DEVIL ENLOVQER – 18
~Felly’s
Birthday ~
*****
17.00 WIB Mall
Kici melangkahkan kakinya
kedalam mall besar ini. Menatap keramaian yang ada did alamnya. Seperti
biasanya ia berjalan dengan memakai earphoennya beserta memakan permen
karetnya. Kici memasuki mall dengan baju santainya. Memakai celana pendek
dan kaos putih pendek. Serta tas punggung kecilnya. Saat ia masuk kedalam entah
semua mata tertuju kepadanya. Mungkin banyak yang suka dengan penampilan simple
gadis ini.
Kici terus saja berjalan tak peduli dengan kanan dan kirinya. Kici mengambil gelang karetnya yang ada di sakunya. Ia
menggulung semua rambutnya menjadi ke atas. Ia kemudian mengambil kaca matanya
dan memakainya.
Benar-benar
gadis simple trend 2015. Inilah gaya gadis mungil ini. Gaya yang membuat banyak
orang iri kepadanya. Setiap orang pasti mengira bahwa Kici adalah gadis yang fenimin. Namun pada kenyataanya itu
berbanding terbalik dengan dugaan mereka.
Kici memutari mall ini. Ia ingin mencari hadiah untuk sahabatnya
tersebut. Kici terus saja berjalan emncari kado yang cocok untuk Felly.
“Beli
apa ya ??”binggung Kici sendiri. Ia menatap setiap etalase setiap stand. Mencari
siapa tau ada yang barang yang cocok.
“Gue
bungkisin kak Alvin saja mungkin udah lebih dari cukup”serah Kici penuh kepasarahan .
30
menit kemudian . .
Mungkin
sudah ¾ dari Mall ini ia kelilingi. Dan ia masih belum juga menemukan barang
yang ingin ia cari. Munkin sudah 5 bungkus premen karet yang Kici kunyah. Kakinya sudah terasa kaku saat ini.
“ehh
. . “Kici menghentikan langkahnya di sebuah salah satu toko berlian.
Kici melihat ada salah satu kalung yang emnarik hatinya. Dimana
kalung tersebut berukuran pendek dan terdapat bandul atau gantungan kalung yang
ber inisialkan bentuk LOVE dan ditengahnya terdapat tulisan “ BestF.” Tulisan
yang sangat kecil namun bagus sekali. Kici
tersenyum menatap kalung tersebut. Ia segera masuk ke dalam toko berlian itu.
“Selamat
sore. Bisa kami bantu ?”Seorang penjaga toko sudah menyambut Kici. Kici menganggukan kepalanya dan ia berjalan duluan menuju
ke etalase dimana terdapat kalung tadi.
“Bisa
lihat kalung ini”ujar Kici. Pelayan terebut mengangguk dan segera mengambilkan kalung
yang diinginkan oleh Kici.
“waahhh.
. Awesome . . “lirih Kici begitu suka sekali dengan kalung yang sekarang ia pegang.
“Itu
adalah kalung asli buatan Swiss. Dan hanya ada satu karena memang di desain
hanya satu saja. Jika mbaknya membeli ini, tidak akan menyesal karena memang
kalung desain seperti ini tidak ada lagi. “Kici
semakin terkagum.
“benarkah
?”
“tentu
saja. Kalung tersebut terbuat dari berlian asli. Beratnya 20 gramm. Dan kalung
tersebut juga memeliki keindahan tersendiri”memang benar yang dikatakan oleh
penjaga tersebut. Dari jauh pun kalung tersebut sudah terlihat indah sekali.
“Harganya
berapa ?”tanya Kici tanpa menoleh sedikit pun ke penjaga itu. Ia masih menatap
kalung berlian yang ia pegang tersebut.
“Harganya
15 juta. Dan memeliki masa garansi 1 tahun “
“HAH?
15 juta ?”Kici benar-benar membelakakan matanya. Ia melengos menatap
kalung ini. Perlahan kalung tersebut ia taruh kembali di atas etalase.
“gak
jadi deh mbak. Kemahalan buat anak SMA seperti saja “ujar Kici kebingungan sendiri. Penjaganya pun hanya tersenyum dan
mengangguk dihadapan Kici. Dengan perasaan yang tak tega Kici berjalan keluar. Ia sangat tidak rela meninggalkan kalung
tersebut.
“sayang
banget kalau gak dibeli . .”serah Kici
“Ini
juga sweet seventeen Felly. Gue gak pernah ngasih kado spesial sama dia. Apa gue
beliin saja ya ?”
“Kalau
gue beli buat dia. Nanti dia curiga gak ya ? “
“Ahhh.
. masalah curiga gampang. Gue punya seribu alasan. Yang penting buat 17 tahun
dia berkesan “ujar Kici sangat mantap. Ia pun kembali masuk ke dalam toko tersebut,
“Mbak
tadi jadi saya beli. Bungkus sekarang ya. Kalau bisa yang bagus “ujar Kici. Sekarang giliran penjaga toko tersebut yang membelakakan
matanya.
“Mbaknya
beneran mau beli ini ??”tanya sang penjaga tak percaya.Kici yang ingin mengambil dompetnya mengernyitkan kening. Ia
mendongakkan wajahnya menatap penjaga tersebut.
“Apa
wajah gue seperti perampok ?”sinsi Kici.
Penjaga tersebut langsung menggeleng tak enak dengan pertanyaanya tadi.
“baiklah
mbak. Akan segera saya bungkus”ujar Penjaga tersebut. Kici menganggukkan kepalanya saja. Ia pun mengambil dompetnya
didalam tasnya.
“Mbak.
Ada kertas ucapan ulang tahun gak ??sekalian diungkus yang rapi dan elegan ya “suruh Kici.
Penjaga tersebut menganggukan kepalanya menuruti apa kata Kici. Kemudian memberikan Kici
kertas ucapan ulang tahun berserta satu bolpoin.
Kici meraih bolpoin dan kertas tersebut. Ia berfikir sejenak apa
yang akan tulis diddalamnya.
“Ahaa
. . “Kici tersenyum penuh kelicikan. Ia pun segera menulis
kalimat singkat disana.
“Selesai”ujar
Kici puas dengan tulisannya tersebut., Ia lantas memberikannya
ke penjaga tadi agar ikut dibungkus didalamnya.
“Ini
mbak barangnya . .”Kici mengangguk. Ia lalu memberikan atm.nya kepada penjaga
tersebut.
“15
juta ?. Bye bye . .”lirih Kici
pasrah saja dengan uangnya tersebut. Penjaga itu menerima atm ify dan
segera menggesekanya ke alat penggesek atm.
“Ini
mbak. Makasih atas kedatangannya. Dan ini barangnya”Ujar Penjaga tersebut
dengan sopan. Ify mengangguk dan meraih kembali atmnya. Ia masukkan kedalam
tasnya. Setelah itu ia memelih segera beranjak dari sana.
Kici menaiki lift untuk turun ke lantai bawah. Ia melihat kearah
jam tangannya.
“Busyeett.
. udah jam setengah 7 ? demi apa ? kok gue bisa gak sadar sih “serah Kici seperti orang kelimpungan sendiri.
GRKKK
GRRKKK
Lift
tiba-tiba berhenti. Semua yang ada didalam lift panik seketika. Terkecuali Kici. Dia malah tidak panik melainkan emosi sendiri. Pesta ulang
tahun Felly akan dimulai jam 7 dan sampai saat ini dirinya sendiri
belum siap-siap sama sekali.
“tante.
Pencet aja alarmnya “suruh Kici melihat
Seorang ibu-ibu yang dekat dengan tombol lift tersebut. Ibu-ibu tersebut
memecet tombol alarm berkali-kali.
10
menit berlalu. Dan lift tersebut belum terbuka juga. Kici semakin mendecakkan
bibirnya penuh emosi.
“:Lama-lama
nih mall gue bakar juga . .”desis Kici
emosi. Namun suaranya ia pelankan takut orang lain akan mendengarnya.
TRIIITTTTT
Akhirnya
lift tersebut terbuka juga. Kici segera
keluar dari lift tersebut dengan cepat. Ia menatap kembali jam tanganya.
“What
? kurang 15 menit lagi. Dari sini ke tempat pesta Sivia pas banget 15 menit .
.”Kici semakin bingung. Tak mungkin dirinya sempat pulang terlebih
dahulu.
Kici yang sudah berada di luar mall kembali masuk. Ia berlari
kea rah toko gaun pesta. Kici memasuki toko tersebut dengan cepat.
“Mbak
tolong cariin gaun pesta terserah yang cocok dengan saya “ujar Kici kepada pemilik toko tersebut .
“Sekarang
ya mbak. Cepat “ujar Kici kembali. Penjualnya pun segera mencarikan sebuah baju yang
bagus dan cocok untuk Kici.
“Ini
mau ?”tanya pemilik toko tersebut sambil menunjukkan satu dress yang pendek
berwarna hitam. Di sekeliling gaun tersebut dikelilingi pita silver yang indah
sekali. Kici mengernyitkan keningnya. Ia sedikit risih dengan gaunnya
karena sebagian leher sampai dadanya begitu terbuka.
“bagaimana
adek ?”
“Yaudah
mbak . saya beli yang ini “ujar Kici
terpaksa. Karena sudah tak ada waktu lagi.
“Mbak
ada sepatu yang bagus cocok dengan ini ?”tanya Kici lagi. Karena dilihatnya toko ini memang sangat lengkap
sekali untuk perlengkapan pakaian pesta dan semacamnya.
“Oh
ada kok“
“cepat
ya mbak”pinta Kici. Sang pemilik toko pun segera berlari untuk mengambilkan
sepatu yang diinginkan oleh gadis ini.
Orang
tersebut berlari kearah Kici kembali dengan membawa sepasang sepatu hitam yang membuat Kici tersenyum senang. Ia suka sekali dengan sepatu lucu
tersebut. Mungkin menurut orang-orang itu bukan sepatu lucu melainkan
menyeramnkan. Namun bagi Kici itu adalah sepatu yang sangat lucu sekali.
“Sepertinya
ini sangat cocok dengan kepribadian adeknya”ujar penjual tersebut. Kici mengangguk-anggukan kepalanya.
“Aku
mau mbak. “ujar Kici. Sepatu yang memeliki desain yang unik sekali. Dan
sepertinya akan sangat cocok dipakai oleh Kici.
“satu
lagi mbak. Bisa bantu saya gak . . “mohon Kici,
ia menelatubkan tangannya memohon.
“apa
ya dek ?”tanya gadis tersebut. Yang dapat diperkirakan umurnya baru 27 tahunan wajahnya pun masih sangat muda dan penampilannya sangat
modis sekali.
“tolong
make up.in saya terserah. Make. Up ala kadarnya pokoknya yang cepat. Saya sudah
hampir telat ke pesta. Pleaseee mohon banget. Berapa aja terserah deh semuanya.
Saya pasti bayar “ujar Kici dengan nada cepatnya. Ia memohon kembali. Pemilik toko
tersebut tersenyum kearah Kici.
“Dengan
sangat. Ayo cepat kamu ganti baju dulu”suruh orang itu. Kici menyunggingkan senyum kelegaanya. Ia menganggukkan
kepalanya. Kici melepaskan tasnya dan earphonenya. Ia mengambil baju dan
sepatu yang dipengang oleh pemilik toko itu. Dan segera mengganti pakaiannya
diruang ganti.
Dalam
waktu hanya 4 menit Kici sudah
mengganti pakaiannya. Pemilik toko tersebut tersenyum takjub. Ternyata pakaian
itu sangat cocok sekali dipakai oleh gadis dihadapannya ini.
“Adek
sangat cantik “puji cewek itu. Kici tersenyum
saja.
“Ayo
duduk disini “suruh cewek itu lagi. Ia sudah menyiapkan kursi dan make upnya
disana. Kici pun segera duduk disana.
Dengan
lihainya tangan orang ini meriasi Kici
dengan waktu yang sangat singkat sekali. Speertinya cewek tersebut memang sudah
berpengalaman dengan hal ini. Kici sengaja
ia dandani dengan konsep make up senatural mungkin. Hanya beberapa polesan
bedak dan eye shidow warna kulit. Dan sedikit memberikan blushon di kedua pipi Kici. Kemudian di berikan lipglosh yang berwarna natural.
Kini
berganti pada rambut Kici. Sang perias berfiir sejenak sambil memegang sisir rambut.
Ia berfikir akan dia apakan rambut Kici
ini. Kemudian Pemilik toko ini mempunyai ide yang begitu bagus. Ia pun langsung
melepas kuncir rambut Kici. Ia mengikatkan kembali dengan rapi. Lantas menggulungnya
lagi seperti ikatan kici sebelumnya. Namun ia sisakan beberapa rambut panjang pada
pelipis kanan dan kiri Kici. Poni Kici ia
biarkans aja tetap berada disana.
“Finally
. . “ujar pemilik toko itu. Hanya waktu 10 menit kini Kici sudah berubah menjadi sangat cantik sekali. Kici menatap dirinya di kaca toko. Ia takjub tak percaya melihat
dirinya sendiri.
“Kamu
sangat cantik . . “
“Namaku Christy mbak . “
“Panggil
saja saya Kak Vei “Kici menganggukan kepalanya.
“Makasih
kak Vei . bagus banget . aku suka “ujar Kici.
“Yaudah
cepat sana berangkat kayanya sudah telat “Kici
meraih tasnya terlebih dahulu. Ia mengambil atmnya dan memberikan kepada kak
vei.
“bentar
ya “ujar kak Vei menerima atm Kici. Ia menggesekkanya
kea lat penggesek atm. Setelah itu membalikkanya ke Kici
“Semuanya
750 ribu Christ “
“Oh
iya kak. Seklai lagi makasih ya. Aku berangkat dulu. Benar-benar terima kasih
banget “
“Iya
sama-sama. Sering-sering datang lagi ya”
“Iya
kak”ujar Kici dengan sopan. Ia mengambil semua barang-baranya dan
berjalan cepat menuju luar mall.
Di
sepanjang perjalanan keluar Mall. Banyak mata yang menatap Kici. Lebih banyak saat dia masuk tadi. Semua hanya melongo
menatap gadis cantik ini. Kici tak
menggubrisnya ia sudah tak punya waktu. Jam tangannya sudah menunjukkan pukul
07.05. Ia sudah sangat terlambat sekali.
Kici mencegah satu taxi dan segera masuk kedalam taci tersebut.
“Pak.
Hotel “MARKKANS” cepat ya pak “ujar Kici
kepada supir tersebut. Taxi yang ia tumpangi pun segera berjalan menjauhi mall
tersebut.
Kici mengambil ponselnya yang ada didalam tasnya. Dan benar saja
10 panggilan dari Felly sudah terpampang jelas di layar ponselnya.
*****
18.00 Wib
Rio masih berada di ruang
rapat. Sudah 5 jam lamanya ia memimpin jalannya rapat. Rio menatap ke jam
dinding yang berada di atas tembok sana. Ia menghela nafas sejenak. Melihat
semua cliennya sedang ebrdiskusi. Rio menghampiri sekertarisnya.
“Cherly bisa kamu siapkan baju pesta saya”bisik Rio ke Cherly
“Bapak
mau kepesta ?”tanya Cherly berbasa basi
“Cherly. Sekarang !!”ujar Rio dengan tajam sambil menunjuk ke luar
pintu. Cherly mengangguk nurut saja meskipun sedikit makan hati dengan
perkataan Rio tadi. Namun ia tetap menjalankan perintah direkturnya tersebut. Cherly segera menyiapkan semua pakaian Rio.
“Ahhh.
Anak itu di kasih kado apa lagi ??’binggung Rio. Sedetiknya ia teringat dengan
sesuatu yang ada dilaci meja kerjanya.
“Ahh.
. gue kan punya satu jam cewek yang dulu iseng gue beli di singapore”batin Rio
melegah. Ia sekarang melanjutkan rapatnya kembali yang sbeentar lagi akan
selesai.
Rio
keluar dari ruang rapat setelah menutup rapatnya. Ia masuk kedalam ruang
kerjanya. Dimana sudah ada semua pakaian barunya yang ia pesankan kepada Cherly. Dengan cepat Rio mengganti bajunya.
Rio
menggunakan kemeja putih dan di lapisi jas hitam. Dan sebuah dasi silver yang
sangat bagus sekali. Sepatunya kulit berwarna hitam. Sangat cocok sekali pada
tubuh Rio. Setelah memakainya, ia mengaca sebentar dan semuanya terlihat
memuaskan dimata cowok ini.
Rio
melangkah ke laci pada meja kerjannya. Ia mengambil sekotak jam tangan yang
sangat cantik dan sepertinya mahal. Rio mencari kardus pembungkus dan untung
saja ia mendaptkannya dilacinya. Ia segera memasukkan kedalam.
Rio
menatap jam tangan miliknya. Sudah hampir jam 7 kurang 15 menit. Rio meraih
dompet , kunci mobil serta ponselnya. Ia pun segera beranjak dari kantornya.
“Kalau
ada jadwal mala mini batalkan saja dulu. Ganti besok atau lusanya. Dan kirimkan
semua jadwal saya .”pesan Rio kepada Cherly
sebelum meninggalkan kantornya.
*****
07.00 WIB
Alvin
dan Ryn sudah bersiap-siap dengan sebuah kejutan untuk Felly. Ryn pun sudah
berdandan dengan sangat cantik sekali.Begitu juga Alvin ia menunggu di
apartemen Ryn dengan memakai jas yang snagat rapi.
“Yuuk
turun sepertinya pestanya mau udah dimulai “ajak Ryn.
Alvin menganggukkan kepalanya. Ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan
mengikuti Ryn yang sudah duluan.
Mereka
beriringan melewati lorong-lorong hotel untuk menuju ke lantai pertama.
Perbincangan ringan terjadi diantara mereka.
“Semuanya
udah loe siapin kan ?”
“Iya
sudah kok . terima beres aja “ujar Ryn
mengangkat jempolnya dan tersenyum kea rah Alvin.
“Sippp.
Sahabat yang baiikk. Makasiiihhh”ujar Alvin sambil merangkul Ryn.
“Lepasin.
Nanti dandanan gue ancur semuaa”tepis Ryn.
Ia merapikan rambutnya yang sengaja di geraikan saja. Ryn malam
ini memakai drees selutut dengan
warna Merah tua. Dan dihiasi pita hitam pada samping bajunya.
Mereka
beruda menaiki Lift untuk turun ke lantai pertama.
*****
19.00 WIB “HOTEL “MarkKANS”
Felly menatap dirinya di kaca. Sang mama yang ada
dibelakangnya berdecak kagum melihat anak satu-satunya ini begitu sangat canti
sekali. Felly menggunakan gaun panjang dimana terdapat belahan panjang
pada sebelah kanan bajunya sampai di atas lutut. Gaun Felly berwarnakan Ungu muda dan sangat cocok sekali untuk Felly. Rambut Felly
diikat kearah samping dan dikritingkan pada ujung-ujungnya.
Felly tersenyum menatap dirinya di depan kaca yang terlihat
sangat cantik sekali. Benar-benar membuat siapa saja akan terpesona melihatnya.
“Ayo
Fel kita keluar. Sudah banyak undangan yang datang”ujar Papa Felly yang masuk ke dalam kamar rias Felly di salah satu kamar hotel disana.
“Iya
Pa”Felly mengangguk. Dan dengan bantuan sang mama yang berjalan di
sampingnya , Felly berjalan menuju kea rah pestanya.
*****
19.05 WIB “Hotel MarkKANS”
Rio
sudah tiba dipesta tersebut. Ia mengedarkan pandangannya. Memang konsep pesta
mala mini begitu sangat mewah dan megah menurutnya. Ia melihat ke para tamu
yang sudah banyak dan memenuhi ruangan ini.
“Woyyy
Yo . . “suara dari belakang Rio membuatnya sedikit terkejut. Rio mmebalikkan
badanya.
“Ckk.
. “decak Rio menatap orang tersebut yang tak lain adalah Alvin.
“Loe
datang juga ?”tanya Ryn. Rio tersenyum memganggukkan kepalanya seadanya.
“Pestanya
sudah dimulai belum sih ?”tanya Rio.
“Habis
ini kayaknya. Tuh MC.nya udah naik ke atas”ujar Ryn
sambil menunjuk kearah Mc yang bersiap-siap disana. Dan benar saja belum Alvin dan
Rio menyahuti omongan Ryn. Mc
Tersebut sudah berkicau ria di atas
sana.
“Felly mana yaa?? . .”lirih Alvin celingak celinguk mencari
keberadaan Felly.
“belum
muncullah. Mungkin sebentar lagi . .”
“Oh
. iya iya “Alvin mengangguk-angguk saja.
Sang
Mc membuka acara, mulai dari pembukaan sampai ucapan terima kasih kepada tamu
yang datang. Dan inilah saatnya pemilik acara
ini keluar dai sarangnya.
“Mari
kita sambut dengan tepuk tangan yang meriah. YEFANI FILLIANG”ujar sang Mc begitu keras. semua tamu lantas bertepuk
tangan.
Felly keluar dari pintu sisi kanan ruangan. Semua mata tertuju
kepadanya. Berbagai pujian datang menghuncami Felly. Felly tersenyum berjalan menju ke atas panggung.
Alvin
terpengaga menatap Felly. Benar-benar bagaikan bidadari yang turun dari kayangan.
Alvin masih tak berkedip sedikit pun. Hanya Felly
alah yang menjadi pusat matanya saat ini.
“Gak
usah dilihat sampai segitu. Gak bakal hilang kali Vin. .”ujar Ryn yang ngeri sendiri menatap tatapan Alvin ke Felly.
“Felly cantik banget “ujar Alvin menyadarkan sedikit kesarannya.
“Lama
kali. Dia emang cantik kok”sahut Ryn.
Alvin mengangguk-angguk saja .
Felly sudah berada di atas panggung. Ia dapat melihat jelas
dimana Alvin,Rio dan juga Ryn
melambaikan tangan ke arahnya. Felly
tersenyum kearah mereka. Ia pun mengedarkan pandangannya kembali. Mencari satu
sosok yang ditunggu-tunggunya. Siapa lagi kalau bukan sahabatnya tersebut.
“Mana
sih nih setan ? apa dia gak datang ?”Felly
sudah panik sendiri. Karena ia sangat berharap sekali Kici akan datang.
“Felly. Bagaimana ? acara peniupan lilin dimulai sekarang
?”tanya sang Mc membisiki Felly.
Felly masih sibuk mencari keberadaan Kici. Namun percuma saja memang Kici belum datang.
“Iya”jawab
Felly kepada Mc tersebut.
“Baiklah.
. .dan sekarang adalah peniupan lilin “seru sang Mc. Sebuah kue tingkat 4 di
dorong kearah Felly. Kue yang sangat indah sekali. Dan diatasnyanya teradapat
boneka replika speerti Felly. Dan juga dengan lilin berangkakan 17 tahun.
“Mari
kita sama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Felly”pandu sang pembawa acara
“Selamat
ulang tahun kami ucapkan. Selamat panjang umur kita kan doakan. Selamat
sejahtera sehat sentosa. Selamat panjang umur dan bahagia “ Seluruh tamu
bertepuk tangan dan menyanyikan lagu tersebut.Namun Felly tak terfokus. Ia masih mencari keberadaan Kici .
“Tiup
lilinya, , tiup lilinya. Tiup lilinya sekarang juga. Sekarang juga. . sekarang
juga . .
“
“
“Ayo
Fel . “suruh Mcnya. Felly
mengangukkan kepalanya. Ia menunduk melakukan make wish terlebih
dahulu, Setelah itu dengan hati-hati Felly
segera meniup kue ulang tahunnya yang begitu besar.
Tepuk
tangan pun kembali menyeru. Sang Mc memberikan pisau pemotong kue kepada Felly.
“Potong
kuenya. Potong kuenya sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. . “lagu
terus dinyanyikan oleh para tamu. Felly
menghelakan nafas panjangnya. Ia menunduk lemas.
“Sepertinya
Kici ga
dateng
“
“Ayooo
. Siapa ya yan akan dikasih potongan kepada Felly??”Felly memotong kuenya dengan malas.
“Kue
pertama untuk Mama dan Papa”ujar Felly.
Ia menoleh kea rah mama dan papanya. Ia berjalan memberikan sepiring kue tersebut.
Kemudian ia menyuapi mama dan papanya secara bergantian.
“Waahh.
.Felly anak berbakti sekali ya . . “
“lalu.
. ??? Kue kedua untuk siapa nih Fel??”tanya
sang Mc mulai penasaran. Semua tamu pun ikut penasaran.
Felly menatap kearah Alvin, Rio dan Ryn yang masih tersenyum ke arahnya. Felly mengangkat piring yang berisi kue kedua yang telah ia
potong. Ia mengedarkan pandanganya lagi.
“Kue
ini sebenarnya untuk sahabat aku. Berhubung dia sepertinya tidak datang.
Jadi kue ini ak . . “
“Sorry
gue telat . . . . “
*****
Kici semakin cemas di dalam taxi. Ia tak mau mengecewakan Felly yang ingin sekali dirinya datang di pesta 17 tahunnya.
Namun kecemasan ify tidak terlihat sama sekali dalam wajahnya bahkan gerak
geriknya. Ia bersikap siapa saja namun hatinya terus bergejolak.
“Pak.
Bisa cepat sedikit”suruh Kici datar. Sang supir menganggukkan kepalanya.
Jam
dilayar ponsel Ify sudah menunjukkan pukul 19.20. Kini taxi yang ia naiki sudah
berada di depan “Hotel MarkKANS””. Kici
memberikan uangnya kepada supir tersebut. Setelah itu ia turun dari taxi dengan
cepat.
“Awww”High heels yang dipakai Kici sedikit menyiksa. Namun ia tahan saja. Kici segera masuk dengan masih membwa tasnya.
“Gue
titipin aja deh . “Kici melihat kea rah ruangan aula yang sangat ramai yang dapat
dilihatnya dari loby. Kici pergi ke tempat penitipan barang terlebih dahulu. Setelah
itu ia menuju ke sana.
““Kue
ini sebenarnya untuk sahabat aku. Berhubung dia sepertinya tidak datang.
Jadi kue ini ak . . “
“Sorry
Gue telat “Kici berteriak begitu sangat keras.
“Oppss
.. .”semua mata menoleh ke arahnya yang berada dibelakang.
Para
tamu menatap Kici tiada henti. Menatap gadis ini mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Benar-benar sangat cantik sekali. Bahkan Felly yang dari atas panggung melongo tak berkedip. Ia bahkan tak
menyangka bahwa itu adalah Kici.
Malam ini Kici benar-benar sangat cantik dengan pakaian hitamnya.
“Itu
Siapa ?”tanya Rio, Alvin dan Ryn
bersamaan. Mereka bertiga pun ikut menatap Kici
dengan tatapan “Wooww”
“Kue
keduaku. Aku kasihkan kepada sahabat terbaikku.Christy . “ujar Felly
menyadarkan semua penonton, Felly
berjalan turun tersenyum kea rah sahabtnya itu. Kici pun juga begitu ia tersenyum iblis kearah Felly.
“Nih
buat loe setan . .”ujar Felly pelan dan memberikan kuenya kepada Kici.
“Happy
birthday ya
pesek. Sorry gue telat “Kici menerima kue tersebut lantas memeluk Felly sebagai ucapan terimah kasinya . Felly menganggukkan kepalanya lantas melepaskan pelukan Kici.
Tak
ada yang bertepuk tangan. Keadaan ruangan pun masih hening. Semuanya masih
menatap Kici dengan tatapan terkagum. Felly menggandeng Kici
untuk ke mama dan papanya yang tersenyum kea rah mereka berdua.
“Yaaahh.
. . Mari kita kasih tepuk tangan yang meriah untuk Felly. . “ujar sang Mc
dengan kerasnya. Semua penonton tersadar lantas bertepuk tangan mengikuti
panduan pembawa acara tersebut.
“Itu
Kici ? Sumpaah ?? “ujar Alvin benar-benar tak percaya. Ia
menyedikkan pengelihatanya.
“Sumpah
cantik banget . . “lanjut Alvin .
“Sejak
kapan gadis bodoh itu secantik itu ?”lirih Rio sangat pelan hingga tak ada yang
mendengarnya. Matanya pun masih tak lepas menatap Kici yang sudah berada di atas panggung.
“Baiklah.
. Silahkan menikmati acara ini dan silahkan makan sepuasnya. Dengan iringan
band-band bintang tamu malam ini. Have Fun guys . .”ujar pembaca acara.
Kici menyalami ke dua orang tua sivia yang sudah ia kenal dengan
begitu baik.
“Malam
tante. Om . “sapa Kici .
“Malam
Kici. Kamu cantik sekali malam ini”puji
Papa Felly dan diangguki oleh sang Istri.
“Om
juga cakep. Tante juga cantik”puji Kici balik.
“Yasudah
nikimati acara ini ya. Om sama Tante mau nemuin teman-teman Om dulu disana”ujar
Pak Aziz. Felly dan Kici mengangguk saja. Kedua orang tua Felly meninggalkan mereka berdua.
“Gue
kira loe gak dateng “omel Felly.
“Ini
gara-gara beliin loe kado. Nih buat loe”ujar Kici memberikan sebuah bungkusan yang berisi hadiah
darinya.
“Buat
gue ?”
“Iya,
Buka aja”suruh Kici. Sivia menerimanya dan membuka kado tersebut.
Felly membelalakkan matanya melihat isi kado tersebut. Ia mengeluarkan
hadiah yang berisi kalung yang sangat cantik itu.
“Gilaa
. Ini bagus banget. Kici ini
gak mahal ?”ujar Felly tak percaya Kici
membelikannya kado speerti ini.
“Seribu
dapat tiga. Gue belinya aja di loakan. Udah sana pakek”suruh Kici dengan nada datarnya. Seolah-olah katanya itu memang benar.
“Meskipun
dari loak gue tetepa ikhlas kok nerimanya.”balas Felly dengan wajah tak enaknya karena ucapan Kici tadi.
“Hahahha
.. “kekeh Kici. Felly pun memakai kalung tersebut. Jujur ia sangat suka sekali
dengan kado Kici tersebut.
“Gue
suka banget Kici Makasih yaa . . .”ujar Felly
begitu senang. Kici membatin dalam hatinya.
“15
juta Fel. 15 juta. Jangan sampai loe bilang gak suka. Bisa langsung
gue bunuh loe . . “batin Kici berkoar-koar sendiri. Dengan senyuman yang sedikit
dipaksakan ia tersenyum ke Felly.
Alvin
Rio dan Ryn berjalan menghampiri Felly
dan Kici yang berbincang-bincang di sebelah panggung. Kici yang berada di depan Felly
dan dapat melihat jelas Alvin, Rio dan seorang
cewek berjalan ke arahnya.
Mata
Kici tak sengaja bertemu dengan mata Rio yang juga memandangnya.
Kici segera melengoskan wajahnya. Tak ingin menatap wajah
menyebalkan itu.
“Felly. Happy birthday yaaa”ujar Ryn
yang langsung menyalami Felly. Felly tersenyum dan menyalami Ryn
kembali.
“Gu
datangkan. Selamat ulang tahun ya. Nih buat loe”ujar Rio dan memebrikan
hadiahnya kepad Felly.
“Iya
kak. Makasih banyak yaa”ujar Felly
begitu senang.
“Kamu
cantik malam
ini. Sweet seventeen yaa cantik . .
“Kici dan Rio langsung bergidik ngeri mendengar ucapan manis
Alvin tersebut. Bulu kuduk mereka serasa runtuh semua. Sedangkan Ryn hanya menahan tawanya agar tidak kelepasan.
“Iya
masama kak udah datang “balas Felly.
Alvin
melirik kearah Ryn memberikan sebuah kode. Ryn
yang dapat menangkap kode dari Alvin lantas mengangguk mengerti.
“gue
ke toilet dulu ya “pamit Ryn ke yang lainnya.
“Mmm.
Fel . .mau ikut gue bentar aja. Gue ada hadiah buat
loe”ujar Alvin. Felly mengernyitkan keningnya sebentar. Penasaran juga dirinya
dengan kado yang akan diberikan oleh Alvin.
“kemana
kak?”
“Ikut
aja “Alvin menyodorkan telapak tangannya di depan Felly. Dengan senang hati Felly
meraih tangan tersebut. Alvin pun berjalan bersama Felly ke tempat yang sudah direncanakan oleh Alvin dan juga Ryn.
Baik
Kici dan Rio tak ada yang sadar bahwa tinggal mereka yang
disana. Felly dan Alvin sudah pergi begitu saja.
“Loh
?mana Felly ?”tanya Kici binggung.
Begitu juga Rio yang mencari keberadaan sepupunya tersebut.
“ckkk.
Kacang lagi kan gue . . “decak Kici
sangat kesal. Rio melirik kearah Kici
yang sepertinya sedang kesal. Rio menatap kembali Kici dari atas sampai bawah. Ia masih belum percaya bahwa
didepannya saat ini adalah gadis bodoh yang selalu bermusuhan dengannya.
Kici mengernyitkan keningnya. Ia menatap Rio dingin dan heran
karena Rio menatapnya dengan begitu tajam dan tak henti-henti. Kici jadi takut sendiri karena masih frustasi dengan kejadian
tadi pagi.
“YAAAHHHH
!!! COWOK BODOH !LOE MAU BUAT MESUM LAGI KE GUE ??”teriak Kici begitu keras. Rio terpelonjak Shock. Ia melotokan wajahnya
kearah Kici
yang sudah dengan sinis melihatnya.
“Anak
ini . . .”desis Rio yang sangat malu. Karena sudah banyak orang yang menatapnya
dan juga menatap Kici.
“Maaf.
Maaf. . dia adik saya yang agak gila. Maaf . “ujar Rio kepada para tamu
lainnya. Dengan cepat Rio segera menarik tangan Kici dan menjauh dari aula sana. Rio menarik Kici menuju ke belakang aula. Dimana disana terdapat sebuah
taman bermain anak-anak.
“Lepasin
guee . . lepasiinn gueee . . “berontak Kici.
Namun Rio tetap menyeretnya dengan paksa.
*****
Alvin
tiba-tiba menutup mata Felly dari belakang dengan menggunakan sapu tangan. Felly terkejut sesaat dan bertanya-tanya mau diapakan dirinya
malam
ini.
“Kak
kok ditutup ?”binggung Felly.
“Udah
nurut aja. Biar surprise. Ayo jalan lagi “suruh Alvin dan menuntun Felly untung terus berjalan.
Mereka
berdua kini berhenti di sebuah lapangan luas tenis yang sangat luas. Dimana
lapangan tersebut terletak di sebelah hotel dan sangat dekat sekali. Alvin
berjalan kearah depan Felly.
“Udah
siap ?”tanya Alvin. Felly menganggukkan saja kepalanya. Alvin pun dengan hati-hati
membuka penutup mata Felly.
1
2
3
“Waowwww
. .. “Felly membungkam mulutnya dengan tangannya. Ia berputar ditempat.
Menatap lapangan tenis yang diubah oleh Alvin menjadi sebuat taman bungan
membentuk “LOVE” disana.
Rangkaian
bunga mawar merah dan juga putih terangkai disan. Dan juga lampu hias yang
memberikan pencahayaan dan itu sangat indah sekali. Begitu romantisnya.
“Ini
hadiah kakak ?”tanya Felly masih tak bisa berkata apa-apa. Alvin menggelengkan
kepalanya.
“terus
?”. Alvin tersenyum penuh arti ke Felly.
“SEKARANG
“teriak Alvin.
Dorrrrr
. .
“Kamu
lihat ke atas langit”suruh Alvin. Felly
lantas mengarahkan wajahnya ke atas. Benar saja sebuah kembang api sangat canti
dan bertuliskan sebuah kalimat yang semakin membuat Felly terkejut dan benar-benar terkejut.
“ Gue Suka Sama Loe”
Dorrrrr
“Waaooww
. . . “
“ Gue cinta sama Loe “
Doorrr
“Kak
. . . . “
“Loe mau jadi pacar gue ?”
Alvin
meraih kedua tangan Felly. Alvin dapat merasakan dinginnya tangan Felly. Sepertinya gadis ini tak menyagka dengan kejutan yang ia
berikan,.
“:Kakak
nembak Felly ?”tanya Felly
meminta kepastian untuk meyakinkan dirinya.
“Iya
Felly. Kamu mau gak jadi pacar seorang Alvin Jo?”tanya Alvin dengan nada penuh harap. Felly tersenyum sesaat menatap Alvin. Air matanya hampir meleleh
tak bisa berkata apa-apa dengan semua hadiah Alvin ini. Hadiah terindah dan
teromantis yang dirinya dapat di usia ke 17 tahunnya ini.
“Gimana
Fel?”
“Felly. .. . . . .”
*****
Kici dan Rio berhenti di tengah taman bermain tersebut. Rio
melaspkan tangan Kici dengan kasar,
“Aww
. “rinngis Kici memegang tangannya yang memerah.
“Loe
tuh ya . . “emosi Kici kembali datang. Rio berdecak sinis menatap Kici.
“Loe
bisa gak jaga tuh mulut ?”
“Bisa.
Kenapa ?”tantang
Kici.
“Gue
dari dulu pingin banget mengatakan satu hal sama loe . .”Ujar Rio dengan wajah
yang serius.
“Apa?hah?
loe fikir gue takut ?”
“tatap
gue “suruh Rio dengan tegas. Emosinya sudah di puncaknya. Ingin sekali ia
membunuh gadis didepannya ini. Memang Kici
sudah sangat keterlaluan tadi dan membuat Rio begitu malu.
“Enggak
Mau”
“Tatap
mata
gue “
“Enggal.!!
Loe mau katakana apa sih ? Cepetan kek!!”gumel Kici sinis.
“Gu
. . . “
Dorrrrrr
“ Gue Suka Sama Loe”
Kici dan Rio langsung kaget mendengar suara keras tersebut,
mereka berdua mendongakkan kepalanya ke atas. Kici membelalakkan matanya.
“Loe
. . . “Kici menunjuk tangannya kea rah Rio.
“Bu
. . bu . . ..”Rio kebingungan sendiri. Kenapa tiba-tiba ada kembang api seperti
itu, dan tepat saat ini ia ingin mengatakan suatu hal kepada Kici.
Dorrrrr
Satu
kembang Api kembali meluncur pada atas langit.
“ Gue cinta sama Loe “
“WHAAATTT
??”teriak Kici begitu kerasnya. Ia menatap Rio semakin bingung.
“Gue
. . gu . . “
Doorrr
“Loe mau jadi pacar gue ?”
Kici menatap Rio dengan tatapan tak bisa diartikan. Rio sudah
gelagapan sendiri. Bingung ingin menjelaskan tentang kembang api yang sama
sekali tidak ia ketahui.
“loe
nembak gue ?”cerca Kici tak percaya.
“hah?
“sontak Rio langsung melototkan matanya kaget dengan ucapan Kici yang percaya diri sekali.
“Loe
pede banget . .”balas Rio sinis.
“terus
? itu tadi ?katanya loe mau ngomong hal penting ke gue ??”Kici tersenyum begitu picik kea rah Rio. Namun senyum piciknya
tersebut terlihat sedikit beda. Ada suatu rasa yang tersirat dalam senyum
tersebut.
“Man
ague tau . .Bukan gue yang ngelakuinnya . .!!”
“Masak
??. ckckk . . “
“Gak
penting banget gue ngelakuin hal itu . .”
“Ngaku
aja deh loe? Sejak kapan loe suka sama gue ? hahaha”Kici tertawa begitu meremehkan Rio. Rio semakin binggung
sendiri. Toh memang bukan dia yang melakukan itu.
Tiba-tiba
Ryn berjalan melewati Rio dan Kici. DimanaRyn dari lapangan tenis membantu Alvin menyatakan cintanya kepada Felly.Ryn berjalan dengan senyum puasnya.
“Bagus
gak kembang apinya ? Alvin habis nembak Felly loh.
Romantis kan”ujar Ryn ke Rio dan setelah itu Ryn
langsung berjalan kembali. Hanya niat memberitahu saja.
Kici menelan ludahnya dalam-dalam. Sekali lagi ia dibuat malu
dihadapan cowok gila ini. Rio menahan tawanya, perlahan ia mendekatkan wajahnya
kearah Kici yang ekspresinya sudah berubah drastis.
“Christy . . “panggil Rio dengan suara dimanis-maniskan. Kici memalingkan wajahnya ke arah Rio. Ia tak mau menatap cowok
ini. Begitu bodohnya dirinya dengan ucapannya tadi.
“Loe
ngarep banget ya gue tembak ??”goda Rio namun dapat terdengar seperti sinisan
yang tajam.
“MIMPI
LOE . .”Rio menjitak kepala Kici.
Kemudian membalas senyum remehan ify yang sebelumnya diarahkan kearahnya . Rio
berjalan meninggalkan Kici yang mematung malu disana.
“Selamat
bermimpi gadis Bodoh . .”teriak Rio dari kejauhan.
Kici terduduk lemas. Sangat lemas sekali. Ia menutup wajahnya
yang sudah tak punya harga lagi menurutnya,
“Gue
kenapa bisa begoo banget sih !! BEGO BEGO “
“GUE
PEDE BANGET LAGI!!”
“DASAR
COWOK GILA !! COWOK BODOH!! COWOK SINTING !! BRENGSEK ! BRENGSEEKKKK”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar