Selasa, 07 April 2015

DELOV part 15 ~ Dasar Bodoh !!!! ~



DEVIL ENLOVQER – 15
~ Dasar Bodoh !!!! ~
                                                *****
                                      Pagi 08.00 WIB
Alvin menjemput Felly , Hati Alvin merasakan kerinduan pada gadis ini. Dari semalam mereka berdua sudah saling telfon menelfon sampai tengah malam. Alvin dapat bernafas legah kembali. Akhirnya kesalah fahaman itu bisa selesai juga.
“Pagi . . “sapa Felly yang sudah menunggu Alvin di depan terasnya. Alvin tersenyum menatap gadis didepannya ini. Tak ada yang berbeda darinya, Dia tetap sama seperti biasanya. Sangat ramah dan menunjukkan kecantikkanya.
“Berangkat sekarang ?”
“Hmm . .”ujar Felly menganggukkan kepalanya. Alvin menjulurkan tangan kanannya. Dengan malu-malu Felly menerima uluran tangan Alvin tersebut. Mereka pun berjalan beriringan menuju mobil.
Alvin membukakan mobil untuk Felly. Setelah gadis tersebut masuk dirinya pun ikut masuk melewati pintu mobil sisi sebelahnya.
Terjadi keheningan sesaat. Sebelum Felly yang membuka pembicaraan mereka.
“Ke toko kue dulu yah kak”pinta Felly
“Buat apa ?”tanya Alvin . Felly menoleh ke arah Alvin.
“Buat Kici lah. Dia suka sama kue coklat. Hitung-hitung nyambut dia datang dari rumah sakit “
“yaudah nanti kita beli di toko roti dekat perumahan Kici aja “ujar Alvin. Felly mengangguk lagi.
“Lusa ultah kamu kan . . “
“Iya kak . .”
“Mau kado apa ?”Felly mengernyitkan keningnya. Dalam hati Felly keinginanya hanya satu. Yaitu cowok yang sedang duduk disampingnya saat ini.
“Kok diem ?”tanya Alvin membuyarkan lamunan Felly.
“Ehh . . apa ya ? gak usah deh. Hehehe. Kak Alvin nanti datang aja udah kado paling terindah kok “jawab Felly jujur. Alvin tersenyum mendengar jawaban Felly.
“Yakin gak mau kado dari gue ?”
“Mmmm . . beneran sanggup beliin ??”tantang Felly jail.
“emangnya mau apa ?”tanya Alvin lagi
“Mobil , rumah, apartement, Tiket travel ke paris, amerika , teruss .. . mm apa lagi ya . . .mmm. .”
“Gue beliin kok”jawab Alvin dengan mantap. Felly membelalakkan matanya tak percaya.
“Beneran ?”
“Setelah nanti loe jadi istri gue “ujar Alvin tenang. Pipi Felly terasa memanas. Wajahnya merah padam. Meskipun dapat didengar itu bukan gombalan. Namun Felly benar-benar menjadi salting sendiri.
“ Apan sih kak . gak lucu tau “
“Gue gak bercanada. Beneran . . “
“Yah terserah loe deh . “ujar Felly malu. Ia menolehkan pandangannya keluar jendela.
“Gue boleh tanya ?”
“Apa ?”sahut Felly. Kini ia menoleh ke Alvin kembali.
“Loe kenapa nangis waktu ngelihat gue sama Ryn?”tanya Alvin dengan nada menggoda. Felly menggaruk kepala belakangnya. Binggung mau menjawab apa.
“Mmm. Apa ya ? mmm . kenapa ya ?? mmm. . “
“Kenapa ?”
“gak tau kenapa “jawab Felly kelimpungan.
“Loe cemburu ?”
“Mungkin . . “
“Bagus deh kalau cemburu “ujar Alvin penuh arti, Namun Felly mengernyitkan keningnya. Ia tak sebegitu faham dengan ucapan Alvin barusan.
“Maksud kakak?”
“Gak ada”
“Yaudah . .”Felly melengos pasrah. Ia mengembang kempiskan pipinya yang chubby tersebut. Membuat Alvin tersenyum untuk kesekian kalinya. Betapa tertariknya dirinya dengan gadis SMA ini. Entah otaknya sudah hampir terbalik atau bagaimana. Ia menyukai seorang gadis SMA.
Felly mengeluarkan ponselnya. Ia mendapatkan satu pesan dari papanya.
“ada sms ?”tanya Alvin. Felly menganggukkan kepalanya. Dan masih sibuk membalas pesan tersebut.
‘dari siapa ?”tanya Alvin pingin tau .
“Cowok . .”jawab Felly singkat tanpa menoleh ke arah Alvin. Entah menagap hati Alvin terasa panas sendiri. Suhu didalam mobilnya berubah dratis seperti berada di tengah garis katulistiwa.
“Teman SMA loe ?”tanya Alvin  lagi yang semakin penasaraan. Ia membuka satu kancing kemejannya.  Felly memasukkan kembali ponselnya. Ia menoleh ke arah Alvin.
“Hahahahaha , .”tawa Felly begitu saja. Ia melihat ekspresi Alvin yang benar-benar membuatnya ingin terus ketawa.
“Kok malah ketawa?”
“Sumpah loe lucu banget kak hahhahaha”
“Hha?” Felly mengontrol tawanya sesaat. Ia mengarahkan pandangannya pada wajah Alvin yang masih menunjukkan ketidak sukaan saat Felly menerima pesan tadi.
“Loe cemburu ?”goda Felly. Alvin tak akan berbasa-basi dalam hal apapun. Ia lebih suka blak-balakan dalam segalanya. Dengan nada tenangnya. Alvin lantas menjawab pertanyaan Felly tersebut .
“Iya .”jawab Alvin mantab. Kedua kalinya Felly dibuat kelimpungan oleh Alvin .
“Sms dari siapa sih ?”tanya Alvin lagi. Nada suaranya semakin tak enak di dengar di telinga Felly.
“Sorry,Itu papa gue kak”jawab Felly tak enak sudah membuat Alvin  bad mood. Alvin mengehalakan nafas dalamnya mendegar jawaban Felly tersebut.
“Udah puas buat gue jantungan ?”sinis Alvin namun masih tersenyum kepada Felly.
“Mmmm. .puas gak ya?? Mmmmm. Belum nih . mmmmm. . “
“Dasar “Alvin mengacak-acak lembut poni Felly. Entah ia terasa tertarik atmosfer yang ada pada diri gadis ini. Mungkin inilah yang dinamakan benar-benar jatuh cinta pada pandagan pertama. Rasa cintanya akan terasa berbeda dan sangat beda sekali.
Setelah sampai ke toko kue. Dan membeli kue untuk Kici. Mereka berdua pun segera melesat ke rumah Kici. Mereka berdua sudah merencanakan kejutan ini dengan Iqbal. Rio pun awalnya memang tau namun dia malas untuk ikut campur. Rio hanya mengantar saja tidak lebih. Itulah ucapan dari cowok dingin tersebut .
*****
17.00 WIB rumah Rio

Rio membuka bungkus mie instan. Ia menunggu air yang ia didihkan matang. Sambil menunggu matanya air tersebut, Rio masih mengumpati gadis yang duduk di ruang tamunya tersebut.
“Cewek bodoh !!. Mengerikan !!. Otaknya di dengkul apa tuh anak”
“Gak bisa apa masak sendiri ? toh Cuma mie instan ? pakek dipermasalahin segala ??”
“Cewek bodoh LABIL !!”
““Rio. . Rio. . Riooo . “teriak Kici dari ruang tamu . Rio mendecak kesal.
“Apa lagi sih mau tuh cewek ? hidupnya ngerepotin gue mulu “gumam Rio sendiri.
““BAWEL. GAK USAH TERIAk-TERIAK ! ini gue masakin “ teriak Rio tak kalah kencang. Ia memasukkan Mie kedalam air yang menurutnya sudah mendidih tersebut . Rio tak menggubris sama sekali teriakan Kici .
““MARIIOOOOOOOOOOOOOO”teriak Kici begitu sangat kencang. Entah saat Kici berteriak seperti itu, detak jantung Rio terasa berhenti sedetik. Rio mematikan kompornya. Ia merasa ada yang tidak beres di ruang tamu.
“Ada apa sih . . “binggung rio dalam larinya.
Matanya langsung menatap tajam kearah ruang tamu. Lebih tepatnya ke arah Kici yang sudah pucat pasi dengan api yang semakin mendekat dengan gadis itu.
KIIIICCIIIII . . “ teriak Rio begitu panik. Ia binggung harus menolong Kici dahulu atau mematikan apinya dahulu. Rio pun lebih memeilih kembali ke dalam dapur. Ia mengambil semprot pemadam api yang selalu tersedia di rumahnya.
Dengan gerak cepat rio menyemprotkannya ke semua api yang menyala. Untung saja dalam hitungan menit api tersebut bisa terpadamkan.
“Ma. .. af . . “lirih Kici tak beraturan. Sedetik kemudian gadis itu langsung jatuh pingsan. Rio membuang begitu saja tabung penyemprot yang ia bawah. Ia berlari mendekati Kici yang tak sadarkan diri. Semua wajah Kici sudah hitam akibat asap tersebut .
“Dasar gadis bodoh !!”decak Rio benar-benar kesal . karena gadis ini merepotkannya sekali lagi. Rio segera membawa Kici ke kamarnya. Dimana kamar Rio terletak di atas. Rio membopong Kici dengan cepat. Ia takut jika Kici tak bisa bernafas. Asap api tentu sangat berbahaya. Rio sudah sangat mengerti tentang hal seperti ini.
Rio mendobrak begitu saja kamarnya. Ia segera masuk. Setelah itu ia tidurkan Kici di atas kasurnya. Rio mencari peralatan medisnya. Dengan cekatan  Rio membuka tasnya. Ia mengambil gas oksigen.
Kici Kici. . “panggil Rio pelan. Tangan kirinya menopang kepala Kici agar lebih tinggi dari badanya. Tangan kanannya menyemprotkan gas oksigen pada hidung Kici .
Kici . . bangun Kici. . “Rio semakin binggung. Karena Kici masih tak sadar juga. Rio memeriksa denyut nadi Kici sebentar.
“Normal  .”gumam Rio. Ia perlaham membuka kancing kemeja Kici. Ia hanya membuka satu kancing saja. Karena ia masih mempunyai etika dan otaknya masih normal.
Rio menekan-nekan sedikit dada Kici . setelah itu menyemprotkan kembali oksigen kedalam mulut Kici selama beberapa kali.,
“Uhuuukk . Uhuukk . . “akhirnya Kici tersadarkan. Rio membantu Kici untuk duduk. Berharap asap api yang sempat masuk kedalam paru-paru gadis ini. Rio menopang kepala Kici untuk bersender di dadanya.
“Minum dulu “suruh Rio. Ia telah mengambil segelas minuman yang selalu berada di atas mejanya. Ia membantu Kici untuk minum.
“Sorry. Gue gak sengaja tadi “ujar Kici pelan. Ia tau bahwa dirinya salah dan ia sepantasnya emminta maaf kepada Rio. Walau pun dia benci kepada rio namun ia bukan seorang cewek pecundang setelah melakukan kesalahan pura-pura tidak mengakuinya.
“Ckkk. Bodoh! Loe bisa ngebakar rumah gue . Ngerri gak !!”omel Rio. Mulutnya terus berkicau ria. Namun tangan rio pun terus mengecek nadi Kici yang menurutnya semakin melemas.
“Ma . .af ..benar-benar maaf . . “
“Loe gak apa-apa ?”tanya Rio. Kici menggelengkan kelapanya pelan sekali. Rio memegang dahi Kici. Namun Kici segera menepisnya pelan.
“Gue mau pulang “pinta Kici.
“Loe disini aja dulu. Tubuh loe masih lemas”Kici menggelengkan kepalanya lagi.
“Earphone gue kebakar ya ?”tanya Kici.
“Hah?”Rio menganga tak percaya dengan pertanyaan bodoh yang terlontarkan dari mulut gadis ini.
“ pertanyaan loe gak ada yang lebih mutu dikit? Loe gak nyemasin rumah gue malah nyemasih earphone loh itu. Ckkk. . “desis Rio tajam. Raut wajah Kici berubah sedih. Ia sedih karena kehilangan earphonenya. Dimana earphone tersebut adalah terakhir pemberian dari kakaknya. Yaitu Sion.
“Gue gak sengaja”serah Kici kembali. Namun otaknya kini hanya terfikir pada earphonenya tersebut. Rio yang melihat ekspresi wajah Kici seperti itu jadi tak enak sendiri
“Iya  iya udah gue maafin . Sekarang loe istirhata dulu aja. Gue buatin makanan yang loe mau tadi “
“Enggak. Gue mau pulang”paksa Kici. Ia mencoba untuk membangunkan tubuhnya sendiri.
“Aww”Kici terjatuh kembali dalam pangkuan Rio. ‘
“Sudah gue bilangkan ? “sinis Rio. Kici melengos pasrah. Tubuhnya memang benar-benar lemas sekali. Rio mencoba membaringkan Ify dengan menumpuk 2 bantal sebagai tumpuhan kepala Kici .
“Sorry ngerepotin loe lagi “
“Hah? Gak salah denger gue ?”decak Rio tak percaya.
“Tapi untung loe nyadar kalau loe nyusahin banget”Kici pasrah saja dengan omelan Rio. Kejadian tadi masih membuatnya sedikit syok. Ia tak menyangka akan seperti itu.
“Gue akan ganti kerugiannya”
“Udah diem aja. Istirahat sono “tukas Rio dingin. Kemudian ia memelih untuk meninggalkan Kici di kamarnya.
Kici menatap langit-langit kamar Rio. Ia merasa sangat tak enak kepada Rio. Bibir Kici ia gigit, dirinya hampir membuat rumah orang terbakar dan membunuh nyawanya sendiri dengan tak elegan seperti ini.
****
Rio menuruni tangga. Ia membereskan kotoran-kotoran api yang berserekan di ruang tamunya. Ia melepaskan semua gordennya dengan cepat. Setelah itu ia kembali ke dapur .
“gue kasih mie ? beneran mati tuh cewek “gumam Rio.
“Gue buatin bubur aja deh. Enak gak enak bodoh banget. Dia yang makan “serah Rio lagi seenaknya. Ia pun kemudian membuat bubur ala dirinya sendiri. Entah benar atau tidak yang penting dia sudah membuatnya .
Membutuhkan waktu yang cukup lama Rio membuat bubur tersebut. Keringatnya saja sampai terus bercucucran. Pertama kali  buat dirinya memasak. Hal yang tak pernah ia lakukan selama ini.
“Otak gadis itu benar-benar sudah miring kali ya . “
*****
18.00 WIB

Felly telah selesai mengurusi acara untuk ulang tahunnya besok malam. Semua teman-temannya akan diundang pada acara itu. Felly keluar dari hotel tempat dirinya besok mengadakan acara tersebut.
BRAAAKKK
“ Sorry sorry “ujar Felly meminta maaf kepada orang yang telah ia tabrak .
“Iya gak apa-apa kok”jawab orang tersebut dan memunggut ponselnya yang jatuh. Felly dan orang itu lantas berdiri .
“Kak Ryn. . “kaget Felly yang melihat orang yang ditabraknya tak lain adalah Ryn.
Felly. . ngapain disini ?”tanya Ryn balik. Mereka berdua lantas bersalaman dan bercipika cipiki sebagai layaknya seorang teman.
“Lagi ngurusin acara ultah gue besok kak. Disini tempatnya. Kakak sendiri ?”
“ Hha? Disini ? hahahaha . . “Ryn malah tertawa mendengar pernyataan Felly
“Kok malah ketawa kak?”tanya Felly binggung .
“Yang punya hotel ini bokap gue . hahaha ”tawa Ryn sendiri. Felly membelalakkan matanya
“What ? Hotel sebesar ini kak ?”ujar Felly benar-benar tak percaya. Ryn menganggukan kepalanya .
“Kenapa gak bilang ke gue. Kalau gitu loe kan harus bayar 2 kali lipatnya “goda Ryn
“Mahal amat kak “
“gak enak bicara disini. Yuk ke apartement gue aja “ajak Ryn. Sivia berfikir sejenak.
“Gue izin ke papa dulu ya kak , .”ujar Felly. Ryn menganggukan kepalanya. Setelah itu Felly beranjak meninggalkan Ryn sebentar.
Felly menghampiri papanya yang berada di loby sedang berbincang-bincang dengan teman lamanya. Sepertinya . . .
“Pa . .  “panggil Felly .
“Kenapa ?”sahut papanya .
Felly mau nemuin teman Felly bentar. Nanti Felly pulang sendiri aja “
“Siapa ?”tanya sang papa. Felly menunjuk ke arah Ryn yang berada di depan lift .
“Dia pemilik anak hotel ini “ujar Felly. Papa Felly sedikit terkejut.
“benar kah ?”tanya papa Felly.
“Ada apa pak aziz?”tanya teman papa Felly yang berada disebelahnya .
“Dia anak pemilik hotel ini ?”tanya papa Felly ketemannya sambil menunjuk ke arah Ryn yang asik memainkan ponselnya.
“Oh. Auryn. . Iya dia anak perempuan satu-satunya dari Pak Mark pemilik hotel ini. Dengar-dengar sih dia balik ke indonesia setelah 3 tahun di prancis “
“Wahh . . hebat juga yah “kagum papa Felly.
“Papa.  .Felly boleh ya main sama kak Ryn  . . “
“Iya boleh. Tapi nanti pulangnya hati-hati. Salam buat teman kamu “
“Sipp”Felly segera kembali beranjak ke Ryn.
Ryn tersenyum melihat Felly yang berjalan ke arahnya.
“Yuukk “ajak Ryn. Ia masuk kedalam lift yang sedari tadi sudah ia buka. Felly pun mengikuti dari belakang.
Ryn menekan tombol lantai 5.  Felly menatap Ryn dari atas sampai bawah. Benar-benar gadis yang perfect menurutnya.
“Kakakk. Dapat salam dari papaku”ujar Felly.
“Benarkah ? salam balik deh hehe”
“besok kakak harus datang loh ke ultahku “
“Gak apa-apa nih ? kita juga baru kemarin kenalnya hahaha”
“Gak apa-apa lah. Teman kak alvin juga temanku dong”
“Ecieeee sampai segitunya haha”tawa Ryn. Pintu lift terbuka. Mereka berdua keluar masih dengan berbicang-bincang ringan.
“Kakak kenapa balik dari prancis?? Bukannya enak di prancis ?”
“Enak sih. Tapi gak ada Rio sama Alvin jadi gak enak . .”ujar Ryn. Ia menekan password pada tombol pengaman apartemennya.
TIITTT
Pintu apartemnet Ryn terbuka dengan sendirinya. Ia menyalahkan lampu yang berada di samping pintu.
“Waahhh keren “ujar Felly saat melihat bagaimana luas dan indahnya apartement Ryn.
“Ini apartement apa rumah ya kak?”decak Felly. Ia masuk kedalamnya dan terus mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru apartement Ryn. Ryn menutup kembali pintu apartemennya.
“Apartementlah. Emang sengaja dibuat besar. Soalnya dulu Alvin dan Rio sering menginap disini. “jelas Ryn.
“Hah? Iya ?”
“Banget . 3 kamar bejejer disana itu kamarnya kakak gue, Alvin dan rio “tunjuk Ryn ke 3 kamar yang berada di pojok sebelah ruang tamu .
“Kamar kakak?”tanya Ryn
“Kamar gue ada di sana “tunjuk Ryn ke arah kamar yang paling ujung kanan. Tepatnya kamar tersebut berada di belakang sendiri. Dan bisa di perkirakan bahwa kamar Ryn belakangnya terdapat balkon yang sangat luas.
“Suka sama model apartement kakak”
“Bagusan rumah loe kok”puji Ryn
“Itu mah rumah papa ka”jawab Felly sopan. Sivia berjalan memandangi berbagai macam figura yang terdapat banyak foto disana.
“Ini kakak sama kak alvin yah ?”tebak Felly saat melihat salah satu foto. Dimana terdapat seorang gadis menggunakan  seragam Smp dan juga cowok dengan seragam SMA.
“Yapss. . itu udah lama banget, . hehehe”
“Ihh kak Alvin lucu banget “
“Ini foto ber 3 siapa kak ?? Kak Alvin ? kak Rio ? sama kakaknya kak Ryn? tapi kok beda yah ?”
“Hah?”tanya Ryn. ia menatap sebuah foto yang di pegang oleh Felly saat ini.
“Oh . . bukan siapa-siapa. Loe gak kenal kok. Dan itu bukan Rio atau pun Alvin atau pun kakak gue “jawab Ryn datar. Namun terlihat sekali raut wajahnya menandakan bahwa ia tak ingin membicarakan tentang 3 orang yang berada dalam foto tersebut.
“Sorry kak. Gue salah ngomong yah ?”
“Hah? Gak kok  . .”
“Loe mau minum apa ?”
“ Gak usah deh kak . . “
“Gue telfon alvin yah? Gue suruh kesini okeoke”tanpa menunggu jawaban dari Felly. Ryn sudah menelfon Alvin duluan .
Ryn menutup sambungannya. Sedangkan Felly hanya terbengong tak tau harus berbuat bagaimana.
“15 menit lagi Alvin sampai heheeh “cengir Ryn.
“Ngapain panggil kak Alvin segala ??”ujar Felly malu-malu
“Biar rame dong “
“Iya sih. Tapi gak enak sendiri hehehe”
“Sama calon pacar gak boleh gitu . “
“Apaan sih kak Ryn
“Oh ya. Dulu kak Ryn sama kak Alvin adik kaka gitu ya ? kayaknya dekat banget . ??”tanya Felly. Ryn tersentak dengan pertanyaan Felly.
“Loe mau gue cerita jujur atau gimana ?”
“Jujur deh “ujar Felly sedikit ragu.
“Tapi janji gak bakal cemburu ?”
“Mmmm. Iya deh “
“Oke. Gue sama alvin dulu dekat banget. Saat gue masih SMP dan Alvin SMA. Alvin pernah nyatain cintanya ke gue. Alias dia suka sama gue. Mangkanya sampai sekarang dia selalu ngelindungi gue dan sayang sama gue. Tapi itu dulu. Beneran deh dulu”jelas Ryn. karena raut wajah Felly tetlihat kaget dan sedikit jeoulus.
“Di indonesia gue udah deket dengan seorang cowok. Dan waktu itu kita sama-sama pindah ke prancis. Dan saat disana gue jadian sama dia. Dan sampai sekarang pun gue masih jadian sama dia “
“Kakak LDR dong ?”
“Yah begitula. Tapi gue sih yah gak apa-apa . yang penting bukan LDR dunia manusia dan dunia alam barkah aja “canda Ryn dan membuat Felly tertawa sendiri.
“terus ?”
“Gak ada terusnyalah. Intinya emang deket banget sama Alvin. Dari pada sama Rio dan Kakak gue loh ya “
“Kak Alvin orangnya baik kan ?”
“Baik banget. Perhatian. Dia kalau serius sama satu hal pasti akan seterusnya serius. “
“Beneran ?”
“Yapss. Contohnya sama loe ini. Gue rasa alvin beneran suka sama loe. Dari dia saat cerita tentang loe. Beruntung loe bisa dapetin Alvin. “Sivia jadi malu sendiri dengan perkataan Ryn.
“Tapi . .. satu hal yang harus loe hati-hati sama dia “
“Apa kak?’
“Loe gak pernah lihat alvin marah kan ??”ujar Ryn dengan raut wajah sedikit takut sendiri. Membayangkan seorang Alvin sedang marah,
“belum pernah sih kak. Emang kenapa?”
“Dia kalau lagi marah. Wahhh. .parah banget. Bisa apa saja dia hancurkan. Dia anaknya gak emosional tapi kalau sudah marah. Jangan ditanya deh  . . “
“Gitu ya ?? jadi serem sendiri.”
“Tapi tenang aja. Gak usah takut. Asal loe gak buat masalah aja sama dia. Dia juga bakan baik kok sama orang itu .”serah Ryn emncoba menengkan Felly.
TING TONG
Suara bel apartement Ryn terdengar. Sudah bisa dipastikan siapa orang yang datang tersebut.
“Pasti Alvin. Gue buka dulu ya “ujar Ryn. ia beranjak menuju ke pintu apartemennya .
******
18.00 WIB rumah Rio

Rio selesai dengan hasil karya masakannya. Ia membawa mangkuk yang berisi bubur tersebut ke kamarnya. Dimana masih terdapat Kici yang tertidur disana.
“Nih makan dulu “suruh Rio kepada Kici. Kici melirik ke arah Rio yang membawa mangkok kepadanya . Kici mengernyitkan keningnya.
“Itu apa ?”
“Bubur lah .”jawab Rio dingin. Kici bergidik malas,
“gue benci bubur”ujar Kici tajam. Rio menghela nafas panjangnya.
“Katanya loe laper .”
“Gue mau ayam goreng “ujar Kici datar
“Ckkk. .udah ini makan aja . loe baru aja anatara hidup dan mati”
“berhubung gue masih hidup. Jadi gue gak butuh bubur”jawab Kici santai
“Loe ngeselin banget sih “
“emang ? baru tau ?”
“YAAHHH. CEWEK BODOH !! Cepat makan bubur ini .”paksa Rio. Ia menyodorkan bubur buatannya.
“Buburnya udah loe kasih racun apa aja ?”tanya Kici melirik ke arah Rio dengan tatapan tak berdosanya. Rio mengagakan mulutnya. Emosinya menuju batas akhirnya saat ini.
“Loe masih untung yah udah gue buatin bubur. Apa wajah gue sepicik itu ? hah?”
“iya gue makan. Bawel “cerca Kici. Sedetik kemudian Kici berfikir sejenak.
“Caranya gue makan gimana?”Rio mmebelalakkan matanya.
“Untuk keberapa kalinya loe nyusahin gue lagi ya gadis bodoh !!”decak Rio kesal.
“Jangan panggil gue gadis bodoh !”
“Loe emang bodoh !!gak suah protes”
“berasa loe pinter aja “
“emang ? baru sadar ?”balas Rio menirukan ucapan Kici biasanya .
“Ckkk . .”Rio pun menyendokkan sesedondok bubur dan mengarahkannya kemulut Kici.
“Buka mulut loe”suruh Rio tegas. Kici melengos dan membuka mulutnya .
Untuk beberapa saat Kici mengunyah bubur buatan Rio,.
SPROOOOTTTTTTTTT
“YAAAAHHHHH”teriak Rio keras. Kici menyemprotkan bubur yang sudah ia telan dan beebrapa semprotan tersebut mengenai sedikit baju Rio.,
“HUEEKKKSS”Kici langsung muntah-muntah tak beraturan.
“Loe mau bunuh gue ? Hueeeekkkksss”Kici muntah kembali. Demi apapun hanya satu batin Kici“ITU BUKAN BUBUR TAPI RACUN TIKUS “
“Loe . .. .”decak Rio semakin emosi
“uhuuuukk Uhuuukkk .  .”Rio meredahkan emosinya. Ia melihat ekspresi Kici yang seperti itu sepertinya tidak sedang bercanda. Perlahan Rio merasakan sedikit bubur buatannya.
1 detik kunyahan mulut Rio
2 detik kemudian
3 detik. . . .
“HUEEKKKSS”Rio pun langsung memuntahkan bubur itu kedalam mangkok. Memang buburnya bukan rasa bubur melainkan rasa bangkai tikus yang tak layak untuk dimakan. Dengan cepat ia meminum air putih yang ia bawa.
“Loe mau bunuh gue ya Yo ?”lirih Kici pelan. Rio jadi merasa bersalah sendiri. Ia memberi Kici minum .
“sorry sorry. Gue gak bisa masak .”
“Cowok bodoh !!”decak Kici dalam kelemasannya. Rio dan Kici membersihkan muntahan yang diakibatkan oleh Kici tersebut. Perut Kici rasanya benar-benar sudah tak enak sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar