Rabu, 08 April 2015

DELOV part 24 ~ Semuanya pun akan dimulai . . . . ~



DEVIL ENLOVQER – 24
 ~ Semuanya pun akan dimulai . . . . ~
Di loby hotel. Kici hanya mendengarkan sajapercakapan dari 2 wanita penjaga loby disana. Perbincangan yang membuat Kici terkadang tersenyum kecut, khawatir dan tersenyum sendiri. Kici tak pernah menyangka bahwa seorang Mario. Tetangga bodohnya tersebut sangat di kagumi banyak orang.
“Loe tau gak ? tuh di dalam rapat. Pasti panas banget. Direktur besar  kita kan wataknya keras. Tapi nanti bisa sedikit dingin deh karena ada pak Mario. Sudah ganteng, tinggi, berkharisma bahkan otaknya pandai banget. “ujar salah satu resepsionis yang sedang berbincang dengan kawannya.
“Jangankan cewek. Cowok saja pasti iri dengannya. Seorang kaya raya . masih muda tapi pandai seperti. Meskipun nih gue kerja di Shaw Corp. Tapi gue selalu berharap pemenang nantinya adalah haling Corp. Pasti bahagia sekali gue bisa tergabung di perushaan ini. Memiliki direktur besar yang tampannya seperti Pak mario . . “
Kici menelan ludahnya dengan jijik, bagaimana bisa cowok krepeng, cengkring, dekil kayak Rio dibilang tampan ? apa semua mata ~ Semuanya pun akan dimulai . . . . ~cewek ini sudah buta ? . begitulah batin Kici mengumpati bagaimana seorang Rio.
“Najiss . . hueekks . . “gumam Kici pelan. Kedua cewek tersebut masih terus meneruskan perbincangannya semakin menggebu-gebu.
Tiba-tiba seorang cewek lagi berlari ke arah 2 resepsionis tersebut dengan wajah tegang. Sepertinya gadis tersebut adalah sekertaris manager.
“Eh. Eh . ehh . . “ujar wanita muda ini tersebut dengan wajah yang panik.
“Loh ? Ibu kenapa ?kok lari-lari begitu ?”tanya resepsionis itu dengan sopan karena pangkat wanita itu memang lebih tinggi darinya.
“Didalam sangat panas banget keadannya. Dan Pak Mario sedang berdebat hebat dengan Pak Jo. Jujur gue dari tadi mendoakan Pak Mario bisa menang. Tapi . . tapi . . kalian tau sendirikan bagaimana Pak Jo. Dia selalu memojokkan Pak Mario dan merendahkan Pak Mario karena masih sangat muda. Tapi nih ya. . bila Pak Jo memojokannya Pak Mario sellau bisa tenang membalikkan keadaan. Memang pengusaha muda berkharisma . “entah apa yang difikirgan wanita-wanita ini. Mereka malah tidak mendukung perusahaanya sendiri. Melainkan perushaan orang lain. Sungguh memiriskan.
“Gue takut banget kalau pak Mario kalah dan tidak bisa membalikkan pembicaraan pak Jo yang begitu sangat kuat. Kalian tau sendirikan Pak Jo sudah sangat berpengalaman dalam ini. Sedangkan pak Mario memang sih pintar dan terkenal sekali memiliki kinerja yang sangat bagus. Tapi apa bisa dia mengalahkan pak Jo ??”Kici yang mandengarkan pembicaraan wanita itu jadi merasa cemas sendiri. Apalagi dengan perkataan Felly tadi siang. Jika Rio kalah dalam perubutan kekuasaan disiniu. Maka Haling Corp sudah tidak akan ada.
“Aduhhh. . gimana dong. . gimana ini ??”binggung ke dua resepsionis dengan lagak alaynya. Entah sejak kapan keringat dingin di tangan Kici sudah mulai membasah. Terlihat sekali wajahnya pun ikut cemas tanpa di duga. Dan ini bukan Kici yang panik pada keadaan. Apa mungkin dirinya begitu khawatir dengan pria tersebut ? entahlah hanya Kici dan tuhan yang tau .
1 jam berlalu. . .
Rapat tak kunjung selesai. Kici sesungguhnya sudah merasa bosan. Namun kecemasan masih melandanya. Ia tak bisa membayangkan bagaimana wajah kecewa Rio jika perushaannya di ambil alih. Dulu sekali. . . Kici pernah mendengar cerita dari Felly. Bahwa Rio sangat cinta dengan perushaanya karena perushaanya tersebuta dalah hasil dari kinerja ayahnya yang susah-susah di bangun dan kini akan sia-sia terkalahkan dengan perusahaan itu.
“Apakah dalam keadaan ini cowok bodoh itu benar-benar menjadi bodoh. Ckk “decak Kici remeh. Namun tersirat kecemasan dalam perkataanya tersebut.
“Come on Mario. . Semangat!!”ujar Kici pelan dengan suara kakunya. Ia mencoba untuk berdoa agar Rio berhasil dalam perebutan perushaan penting ini.
2 jam kemudian. . . .
Kici semakin berada di titik jenuh. Di tambah lagi banyaknya keramaian wartawan yang tiba-tiba datang diluar. Mungkin para wartawan itu tidak ingin meninggalkan berita besar ini. Bagaimana tidak berita ini akan menjadi Hot News. Dimana salah satu perusahaan akan runtuh dan satu perusahaan lagi akan menjadi satu perushaan terbesar di Indonesia dan Asia bahkan Eropa. Dan bisa-bisa menyetarai dengan perusahaan FREMOND yang sudah sangat terkenal tersebut.
Kici menguap sebentar, Ia sedirikit merasa mengantuk. Dilihatnya ke ramaian diluar yang dijaga ketat oleh para banyak pengawal. Bahkan jumlah pengawal itu mencapai 20 lebih.
“Apa sebegitu pentingnya ?ciss . . ribet banget sih . . berisik . . “seru Kici pelan yang sedikit tak suka dengan keadaan ini.
TIIUUUTIIIUUTIUU (anggap aja suara sirene mobil polisi)
Kici menutup kupingnya langsung dengan  earphonennya. Bahkan bukan hanya suara wartawan yang ingin masuk, melainkan suara sirene mobil polisi yang banyak mulai berdatangan di perusahaan besar ini.
Dan beberapa polisi sudah masuk ke area loby. Kici melihatnya dengan sedikit ngeri sendir. Sampai seperti ini kah ? apakah memang begitu pentingnya?.
2 jam lebih 30 menit.
Banyak para relawan Unesco yang keluar dari area rapat dan berjalan keluar dengan penjagaan ketat oleh para polisi. Jantung Kici spot-spot sendiri karena ingin tau juga dengan hasil dari perebutan kekuasaan tersebut. Bukan dirinya saja. 2 resepsionis tadi pun tak kalah tegangnya.
Kici tak melihat tanda-tanda keluarnya Rio. Karena terlalu banyaknya orang Unesco yang berkeluaran. Kici mencari Rio di sela-sela orang Unesco dan beberapa pengusaha lainnya.
“Ahh . . “Akhirnya Ify menemukan Rio yang berjalan tenang. Dan disampingnya pun terdapat Cherly sang sekertaris. Kici mengalungkan tas punggungnya. Kemudian berdiri dari tempat duduknya.
Terlihat sekali, rio membisikkan sesuatu kepada Cherly. Entah itu Kici pun tak tau .
“Rio .  “panggil Kici pelan tanpa suara. Namun ia melambaikan tangannya ke arah Rio. Rio yang tak sengaja menatap Kici hanya bisa tersenyum ke arah Kici. Senyum yang sangat manis sekali. Namun Rio sama sekali tak berhenti di depan Kici. Dirinya masih terus berjalan didalam pengawalan para polisi yang semakin banyak..
“Kok gue ditinggal ?”binggung Kici sekaligus sedikit kesal. Tapi . . tiba-tiba seseorang telah menyeret dirinya. Siapa lagi jika bukan Agni sekertaris dari Rio. Kici sedikit kaget dan memberontak.
“Pak Rio yang nyuruh saya. Ayo cepat. Kamu sudah ditunggu di mobilnya “ujar Cherly dingin dan begitu tajam. Kici tak memberontak kembali. Ia hanya melepaskan tegas lengaannya dari seretan kasar Cherly. Mereka berdua segera keluar melewati pintu luar dari samping perusahaan ini.
Cherly memang sudah datang duluan. Dia membawa mobilnya sendiri. Setelah Kici masuk kedalam, mobil rio yang memang sepertinya sengaja tidak dikunci. Cherly segera pulang seperti suruhan Rio kepadanya. Entah mengapa seperti itu, Namun Cherly sangat faham maksud dari Rio. Namun yang membuat dirinya sangat kesal adalah kehadiran gadis SMA yang sangat menjenglkan hatinya.
BRAAKKKK
Cherly menutup kasar pintu mobilnya setelah ia masuk kedalam mobilnya sendiri.
“Siapa sih anak kecil itu ? wajahnya aja sudah bikin muntah . . .”
“Apa jangan-jangan pacar Pak rio ??’”wajah Cherly berubah menjadi panik sendiri.
“Gak . gak . dan gak mungkin . . Pak Rio gak mungkin pacaran dengan anak SMA. Oh My god . ini gak mungkin. . .”
Cherly melihat Rio keluar ke halaman parkir perusahaan melewati banyak wartawan. Begitu terlihat pada kaca mobilnya, Ia ditatap tajam oleh Rio dari luar. Cherly  mengerti akan tatapan itu. Ia harus segera pergi dari tempat tersebut. Tanpa menunggu lagi Cherly segera menjalankan mobilnya dan menuju ke Perusahaan haling Corp. Dimana semua karyawan sudah cemas menunggu keputusan.
****
Rio masuk kedalam mobilnya. Menaruh tasnya di bagian belakangnya. Ia menoleh ke arah samping tempat duduknya. Sudah ada Kici  yang menatapnya heran dan penuh tanya. Rio tak mau menunggu lama disini. Karena banyak wartawan diluar mobilnya. Dengan cepat ia segera menjalankan mobilnya. Kici  pun memilih untuk diam saja.
Rio melajukan mobilnya dengan kencang. Sesekali melihat ke spion mengawasi apa ada yang membuntuinya. Sepertinya situasi sudah sangat aman untuknya. Rio membelokkan mobilnya ke jalur luar kota. Kici membelakakan matanya.
“Kita mau kemana ?”tanya Kici bingung.
“Kita ke bogor ? ke bogor ?”tanya Kici  panik.
“Loe mau culik gue ? hah? Loe. . loe . .”
“Diem deh loe. . “sinis Rio tajam tanpa menatap kea rah Kici.
“Loe sebenarnya mau bawa gue kemana sih ?”
“Menjauhi wartawan. . “serah Rio
“Wartawan ?? kan sudah tadi. Gue mau pulaanggg!!”teriak Kici
“tidak aman disana. Gue gak bisa pulang untuk saat ini. Mengerti !”
“terus gue ?? besok gue sekolah begoo!!! . Gue mau pulang!! Pulang . . “
“Iya besok gue bawa loe pulang . . “ujar Rio.
“besok ?? gue maunya sekarang. Apa susahnya sih bawa gue pulang. Tinggal turun udah bereskan. .”
“Gak segampang yang loe fikirin. Udah loe diem aja. Kapan-kapan jug aloe ngerti maksud gue “
“gak perlu kapan-kapan. Jelasin sekarang . “Rio melirik Kici saja. Ia tak peduli dengan gadis ini yang sudah koar-koar tidak jelas. Rio membiarkannya saja. Fikirannya sudah sangat panas hari ini.
Rio meraih ponselnya. Ia menelfon mamanya sebentar. Ada yang harus ia katakan. Karena memang mamanya sudah menunggu telfon darinya sedari tadi.
“Iya Ma. Mama hati-hati. Jaga kesehatan disana. Rio pasti akan segera menyusul. Rio sayang mama. Bye . “
Kici  mengernyitkan kening. Tak mengerti Rio sedang berbicara apa dengan mamanya. Rio menghelas nafas panjang. Kici  tak bisa membaca fikiran cowok ini. Tak bisa membaca raut wajah yang tergambar dari wajah Rio. sungguh sangat membingungkan.
****
15.00 Rumah Rio
Alvin, Ryn dan Mama Manda sudah berada dirumah rio. mereka sedari 2 jam lalu dag dig dug cemas dengan hasil keputusan sidang Unesco merebutkan perusahaan tersebut. Apalagi Mama Manda yang tak ada henti-hentinya berdoa untuk sang anak. Ia sangat mencemaskan bagaimana Rio harus berjuang sendirian di meja panas itu.
DRRTTDRTTT
Ponsel Mama Manda berdering. Ternyata Riolah yang menelfonnya. Segera mama manda mengangkat telfon dari Rio tanpa menunggu lama lagi.
“Yo . gimana ??” Ryn dan Alvin yang berada di samping mama manda sudah tidak sabar mendengar hasilnya tersebut.
“Benarkah ??. Baiklah kalau begitu . .”ujar Mama manda menghela nafas panjangnya.
“Mama menuruti kamu saja. Mama akan berangkat ke Prancis hari ini juga. Kamu baik-baik disini. Kamu harus segera menjemput mama “
“Iya sayang. Mama juga sangat menyayangi kamu. Bye “sambungan tertutup. Baik Alvin dan Ryn pun ikut menghela nafas panjang.
“Tante cepat berangkat sekarang. Semuanya akan baik-baik saja”ujar Ryn meyakinkan Mama Manda.
“baiklah. Kalian juga segera pulang saja. Pasti setelah ini akan banyak wartawan disini. Rio tidak akan pulang hari ini. “
“Baiklah tante. Tante jaga diri disana. Ryn pasti akan sering main ke Prancis .”ujar Ryn memeluk Mama Manda.
“Alvin pasti merindukkan tante. Alvin akan selalu bersama Kak rio . dan menjaga dia tante “ujar Alvin sopan kepada tante kandungnya ini.
“Tante percaya kalian bisa menjaga anak tante. Tante titip Rio ya “ujar Mama manda. Ia pun segera pamit untuk beranjak ke bandara. Semuanya pun sudah ia siapkan sehari sbeelum rapat itu dimulai. Rio lah yang menyuruh Mama manda untuk melakukan ini.
Setelah kepergian mama manda. Baik Ryn dan Alvin pun langsung buru-buru  pergi dari rumah Rio. Situasi kini lebih mencekamkan dari segalanya. Dan Semuanya akan dimulai saat ini juga.
“Loe hati-hati. Langsung balik ke apartemen saja”ujar Alvin. Ia memeluk Ryn sebentar lantas beranjak ke mobilnya. Begitu pun Ryn. Ia hanya mengangguk saja dan masuk kedalam mobilnya. Kedua orang ini segera menghilangkan diri dari depan rumah Rio.
*****
 16.00 WIB Danau
Rio memberhentikkan mobilnya di depan sebuah danau yang sangat luas sekali. Tempat ini begitu sepi. Sepertinya banyak yang tidak tau akan tempat ini. Namun pemandangan danau yang tenang, begitu mendamaikan hati. Dan angin yang sepoi-sepoi menambah keindahan sore di danau ini.
CKLIKKKK
Rio membuka atap mobilnya. Ia memencet tombol yang ada di samping stirnya. Kici terkagum sendiri dengan kemewahan mobil Rio. Mobil yang sepertinya begitu mahal. Kici kembali menatap Rio dengan curiga.
“Ngapain loe bawah gue kesini ?”
“Nyari aman dulu”
“maksud loe ?”rio hanya menjawab dengan mengangkat bahunya. Kici melengos saja untuk beberapa kalinya. Rio merebahkan kepalanya di senderan kursi. Merasakan udara segar kota bogor. Kici menoleh kea rah Rio. dilihatnya pria disampingnya ini begitu kelelahan, wajah kusutnya dan sedikit berantakan membuat Kici sedikit iba kepadanya.
“Bagaimana tadi rapatnya ?”tanya Kici seperti orang bodoh. Ia langsung diam sendiri merutuki apa yang telah ia katakana tadi. Rio yang awalnya sedang memejamkan matanya langsung membuka kembali matanya. Ia menoleh ke arah Kici yang menatapnya dengan tak enak sendiri.
“Hahahaha. .”Rio malah tertawa begitu renyah. Kici malah menjadi bingung kenapa Rio tertawa. Tangan Rio mengacak-acak lembut poni Kici. Senyum Rio pun masih mengembang di bibirnya. Kici langsung speechless dengan apa yang dilakukan oleh Rio. Pipinya terasa memanas.
DEGHHH
Senyum Rio tersebut begitu manis sekali dilihatnya. Dan ia tak pernah melihat senyum Rio itu. Mungkin baru pertama kalinya Rio tersenyum begitu tulus kepadanya. Jantung Kici mulai berdetak kencang lagi. Ia merutuki jantungnya sendiri. Kenapa harus datang lagi di saat speerti ini.
“Makasih . . “ujar Rio datar. Setelah itu Rio kembali menoleh ke depan. Menerawang sesuatu di fikirannya.
“Makasih buat ?”tanya Kici seperti gadis yang lugu sekali. Suaranya sedikit kaku karena masih mencoba mengatur detakan jantungnya.
“Semuanya berjalan seperti yang gue inginkan . “
“maksudnya ?”Kici semakin tak mengerti.
“perusahaan itu sudah kudapatkan. . “Ujar Rio. ia kembali menoleh kearah Kici dan tersenyum  sangat manis. Kici membelakakan matanya tak percaya.
“beneran ??”ujar Kici masih tak percaya.
“Yah. Dan semuanya akan berubah menjadi lebih sibuk lagi. Atau mungkin gue harus melepaskan kuliah kedokteran gue “
“Hah?loe udah semester 5 mau loe lepasin ? gak sayang ?”
“Entahlah. .  “ujar Rio tak tau dengan kedepannya.
“Sorry gue bawa loe kesini. Ini demi kebaikan loe juga”ujar Rio meminta maaf.
“Maksud loe ?”tanya Kici tak mengerti
“saat gue belum rapat aja. Sudah adakan yang mau bunuh gue. Gimana lagi saat gue sudah memegang perushaan itu ?. Haling Corp dan Shaw corp akan gue jadikan satu. Dan semuanya berada di satu nama HALING CORP. Dan kini gue harus memegang perusahaan besar itu “Kici menganga saja. Ia mengerti sekarang maksud dari Rio.
“Loe udah masuk kedalam semua ini. Gue gak pernah berharap loe tiba-tiba nolong gue waktu itu. Namun semuanya sudah terlanjur kan. Dan pastinya anak buah direktur Jo pemilik perusahaan Shaw Corp akan mengincar loe juga. Jangankan loe, Keluarga gue pasti ajan jadi incarannya. . “ jelas Rio lagi.
“mangkanya gue bawa loe kesini dulu. Untuk melihat situasi benar-benar sudah aman. Mama gue juga langsung gue suruh pindah ke Prancis agar lebih aman. Ryn dan Alvin sudah gue suruh untuk tidak datang ke rumah gue.”
‘terus kita pulang kapan ?”tanya Kici
“Besok pagi kita balik. Loe masuk sekolah kan??”
“Semuanya sudah aman besok. Karena direktur Jo akan pindah ke jepang di perushaan lainnya. Dan mungkin dia tidak akan mengutik-kutikku lagi.Karena berlakunya surat perjanjian tersebut adalah besok .”jelas Rio. Kici mengerti sekarang.
“Waaow. . . jadi loe pengusaha kaya dong saat ini”ujar Kici seperti Seorang sindiran. Rio melirik tajam kea rah Kici.
“Gak nyangka juga. Cowok bodoh seperti loe jadi pengusaha kaya . “
“YAAAAAAA”teriak Rio tak terima dengan perkataan Kici tadi.
“WEEKKK”Kici memeletkan lidahnyad an sgeera keluar dari mobil Rio untuk menghindari amukan Rio yang sepertinya sudah membara kepadanya.
“Gadis bodoh ?? apa maksud loe tadi ? hah? Ulangi kata-kata loe. Gue bunuh loe disini. Hah?”teriak Rio kesal. Ia pun ikut keluar dari mobil mengikuti Kici yang sudah lari duluan.
“cowok bodoh. . Cowok bodoh. .weekk weekk . . . “
“DASAR GADIS BODOH!! Apa loe sedang menghina diri loe sendiri ? hah ??” Kici malah tak mempedulikan Rio yang terus mengejarnya. Ia terus berlari dan mengejek-ejek Rio, memelet-meletkan lidahnya seperti anak kecil,
“YAAHHHH !!!”Rio pun langsung berlari untuk menangkap Kici. Melihat Rio yang sudah berlari. Kici pun ikut berlari. Ia takut jika Rio benar-benar akan menghabisi nyawanya sore ini. Teradilah kejar-kejaran lucu ala Rio dan Kici.
*****
19.00 CafeMauren

Felly danAlvin memandang Naas makanan yang sebanyak ini dan dekorasi yang begitu banyak. Rio sudah jelas sekali tidak bisa datang speerti janjinya. Karena dia harus menghindari sesuatu yang mungkin terjadi kepadanya di jakarta nanti. Dan Kici . . tiba-tiba sms ke Felly bahwa dirinya ada urusan. Kici tidak menjelaskan alasanya karena dia tidak ingin ada yang tau jika saat ini dirinya bersama dengan Rio di bogor. Bisa mati image dia. Di sindir-sindir oleh Iqbal atau pun Felly sendiri.
“Kak . . ini makannya kita apain ?”
“terus ? rencana kita gagal dong . . “lirih Felly sedikit kecewa.
“Sudah tidak apa-apa Fel. Lagian kan hitung-hitung buat dinner pertama kita sendiri. Iya kan ?”ujar Alvin. Senyum Felly langsung kembali.
“Iya juga ya kak. .Ayo kita makan. . “
“Ayo . “sahut Alvin tak kalah antusias. Mereka berdua segera makan dengan lahap dan saling suap-suapan. Layaknya pasangan kekasih yang sangat mesra sekali.
Setelah selesai makan. Felly dan Alvin bingung. Mereka mau apa dengan hanya berdua. Tidak ada bahasan percakapan disini. Alvin yang merasa bosan dengan keheningan lantas mengajak Sivia keluar .
Fel. . ke taman belakang yuk. Disana indah banget loh.  “ajak Alvin. Felly yang tertarik pun mengangguk saja.
“Ayo kak”sahut Felly. Alvin berdiri dari tempat duduknya lantas mengulurkan tangannya. Dengan senang hati Felly segera menerima uluran tangan Alvin.
Mereka berdua berjalan ke arah luar cafe dengan bergandengan tangan. Kedua orang ini sangat mesra sekali. Pasti banyak yang iri dengan kemesraan dari Alvin dan Felly.
“Waahhh . . cantik banget kak disini.bintangnya indah banget  . .”serah Felly sangat senang. Alvin membelai lembut kepala Felly. Ia juga ikut senang jika Felly pun senang.
“Kak. . duduk disana yuk “ajak Felly . terdapat dua ayunan disana. Alvin mengangguk saja. Mereka berdua pun duduk di ayunan tersebut. Felly masih menatp langit yang begitu cantik menurutnya.
Felly mau pilih satu bintang buat kak alvin. . “ujar Felly. Alvin tersenyum kecil.
“mana ?”
“Mm . . . . Itu . . “tangan Felly menunjuk ke satu bintang yang bersinar sendirian. Sinarnya pun begitu terang sekali.
“Kenapa pilihnya Cuma sendirian ?”protes Alvin. Felly tersenyum menatap Alvin .
“karena dengan kak Alvin sendirian disana. Felly bisa kan jagain kak Alvin disini. Melihat Kak Alvin sepuas hati. Dari pada bintangnya bergerombol seperti itu dan itu. Nanti Felly cemburu. Gimana kalau bintangnya cewek ? .”
“GAK BOLEH!!. Hanya Felly yang boleh bersama Alvin . .”ujar Felly mantab layaknya anak kecil. Alvin terkekeh menatap eskpresi lucu Felly seperti anak kecil. Ia meraih tangan Felly dan digenggamnya kuat-kuat.
“Kak Alvin gak mau cari bintang untuk Felly ?”
“gak . . “jawab Alvin santai .
“kok gitu ??”kini giliran Felly yang protes ke Alvin.
“karena bintang Felly sudah ada disini . . “ujar Alvin. Ia meletakkan tangan Felly di dadanya.
“Bintangnya sudah gue simpan di hati gue. Dan gak akan pernah gue keluarin bintang ini sampai kapan pun . . “perlahan Alvin berdiri dari ayunan. Ia berjalan dihadapan Felly. Lantas duduk menjongkok didepan Felly. Alvin meraih kedua tangan Felly dan digenggamnya begitu erat.
Felly bintang kak Alvin. Dan selamanya akan menjadi bintang Kak Alvin . .”ujar Alvin sangat tulus. Entah mengapa air mata Felly perlahan turun. Alvin kaget tiba-tiba Felly menangis seperti itu.
“Kok nangis ??”binggung Alvin. Felly segera menyeka air matanya yang sudah merembas mengaliri pipi manisnya.
“kak Alvin janji ?”lirih Felly pelan dengan suara masih terisak.
“Sangat janji. . “Felly langsung membuyarkan tangisannya dalam pelukan Alvin. Ia memeluk Alvin begitu erat sekali. Air matanya pun kembali keluar.
“Kok jadi nangis gini ?”bingung Alvin.
“Kak Alvin pacar pertama Felly. Dan Felly sangat sayang dan cinta sama kak Alvin. Felly gak mau kak Alvin ninggalin Felly. Dan Sivia juga gak akan ninggalin kak Alvin. Felly sangat dan sangat sayang sama kakak. . .”
“Kakak juga sayang sama Felly. . “balas Alvin. Ia membelai lembut rambut Felly. Membiarkan saja Felly masih menangis.
Felly berterima kasih sama kakak. Sudah memberikan cinta kakak ke Felly. Dan menjadikan Felly bintang di hati kakak. Felly berterima kasih sekali”
“Iya sayang. .”ujar Alvin lembut. Pipi Felly memerah ketika Alvin memanggilnya seperti itu. Perlahan Felly melaspakan pelukan Alvin.
“Dasar cenggeng . . .”goda Alvin. Ia membersihkan sisa-saia air mata di mata Felly. Menghapusnya dengan lembut. Felly tersenyum menatap Alvin. Menatap mata indah cowok didepannya ini. Begitu ia sangat mencintainya .
“Jangan nangis lagi. Kasihan air matanya kalau dikeluarin un . . .. .”
CUUPPPPP
Tiba-tiba Felly mencium pipi kanan Alvin. Alvin terdiam, mulutnya terbungkam. Ia kaget dengan apa yang dilakukan oleh Felly. Tangan Alvin perlahan memegang ke pipi kanannya. Yang terasa sangat hangat.
Felly senyum-senyum sendiri melihat Alvin yang jadi salah tingkah seperti itu.
“Love you . .”ujar Felly. Alvin semakin dan semakin salah tingkah. Tidak pernah Felly seperti ini. Dan baru pertama kalinya dirinya di cium oleh Felly.
“Kakk . . . . kok gak dijawab. . “renggek Felly. Alvin gelagap sendiri. Bingung ingin menjawab apa.
“ahh . iya iya.. Love you too Felly. . “jawab Alvin kaku seperti orang binggung.
“Hahahahaha. . Kak Alvin lucu banget kalau gitu hahaha”tawa Felly. Alvin hanya bisa garuk-garuk kepalanya tak jelas. Jujur ia malu sekali seperti orang bego disaat seperti ini.
“Emmm. .. Lucunya wajah pacarku ini kalau lagi malu. . “goda Felly. Ia mencubiti pipi Alvin
“Aww . . “ringis Alvin.
“hahahahaha. . . Kak Alvin lucu banget. Bener-bener lucu . “
“Aku kaget Fel .  “jujur Alvin.
“emang kakak gak pernah di cium sama cewek ?”
“Pernah .. “
“Siapa ?”
Ryn . .”jawab Alvin ragu. Ia mencoba jujur kepada Felly.
“Oh kak Ryn . .”Felly mengangguk-anggukan kepalanya.
“jangan marah .. “mohon Alvin , ia sedikit takut.
“enggak kok. Kak Ryn kan sahabat kak Alvin dari kecil. Jadi wajar dong. Iya kan ?”ujar Felly dewasa. Ia sama sekali gak akan marah. Karena ia sangat percaya kepada Ryn begitu juga dengan Alvin.
“Tenang aja. Di hati kak Alvin selalu hanya ada nama Felly. Selamanya dan selamanya . . “
“Selamanya ?”
“Selamanya . . “
“Selama lama lama lamaaanyaaa”
“Selamanyaaaaaaa . . . . .”teriak Alvin menggemaskan. Felly tertawa renyah. Puas sekali dengan jawaban Alvin .
Mereka berdua menikmati malam indah ini. Malam penuh cinta dan keromantisan. Sungguh awal dari cinta memang begitu sangat indah. Membuat hati ini selalu tersenyum. Semuanya terasa begitu sempurna. Dan perasaan hati ini akan selalu berbungah-bungah mengingat akan perasaan cinta itu;. Yah memang inilah cinta . . .!
*****
21.00 Rumah Kici

            Iqbal pusing dengan suara ribut-ribut didepan rumah Rio. Dimana banyak wartawan disana. Iqbal sudah tau, ia sempat menelfon Ryn dan bertanya ada apa di rumah rio. Dan dengan sabarnya Ryn menjelaskan semuanya .
“dasar . dasar pengusaha kaya. Sebentar lagi tetangga gue artis dong. . ckck . . “decak iqbal geleng-geleng sendiri. Ia pun langsung memilih masuk kedalam kamarnya tak mau berurusan dengan ribut-ribut tersebut.
“Kak Rio jadi artis. Lumayan nih gue mau ngikut tenar. “
“Kan gini-gini gue cakep . pinter. Wahh suara gue juga lumayan. Enak kali ya jadi artis haaha”
Iqbal masuk kedalam kamarnya. Melihat ponselny yang teradapat 2 pesan. Iqbal sudah dapat menduga siapa yang mengirimkan pesan tersebut.
“Pasti gadis aneh itu . . “gumam iqbal. Ia pun segera membuka pesannya.
From : freak Girl
Semoga mimpi Indah Iqbal ^^ Night . .

Benar saja, pengangum rahasia Iqballah yang mengirimkan pesan kepadanya. Dan sejak 2 hari yang lalu, Iqbal menamain nomer gadis itu dengan nama “Freak Girl” . Iqbal suka dengan julukan itu. Dan kini Iqbal mulai terbiasa dengan pesan-pesan dari pengagumnya tersebut. Dirinya pun terkadang sering membalas pesan dari gadis itu.
To : Freak girl
Yah . .Mimpi indah juga

Setelah membalas pesan gadis itu. Iqbal membuka satu pesan lagi. Pesan tersebut dari Kici. Iqbal mengernyitkan kening ketika membaca pesan dari kakaknya tersebut.
From : My devil Sister
Gue tidur di rumah teman gue di bogor. Ada urusan. Besok pagi gue udah pulang. Loe gak usah cerita ke Papa. Kalau dia telfon bilang aja gue udah tidur ! Oke. Awas kalau loe gak nurutin omongan gue ! Mati Loe !!

Iqbal mendengus kesal. Ia geleng-geleng sendiri membaca pesan dari kakaknya yang begitu menakutkan.
“Punya kakak satu tapi sifatnya kayak preman. sadarkanlah kakakku . . “serah Iqbal mendoakan kakaknya.
“Berdoa saja Kak Kici jodoh sama Kak Rio. Pasti dia bisa diam sedikir. Kan kak Rio juga galak banget. Nanti kak Kici nurut deh sama Kak Rio . . “
“tapi . . tapi . . .”
“Sejak kapan kak Kici jadi anak penurut .. ?? Aihsshh. . . Terserahlah.. Pusing gue kalau sudah fikirin kakak gue yang satu itu. Bisa pecah otak gue .. “
“Lebih baik gue tidur sekarang. “
“Oke tidur . . dan tidur bal  . . .”
. .. ZZZzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzZzzzzzz . ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar