Senin, 06 April 2015

DELOV part 13 ~ Firstly ~



DEVIL ENLOVQER – 13
~ Firstly ~
Ryn keluar dari mobilnya. Ia mendongakkan kepalanya melihat rumah dengan pagar yang menjulang sangat tinggi dihadaapnya ini. Ryn memencet bel yang terdapat di samping tembok pagar. Ia memencetnya beberapa kali hingga ada suara yang keluar dari sana.
“Dengan siapa ?”sebuah suara keluar dari alat yang berada di samping bel.
“Ini saya Ryn. Temannya . .”Ryn mencoba mengingat nama gadis pemilik rumah ini.
“Temannya Felly “ujar Ryn mengingatnya. Seketika itu pintu pagar terbuka dengan lebarnya. Ryn segera masuk kembali kedalam mobilnya dan memasukkan mobilnya kedalam halaman rumah Felly.
Ryn memberhentikan mobilnya didepan rumah Felly. Ia keluar dan mendapati Seorang satpam mendekatinya. Ryn menyungingkan senyumnya kepada satpam tersebut.
“Selamat malam bisa saya bantu nona ?”sapa satpam itu. Ryn menganggukkan kepalanya.
“Bisa saya bertemu dengan Felly ?”
“Oh bisa nona. Mari silahkan masuk. Nona Felly ada didalam”suruh satpam tersebut dengan sopannya. Ryn menganggukkan kepalanya lagi. Ia membenahkan tas bahunya sebentar lantas berjalan menuju ked lam rumah Felly.
“Selamat malam “sapa Ryn ketika menemui Seorang wanita paru baya yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca majalah. Wanit a tersebut yang tak lain adalah mama Felly sontak berdiri.
“Malam. Siapa ya ?”balas Mama Felly
“Saya Ryn tante temannya Felly. Fellynya ada?”jawab dan tanya Ryn dengan sangat sopan. Ia menyalami mama Felly
“Panggil saja saya tante Zia”
“Oh iya tante “ujar Ryn mengiayakan saja.
Fellynya ada dikamar. Kamu langsung masuk saja ke kamarnya “suruh tante Zia begitu saja sambil menunjukkan kamar Felly yang berada di dekat tangga.
“Terima kasih tante “Ryn meninggalkan Tante Zia kemudian menuju kamar Felly. Ia menaiki tangga sambil sesekali mengedarkan pandangannya disekitar rumah ini. Ryn sedikit terkagum dengan dekorasi sederhana yang ada di rumah ini . Rumah yang berwarna keemasan dan memeliki bentuk yang unik
“Europ desain .”decak Ryn menyimpulkan desain yang ada di rumah ini. Kini dirinya sudah berada di depan kamar Felly. Shilla mengehalakan nafasnya sejenak. Setelah itu ia mengetuk pintu kamar Felly.
TookTookkk
“Masuk . . “suruh suara dari dalam. Perlahan Ryn membuka pintu tersebut. Dan mendapati Seorang gadis yang sangat manis menurutnya sedang asik bermain piano .
Felly?”panggil Ryn. Felly yang sedang bermain piano memberhentikan pianonya dan menoleh kearah gadis yang di ambang pintu.
Felly mengernyitkan keningnya. Melihat gadis ini. Dia sama sekali tak mengenal gadis tersebut namun sedikit merasa familiar dengan wajah Ryn.
“Siapa ya ?”tanya Felly masih bertanya-tanya.
“Boleh gue masuk ?”Felly menganggukkan kepalanya sedikit ragu. Ryn mengembangkan senyumnya. Ia menutup pintu kamar Felly sebelumnya dan berjalan mendekati Felly.
“Gue Ryn. Gadis yang loe lihat sama Alvin di restoran kemarin “jelas Ryn. Ingatan Felly kini terjawab sudah.
“Ada apa ya ?”tanya Felly dengan nada sedikit tidak suka. Mengapa gadis ini ada disini dan apa yang mau dia lakukan .
“Gue Cuma mau jelasin aja kok. Gue bukan pacar Alvin “kalimat terakhir yang dilontarkan Ryn membuat Felly tersontak sangat senang sekali. Hatinya  merasakan suatu kelegaan yang sangat dalam.
“Gue adalah sahabat Alvin dan Rio sejak kecil. Dan kemarin gue nemuin Alvin karena gue kangen sama dia. Gue baru lusa kemarin pulang dari Prancis setelah 3 tahun pindah dari Indonesia .”
“Dan soal Alvin meluk gue ataupun gue nyium Alvin. Hanya sebatas kerinduan saja . dan gak ada lebih sama sekali. Gue udah punya pacar. Jadi loe gak usah cemburu “jelas Ryn menyinggungkan senyum manisnya .
“Ja. . Ja. . Jadi. Loe bukan pacarnya kak Alvin ?”
“No . Gak banget gue sama kodok sipit kayak dia hahaha”jawab Ryn mencoba meredakan suasana yang sedikit canggung di kamar ini.
“Heheh. Sorry gue bego banget yah . udah salah faham gitu aja “cengir Felly yang tak enak sendiri.
“Don’t worry . By the way. Rumah loe keren juga , Gue suka desainnya “puji Ryn.
“Oh ya. Duduk gih Ryn “suruh Felly menunjuk kea rah kasurnya. Ryn menganggukan kepalanya .
“Jadi sekarang gak ada salah faham lagi kan ?”tanya Felly memastikan. Ia merogoh ponselnyad dari tasnya dan mencari satu nomer di contactnya. Kemudian memencet tombol hijau pada ponselnya.;
“Iya udah enggak kok. Makasih ya. Dan maaf sebelumnya “jawab Felly benar-benar merasa bersalah. Ryn mengangguk saja.
“ Nih ada yang mau bicara sama loe.”ujar Ryn dan menyerahkan ponselnya. Felly terbengong sebentar.
“Alvin . “ujar Ryn pelan. Felly sedikit ragu menerima ponsel dari Ryn. namun Ryn terus memaksanya. Ia pun mendekatkan ponselnya ke telinganya .
“Hallo “lirih Felly pelan.
“Maafin Felly ya kak udah salah faham sama kakak. Maaf Felly udah bentak-bentak kakak dan marah-marah ke kak Alvin. Felly minta maaf banget “
“Sekali lagi maaf ya kak “
“Iya. Ryn udah jelasin semuanya kok. Sekarang dia ada di depan gue “
“Iya. Setelah ini aku aktifin lagi ponselku “
“Bye” Felly mengembalikkan ponsel Ryn.
“Tugas gue udah selesai dan gue harap loe dan Alvin gak bertengkar lagi “
“Iya makasih banyak Ryn
“Loe pacaran sama dia ?”tanya Ryn memastikan
“Belum kok “
“Oh loe ngarep dong berarti hahaha”tawa Ryn niat menggoda gadis ini.
“Ya . . iya juga sih . hehe”cengir Felly menggaruk rambut belakangnya. Binggung mau menjawab apa .
“alvin anaknya baik banget kok . Gak salah kalau loe pilih dia “
“Loe udah sahabatan sejak kapan ?”tanya Felly membuka pembicaraan.
“Udah dari kita kecil mungkin. Alvin dan Rio kan sepupuan dekat sejak kecil , lalu kakak gue tetanggaan sama mereka. Dan gue sering diajak bermain sama kakak gue. Jadi kita udah dekat banget sejak kecil “
“Oh. Jadi loe seumuran sama Alvin “tebak Felly. Felly mendelikkan matanya kaget.
“Wajah gue kelihatan sudah tua ya ?”tanya Ryn balik dan membuat Felly binggung.
“Eh sorry. Gue salah ya ?”
“Hahahha. Gak apa-apa. Gue baru aja mau naik ke kelas 3 SMA. Dan gue milih SMA disini saja “
“SMA mana?”
“SMA . . mmmm. . apa ya namanya ?”Ryn mencoba mengingat-ingat nama SMA yang dikatakan oleh papanya saat di prancis dulu.
“Ahhh. SMA ARWANA. “ujar Ryn yangsudah mengingatnya.
“Hah? Beneran ? Satu SMA dong sama gue ?”
“Wahhhh? Iya kah ?? Bagus dong jadi gue sudah punya teman. Loe mau kan berteman sama gue ?”
“Pasti dong. Mau banget malah Kak Ryn hahahah”tawa Sivia .
“Jangan panggil Kak deh. Berasa tua banget gue “
“Ahhhh gak mau. Pokoknya gue mau manggilnya Kak Ryn
Ryn aja Felly . .”
“Kak Ryn . “Ryn mengangkat kedua telapak tanganya dengan pasrah .
“Whatever .”
“Eh ? emangnya loe kelas berapa ?”tanya Ryn balik.
“Mau naik kekelas 2 .”
“What ?? otak alvin kebalik kali ya pacaran sama anak SMA”gumam Shilla pelan.
“kenapa Kak ?”tanya Felly yang melihat Ryn terdiam sambil menundukkan wajahnya .
“Oh enggak apa-apa kok hehehe”balas Ryn nyengir gak jelas. Ryn mencari topik pembicaraan lainnya .
“Loe suka bermain piano ?”tanya Ryn lagi ketika matanya tertuju pada sebuah orgen besar yang ada didepan Felly.
“Banget . Gue dan sahabat gue suka sekali bermain piano “
“Sama dong “ujar Ryn antuias sekali.
“Beneran ? kapan-kapan kita bertiga  harus main bareng “
“bertiga ? sama sahabat loe ?”
“Iya . Namanya Kici. tapi nanti kalau loe ketemu dia jangan kaget atau takut ya “ujar Felly dengan anda tak enak
“Emangnya kenapa?”
“Dia sedikit mengerikkan hehehe “cengir Felly. Bayangannya membayangkan wajah Kici yang dingin sekali.
“Tennag aja gue pandai adaptasi kok. Gue gak bakal takut “
“Sippp “ Ryn melihat jam tangannya sejenak.
“Udah malam nih ? Gue balik dulu ya “
“Loe tinggal dimana ?”
“DI apartemen bokap gue waktu dia masih di indonesia. “jawab Ryn. dia sudah berdiri begitu juga dengan Felly.
“Sekali makasih banyak ya. Loe gak makan malam dulu ? atau gue ambilin minum dulu ?”tawar Felly ketika mereka berjalan menuruni tangga,
“telat lu. Gak dari tadi kek”
“Hahah sorry sorry. “
“Gak apa-apa gue Cuma bercanda.”kekeh Ryn.
Ryn  menemui Mama Felly sebentar untuk berpamitan. Kemudian ia keluar rumah dengan diantar Felly serta mama Felly.
“Oh Ya Kak .  . .”panggil Felly sebelum Ryn masuk kedalam mobilnya.
“Kenapa ?”
“Lusa gue ulang tahun. Datang ya ke ultah gue , Kak Alvin dan kak Rio juga suruh datang. Oke”Ryn mengangguk dan mengangkat jempolnya. Menandakan ia sangat setuju.
“Pulang dulu ya Fel. Tante Ryn pamit dulu “ujar Ryn sopan. Lantas masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan rumah Felly dengan kelegaan. Akhirnya tak akan ada salah faham lagi.
Felly dan mamanya kembali masuk kedalam rumah. Felly menceritakan semuanya kepada mamanya sebenarnya apa yang terjadi. Dan kini ia sudah bisa tersenyum senang kembali .
*****
Iqbal pagi-pagi sudah bersiap untuk ke sekolahnya. Dimana pengumuman nilai kelulusan ujian nasionalnya akan keluar hari ini juga. Hatinya sedikit takut namun Ia sellau bersikap optimis saja.
“loe mau kemana?”tanya Rio. Sedari tadi malam dirinya sama sekali tidak tidur. Dan terlihat sekali pada kantong mata Rio yang menandakan dia kelelahan sekali.
“sekolah. Pengumuman kelulusan dan wisuda ”jawab Iqbal
“Good Luck “ujar Rio. Iqbal menganggukan kepalanya.
“Kak Gue berangkat dulu “
“Iya . sorry gue gak bisa nepatin janji gue “ujar Kici merasa bersalah.
“gak apa-apa kak . Gue bisa sendiri kok”
“Gue tau “ujar Kici tersenyum kepada sang adik. Senyum yang memiliki makna dan hanya Kici serta Iqbal sendiri yang tau.
“Oh ya satu lagi pesan gue , Loe berdua jangan buat gaduh rumah sakit. Sekali damai kek”nasehat Iqbal. Namun kalimat terkhir itu diabaikan saja oleh kedua makhluk setan yang pura-pura tidak mendengar omongan iqbal tersebut.
“Ckkk . .”decak Iqbal kesal namun ia lebih memelih segera beranjak dari kamar neraka itu.
Setelah kepergian Iqbal keheningan menyerang ruangan ini. Rio atau pun Kici tak ada yang bergeming. Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Kici membereskan barang-barangnya. Karena nanti sore atau besok pagi dirinya sudah di perbolehkan pulang. Sedangkan Rio seperti biasanya sibuk dengan kurva-kurva yang ada di layar laptopnya serta setumpuk map-map yang menurut Kici sendiri tidak penting .
“Hufftt . . “Kici melirik ke arah Rio. Dilihatnya pria itu seperti sangat kelelahan. Rio berusaha terjaga dari kanutknya. Namun apa daya pagi ini dia sangat lelah. Sudah 2 hari dirinya tidak tidur. Beginilah resiko menangung sebuah perusahan besar.
“kalau ngantuk tidur aja .”sahut Kici. Jujur ia sangat kasihan dengan pria itu. Pria yng sudah seminggu ini menjaganya dan merawatnya. Namun ia bingung mengekspresikan rasa kasihannya tersebut. Imagenya lebih ia pentingkan.
“hmm. . “dehem Rio seadanya. Tangannya masih dengan lincah berada di keyboard laptopnya.
15 menit kemudian Rio sudah tergeletak tak berdaya. Kepalanya terjatuh diatas laptopnya. Ia memejamkan matanya.
Kici telah selesai membereskan barang-barangnya. Ia tersenyum melihat kasurnya yang sudah rapi. Sejenak ia menggerakan tangan kananya. Lumayan tangannya sudah tak terasa sakit sama sekali. Meskipun terkadang terasa sedikit nyeri .
Kici menolehkan wajahnya ke arah belakang. Di mana Rio tertidur disana. Kici mengambil selimut yang ada di kasurnya lantas berjalan mendekati Rio.
“Aissh. . Mangkanya jangan kerja mulu. Sok sibuk loe”omel Kici pelan kepada pria yang ada didepannya ini. Namun tangannya membuka selimutnya lantas menaruh di atas tubuh Rio.
Kici melihat ke arah laptop Rio, entah apa yang ada di layar tersebut. Kici hanya geleng-geleng. Tak mengerti dengan angka-angka disana. Jika kurva-kurva yang tergambar di samping angka-angka tersebut Kici masih mengerti namun angka-angka itu sepertinya pasword atau kata kunci yang ada di perusahaan rio. Begitulah prediksi dari otak Kici.
“dasar cowok. .”decak Kici melihat meja yang biasanya dipakai oleh Rio sangat berantakan. Dengan hati yang sedang menjadi seorang malaikat. Kici membereskan semua dokumen-dokumen Rio yang berantakan.
Ini semua dilakukan oleh Kici bukan bermaksud apa-apa atau bagaimana. Ia melakukan hal ini hanya sebagai tanda terima kasih karena pria ini telah merawatnya hingga sembuh cepat seperti ini. Sepicik-piciknya otak Kici namun diirnya masih punya rasa terima kasih yang tinggi kepada orang yang sudah berbaik hati kepadanya. Meskipun orang tersebut sebenarnya tak layak dapat kebaikan dari Kici hihihihi.
Setelah melihat ke adaan kamarnya sudah benar-benar bersih dan Rio pun masih terjaga dalam tidurnya . Kici duduk sebentar di sofa. Binggung apa yang harus ia lakukan lagi.
KrryykkRyyykkkk . .
Gadis ini meraskan perutnya sangat rapat. Kici pun memelih untuk membeli makanan di kantin rumah sakit. Ia keluar dari kamar rawatnya sambil membawa dompet serta ponselnya meninggalkan Rio yang ada didalam.
*****
Ryn pergi ke SMA ARWANA. Mengurusi semua kepindahannya. Disana ia mendaptkan buku dan juga semua seragamnya. Walau pun dilihatnya sekolah ini sangat sepi karena murid-muridnya sedang libur semester. Ryn pun memelih keliling-keliling di sekolah ini dengan ditemani oleh kepla sekolah.
“Bagaimana Ryn? Suka dengan sekolah ini ?”tanya kepla sekolah tersebut yang tak lain adalah Om.nya sendiri.
“Suka kok Om”jawab Ryn. Matanya masih tak henti mengedarkan pandangan ke sekolah ini. Sekolah yang sangat luas dan memeliki fasilitas yang sangat lengkap sekali.
“Kenapa kamu pindah ? bukannya enak diprancis ?”tanya Om duta mengawali pembicaraan.
“Pingin aja. Bosan disana. Papa sibuk dengan perusahaanya. Kakak juga sudah mulai cari-cari kerjaan. Dia baru saja lulus kuliah . aku sendirian ? jadi lebih memilih pindah kesini aja. Banyak temannya”jelas Ryn. Om duta mengangguki saja. Ia mengerti bagaimana sifat anak remaja saat ini .
“Kapan mulai masuk sekolah ?”
“Minggu depan. Kamu langsung pakai seragam saja “
“Oke”
“Universitasnya dimana Om ?”tanya Ryn.
“Kenapa ?”
“Soalnya Alvin sama Rio kuliah disana .”Om duta mengernyitkan keningnya .
“Mario Stevano ?”
“Kok om tahu ?”
“Dia terkenal sekali dulu di sekolah. “
“Waahh ? benerkah ?”
“terkenal tukang ributnya . tapi setelah kelas 2 perubahan pesat dialami sama anak itu. Nilainya selama 2 semester selalu dia atas rata-rata yang lainnya dan itu menjadikan sebuah sejarah di sekolah kita”jelas Om duta
“Masak Om ?”
“Tanya saja sama kakakmu. Kakakmu sahabatnya Rio kan ?”Ryn mengangguk-anggukan kepalanya.
“Tuh disana universitasnya “tunjuk Om duta pada tower besar yang berlambangkan huruf W diatas sana. Ryn tersenyum menatap universitas itu .
Setelah berbincang-bincang banyak. Ryn memelih pamit. Ia ingin menghampiri Rio. Ryn pun lantas beranjak menuju perusahaan Rio.
*****
Rio terbangun dari tidurnya . Ia lantas kelagapan sendiri karena semua pekerjaanya belum selesai. Dan besok adalah dedline untuk menyelesaikan ini semua. Ia menyentuh selimut yang ada di tubuhnya.
“Ehh. . “kaget Rio. Ia mengedarkan pandangannya, mecari gadis tersebut . namun  sama sekali tak ada tanda-tanda adanya Kici disana.
“kemana gadis itu ?”gumam Rio. Sedetik kemudian ia tak mempedulikannya. Rio pun meneruskan pekerjaanya kembali.
Kici masuk kedalam kamarnya kembali. Dengan membawa 2 kantong keresek yang berisi banyak makanan. Rio menoleh ke arah Kici dengan heran.
“dari mana loe ?”tanya Rio. Kici tak menjawab dan hanya mengangkat kedua kantong kreseknya.
“Gue beliin loe Roti. Tuh makan “ujar Kici dan melemparkan sebungkus roti seenaknya ke arah Rio.
“Bisa yang sopan dikit ?”decak Rio kesal. Kici tak menanggapinya. Ia memelih duduk di atas sofa dekat Rio. Sedangkan Rio duduk dibawah.
“Ambilin kopi gue sama susu coklat gue dong “suruh Kici menunjuk ke arah kresek putih disamping Rio.
“Loe beri berapa ?”
“satu doanglah “
“Kok gak beliin gue juga?”protes Rio
“Siapa loe?? Siniin minuman gue “dengan terpaksa rio menyerahkan sekotak Kopi kemasan dan juga susu coklat kemasan. Rio melihat saja apa yang dilakukan oleh gadis didepannya ini. Kici membuka 2 kemasan minuman tersebut. Lalu menuangkan susu coklat kedalam kopi tersebut lantas mengocoknya sedikit.
“Gue minta “ujar Rio dengan anda sedikit tinggi. Jujur yang diminum oleh  Kici adalah minuman kesukaan Rio.
“ENGGAK!! Ini Minuman kesukaan gue “teriak Kici sambil memundurkan minumannya .
“Gue juga mau ! Itu minuman kesukaan gue juga!!”paksa Rio
“Loe bisa gak sih gak maksa! Enggak Ya gak Rio “
“anak kecil ngalah!!”
“Gue tau loe kok emang udah tua kayak om-om tuh di luar sana. Gak usah maksa loe “
“Ckkkk. Gadis ini . . .”Dengan gerakan cepat Rio segera menarik minuman Kici lantas menghabiskannya dengan satu tegukan. Sedangkan Kici hanya melongo menatap nasib minumannya sudah diminukm Rio dengan tak berdosanya.
“Hmmm. . enaknya . . “ujar Rio. Ia melemparkan bungkus minuman yang kosong itu ke arah Kici lalu meneruskan pekerjaanya kembali.,
“YAAAAAAHHHHHHH”teriak Kici sangat emosi. Ia meremas-remas bungkus minuman tersebut setelah itu ia  lemparkan dengan keras ke kepala Rio.
PLAAAKKK
“Awwwwww”Ringis Rio merasakan kepalanya sangat sakit sekala.
“Loe kira kepala gue ajang buat pukul ?”
“Apa loe?Dasar Cowok gak tau diri”
“Apa loe bilang ? hah? Ulangi sekali lagi!!”tantang Rio.
“Cowok brengsek yang ngerebut ciuman pertama gue. Cowok bodoh yang gak tau kalau nyawanya diincar pembunuh. Cowok gak tau diri merebut minuman orang seenaknya. LOE COWOK GILAAAAAAA”teriak Kici meluapkan semuanya. Rio melotokan matanya tajam ke arah Kici mendengar ucapan Kici tersebut emosi Rio memuncak.
JTAAAAKKKK
“Kalau ngomong itu difikir dulu cewek bodoh”dengan mulusnya Rio memukul kepala Kici menggunakan sepatunya. Kici meringis kesakitan . ia membelai rambutnya yang nyeri .
“LOE PERGI DARI SINIIII”usir Kici .
“Ogah. Kerjaan gue masih banyak “
“KELUAR GAK ??”
“GAK”
“KELUAAAAAARRRRR” teriak Kici . Mungkin suara Kici itu terdengar sampai luar. Dan sangat sering sekali penghuni rumah sakit hanya mengelus dada mendengar teriakan-teriakan atau keributan didalam ruangan VVIP nomer 12 ini. Rio menyobek satu kertas. Kertas tersebut ia remas-remas menjadi lingkaran.
“BAWEL LOE . “bentak Rio. Ia menatap Kici tajam lantas menyumpal mulut Kici dengan kertas yang telah ia remas tadi.
“Aasssmmmpppgggghhh . .”Kici meludahkan kertas terbut. Ia mengusap-usap bibirnya yang terasa tidak enak.
“DEMI APA GUE PINGIN BUNUH LOE !!!”kesal Kici. Ia mendang tubuh belakang Rio dengan kakinya setelah itu segera beranjak ke kasurnya. Ia tak mau terus ribut dengan orang yang mejengkelkan seperti cowok itu .
“Gue doain Loe dapat cewek bodoh! Dapat pasangan yang mengerikan ! dapat pacar yang aneh !! Loe itu pria busuk ! pria gak tau diri! Pria bodoh super super bodoh !”Kici terus meluncurkan berbagai umpatanya kepada Rio. Namun Rio tak mau menaggapi gadis itu. Ada hal yang lebih penting yang harus ia selesaikan hari ini. Yaitu pekerjaanya.
*****
Iqbal  mendapatkan surat kelulusannya. Beserta semua ijazahnya yang telah ia ambil. Ia melangkahkan kakinya dengan gontai. Ia tak suka dengan saat-saat seperti ini. Dia harus mengambil rapotnya sendiri. Sedangkan semua temannya ditemani oleh orang tua mereka.
“Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan “panggil guru Iqbal yang berada di atas panggung. Pelaksanaan wisudanya pun sekarang juga. Karena waktu yang sangat tipis jadi dijadikan satu dengan hari ini. Iqbal binggung kenapa dia dipanggil. Namun ia segera berdiri dari kursinya menuju ke atas panggung. Dan dapat dilihatnya semua penonton yaitu teman-temannya yang sedang duduk bersama orang tua mereka .
“Inilah murid paling berprestasi di SD SETIA BUDI. Dimana iqbal ini dari kelas satu selalu mendapatkan peringkat pertama “ujar sang guru. Dan semua penonton memberikan tepuk tangan yang sangat meriah. Iqbal mekasakan senyumnya agar dapat ia tunjukkan. Sang guru memberikan sebuah piala kepadanya.
“Ada yang ingin kamu sampaikan Iqbal ?”tanya sang guru .Iqbal berfikir sejenak sebelum ia menganggukan kepalanya. Sang guru pun memberikan mic. Yang sebelumnya dipegangnya .
“terima kasih sebelumnya kepada tuhan yang maha esa. Terima kasih kepada semua guru-guru yang sudah mengajarkan banyak hal kepada Iqbal. Terima kasih untuk mama yang sudah mendidik iqbal dari kecil. Walau pun sekarang mama sudah tidak bersama Iqbal lagi. Iqbal tetap berucap terima kasih kepada Mama. Iqbal harap mama tersenyum bahagia disana. Terima kasih buat Papa meskipun berada jauh dari Iqbal. Terima kasih sudah mencari nafkah untuk hidup Iqbal dan kakak Iqbal. Dan yang terakhir. Yang sangat Iqbal ucapkan rasa terima kasih dan beribu terima kasih. Kakak Iqbal yang seharusnya sudah janji akan menemani iqbal disini.  Kakak adalah kakak terhebat sedunia. Tidak ada kakak yang seperti dia. Kakak yang selalu mendidik adiknya dengan caranya sendiri dan membuat Iqbal tau apa itu keberanian dan selalu optimis. Terima kasih semuanya “ Iqbal menahan agar air matanya tidak keluar. Kici selalu mengajarinya agar tidak menangis didepan banyak orang walau dalam keadaan apapun. Karena air mata menunjukkan kelemahan orang tersebut .
Tepuk tangan Riuh disana. Guru yang berada di samping Iqbal sudah meneteskan air matanya. Bagaimana bisa anak masih dini seperti Iqbal dapat merancang sebuah kalimat-kalimatlayaknya orang dewasa. Guru tersebut memeluk iqbal dngan sangat erat.
“kamu adalah sejarah tersendiri yang selalu ibu ingat “bisik guru tersebut lantas melepaskan pelukannya. Iqbal tersenyum saja dengan ucapan gurunya tersebut. Ia kemudian turun dari panggung. Dan kembali ke tempat duduknya. Dimana bayak para orang tua teman-temannya yang memberikan selamat kepadanya .
*****
Entah mengapa hati Kici merasa ada yang aneh. Ia merasakan perasaan kerinduhan. Ia merasakan ada sesuatu yang ingin membuat air matanya ini terjatuh.
“Apa loe sekarang lagi menyebut nama Mama bal ?”batin Kici mulai bertanya. Ia dapat merasakan bagaimana perasaan kerinduan seorang mama dan papa. Kici tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya ketika melihat sang adik yang merindukan mamanya. Kici tidak tau apa yang harus ia lakukan saat ini.
“Seharusnya gue nepatin janji gue bal “perasaan batin seorang adik dan kakak tak akan bisa pernah lepas. Layaknya ibu dan anak. Begitulan hati ify dan iqbal sudah menjadi satu. Kici menahan agar ia tak menangis. Sekeras mungkin ia menahannya.
Rio melirik ke arah Kici yang terdiam sambil menunduk. Rio merasa ada yang aneh dengan gadis itu yang tiba-tiba diam seperti patung.
“Loe gak apa-apa Kici ?”tanya rio membungkamkan suaranya. Kici terpelonjat kaget lantas mendongakkan kepalanya dan berusaha bersikap seperti biasa.
“gak. Kenapa ?”tanya Kici dengan nada dinginya.
“gak apa-apa.. Gue hanya memastikan loe gak mati disaat gue ada disini “ujar Rio mencari alasan.
“Ckkk. “decak Kici kesal. Ia segera mengambil ponselnya dan menyalan musik kesukaanya. Ia mengenakkan earphone kesukaanya yang telat tertancap pada ponselnya.
*****
Ryn memasuki perusahaan Rio. Ia berjalan sampai didepan ruang kerja Rio. Seperti kemarin baru saja ia ingin masuk namun seorang gadis sudah mencegahnya dengan tatapan tak enak dilihat.
“Mau apa lagi ya ?”sinis gadis itu yang tak lain adalah Cherly sekertaris Rio.
“Loe siapa sih ?sekertarisnya kan ?Gue masuk lah “
“Maaf. Selain yang berkepentingan dilarang masuk”
“Gue adiknya kak Rio. Sekarang gue mau masuk”paksa Ryn. tatapanya menantang tatapan Cherly.
“Hah? Adiknya ? maaf ya Pak Rio enggak punya adik “
“Loe belagu banget sih ? baru juga sekertaris. Loe gak usah sok deh”bentak Ryn kasar. Ia menepis kasar tangan Cherly yan g menghalanginya masuk.
“AKU BILANG GAK ADA YANG BOLEH MASUK”bentak Cherly balik. Ryn yang sudah hampir membuka ruang kerja Rio menghentikan aktifitasnya . Ia menbalikkan badanya dengan tatapan yang penuh emosi kepada gadis didepannya ini.
“Gue mau ketemu Kak Rio . Ngerti !!”
“Pak Rionya gak ada didalam. Dia sedang keluar “
“terserah loe!!”Ryn mendorong kasar bahu Cherly lantas membuka pintu ruang kerja Rio.
Ryn masuk kedalam. Dan benar saja ia tidak menemukan keberadaan Rio didalam. Ryn kembali keluar dan sudah disambut tatapan sinis oleh Cherly.
“Sudah saya bilang kan ?”
“Peduli gitu sama omongan loe ? MAKASIH “decak Ryn sinis. Ia mengibaskan rambutnya seolah untuk membuat sekertatis itu kesal kepadanya. Dan benar saja setelah kepergian Ryn , Cherly mencak-mencak penuh kekesalan. Bahkan ia sudah melepaskan kedua sepatunya untuk ia lemparkan kearah Ryn.
“Siapa sih cewek itu ? Sok Banget !!!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar