Senin, 06 April 2015

DELOV part 7 ~ She Is Really Super Devil ~



DEVIL ENLOVQER – 7
~ She Is Really Super  Devil ~

*****
“Mampus Gue . . .”pekik Kici. Ia menundukkan kepalanya. Bingung dengan apa yang mau dia lakuin sekarang .
“Ngapain loe disini malam-malam ?”tanya orang tersebut yang tak lain adalah Rio. Kici menghembuskan nafasnya berkali-kali. Memikirkan apa yang harus ia lakukan saat ini.
“Ini bunga buat loe”ujar Kici cepat dan dengan nada yang sedikit dipaksakan untuk semanis mungkin.
“Loe kesurupan ?”binggung Rio.
“Terima aja begoooo. . “lirih Kici dengan senyum dipaksakan.
“Loe kenapa sih ?”
“Loe lihat ada setan didepan rumah gue. . . “Rio pun memandang depan gerbang rumah Kici. Dan benar saja disana sudah ada Iqbal yang tertawa puas melihat apa yang dilakukan oleh Kici .
“Iqbal ?”
“Dia ngerjain gue .Dan gue terpaksa harus ngelakuin ini. Jadi terima bunga gue atau loe gak akan bisa kembali masuk kedalam rumah loe lagi . .”
“KAK KICI YANG MANIS SENYUMNYA “teriak iqbal. Kici membalikkan badanya dan mencoba tersenyum sangat manis kearah Iqbal.
“Siapin liang lahat loe ya adik gue sayang setelah ini”balas Kici penuh penekanan. Namun Iqbal malah makin tertawa dengan kerasnya puas mengerjai kakaknya tersebut .
“Cepat terima “suruh Kici. Rio pun terpaksa menerimanya. Ia masih ingin hidup untuk mala mini.
“Dan selanjutnya gue disuruh foto sama loe. Jadi loe cepat pose senyum.”ujar Kici. Ia mengatur kamera SLRnya sebentar. Setelah itu ia berdiri disamping Rio yang semakin binggung sendiri.
“Apa itu senyum terbaik loe ?”sinis Kici.
“Ogah gue foto sama loe”
“Loe fikir gue juga mau ? hah? Sudah cepet senyum gak ?”ancam Kici
“Loe fikir gue takut sama loe?”
“Loe foto sama gue sekarang. Atau gue masuk kedalam rumah gue dan ngaduh ke mama loe kalau loe udah hampir merkosa gue”
“Loe Gilaaa. Kapan gue merkosa loe. “
“Kemarin “
“Kan Cuma gak sengaja nyium “
“Itu First Kiss gue. Dan gue masih gak rela loe yang ngerebutnya”sinis Kici
“Itu juga first kiss gue”timpal Rio tak mau kalah
“Udah nurut aja. Intinya dalam kamus gue sama aja dengan pemerkosaaan”
“Cewek Gilaaa”
“Dan loe gak mau kan cewek gila ini tetap berdiri disini. Jadi cepat senyum”Kici melototkan matanya tepat di mata Rio.  Dan Rio pun tak mau berlama-lama membuat urusan dengan gadis ini. Ia memaksakan memamerkan senyumnya agar terihat manis. Kici menjauhkan kameranya.
1
2
3
JPEERRRRREETTTT
“Oke Thanks “ujar Kici tanpa mengalihkan pandanganya dari kamera SLR tersebut.
“Sudah puas ? dan gue boleh masuk ?”
“loe masuk dan gak masuk gak ngaruh buat gue “balas Kici santai. Ia pun berjalan menuju ke rumahnya masih menatap foto yang baru saja ia ambil.
“dan gue juga berharap sekali loe gak akan datang lagi ke rumah gue “Kici membalikkan matanya. Tersenyum seperti Seorang anak setan .
“Gue kabulin permintaan loe “
TIIITTTTTTIIIIIITTTTTT
Rio, Kici maupun Iqbal segera mengarah ke arah sumber suara tersebut. Dan terlihat sebuah motor yang melaju kencang kea rah Kici . Entah mengapa Kici seperti orang bodoh yang tak bergerak sama sekali. Ia masih berdiri disana tampah bergeming .
“KAMERA GUE “
“LOE . . . . .”Iqbal dan Rio sama-sama berteriak kencang. Mereka sama-sama berlari kea rah Kici .
TIIIIIIITTTTTTTTTT
Rio berhasil menarik Kici dan langsung mendekap gadis itu. Karena terlalu kencangnya tarikan Rio, kamera yang dipegang oleh Kici langsung ia lemparkan begitu saja. Dan untung saja Iqbal berhasil menangkap kamera kesayangannya tersebut .
“YA Allah makasih kamera gue masih selamat. Sykurlah syukurlah kameraku tersayang. “ujar Iqbal begitu sangat legah. Sedetik kemudian ia mencari keberadaan kakaknya .
“Nah loh??”binggung Iqbal melihat Kici dan Rio yang masih berpelukan .
“Gue gak mau ganggu ahh . .. “ujar Iqbal dengan nada penuh kelicikan dan diam-diam segera masuk kedalam rumahnya.
“Aishhh .”Kici mendorong tubuhnya dari dekapan Rio. Rio langsung salah tingkah sendiri begitu juga dengan Kici. Namun mereka berdua sangatlah pintar menyembunyikan ekspresi mereka sendiri.
“Loe mau mati ?”
“Thanks . .”hanya kata itu yang bisa dikatakan oleh Kici. Setelah itu ia segera beranjak meninggalkan Rio yang melihat Kici penuh dengan keanehan.
“cewek itu memang aneh “ujar Rio geleng-geleng sendiri. Setelah itu ia memilih masuk kedalam rumahnya sendiri.
*****
Kici merasa mengalami dejavu saat Rio memeluknya tadi. Ia sepertinya pernah mengalami hal seperti ini.
“Kak Sion . . “lirih Kici. Ia teringat akan kejadian dulu dimana Sion juga menyelamatkannya ketika ia hampir tertabrak dan kata pertama yang Sion ucapkan sama dengan kata yang diucapkan oleh Rio tadi .
Kici membuka pintu rumahnya seperti biasanya ia tidak menutup pintu itu dengan keras. Iqbal memandang kakaknya heran. Karena fikiran Kici belum juga tersadar .
“Foto loe dan kak Rio lucu banget loh kak”Seketika itu Kici tersadar dan segera mengontrol kesadaranya agar adiknya tidak bertanya aneh-aneh kepadanya.
“Gue mau tanya boleh?”ujar Kici tajam
“Apa?”
“Lebih berharga kamera itu ya daripada gue ?”sinis Kici. Ia masih teringat saat dia hampir tertabrak dan mendengar Iqbal berteriak dengan keras bukan menyebut namanya melainkan menghawatirkan kameranya.
“alasan gue Cuma 1 . Menurut gue loe gak akan mati tertabrak motor tadi. Karena lebih licikan loe daripada motor tadi. Dan gue yakin 100 % loe akan selamat. Sedangkan kamera gue . . . “Iqbal menunjuk kea rah kameranya .
“Dia gak punya sifat setan kayak loe. Jadi dia harus diselamatkan pertama kalinya “
“Seadainya gue tertabrak . ?”
“Itu gak akan mungkin kak Kici . Walau pun loe tertabrak loe gak akan mati. Gue yakin itu “
“Maksud loe ??”
“Loe kan gengsinya segede langit. Jadi gak mungkin banget kan loe mau mati dengan cara kampungan kayak gitu “
“jadi maksud loe gue pantasnya mati dari gedung tingkat 100 gitu ? hah?”
“Good !! .”
“Sialan loe “pekik Kici. Iqbal tersenyum dengan manisnya kearah Kici .
“Gue selalu berdoa kok untuk loe kak”
“Terserah loe”serah Kici yang capek juga bertengkar dengan adiknya ini. Ia pun segera masuk kedalam kamarnya untuk tidur malam.
*****
09.00 SMA ARWANA

Felly masih terus memaksa Kici agar ikut denganya ke acara pesta nanti malam tersebut . Namun seperti dugaan Felly, Kici akan menolaknya dengan tegas.
“Disana ada pesta permen karet . dan ada banyak permen karet. Loe gak tertarik ?”Kici memincingkan matanya saat mendengar kata “permen karet” . terlihat sepertinya dirinya sedikit tertarik.
“Permen karet ? Gratis ? Banyak?”
“Yapss banyak banget. Jadi loe mau ikut ?”
“cabutt. Gue ikut “
“Oke. Loe harus dandan yang rapi “
“Hah?Harus?”
“Meskipun temannya seperti itu. Loe diharuskan berpakaian formal “
“Formal ? yaudah gue pakai seragam aja. Formalkan “:
“Yah gak gitu juga kali Kici. Loe pakek Dress atau gaun gitu “
“Iya iya gue ngerti “
“Gue kesananya naik apa ?”
“Loe naik taxi aja yah heheh, kita ketemu di hotel Luxury “
“Siala loe Fel”
“heheheh . sorry Kici.”
“Oke . demi permen karet .”
“Gak nyangka harga diri loe bisa dirayu hanya dengan permen karet Kici”ujar Felly penuh dramatis.
“Alasan gue mau loe ajak bukan karena itu. Tapi ada enggaknya premen karet loe pasti akan tetap maksa gue. Dan gue pusing denger suara loe. Ngerti !”Felly menganggukkan kepalanya. Sepertinya Kici bisa membaca fikirannya saat ini .
“Besok jam berapa ?”
“Jam 7 malam “
“Siapa sih pemilik perusahaan apa ? aling ? apaan ??”
“Haling Corps“
“yah pokoknya itulah. Siapa nama pemiliknya ??”
“Siapa ya ? gue juga gak tau  Hehe. Nanti deh gue tanyain ke Alvin. Itu sepupu Alvin dan dia mengundang kita berdua “
“Okelah. Karena gue sahabat yang baik gue akan nemenin loe”ujar Kici . Sebenarnya alasanya bukan hanya itu saja. Dirumahnya nanti tidak aka nada siapa-siapa. Iqbal menginap dirumah temannya dan dia pasti tidak akan punya teman mala mini. Dan dia pun memelih ikut dengan tawaran Felly ini .
*****
18.00 Kamar Kici
Kici sudah selesai mandi. Ia bersiap-siap untuk memilih gaun di lemarinya. Ia membuka lemarinya. Memilih baju-baju yang selama ini tak lagi ia pakai sudah beberapa tahun yang lalu. Pilihan Kici  pun jatuh ke baju warna Silver dengan sabuk warna hitam di tengah bajunya. Dengan cepat ia segera mengganti pakaiannya.
Ia menghadap kearah meja riasnya. Dan memoles sedikit wajahnya dengan bedak dan juga lipgloss. Meskipun dia gadis yang tomboy namun Kici masih mempunyai sifat feminism dan tau cara berdandan. Kici  mengatur rambutnya sedikit. Ia membuat rambutnya sedikit bergelombang . Ia memakaikan pita panjang di atas kepalanya lalu mengikat pita tersebut. Kici mengambil tas kecilnya. Ia membuka tasnya tersebut lantas membuka rak kaca riasnya. Diama disana terdapat satu pistol dan juga satu pisau .
“gue selalu waspada dalam apapun “ujar Kici kepada dirinya sendiri dan memasukkan pistol serta pisau tersebut .
“Oke Perfect. Dan berangkat “ujar Kici. Ia pun segera keluar dari kamar dan beranjak keluar rumah. Dimana didepan rumahnya sudah ada taxi yang menunggunya sedari tadi .
****
19.30 hotel Luxury
Felly dan Alvin sudah menunggu Kici didepan hotel. Kali ini Felly sudah tidak menggunakan kursi rodanya lagi. Kakinya sudah mulai membaik. Tak lama mereka menunggu sebuah taxi berhenti didepan mereka berdua. Dan dapat mereka duga bahwa itu adalah Kici .
Kici keluar dari taxi tersebut. Sivia maupun Alvin langsung terbengong menatap penampilan Kici. Benar-benar seperti bukan Kici biasanya. Malam ini Kici sangat cantik sekali. Bahkan bisa Alvin akui bahwa Kici cantik melebihi Sivia jika seperti ini.
“Ini loe Kici?”ujar Sivia tak percaya. Jujur saja ia tak pernah melihat Kici berdandan secantik ini.
“Bukan ? Setan yang berubah menjadi malaikat”jawab Kici dengan santai.
“Loe ke Salon ?”
“Mana sempet gue “
“terus ? siapa yang dandanin loe??”
“Nggak tau tuh. Tadi tiba-tiba gue bangun tidur langsung seperti ini “ujar Kici tanpa niat menjawab pertanyaan Felly yang semakin melantur kemana-mana.
“Lebih baik kita masuk sekarang. Gue sudah risih dengan highilss ini”ujar Kici menunjuk apa yang dipakai di kakinya saat ini .
“Oke. ayo kita masuk “ujar Alvin . Mereka bertiga pun segera masuk kedalam. Dimana sudah banyak udangan yang hadir disana .
Kici sedikit terkagum dengan megahnya acara ini. Ia mengedarkan pandagannya ke sekitar aula hotel dimana tepatnya acara dilaksanakan. Semua orang berpakaian sangat bagus dan mewah sekali. Untung saja Kici benar-benar tidak memakai seragam sekolah ke acara seperti ini.
“Sialan gue dikibulin sama tuh anak”decak Kici saat mengijakkan kakinya di aula hotel dan sama sekali tak ada permen karet atau pun semacamnya.
“Sorry Kici. Hehehe. Jangan marah ya ya ya. Habisnya gue kasihan sama loe ngurung terus dirumah”bisik Felly yang tiba-tiba nonggol disamping Kici.
“Hmmmm”
“yaelah. Kalau loe marah jelek tau. Maafin dong. Jangan maraah. Maafin guee”rengek Felly
“Iya Iya. kali ini gue maafin”serah Kici pasrah saja. Ia pun mengedarkan pandangannya disemua penjuru aula.
“Mana sih pemilik haling Corps”batin Kici yang penasaran juga dengan pemilik acara ini . Tak lama kemudian seseorang sudah berdiri diatas panggung. Dan seketika itu juga semua udangan memfokuskan perhatian mereka ke atas panggung tersebut.
“Selamat malam. Dan terima kasih kepada semua teman-teman sekalian yang sudah datang”
“DIA??”kaget Kici benar-benar tak percaya.
“Dia sepupu gue. Pemilik Haling Corps. Namanya Mario. Dan biasanya dipanggil  Rio “ujar Alvin yang tiba-tiba berdiri disamping Kici.
“gak penting nama dia. Sumpah dia pemimpin perusahaan terkenal itu ?”tanya Kici yang terdengar sangat meremehkan.
“Sayangnya benar sekali. Dia cowok yang jenius bahkan sangat jenius”
“Cihh. . “
“1 tahun lagi dia akan lulus dari fakultas kedokteran. Dia alumni dari SMA ARWANA . dan salah satu siswa terpintar disana. Bukankah mengagumkan Kici?”Alvin masih saja terus berkoar membongkar semua kelebihan Rio berharap Kici akan tertarik dengan sepupunya itu. Itulah rencannanya ingin mendekatkan Kici dan juga Rio, karena menurutnya dua orang ini memliki sifat yang hampir sama.
Kici merasakan ada keanehan di acara ini. Ia merasa ada yang berbeda. Dimana setengah dari para undangan tersebut menatap orang yang ada dipanggung itu dengan tatapan membunuh .
“Berapa orang yang diundang di acara ini ?”
“Hah?”binggung Alvin mendengar pertanyaan Kici
“Berapa ya ? mungkin 100 .”
“Yang gak punya udangan bisa masuk ?”
“Gak bisalah. “
“Sepertinya undangannya lebih dari 100 orang ya Vin”ujar Kici yang sudah mengetahui dimana keanehan yang dia rasakan.
“Maksud loe??”binggung Alvin yang masih binggung dengan ucapan Kici.
“Loe hanya punya waktu 5 menit pergi dari sini. Cepat bawa Felly keluar dari neraka ini”suruh Kici penuh penekanan.
“Maksud loe apa sih?”tanya Alvin benar-benar binggung .
“Lo bodoh banget sih . . “ Kici menarik Alvin agar lebih dekat dengannya. “Loe lihat orang yang dekat dengan panggung itu. Di sisi kiri ada 5 orang dan disisi kanan juga ada 5 orang. Mereka membawa pistol. Loe gak lihat dimana pistolnya ? Lihat di jas sisi kanan mereka. Semua jas mereka besarnya berbeda kan. Dan mereka sepertinya mengicar sepupu loe tersayang itu. Dan waktu loe tinggal 4 menit disini. Bawa Sivia keluar dan gue akan bawa sepupu loe keluar. Mengerti ?”ujar Kici menjelaskannya. Alvin hampir tidak percaya dengan semua penjelasan Kici. Namun ia tak punya waktu untuk semakin shock. Ia segera mencari Felly dan setelah itu menarik Felly keluar dari aula hotel ini .
Kici membuka tas kecilnya. Perlahan-lahan ia berjalan mendekati panggung tersebut dengan hati-hati. Sedangkan Rio masih berceramah tidak jelas. Entahlah Kici tidak terfokus dengan itu. Namun ia lebih memfikirkan bagaimana menyelamatkan pemilik Haling Corps yang juga telah menyelamatkan nyawanya semalam.
“Gak ada pilihan lain “Kici langsung naik ke atas panggung dan dengan spontan mencium Rio di depan semua orang. Semua orang yang ada disana hanya bisa Shock dan dengan pemandangan didepan mereka. Bahkan Rio sendiri sangat kaget. Tujuan Kici hanya satu yaitu mengulur waktu untuk mengalihkan perhatian mereka . Kici melepaskan ciumannya tersebut dan menatap Rio tajam .
“LOE . . “kaget Rio tak percaya siapa yang telah menciumnya tadi .
“Loe gak usah banyak ngomong. Waktu kita tinggal 1 menit. Loe lihat 10 orang yang ada disisi kanan dan kiri didepan panggung. Mereka semua bawa pistol.Dan ingin bunuh loe. Dalam hitungan ke tiga. Loe langsung tarik gue ke belakang panggung ngerti ?”Rio masih belum mengendalikkan ksadarannya. Ia melirik kea rah 10 orang tersebut secara bergantian. Benar saja apa yang dikatakan oleh Kici .
“ 5”
“4 “ Perlahan Kici menngeluarkan pistolnya dari tasnya tersebut.
“3”
“2”
“GO”
DOOORRRR DOORR DOOORRR DOOORR DOOORRR DOOORRRR DOORR DOOORRR DOOORR DOOORRR
Rio dengan sigap langsung menarik Kici kearah belakang panggung. Dan tepat pada saat itu Kici berhasil menembak ke sepuluh orang tersebut dengan cepat. Mereka berdua terjatuh di bawah belakang panggung. Kici merasakan kakinya sedikit tergores.
“Aww . .”ringis Kici .
“Bagaimana loe bisa kesini ?”
“Alvin ngajak gue “
“dari mana loe tau mereka ingin bunuh gue ?”
“gue rasa loe cowok yang bodoh. Undangan loe Cuma 100 orang dan loe gak perhatiin di sini separuh orang natap loe seperti tatapan membunuh. Dan penderitaan kita tidak berakhir disini, karena separuh dari orang yang ada disini sepertinya mengincar nyawa loe “
“sudah gue duga “ujar Rio santai. Ia merogoh kedua sakunya. Mengeluarkan dua pistol. Setelah itu mengeluarkan 2 pistol lagi dari belakang kakinya yang sudah ia ikat dengan rapi dipergelangan kakinya agar tidak mencurigakan.
“Waooww ternyata loe siap sedia juga “decak Kici sedikit
“Gue selalu bisa baca situasi . ini untuk loe”ujar Rio memberikan Kici satu pistol. Kici tersenyum meremehkan Rio. Ia mengeluarkan sebuah karet rambut dari tas kecilnya dan menguncir rambutnya .
“apa rencana loe ?”tanya Kici. Rio mengintip sedikit bagaimana keadaan disana. Dan tepat sekali hampir separuh orang disana sudah keluar dan hanya ada separuh orang bersenjata yang sedang siap-siap untuk mengarah kea rah Rio dan Kici .
“kita hanya berdua . dan mereka sekitar ada 40 orang “
“no Problem “jawab Kici santai .
“Loe gak takut ?”ujar Rio tak menyangka.
“gue pernah bunuh 20 orang lebih”
“loe cewek atau bukan sih ?”gidik Rio.
“sebaiknya loe diem. Gue lebih mahir dari pada loe dalam urusan ini. Gue saja yang ngatur strategi”serah Kici. Ia mengintip sebentar setelah itu kembali ke posisinya semula.
“ 40 orang ?kita buat games”
“Maksud loe?”
“Biar lebih menantang. Siapa yang berhasil menembak tepat sasaran paling banyak. Dia yang menang dan dia boleh minta apapun kepada yang kalah. Bagaimana ?”
“Sepertinya menarik. “
“Oh ya satu lagi . Gue gak ada hutang nyawa sama loe. Kita satu sama “
“Oke. Oke. Dan . . … “Rio menggatungkan ucapannya. Rio mulai sedikit mendekati wajah Kici. Tanganya  perlahan menyentuh bibir munggi Kici.
“Gue juga gak ada hutang ciuman sama loe. Karena loe juga nyuri ciuman di bibir gue “Kici melotokan matanya dengan penuh kekesalan. Sedangkan Rio tersenyum begitu sangat puas.
“Lepasin tangan loe”decak Kici kesal dan menepis kasar tangan Rio.
“Hitungan ke  3 kita mulai.”Ujar Rio mencoba meredakkan suasana. Namun sepertinya Kici kesal sendiri kepada Rio  karena ia teringat akan kejadian itu. Rio tersenyum picik melihat wajah Kici yang sepertinya muak kepadanya.
“1 “
DOORRR DOORRR DOOORRR DOOORRR DOOORRR
“CEWEK SETAAANNNN “teriak Rio geram. Karena Kici sudah lebih dulu menembak sasaran-sasarannya dengan gesit. Kici berlari keluar dari pesembunyian setelah itu disusul oleh Rio yang langsung keluar dari belakang panggung. mereka berdua layaknya Seorang pembunuh handal. Dalam hitungan menit hampir semua sasaran tertembak dengan tepat.
“gue sudah 15 orang”teriak Rio tanpa mengalihkan perhatiannya di sasaranya
“dan gue juga sudah 15 nyawa”balas Kici tak kalah kencang.
“Bagaimana kalau seri ?”
“Kita anggap sebagai amal nyawa”
“Ckkk. Terserah “
DOORRR DOOORRRR DOOORRR
“ 20 nyawa”ujar Kici dan Rio bersamaan. Kici mengusap wajahnya yang penuh percikan darah. Begitu jua dngan Rio segera melepaskan jasnya untuk membersihkan tangannya .
“SERI . . “serempak mereka lagi dan kali ini saling berhadapan.
“Good Job “Rio mengulurkan tanganya.Kici mengernyitkan keningnya sesaat .
“Good Job too”balas Kici dan membalas jabatan Rio. Kici tersenyum penuh arti.
“Jangan tersenyum puas dulu . masalah kita ada satu lagi”ujar Rio. Kici menunggu Rio melanjutkan kata-katanya.
“Diatas panggung ada satu bom yang sudah diaktifkan 1 jam yang lalu. Dan waktu kita tinggal 5 menit lagi”Kici langsung memelotokan matanya . diluar dugaanya bahwa akan ada bom waktu disana.
“Dari mana loe tau ??”
“salah satu orang yang gue bunuh menunjukkan bom itu tadi”jawab Rio yang masih bisa santai
“Kenapa loe gak ngomong dari tadi !!”omel Kici. Ia segera melepaskan high heelsnya.
“waktu kita tinggal 3 menit. Kita harus lari cepat. GO !!!”teriak Rio. Kici melemparkan pistolnya begitu juga dengan Rio, mereka berdua  segera berlari dengan sangat kencangnya dan berusaha sekencang mungkin untuk keluar dari aula ini.
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
DUAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRR
“ARRGHSSSSS”teriak Kici dan Rio bersamaan. Mereka terlempar sampai pintu luar hotel . diamana sudah banyak orang yang mencemaskan Rio dan juga Kici . Kici terlempar sangat jauh.
“Awww . . .”ringgis Kici. Ia merasakan kepalanya sedikit sakit. Dan darah segar mengalir dipelipisnya. Bukan hanya itu saja , tangan kananya sakit sekali . Hantaman dari bom tersebut cukup kuat mesikipun tadinya Kici dan rio sudah cukup jauh dari aula itu. Tangan kanan Kici tergores aspal dan posisi saat Kici jatuh tidak begitu baik. Dan menyebabkan luka di berat di tangan kanannya.
“ Pak RIO. . . “teriak semuanya. Rio berusaha berdiri. Ia tidak apa-apa hanya mengalami luka kecil di lutunya. Ia melirik kearah Kici dimana Felly menangis tak karuan disamping tubuh Kici. Dan Alvin yang sedang memeriksa tubuh Kici .
“Bagaimana keadaan dia vin ?”:tanya Rio yang sudah berada di depan Alvin dan juga Sivia. Sedangkan Kici masih berusaha mengatur nafasnya .
“Kita harus cepat bawa dia kerumah sakit Yo”ujar Alvin menahan tangan Kici karena tulang dalamnya patah .
“Tulangnya patah ?”tanya Rio yang sudah dapat menebak.
“Loe gak apa-apa?”tanya rio . ia duduk menggantikan Alvin yang sebelumnya berada tepat di samping tubuh Kici .
“Kici tahan yaa. Loe jangan mati dulu. tahan yaa “Felly semakin terisak .
“gue gak akan mati konyol seperti ini  cepat bawa gue kerumah sakit “pekik Kici yang semakin merasa lemas.
“Bisa gak loe singkirkan gadis bodoh ini. Kuping gue hampir pecah”sinis Kici melirik kearah Felly yang terus menangis.
“Gue takut loe kenapa-kenapa? loe beneran gak apa-apa kan ?”
“Felly gue gak bakalan mati. Cepetan loe minggir dari samping gue”Usir Kici dengan kejam. Ia mengerang sedikit karena lukanya semakin menjalar diseluruh safar tubuhnya. Felly pun menuruti dan minggir dari tempatnya sekarang . ia sedikit menjauh. Hingga kali ini hanya Rio lah yang berada disamping Kici.
“Ambilkan semua peralatan medis gue di mobil Vin. Cepaatt “
“Apa yang mau loe lakuin? Loe mau bunuh gue ? bawa gue kerumah sakit!!! “
“Cerewet!!! loe di bawa kerumah sakit percuma saja gak akan cukup waktunya. Gue akan ngelakuin cara darurat disini “tegas Rio. Kici yang sudah sangat lemas menurut saja. Rio dengan fokus memeriksa semua luka Kici. Kali ini sosok Rio benar-benar berubah seperti layaknya Seorang dokter menangani pasiennya yang sedang darurat.
Tak lama kemudian Alvin segera membawa koper besar Rio. dimana didalamnya berisi peralatan medis yang sangat lengkap yang selalu ia bawa kemana-mana. Dengan sigap Rio mengambil beberapa peralatan yang ia butuhkan dan ia mulai melakukan perlakukan medis kepada Kici dengan alat-alatnya itu.
“Tahan tangan loe. Ini sedikit sakit “ujar Rio, Ia memberikan suntikan bius agar Kici bisa sedikit menahan sakitnya . Rio perlahan  menekan sedikit tangan Kici
CKLEEEKKKKKKKK
“AWWWWWWW”jerit Kici kesakitan. Ia menahan air matanya yang ingin keluar. Rasanya seperti tanganya benar-benar patah saat ini. Kemudian Rio memberikan obat bius ketangannya dan memperban tangan Kici dengan memberikan gips kecil didalamnya .
“Loe bisa gak sih pelan sedikit. Sakit begooo”teriak Kici sangat kesal.
“Tangan loe cukup parah. Mungkin 1 minggu baru  hari bisa sembuh”ujar Rio tak memepedulikan omelan Kici tadi.  ia beralih membersihkan darah di pelipis Kici .
“Ada satu pertanyaan gue “ujar Kici dengan tatapan yang serius kali ini. Meskipun raut wajahnya menunjukkan bahwa dia kesakitan dengan lukanya .
“ Apa?”balas Rio dan tetap fokus menangani luka-luka Kici tanpa membalas tatapan dalam dari Kici.
“Na .. . .. . “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar