .”desis Rio yang sangat malu. Karena sudah banyak orang yang menatapnya dan juga menatap Kici.
“Maaf. Maaf. . dia adik saya yang agak gila. Maaf . “ujar Rio kepada para tamu lainnya. Dengan cepat Rio segera menarik tangan Kici dan menjauh dari aula sana. Rio menarik Kici menuju ke belakang aula. Dimana disana terdapat sebuah taman bermain anak-anak.
“Lepasin guee . . lepasiinn gueee . . “berontak Kici. Namun Rio tetap menyeretnya dengan paksa.
*****
Alvin tiba-tiba menutup mata Felly dari belakang dengan menggunakan sapu tangan. Felly terkejut sesaat dan bertanya-tanya mau diapakan dirinya malam ini.
“Kak kok ditutup ?”binggung Felly.
“Udah nurut aja. Biar surprise. Ayo jalan lagi “suruh Alvin dan menuntun Felly untung terus berjalan.
Mereka berdua kini berhenti di sebuah lapangan luas tenis yang sangat luas. Dimana lapangan tersebut terletak di sebelah hotel dan sangat dekat sekali. Alvin berjalan kearah depan Felly.
“Udah siap ?”tanya Alvin. Felly menganggukkan saja kepalanya. Alvin pun dengan hati-hati membuka penutup mata Felly.
1
2
3
“Waowwww . .. “Felly membungkam mulutnya dengan tangannya. Ia berputar ditempat. Menatap lapangan tenis yang diubah oleh Alvin menjadi sebuat taman bungan membentuk “LOVE” disana.
Rangkaian bunga mawar merah dan juga putih terangkai disan. Dan juga lampu hias yang memberikan pencahayaan dan itu sangat indah sekali. Begitu romantisnya.
“Ini hadiah kakak ?”tanya Felly masih tak bisa berkata apa-apa. Alvin menggelengkan kepalanya.
“terus ?”. Alvin tersenyum penuh arti ke Felly.
“SEKARANG “teriak Alvin.
Dorrrrr . .
“Kamu lihat ke atas langit”suruh Alvin. Felly lantas mengarahkan wajahnya ke atas. Benar saja sebuah kembang api sangat canti dan bertuliskan sebuah kalimat yang semakin membuat Felly terkejut dan benar-benar terkejut.
                        “ Gue Suka Sama Loe”

Dorrrrr
“Waaooww . . . “
“ Gue cinta sama Loe “

Doorrr
“Kak . . . . “
“Loe mau jadi pacar gue ?”

Alvin meraih kedua tangan Felly. Alvin dapat merasakan dinginnya tangan Felly. Sepertinya gadis ini tak menyagka dengan kejutan yang ia berikan,.
“:Kakak nembak Felly ?”tanya Felly meminta kepastian untuk meyakinkan dirinya.
“Iya Felly. Kamu mau gak jadi pacar seorang Alvin Jo?”tanya Alvin dengan nada penuh harap. Felly tersenyum sesaat menatap Alvin. Air matanya hampir meleleh tak bisa berkata apa-apa dengan semua hadiah Alvin ini. Hadiah terindah dan teromantis yang dirinya dapat di usia ke 17 tahunnya ini.
“Gimana Fel?”
Felly. .. .  . . .”
*****
Kici dan Rio berhenti di tengah taman bermain tersebut. Rio melaspkan tangan Kici dengan kasar,
“Aww . “rinngis Kici memegang tangannya yang memerah.
“Loe tuh ya . . “emosi Kici kembali datang. Rio berdecak sinis menatap Kici.
“Loe bisa gak jaga tuh mulut ?”
“Bisa. Kenapa ?”tantang Kici.
“Gue dari dulu pingin banget mengatakan satu hal sama loe . .”Ujar Rio dengan wajah yang serius.
“Apa?hah? loe fikir gue takut ?”
“tatap gue “suruh Rio dengan tegas. Emosinya sudah di puncaknya. Ingin sekali ia membunuh gadis didepannya ini. Memang Kici sudah sangat keterlaluan tadi dan membuat Rio begitu malu.
“Enggak Mau”
“Tatap mata gue “
“Enggal.!! Loe mau katakana apa sih ? Cepetan kek!!”gumel Kici sinis.
“Gu . . . “
Dorrrrrr
“ Gue Suka Sama Loe”

             Kici dan Rio langsung kaget mendengar suara keras tersebut, mereka berdua mendongakkan kepalanya ke atas. Kici membelalakkan matanya.
“Loe  . .  . “Kici menunjuk tangannya kea rah Rio.
“Bu . . bu . . ..”Rio kebingungan sendiri. Kenapa tiba-tiba ada kembang api seperti itu, dan tepat saat ini ia ingin mengatakan suatu hal kepada Kici.

Dorrrrr
Satu kembang Api kembali meluncur pada atas langit.
“ Gue cinta sama Loe “

“WHAAATTT ??”teriak Kici begitu kerasnya. Ia menatap Rio semakin bingung.
“Gue . . gu . . “

Doorrr
“Loe mau jadi pacar gue ?”

Kici menatap Rio dengan tatapan tak bisa diartikan. Rio sudah gelagapan sendiri. Bingung ingin menjelaskan tentang kembang api yang sama sekali tidak ia ketahui.
“loe nembak gue ?”cerca Kici tak percaya.
“hah? “sontak Rio langsung melototkan matanya kaget dengan ucapan Kici yang percaya diri sekali.
“Loe pede banget . .”balas Rio sinis.
“terus ? itu tadi ?katanya loe mau ngomong hal penting ke gue ??”Kici tersenyum begitu picik kea rah Rio. Namun senyum piciknya tersebut terlihat sedikit beda. Ada suatu rasa yang tersirat dalam senyum tersebut.
“Man ague tau . .Bukan gue yang ngelakuinnya . .!!”
“Masak ??. ckckk . . “
“Gak penting banget gue ngelakuin hal itu . .”
“Ngaku aja deh loe? Sejak kapan loe suka sama gue ? hahaha”Kici tertawa begitu meremehkan Rio. Rio semakin binggung sendiri. Toh memang bukan dia yang melakukan itu.
Tiba-tiba Ryn berjalan melewati Rio dan Kici. DimanaRyn dari lapangan tenis membantu Alvin menyatakan cintanya kepada Felly.Ryn berjalan dengan senyum puasnya.
“Bagus gak kembang apinya ? Alvin habis nembak Felly loh. Romantis kan”ujar Ryn ke Rio dan setelah itu Ryn langsung berjalan kembali. Hanya niat memberitahu saja.
Kici menelan ludahnya dalam-dalam. Sekali lagi ia dibuat malu dihadapan cowok gila ini. Rio menahan tawanya, perlahan ia mendekatkan wajahnya kearah Kici yang ekspresinya sudah berubah drastis.
Christy . . “panggil Rio dengan suara dimanis-maniskan. Kici memalingkan wajahnya ke arah Rio. Ia tak mau menatap cowok ini. Begitu bodohnya dirinya dengan ucapannya tadi.
“Loe ngarep banget ya gue tembak ??”goda Rio namun dapat terdengar seperti sinisan yang tajam.
“MIMPI LOE  . .”Rio menjitak kepala Kici. Kemudian membalas senyum remehan ify yang sebelumnya diarahkan kearahnya . Rio berjalan meninggalkan Kici yang mematung malu disana.
“Selamat bermimpi gadis Bodoh . .”teriak Rio dari kejauhan.
Kici terduduk lemas. Sangat lemas sekali. Ia menutup wajahnya yang sudah tak punya harga lagi menurutnya,
“Gue kenapa bisa begoo banget sih !! BEGO BEGO “
“GUE PEDE BANGET LAGI!!”
“DASAR COWOK GILA !! COWOK BODOH!! COWOK SINTING !! BRENGSEK ! BRENGSEEKKKK”
Bottom of Form

Tidak ada komentar:

Posting Komentar