Senin, 06 April 2015

DELOV part 5 ~ Memory of Princess’S Devil – 2 ~



DEVIL ENLOVQER – 5
~ Memory of Princess’S Devil – 2 ~
“MAMAMAAAAAAAAA”teriak Kici kecil begitu sangat kencang. Ia melihat semuanya. Melihat bagaimana mamanya dibunuh. Dan melihat bagaimana wajah para preman tersebut. Ketika terdengar banyak warga yang datang . semua preman itu langsung berlari kabur. Tubuh sang Mama seketika langsung ambruk ke samping. Kici berlari kearah mamanya. Tubuh sang mama sudah dipenuhi banyak darah. Kici memeluk mamanya dan menangis sekencang mungkin.
“Kakak. Mama kenapa?”:tanya Iqbal kecil yang memang tak tau apa-apa. Ia masih berdiri dan menatap mamanya yang tergeletak tak berdaya. Sedangkan kakaknya masih menangis histeris.
“Mama . bangun. . bangun Mama . ..”Kici menatap pisau yang masih tertancap diperut sang mama. Ia dengan memberanikan dirinya lantas mencabut paksa pisau tersebut.
“Aww . . “suara ringisan pelan sang mama dapat terdengar oleh Kici. Ia kembali menatap sang mama yang sedikit membuka matanya.
“Mama. Tahan ya ma. Tahan. Sebentar lagi banyak orang kesini kok ma. / “
Kici ingat janji Kici?”
“Mama jangan banyak bicara dulu . .”isak Kici kecil.
“Mama gak suka kamu nangis .”Kici menahan tangisnya untuk sesaat.
“Kamu harus ingat janji kamu sama mama. Jaga papa dan adik kamu . Mama sayang sama kalian semua”
“Mama gak boleh pergi. Mama jangan tinggalin Kici . . jangan tinggalin Iqbal atau pun Papa. Mama bangun . . “
“Mama gak akan tinggalin kalian. Mama tidur dulu ya sayang”ucap sang mama sangat pelan sekali. Kici semakin terisak. Maman ya perlahan memejamkan matanya. Bahkan nafas beliau sudah tidak teatur.
“MAMA BANGUUNN /. . MAMAM BANGUUUNNNN> . . . . “saat nafas terakhir sang mama, bersamaan dengan itu banyak warga yang datang untuk membantu Kici dan mamanya. Kici terduduk lemas menatap mamanya yang di angkat oleh banyak orang. Ia tau bahwa mamanya sudah tidak bernyawa lagi. Ia tau bahwa mamanya sudah meninggal. Kici mencoba berdiri sekuat tenaga dengan bantuan ibu-ibu yang berdatangan kesana. Namun Kici menepisnya dengan kasar. Tatapannya sangat tajam sekali. Ia kembali teringat akan yang tejadi kepada mamanya tadi.
“Mama kenapa kak? Mama kenapa??’”iqbal kecil mulai menangis. Kici segera mendekap adiknya tersebut dalam pelukannya. Begit erat sekali Kici memeluk Iqbal. Tatapan Kici kini berpindah kearah Pisau yang berada tak jauh dari dirinya. Dimana pisau tersebut yang menyebabkan mamanya meninggal.
“Ada kak Kici disini. Jangan nangis”serah Kici. Meskipun suaranya begitu terdengar lembut. Namun tatapan Kici seperti tatapan membunuh.
4 hari setelah pemakaman Mamanya. Sedikit pun Kici tak mau berbicara dengan siapapun. Bahkan Papa Kici yang hampir gila karena kejadian ini memilih untuk pindah rumah keluar negri. Kici dan Iqbal sebenarnya sudah dipaksa untuk ikut. Namun Kicilah yang menolak keras ajakan sang Papa. Dan Iqbal selalu mengikuti apa kata kakaknya.
Bertahan tetap dirumah itu. Kici tak akan pernah bisa melupakan kejadian tersebut. Merasa terus-terus terbayang dan masih tidak menerima akan kematian mamanya yang seperti itu. Ia menjadi dingin dan juga pendiam. Entah mengapa semuanya sudah terasa berbeda. Mamanya adalah orang yang paling ia cintai dan dengan tragisnya Dia sendirilah yang menyaksikan sang mama dibunuh dengan tidak berdosa.
~~~~ FLASHEND ~~~~
“ Hmmm. . “gumam Kici yang tiba-tiba terbangun. Iqbal yang kaget memilih pura-pura duduk disebelah Ify.
“Lo gak tidur?”tanya Kici langsung saat menyadari masih adanya sosok adiknya tersebut.
“Habis ini. Gue tidur dikamar lo dong”
“Hah? Ogaahh!!”tolak Kici dengan tegas. Ia menyimakkan selimut yang sebelumnya di selimutkan di tubuhnya oleh iqbal. Ia berdiri untuk menuju kamarnya. Karena ia masih merasa sangat mengantuk.
“Ayolaahh Kak. Sekali aja. . Gue pingin tidur di kamar loe nih”renggek Iqbal
“Loe bukan anak TK lagi. “kekuh Kici.
“Kak Kici.please. please. Please”
“Aelah ribet banget sih loe. Iya iya . sekali aja. Gue lagi bermurah hati sama loe. Males gue malam-malam ngeladenin bayi kayak loe”omel Kici dan berjalan duluan menuju kamarnya.
“YESSS!!!”teriak Iqbal penuh kemenangan. Ia mengikuti dibelakang Kici dengan membawa guling kesayangannya yang selalu ia bawa kemana-mana.
******
Kamar Kici 21.30 WIB
Tak akan ada yang berbeda dari kamar ini. Sejak 4 tahun yang lalu kamar ini akan sudah selalu seperti ini. Itulah yang dilihat oleh iqbal saat memasuki kamar kakanya ini. Memang iqbal sendiri jarang masuk ke kamar kakaknya. Bisa dibilang jarang. Karena Kici terlalu menyembunyikan semuanya. Menyembunyikan semua yang tak ingin diketahui oleh orang lain. Sekali pun itu sang adik.
“ehh ., .”kaget Iqbal saat menatap satu bingkai foto yang berada diatas meja belajar Kici. Ia merasa foto itu baru saja dipasang oleh kakaknya sendiri karena sebelumnya saat terakhir ia memasuki kamar kakaknya tidak ada foto tersebut.
“Lo kangen sama . . .”Iqbal mengangkatkan kedua bahunya. Tak ingin menyebutkan nama yang sudah lama ini tak pernah terucap dari mulutnya bahkan mulut Kici sendiri. Kici yang baru saja ingin berbaring sontak terdiam seribu bahasa.
“Tidur sono. Besok lo sekolah”potong Kici mengalihkan topic lainnya.
“Semuanya bukan salah lo kak. Itu kecelakaan”
“Bisa gak kita gak bicarain itu?”pinta Kici memohon. Meskipun wajahnya sama sekali tak menyiratkan sebuah permohonan namun Iqbal dapat membaca perbedaan sedikit ekspresi wajah yang ditunjukkan sang kakak.
“Capek gue lihat wajah sadis lo”serah Iqbal sambil melemparkan bantalnya secara kasar tepat di muka Kici.
“yah yah terserah lo kalau masih meneruskan topik itu”ujar Kici. Ia segera berbaring dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia tak ingin mengingantnya lagi . dan sama sekali tak ingin .
4 jam kemudian 01.30 WIB
Kici membuka selimutnya. Menatap adiknya yang sudah tertidur pulas di sampingnya. Sejak Iqbal membahas topic tersebut sama sekali dirinya sudah tak dapat memejamkan matanya lagi. Fikirannya teringat kembali kejadian 3 tahun yang lalu. Kejadian yang menyakitkan setelah kepergian mamanya. Kici bangkit dari tempat tidurnya.
Ia berjalan mendekati meja belajarnya. Tepatnya menatap sebuah foto dimana ada tiga sosok disana. Dimana 2 sosok tersebut adalah penyemangan bagi Kici saat dirinya sedang terjatuh. Ia mengambil foto tersebut. Dibelainya halus wajah kedua sosok tersebut. Terutama sosok yang berada di samping kanannya. Sosok tersebut terlihat merangkul Kici dengan sangat hangat. Layaknya Seorang kakak menjaga adiknya.
“heyyy. . gimana kabar kakak? Apa disana baik-baik saja??”kini Kici mulai berbicara sendiri dengan orang yang berada di foto tersebut. Ia memeluk foto itu. Menyenderkan kepalanya di atas emja. Dan perlahan ia memejamkan matanya. Kici pun tertidur .
>>>>>>> FLASH BACK
“Kayak gadis bego loe nangis mulu. Udah berapa minggu loe gak mau makan? Hah?”Kici tetap tak bergeming. Ia hanya duduk di pojok kasurnya. Mendengarkan ceramah dari orang yang tak pernah ia inginkan kehadirannya.
“Capek-capek gue gotong tuh semua baju gue buat pindah kerumah ini. Eh ujung-ujungnya si empu punya rumah gak asik kayak gini”
“Yaudah pergi aja”sahut Kici mulai membungkamkan suaranya.
“Akhirnya tuan putri ngomong juga. . .”legah orang tersebut. Orang tersebut menyinggungkan senyum remehnya menatap Kici. Benar-benar senyum paling merendahkan. Kici tak suka menatap senyum itu. Orang tersebut lantas mendekati Kici.
“BEGOOO !!”sentaknya dengan tegas. Kici yang sedikit kaget hanya bisa menggigit pelan bibirnya. Ia tak ingin menangis didepan orang ini. Bisa-bisa nyawanya akan melayang hari ini juga.
“Apa sih mau loe kak. Udah 2 jam tau gak sih loe ngomel gak jelas di kamar gue !”kesal Kici.
“Mau gue? Loe gak usah cenggeng lagi! Kayak banci aja loe”
“Makan gih”suruh orang tersebut lagi.
“Gak nafsu gue”
“dari tadi ngomongnya gak nafsu ? gak nafsu ? loe mau mati kelaparan ? hah?”
“Iya iya bawel gue makan. “kesal juga Kici di perlakukan seperti anjing oleh orang yang ada didepannya saat ini. Ia meraih piring yang ada di sampingnya dan dengan malasnya menyendokan sesuap demi sesuap nasi kedalam mulutnya. Walau pun rasa hambar yang dapat ia rasakan namun ia masih tetap saja memakannya.
“habis ini loe gue ajak keluar. Gak bosan 2 minggu dikamar terus?”
“keluar kemana?Ogah !!”
“Ke sekolah baru loe. Loe satu sekolah sama gue. Gak ada kata membantah . “
“Gue udah didaftarin ke sekolah? Dimana?”tanya Kici bingung.
“SMP ARWANA. “
“Smp sampah . .:”
“loe yang sampah. Udah cepet habisin makanan loe”
“Sekali lagi loe ngatain gue. Loe bak . . . . “
“Apa? Loe ngancem gue ?hah?berani loe?”tatapan tajam tersebut mengurungkan kemarahan Kici. Ia jadi bergidik ngeri menatap tatapan tersebut.
“Dasar setan nyebelin. Demi apa gue gak pernah bermimpi punya sepupu setan kayak dia !!”
“Nama gue bukan setan. Tapi SION. Dan loe panggil gue Kak SION. Bukan Sion lagi.Ngerti?”
“Iya Kak Sion. Sangat Ngerti sekali. Puas loe!!”
Hubungan antara Kici dan Sion memanglah tidak pernah akrab. Namun disisi lain Sion sangat menyayangi Kici begitu pun dengan Kici. Karena hanya Sion lah yang dapat membuat menjadi anak patuh bahkan menjadi anak penurut. Dan sejak meninggalnya sang mama. Kici menjadi sangat pendiam. Sang papa yang berada diluar negri mencemaskan kondisi sang anak tersebut. Dan akhirnya memutuskan meminta Sion untuk pindah ke rumahnya agar bisa menemani Kici. Dan permintaan itu sangat di sambut hangat oleh Sion. Karena dari dulu ia memang ingin sekali serumah dengan sepupumya tercinta itu.
Hari pertama SMP kelas 1
“ Namaku Christy Saura Noela Unu. Panggil saja Christy. Dan ak . ku.. ad . a . lah. . ad . dik . . nya Kak. Si . on”sumpah demi apapun Kici ingin muntah dengan kalimat terakhir yang ia ucapkan tersebut. Kalau bukan sion yang memaksanya dia tak akan menyebutkan kalimat itu. Saat Kici mengatakan kalimat terakhir seisi kelas langsung menjadi pucat pasi. Bahkan sang guru yang mendengarnya hanya bisa menelan ludah dengan sangat dalam.
“yaudah Christy. Kamu sekarang bisa duduk dengan Felly”suruh sang guru dan menunjuk satu bangku kosong. Kici pun mengangguk lantas menuju ke bangkunya .
Jam Istirahat SMP ARWANA
Seisi kantin memandangi bangku tersebut. Dimana bangku itu sejak 15 menit lalu menjadi sorotan semua siswa. Yang menjadi sorotan yaitu sosok gadis yang dikerubungi oleh banyak cowok disana.
“Gue risih Sumpah !!”bisik Kici ke Sion yang ada disebelahnya. Sion terkekeh mendengar pengakuan dari sepupunya tersebut.
“Loe gak perlu bermain dengan mereka. Loe Cuma harus ngikutin gue aja. Gue gak mau loe kenapa-kenapa:’
“:gue bukan anak Tk lagi kak”:
“Tapi loe cenggeng”Kici menatap Sion dengan tatapan kesal. Ia mencoba untuk tersenyum.
“Thanks”sinis Kici tajam. Sion malah tertawa dengan lebarnya. Ia sangat senang sekali Kici bersikap seperti ini. Ternyata kini sifat darinya menurun sudah ke Kici dengan cepat.
“Oh ya kenalin ini semua teman-teman gue. “ujar Sion menunjuk satu persatu cowok yang duduk disekitar dirinya dan Kici. Kici menggelengkan kepalanya. Semua teman-teman Sion memiliki wajah yang menyeramkan. Dan benar-benar menakutkan. Namun terkecuali satu orang. Yang sedari tadi tersenyum kea rah Kici. Senyum yang sangat manis sekali.
“Loe gak usah caper ke adik gue”ujar Sion dan melemparkan sendok ke orang tersebut.
“Sialan loe”serah orang tersebut sambil membelai kepalanya yang terkena lemparan sendok itu.
“Dia namanya Gabriel. Biasa dipanggil iel . Dia playboy kakap di Smp ini. Jadi loe hati-hati sama dia”
“kelihatan ddari wajahnya.”jawab Kici santai, Iel terkekeh pelan.
“Loe berdua memang 11 12 . gak ada bedanya”ujar iel dan membuat Kici serta Sion tertawa.
“Kita gitu”serempak keduanya lantas ber high-five ria.
4 hari kemudian.
Kici berdiri di kejauhan. Ia hanya bisa menatap pertempuran antara gang sepupunya tersebut dengan gang sekolah sebelah. Kici memperhatikan setiap gerak gerik Sion. Ia benar kagum dengan sepupunya tersebut.
“Keren “gumam Kici tak sadar.
Sion sangat terkenal dengan hoby berkelahinya. Tak heran jika ia sering di scross bahkan dipanggil ke BK. Dan untung saja Kici selalu menyelamatkan Sion dengan berbagai alasan mulai dari alasan yang normal sampai alasan yang abnormal.
12.00 rumah Kici.
Iqbal hanya bisa melihat kedua orang ini saling adu fisik. Pemandangan yang tak langkah buatnya. Entah mengapa Kici menjadi tertarik dengan boxing yang sudah menjadi hoby oleh Sion. Dan Sion dengan welcome mengajari Kici banyak sekali cara berantem dan cara untuk menyelamatkan diri dari serangan. Dan Kici dengan cepat bisa mempelajari itu semua.
“Ajari gue bawa pisau dan pistol”pinta Kici tiba-tiba seusai mereka latihan. Sion yang sedang meminum air putihnya langsung menyemprotkan air minum tersebut tepat di wajah orang yang barus saja datang dihadapannya yang tak lain adalah iel.
“GILAAAAAAAA”teriak Iel sangat emosi. Kici yang melihat kejadian tersebut langsung tertawa dengan kerasnya,
“HAHAHAHAHAHHA”
“Gila loe ion. Gak lihat ad ague disini? Hah? Apa mata loe udah buta?SSshhhh . .”kesal iel. Ia mengambil handuk yang diberikan oleh Kici kepadanya lantas mengusapi wajahnya.
“Sory . Sorry iel. Eh kici. Loe gak usah aneh-aneh. Cukup loe maksa gue buat ngajarin cara berantem. Ini aja biar loe bisa jaga diri. Gak ada pistol-pistolan atau pisau-pisauan”
“Gue udah gede “
“Segitu gede?”picing sion sambil memandang dada Kici dengan nakal. Kici yang mengerti arah pandangan mata sion segera menendang perut Sion dengan sekali tendangan dari kakinya.
BRAAAKKK
“Waaooowww”ujar Iel takjub dengan apa yang di lakukan oleh Kici. Kici tersenyum sangat manis kea rah iel.
“ one until ten?”ujar Kici sambil mengangkat bahunya .
“Perfect . Ten for you honey “Kici tersenyum bangga. Ia mengulurkan tanganya ke pada Sion.
“Otak loe perlu di reparasi “ujar Kici sangat tajam lantas membantu Sion berdiri. Sion membutuhkan waktu sebentar untuk menguasai kesadarannya.
“Oke. Gue akan ajarin loe”ujar Sion mengalah. Dia tidak mau mendapatkan perlakuan lebih sadis dari ini dari gadis iblis yang ada dihadapannya sekarang.
“Siapa bilang gue mau diajarin sama loe?”
“Maksud loe ?”ujar Sion tak mengerti maksud fikiran Kici yang berubah seketika.
“tampang loe gak cukup bagus untuk dilihat”ujar Kici lantas tersenyum manis ke arah Iel dengan tatapan penuh harap. Sion memasang wajah kecut. Ia sekarang mengerti apa yang di maksud oleh sepupunya yang sangat sangat “ia cintai ini”
“Yah yah yah. Whatever “Sion meninggalkan Kici dan iel yang menertawakan dirinya dengan sangat puas.
Sion dan Iel adalah sahabat dari kecil. Kedua orang tua mereka pun bersahabat. Jadi tidak heran jika Sion akan tau semua rahasia Iel dan sebaliknya. Bahkan disaat salah satu dari mereka melakukan kesalahan maka dengan senang hati salah satu yang lain akan menolongnya dengan cara apapun. Benar atau pun salah sahabat nomer 1.
Dan sejak Sion pindah ke rumah Kici. Iel selalu berkunjung kesana. Dan tidak disangka Seorang gadis kecil seperti Kici bisa mengerti arti kagum kepada lawan jenis. Dan saat pertama kali Kici melihat iel mungkin ia sudah mengagumi satu orang ini. Kemampuannya 11 12 dengan Sion. Dan dia sangat merasa menjadi gadis paling beruntung sedunia karena selalu mendapat pengawalan yang mewah dari dua pria tampan ini.
Jadi tidak heran jika seluruh gadis di sekolahnya iri dengannya. Kici tak peduli dengan hal itu. Yang dia pedulikan hanya dirinya dan semua yang didekatnya. Untuk saat ini.
********
Minggu 15.00 belakang Rumah Kici
“Gunakan fillingmu . “ujar iel dengan tegas. Kici mendegus kesal. Sejak 2 jam tadi ia hanya di omel-omel terus oleh cowok ini. Dia gak nyangka bahwa iel mempunyai sisi yang arogan. Untung saja Kici bisa mengendalikan emosinya dan perasaaanya untuk tidak takut kepada pria ini.
“Tembak sekarang”teriak iel. Dan dengan satu hembusa nafas Kici menarik pelatik pistol tersebut dan . . .
DOOORRRR
“Good Job!!”teriak iel dan Sion bersamaan. Saat Kici berhasil mengenai sasaran titik tengah merah pada lingkaran yang berada jauh dari mereka.
“Sialan loe!”ujar Kici meluapkan emosinya. Ia melemparkan pistolnya kea rah Iel.
“awww”ringis Iel saat pistol tersebut tepat di pelipisnya. Sion tertaw renyah. Ia menyuruh Kici untuk duduk dan memberikannya minum.
“sudah satu minggu kita latihan. Dan sepertinya loe sudah mahir dalam melakukan. Itu dan Itu “ujar Sion sambil menunjuk pistol dan pisau yang berada di atas meja.
“dari jarak jauh mau pun dekat loe sudah sangat mahir. Pesan gue satu. Jangan gunakan ini untuk hal yang bodoh. Mengerti ?”
“Mengerti”jawab Kici santai. Iel tersenyum bangga melihat Kici yang begitu jenius menurutnya. Dan baru kali ini dia menemukan gadis yang pemberani seperti Kici.
“Besok kita ditantang salah satu geng yang ada di dekat SMA PURNA .Geng Froy. Geng cukup terkenal di Jakarta. gue sebenarnya gak ada gara-gara sama mereka. Tapi mereka yang menginginkan itu semua. So. . welcome . . .”
“ Dan loe yang akan menghabisi mereka semua”ujar Sion dengan nada bangganya.
“Sendiri?”ujar Kici dan iel bersamaan dengan wajah tak percaya.
“Yah sendiri. Tenang saja gue dan iel akan mengawasi loe dari jauh “
“Dari wajah loe gue gak bego. Ada apa loe dengan ketua geng Froy ?”ujar Iel mengangkat kerah Sion dengan tatapan sangat tajam.
“Ternyata loe emang jenius iel. Pantas aja loe jadi juara 1 di SMP ARWANA”ujar Sion namun nadanya terlihat sangat sinis. Ia melepaskan tangan Iel secara perlahan. Kemudian mendekatkan wajahnya kea rah samping iel seperti ingin membisikinnya.
“Gue sudah bunuh kakak ketua geng itu. “
“Hah? Kapan ?”
“Dia nantang gue. Dan ditengah-tengah perkelahian kami. Gue gak sengaja menembak dia. Sekali lagi gak sengaja”raut wajah iel sangat tidak percaya. Ia merutuki apa yang dilakukan oleh sahabatnya ini
“Dan gue yakin dia akan ngincar Kici. Jadi gue ngelakuin ini untuk melindungi Kici.”
“Maksud loe?”
“Loe cukup cerdas dengan maksud gue.”
“Loe nawarin nyawa loe malam ini? Gak akan gue biarin”
“Gue sudah ngelakuin kesalahan yang fatal. Dan gue pantas mendapatkannya. Pesan gue hanya satu loe awasi Kici tapi dari jauh. Setelah kejadian ini tinggalkan Indonesia, setelah Kici mengetahui semuanya sebenarnya loe kembali dan ceritakan semua kepada Kici yang sebenarnya”
“terus gimana caranya gue ngelindungin Kici?”
“dari jauh .jangan temui Kici dan jangan sisakan jejak sedikit pun “
“Oke gue ngerti . Jadi loe mati gue juga mati”
“Gue tekankan sekali lagi. Lindungi dia”bisik Sion dengan tajam.
“loe berdua homo ya ?”ujar Kici dengan wajah tanpa dosanya. Dan menyadarkan Sion serta iel bahwa Kici masih berada disana dan sedang mencurigai mereka semua.
“Maybe “jawab iel dan Sion seadanya. Kici hanya manggut-manggut dengan wajah ngeri kearah dua cowok tersebut.
“Loe jangan gila Ion. Gue gak akan biarin loe. Dan jangan ajak Kici. Hanya kita berdua”
“Gue ikut , gue akan habisin mereka semua .Dan Jika gue berhasil kunci mobil loe buat gue Kak Sion “ujar Kici picik. Karena selama ini ia sudah menginginkan mobil sport terbaru milik Sion.
“Loe ngajak gue ngelakuin taruhan ? Oke kita mulai besok “ujar Sion degan senyum yang tak bisa terbaca. Ia merogoh kantongnya dan mengambil kunci mobilnya. Setelah itu ia lemparkan kearah Kici.
Christ loe baru awal bisa menggunakan pistol. Gue gak mau ada apa-apa sama loe. Dan loe ?? ”iel menggelengkan kepalanya pelan namun sangat kuat sekali.
“Apa sebegitu berharganya gue kak iel ?”goda Kici dan membuat iel semakin emosi. Jujur saja dia sudah menganggap Kici seperti adiknya sendiri. Dan adik yang sangat ia sayangi. Dan juga ia tak mau membuat nyawa melayang keesokannya.
“Tenang saja dia anak yang sangat jenius Iel”ujar Sion agar Kici tak curiga.
Kici suka tantangan”ujar Kici seperti anak kecil
“Udahlah iel . Sebaiknya loe pulang. Siap-siap buat besok “ujar Sion sambil menunjuk pintu keluar rumah. Dan dengan senang hati Kici sudah ada didepan pintu membukakan pintu buat Iel.
“Thanks Christy “sinis Iel tepat di depan wajah Kici. Ia lantas keluar beranjak dari tempat yang menurutnya lebih gila dari rumah sakit jiwa.
“Besok loe gak usah bawa pistol”teriak Sion dengan kencangnya berharap iel akan mendengarkan itu semua.
*****
Senin 20.00 wib gedung tua
Seperti yang dikatakan Sion kemarin, Hari ini dia akan menemui geng Froy. Geng yang sangat dikenal dimana-mana dan ditakuti oleh siapapun terkecuali Sion dan iel. Mereka bertiga sudah berkumpul dibelakang gedung tersebut. Sion tak membawa pasukannya sama sekali. Karena ia memang sengaja. Ia tak mau urusan ini menjadi lebih parah.
“Loe yakin?”bisik iel masih tak setuju dengan ini semua.
“Gue yang salah “
“Baik loe salah dan tidak. Gue akan tetap ngebela loe”
“Gue tau itu . dan sekarang jangan lindungi gue “
“Loe gila”
“Udah dari dulu. Tugas loe Cuma satu. Jangan biarkan Kici ngelihat gue saat menemui ketua geng Froy. Ngerti ?”
“Gak”
“Oke . Thanks”ujar Sion dengan wajah sangat tenang. Sedetik kemudian ia menatap Kici yang memenangkan nafasnya. Terlihat Kici sedikit cemas saat ini.
“Apapun yang terjadi gue akan lindungi loe”
“Gue tau”
“Gue sayang sama loe”
“Kata-kata loe seperti mama gue saat mau mati”ujar Kici sangat sinis. Sion hanya bisa menelan ludah saat mendengar kata-kata Kici itu. Ia pun memeluk Kici sekilas lantas mencium kening gadis ini. Kici yang sedikit kaget hanya membiarkan saja. Sepertinya ada yang sedikit berbeda dengan pelukan tersebut. Pelukan yang sangat hangat dan tidak ingin ia lepas saat ini.
“Kita mulai sekarang”ujar Sion. Ia mengeluarkan pistolnya dan satu pistol lagi ia keluarkan untuk Kici
“Mereka semua sudah disana. Loe langsung saja kesana dan tembak 20 orang disana. Gunakan insting loe yang sudah gue ajarin”
“Kaki iel yang ngajarin gue”ujar Kici penuh penekanan.
“Oke gue ralat. Seperti IEL yang sudah ngajarin loe. Puas !!”ujar Sion tak kalah tajam. Tangannya ia arahkan ke dalam gedung. Dan menunjukkan bahwa Kici harus segera masuk kedalam sana. Kici pun menganggukkan kepalanya. Ia mulai masuk kedalam gedung tua itu dengan hati-hati.
“Gue gak pernah meminta loe apapun”ujar Iel membungkam keheningan beberapa detik ini.
“Gue tau permohonan loe”
“Jadi jangan lakukan itu”
“Gue lakukan itu dan tidak akan lakukan itu sama saja. Nyawa gue bakal hilang. Dia ngincar nyawa gue . dan gue gak mau nyawa loe mau pun nyawa Kici sebagai gantinya”
“Gue gak apa-apa”
“Tapi Kici ?”
“Yaudah kita mati berdua”
“Gue gak akan biarin itu “Iel lantas memeluk Sion dengan sangat eratnya. Ia hampir menangis dengan situasi ini. Sahabat sejak kecilnya dan harus melakukan hal bodoh yang bahkan tak pernah ia fikirkan.
“Loe sahabat terbaik gue iel. Ingat kata-kata gue”ujar Sion membalas pelukan Iel .
“Sepertinya dugaan gue bener. Kalau loe berdua itu HOMO”ujar Kici yang tiba-tiba muncul. Seketika itu iel dan sion langsung melepaskan pelukan mereka.
“Kenapa loe masih disini?”ujar Sion gelagaban sendiri. Takut Kici akan mendengar pembicaraan mereka tadi.
“Pisau gue ketinggalan “ujar Kici dengan santai. Lantas mengambil pisau yang berada di samping Sion.
“Woow”ujar Kici menatap ngeri ke iel dan sion. Setelah itu ia kembali masuk kedalam gedung tersebut.
“Sepertinya sepupumu itu ngewarisin sifat loe”ujar iel saat melihat Kici sudah menembak beberapa orang didalam .
“Dia gadis yang hebat “serah Sion. Ia menganggukkan kepalanya ke Iel . mengartikan bahwa inilah saatnya. Iel mengeluarkan pistolnya. Mereka berdua pun masuk kedalam gedung tersebut.
Iel membantu Kici menghabisi pasukan geng Froy yang semakin banyak itu. Dengan kekompakkan merea berdua dan kejeniusan dua orang ini maka semua lebih menjadi mudah. Namun fikiran iel semain terpecah . Ia memfikirkan bagaimana Sion. Dimana Sion saat ini sedang menemui ketua geng Froy yang berada di pojok gedung tersebut sambil mengawasi apa yang sedang terjadi disana.
Sion berjalan dengan tenang dan sangat tenang. Dan sekarang dia sudah berada di depan ketua geng Froy. Ia mengendalikkan emosinya dan menguatkan hatinya. Inilah keputusannya saat ini.
“Kiat buat perjanjian”ujar Sion mengawai pembicaraan
“gue sudah gak sabar buat bunuh loe”
“sebentar lagi silahkan bunuh gue “
“perjanjian apa?”
“Sebelumnya gue mau katakan sesuatu. Gue gak sengaja menembak kakak loe”
“Tapi dia mati”
“dan sekarang gue ngasih nyawa gue buat bayar kakak loe”
“yaudah. Sekarang gue ingin bunuh loe”ujar orang tersebut. Ia menaruh pistolnya di dada Sion. Pistol tersebut menekan kuat pada dada Sion.
“Setelah loe bunuh gue. Bubarkan geng Froy:”
“Kenapa gue harus ngelakuin itu ?”
“. Cuma ini perjanjiannya. Akhiri semuanya. Gak akan ada lagi ketua geng hebat disini. Gue sudah mati, kakak loe sudah mati , Iel akan pergi dari Indonesia. Dan loe gak mau mati juga kan ?”
“Oke . gue akan setujui perjanjian itu “
“Disana ada sepupu gue. Dia gadis yang cantik. Jika suatu saat loe ketemu dengan dia. Lindungi dia kak. Gue punya musuh satu lagi dan dia mengincar nyawa adik gue”orang ini mengernyitkan keningnya. Tak mengerti dengan maksud dari Sion.
“Siapa?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar