Senin, 06 April 2015

DELOV part 2 -Introduction of Devil-



DELOV 2



-Introduction of Devil-



“LO....”suara teriakan kedua orang ini mengagetkan banyak pembeli lainnya.



“ternyata tuhan sayang sama gue. Bayar ganti rugi kaca mobil gue”ujar cowok itu langsung. Namun tangannya masih dg erat mencoba menarik buku piano tersebut dr tangan Kici.



“Yang nglakuin preman2 itu kan? Bukan Gue!”Sentak Kici. Sekuat tenaga ia mencoba menarik bku tsb



“dan lo yg mendatangkan preman itu..”



“so??”



“Aisshh...lepasin tangan lo. Gue butuh buku ini”



“Gue jg butuh !!”



“Ngalah aja deh. Lo lepas dan hutang lo gue anggap lunas”



“Ngalah sama lo? Neraka jadi dingin pun gue ga akan mau”ucap Kici tajam. Ia menarik paksa, namun cowok itu memiliki tenaga yg cukup kuat. Mereka saling menatap sangat tajam. Tak ada yg mau ngalah.



“INI MILIK GUE !!!”



“LEPASIN.GUE DULUAN!!”



“GUE YG DULUAN”buku tsb menjadi rebutan dan saling tarik menarik.



“Tolong jgn rebutan, buku ini tinggal satu. Dan bisa sob....” belum selesai sang penjaga meneruskan kata2nya, buku tersebut sudah terbagi dua dengan indahnya. Kici melototkan matanya. Begitu juga dg cowok tsb.



“Kalian bisa baca itu kan??!!!” ujar sang penjaga kpd mereka dg wajah tak enak. Mereka pun melihat  banner besar di dinding tsb dan langsung menampakkan wajah suram



-Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar/dikembalikan. Merusak berarti membeli-



Kici menelan ludah dalam2 setelah membacanya. Ia melirik label harga buku tsb. Begitu jg cowok itu



“1 juta” Ludah Kici terasa mengering. Ia tak menyangka buku ini sangat mahal sekali. Bukannya ia tak mampu membayarnya, tapi ia tak membawa uang saat ini dan dia juga memikirkan bahwa dia sangat boros.uang 1 juta itu tidaklah sedikit. Kici masih bingung harus bagaimana. Cowok tsb menatap Kici. Ia bisa melihat bahwa Kici sedang panik. Ia pun mempunyai ide yg sangat dan sangat bagus buatnya.



“Pak dia yg merusaknya. Maka minta ganti ke dia aja”ujar cowok tsb. Ia segera melempar setengah robekan buku tsb dan dg gerakan cepat cowok itu segera berlari dr sana.



“YAAAHH COWOK BODOOHH  JANGAANN LAARIII !!!”teriak Kici yg ingin mengejar cowok tsb. Namun penjaga toko langsung mencegahnya dan menatapnya tajam.



“Mampus gue...”ujar Kici bingung. Jujur saja Kici tak akan melupakan kejadian ini dan akan mengingat cowok tsb. Akan sangat mengingat wajahnya. Wajah biadab orang tsb



“Fel...”lirih Kici memelas pada sahabatnya itu. Felly hanya geleng2 melihat tingkah laku temannya yg terkadang seperti anak kecil



“awas kalo ga lo ganti”ancam Felly. Ia pun mengambil kartu kreditnya dan ia serahkan ke penjaga tsb u/ membayar buku yg dirusak Kici dan cowok tsb. Kici bernafas lega sesaat. Kini matanya berubah menjadi tatapan devil. Tangannnya mengepal kuat2 buku tsb. Hampir saja buku tsb rusak kembali krn kuatnya kepalan Kici. Felly sendiri sampai takut untuk menatap Kici



“AKAN GUE BUNUH LO...COWOK BODOH”gumam Kici ke dirinya sendiri begitu mengerikan.



“Setan telah bangun dari neraka”gidik Felly ngeri. Setelah membayar, Felly segera menarik Kici dan membawanya keluar dari mall tersebut. Karena banyak pembeli yg bergidik takut denga tatapan Kici itu.





-Kici’s house-



BRAAAKKK



Bantingan suara pintu itu begitu keras. Siapa yg mendengarnya pasti akan jantungan. Untung saja si pemilik rumah lainnya sdh terbiasa dg kejadian ini.



“Siapa yg membangunkan setan ini?”tanya Iqbal ke Felly yg berada dibelakang Kici. Felly bergidik ngeri melihat Kici yg langsung masuk kedalam kamar nya. Ia memilih duduk menghampiri Iqbal yg asik bermain PSPnya.



“Seorang cowok. Gue juga ga tau. Tapi keknya Kici kenal”Jelas Felly



“Naaslah nasib gue”ujar Iqbal pasrah. Karena dia sangat yakin, stelah ini dialah yg akan menjadi imbasnya bahkan korban Kici pelampiasan emosinya.



“Bal karena gamau nasib gue sama kek lo, gue balik ya.bye...”Felly segera mengambil langkah cepat tanpa menunggu persetujuan dr yg punya rumah. Felly sendiri takutapabila Kici sudah seperti ini. –Membangunkan Gadis Setan ini dari neraka sama halnya menyerahkan nyawa secara suka rela




~  19.00 wib Universitas ARWANA . FAKULTAS KEDOKTERAN ~
Ketukan pena cowok ini semakin terdengar keras. Entah sudah berapa kali suara itu ia bunyikan. Namun saat ini ia sedang berfikir untuk menyelesaikan tugasnya yang harus ia kumpulkan besok.
“ Yo Ayo pulang “ajak seseorang cowok lagi yang tiba-tiba muncul dari pintu kelas.
“ Gue kaget Gilaa . . “sahut cowok yang bernama Rio tersebut. Temannya hanya nyengir dengan membentukkan jarinya huruf “V”
“Bentar. Gue tinggal dikit”
“ Rajin amat lo. Gue aja belum ngerjain sama sekali. Lagian masih seminggu lagi”
“ menunda sama dengan menyia-nyiakan hidup”
“Yah. Yah. Yah. Yah”Rio menatap temannya tersebut yang masih memakai baju Lab putih dengan nametag bernamakan ~ Alvin Jonathan ~. Ia mengernyitkan keningnya.
“ Ngapain loe pakek baju lab?”tanya Rio heran ke Alvin.
“ Hehe. . biasa. . Memperbaiki nilai. . “cengir Alvin.
“ Semester 6 mau lulus? Bermimpilah . . .”ujar Rio sangat menusuk. Bersamaan dengan itu ia telah selesai mengerjakan semua tugas yang diberikan dosennya hari ini.
“ Ayo pulang “ajak Rio dan menyusul Alvin yang sudah diluar kelas. Mereka pun keluar beriringan menju parkiran.
Alvin menatap Rio yang sibuk dengan Ponselnya. Sedetik kemudian Rio menoleh balik ke arah Alvin. Ia menjadi heran sendiri kenapa Alvin menatapnya seperti itu.
“ Lo suka sama gue? “tukas Rio langsung membuat Alvin sadar.
“ Najis . . “
“ Loe ngelihat gue kayak cewek-cewek yang biasanya mandang gue”sengit Rio.
“ Pede gilaa”ujar Alvin dengan eneknya. Rio hanya terkekeh pelan melihat keirian dari sahabatnya itu.
“ Lo smsan sama siapa sih? Serius banget?”tanya alvin pingin tau.
“ kenapa ? Lo cemburu?”goda Rio dengan wajah dimanis-maniskan
“ Pingin Muntah gue Yo”ujar Alvin yang benar-benar jijik melihat wajah Rio sok imut seperti itu.
“ Yang sopan bicara dengan senior lo”ujar rio dan mendaratkan jitakan dikepala Alvin.
“ Gak sudi gue panggil lo kakak. Meskipun lo semester 4 dan gue  masih semester 2 tetap saja kita ini sudah sahabat sejak SMP. Jadi tidak usah kakak-kakakan. Oke My Bro”
“terserah lo. . “
“ Oh ya, Mama  dan gue besok  akan pindah rumah”lanjut Rio
“ Wuiss . . Bakal ada makan gratis ini”
“ Makan tuh tanaman mama gue”ujar Rio tajam.
“ Oh ya. Lo dari tadi siang juga dari mana? “tanya Alvin lagi. Kini mereka tiba diparkiran. Rio berhenti dan menatap Alvin dalam.
“ Lo gak homo.kan vin?”tanya Rio dengan seriusnya.
“ maksud lo?”sentak Alvin yang tak terima dengan ucapan  Rio.
“ dari tadi lo kayaknya penasaran banget dengan apa yang gue lakuin “
“ Anjjiiirrr. . Nyesel gue Yo nanya kayak gitu”jujur Alvin dengan wajah yang sangat tak enak.
“ para dosen tadi nyariin lo. Gak tau tuh kenapa”
“ Oh gitu. Gue tadi ada kendala sedikit di Citos”
“ Kendala?”
“ Gue ketemu sama gadis brutal yang masih SMA”
“ Kayak lo dong.. .”
“ Jangan mulai. Gue udah tobat”
“ Oh ya?”
“Gadis itu bisa mengalahkan preman-preman . dan lebih sadisnya lagi dia pernah membunuh 10 preman.”ujar Rio mengingat kembali wajah Kici yang masih menjadi sejarah diotaknya.
“ Bukannya lo dulu malah 20 preman?”alvin langsung masuk kedalam mobilnya dan segera menjalankan mobilnya sebelum mendapatkan amukan dari sahabatnyaitu.
“ YAAAAA !!! BERHENTILAH MEMBAHAS ITU KODOK SIPIT”teriak Rio tak terima. Ia mendengus kesal. Ingatannya kembali saat masa SMA nya dlu. Sedetik kemudian Rio membuang nafas kecil dan segera masuk ke mobilnya.
“ Ahhh. .  SMA . . “lirihnya pelan. Ia tersenyum mengingat masa itu.
~ Flashback ~
 “ ARRGGGHHH”teriakan itu begitu keras bersamaan dengan sebuah tinjuan yang dilayangkan oleh remaja ini langsung kepada dua sasaran terakhirnya.
“Pergi kalian semua”usir cowok ini yang tak lain adalah Rio. 25 preman berhasil dia taklukkan dalam sekejab. 25:1 . Bukankah hal ini adalah sebuah insiden yang menakjubkan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“ Sudah berapa kali Papa bilang . Jangan berantem Rio, mau jadi apa kamu? Hah?”
“ Jadi dokter pa”jawab Rio santai. Ia malah asik memakan nasi gorengnya. Sang papa hanya bisa menggelengkan kepalanya.
“ Berapa preman ?”tanya sang papa yang penasaran juga.
“ 25 orang “
“ Untung selamat!!”desis sang papa yang berniat untuk menyindir.
“ Memangnya aku papa”balas Rio tak kalah tajam.
“ Ini salah Papa juga. Kenapa sejak kecil Rio selalu di ajak ke arena latihan tinju papa. Sedangkan dia jadi pembrutal seperti ini kan”sahut mama Rio.
“ siapa yang brutal? Rio berantem tau keadaan, tempat dan sikon. Dan rio juga gak berantem asal. Iya gak Pa?”
“ Yoi”sahut sang papa. Beliau sangat percaya pada anaknya ini.
“ Anak sama Papa sama aja”gumel sang Mama. Rio dan Papanya tertawa puas melihat wajah wanita yang duduk diantara mereka ini.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hiksss Hikss. . hikss . .
“ Kenapa lo nangis?”tanya Rio kepada gadis itu.  Gadis yang telah menempati hatinya sejak 2 tahun terakhir ini sejak dia masuk di SMA tersebut.
“Riko nyium gue . . “isaknya. Serasa sebuah sambaran petir yang menyerang Rio. Bahkan dirinya saja tak pernah mencium gadisnya ini. Namun ? Orang yang bernama Riko? Sudah dengan lancangnya melakukan hal ini. Rio mengepalkan tanganya kuat-kuat.
“ Yo mau kemana??”tanya gadis itu mencegah Rio. Namun Rio menepis kasar tangan kekasihnya.
“ Akan kubunuh dia”ujarnya tajam. Ryn semakin terisak. Ryn ketakutan sendiri saat Rio bilang seperti itu. Niatnya hanya ingin menguji bagaimana rasa cinta Rio kepadanya. Memang benar Riko tadi menciumnya tapi . . . sepertinya ia melakukan kesalahan yang fatal.
Setelah itu 2 hari lamanya Rio tidak masuk sekolah karena di skors. Rio benar-benar memukuli Riko sampai babak belur. Ryn lantas meminta maaf kepada Riko. Dan selama Rio tidak sekolah, mulailah Riko mendekati Ryn. Dan sepertinya Ryn terjebak cinta cowok lain. Ryn sendiri mengakuinya bahwa disamping Rio dirinya begitu tertekan.

1 minggu kemudian

“ Kita putus yo” suara Ryn terdengar seperti ketakutan. Ia memberanikan diri mengungkapkan hal ini.
“ Kenapa?”tanya Rio balik dengan wajah datar. Ia menatap keaatas langit mencoba emncari udara segar.
“ Jujur. Gue takut berada disamping loe. Gue tertekan. Dan sifat tak peduli loe buat gue muak.”isakan Ryn muali terdengar. Isakan curahan bercampur menjadi satu dengan isakan ketakutan.
“ Baiklah . . kalau itu keputusan lo. Gue sejutu”jawab Rio seadanya. Kemudian ia meninggalkan Ryn yang masih menangis disana.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Peringkat 1  “ MARIO STEVANO ADITYA HALING “
Peringkat 1  “ MARIO STEVANO ADITYA HALING “
Peringkat 1  “ MARIO STEVANO ADITYA HALING “
Peringkat 1  “ MARIO STEVANO ADITYA HALING “
Peringkat 1  “ MARIO STEVANO ADITYA HALING “
Peringkat 1  “ MARIO STEVANO ADITYA HALING “
Mulai dari kelas 10-12 peringkat 1 lah yang selalu ia dapatkan. Otaknya begitu cerdas. Bukan hanya otaknya bahkan kelakuannya pun sangat sopan kepada guru-guru. Walaupun seantero sekolah pun tau bahwa Rio seorang pembrutal. Namun semua juga tau bahwa Rio melakukan hal itu karena ada alasan. Bukan karena seenaknya sendiri. Banyak gadis yang suka dengannya. Namun Rio tak pernah pernah berpacaran dengan siapapun. Dan barulah seorang gadis bernama Auryn yang mampu mengambil hatinya. Namun cintaya kandas begitu saja aat dirinya akan melanjutkan ke kelas 3.

                                                                ~ Flash End ~
Rio tertawa sendiri sambil menyetir mobilnya. Ia mengingat masa SMA.nya begtiu penuh warna. Dan sekarang ia sudah berada di semester 4 dan akan melanjutkan semester 5 di fakultas kedokteran. Inilah impiannya dari dulu. Menjadi seorang dokter.
“ Ahh.. sudah jam 8? Apa gue ke kantor dulu?”ujar Rio kedirinya sendiri.
“ Sebaiknya gue pulang saja. Kasihan mama sendirian”serah Rio. Ia pun segera mempercepat laju mobilnya menuju rumahnya,
Kantor??
Setelah meninggalnya papa Rio 2 tahun yang lalu akibat penyakit serangan jantung. Rio harus menanggung beban nafkah keluarganya. Dirinya adalah anak tunggal. Dan sekarang dia bertanggung jawab untuk ibunya. Ia menggantikan posisi papanya di perusahaan milik keluarganya sendiri. Dan setiap hari waktunya harus terbagi menjadi 2 . antara kuliah dan bekerja. Semua itu sebenarnya sangat menyiksanya namun bagaimana lagi inilah kehidupan. Dan Rio tak pernah mengenal lelah. Ia adalah seorang cowok pekerja keras. Oleh sebab itu dia adalah pria dambaan semua gadis di universitas ARWANA. Bukan hanya di universitas itu saja. Bahkan universitas lainnya bahkan seluruk komplek sekolah ARWANA pasti mengenali siapa itu MARIO STEVANO HALING. Terkecuali gadis itu. . yah gadis siapa lagi kalau bukan gadis setan itu. Bagaimana kabar dia sekarang ? entahlah mungkin gadis itu masih belum merendahkan dua tanduknya.
*****
~ 21.00 kamar Felly ~
DRRTTDRTTTT
Felly merasakan ponselnya bergetar. Ia yang sedang berkonsen belajar harus menundanya sebentar. Ia pun segera membuka pesan yang masuk diponselnya.
From : Kici’S Devil
Besok ujian apa ?

“ Gadis Gilaaa “decak Felly hanya bisa geleng-geleng lantas membalas pesan tersebut. Setelah itu ia menetuskan kembali belajarnya.

DRRTDDRTDD
Felly meraih ponselnya kembali. Ia membaca pesan dari sahabatnya itu lagi. Matanya melotot dengan isi pesan dari gadis itu.
From : Kici’s Devil
Lagi belajar? Gak usah!! Hihihi ^^
“ Aissh.  . .”dengan cepat dan penuh emosi Felly membalas pesan tersebut. Karena tak mau diganggu. Felly lantas mencabut batrai ponselnya dan melemparkannya begitu saja ke kasurnya.
****
                ~ 21.00 Kamar Kici ~
Gadis ini binggung mau berbuat apa. Ia pun ingin belajar. Hal ini adalah sesuatu langkah dan sudah sangat lama tak dilakukan oleh Kici. Hmmm. Kalau boleh dihitung mungkin sudah 6 bulan dirinya tak pernah belajar. Terkecuali dikelas mendengarkan guru-gurunya menjelaskan materi pelajaran. Itu pun tak jarang ia meninggalkanya dengan tidur nyenyank di dalam kelas.
Kici meraih ponselnya dan mengetikkan sms kepada seseorang , setelah itu ia menunggu ada balasan dari penerima sms tersebut. Tak butuh waktu lama ponsel Kici bergetar menandakan ada pesan masuk.
From : Felly Prend
Chemistery, English
Kici mempunyai ide jahil yang sangat licik. Ia membalas kembali pesan dari Felly.
“ Lumayan buat hiburan “ujarnya sangat puas dan tersenyum dengan liciknya. Tak berapa lama pun ponsel Kici bergetar kembali. Saat membuka balasan dari Felly dalam hitungan detik Kici langsung tertawa dengan kerasnya .
From : Felly plend
SETAAAANNNNNN !!!!
Kici memelih tak membalasnya. Ia sudah dapat menebak bahwa Felly sedang belajar dan tak mau diganggu. Kici pun mengambil buku chemistery serta englishnya. Ia hanya membuka-bukanya sebentar. Baru hanya 5 menit sepertinya semua kata-kata yang sempat ia baca sudah menempel erat di otaknya. Karena sudah merasa mengantuk Kici memilih untuk tidur saja.
*****
Suara ribut sudah terdengar di rumah Kici. Pagi-pagi seperti biasa iqbal dan Kici akan bertengkar karena sesuatu tak jelas. Ada saja yang mereka ributkan. Dan kali ini hanya karena sebuah roti gosong mereka bertengkar saling cekcok mulut. Tapi dimana pun ada sebuat pertengkaran pasti Kicilah yang akan memenangkannya.
“Baiklah Kka Kici sayang. Gue akan buatin dengan rasa penuh cinta buat loe”ujar Iqbal dengan dipaksakan.
“ Adik pintar” Kici kembali kekamarnya sebentar untuk mengambil tas dan sepatunya. Melihat kakanya ke kamarnya. Mata Iqbal melirik ke arah sekotak garam. Dengan cepat Iqbal memasukkan satu sendok garam kedalam roti tersebut dan mengoleskannya secara merata. Setelah itu ia memasukkan roti tersebut ke pemanggang roti. Tak berapa lama roti itu keluar dengan sendirinya dari pemanggang. Iqbal menatakannya di piring. Kali ini ia menahan dirinya agar tidak tertawa. Ia pun segera cepat memakain sepatunya yang sudah ia bawah di ruang tamu. Dan memakan rotinya dengan cepat lalu meminum susunya . dan bersamaan itu Kici kembali duduk ke meja makan.
“ kak gue berangkat dulu. Oke/. Bye”Iqbal langsung lari secepat kilat. Ia membawa sepadanya dan segera mengayuhnya agar cepat menjauh dari rumahnya.
Kici hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah aneh adiknya. Tak biasanya adiknya berangkat pagi-pagi.
“ Mungkin sudah tobat “ujar Kici tak memperdulikan. Ia menatap Roti bakarnya yang sangat menggirukan. Dengan ganas Kici langsung memakan roti buatan adiknya tersayang itu .
Satu gigitan dan beberapa kunyahan. Wajah Kici mulai merubah .
1
2
3
“ CUIIHHHH. . ASIIIINNN”ujar Kici dan langsung melempar roti tersebut dengan sadis. Ia segera meminum susunya.
PRUUUUUUUUUUTTTTTTTT
“ SETAAAAAAAAANNNNNNN SIALAAAAAAANNNNNN”teriak Kici sekencang mungkin. Bukan hanya rotinya yang terasa Asin. Bahkan susunya juga sangat dan sanagt asin. Mungkin di suruh memelih minum air laut atau susu itu Kici lebih baik memelih air laut.
“ Awasl loe nanti. Mati Loe Iqbaaallll”ujar Kici masih dengan kesalnya.
Ia lupa bahwa adiknya sendiri juga setan seperti dirinya.Namun sesetan apapun adiknya tak akan bisa mengalahkan sifat devilnya itu.
Setelah menetralkan indra perasanya kembali. Kici langsung memelih berangkat sekolah. Seperti biasanya. Ia selalu berangkat sekolah menaiki Bis kota. Walau ia merupakan dari keluarga yang sangat dan sangat mampu. Bahkan dirumahnya terdapat dua mobil yang tak pernah dipakai. Kici lebih senang menaiki Bis. Begitu juga adiknya yang selalu berangkat dengan sepeda kesayanganya. Hidup sederhana itulah yang selalu diajarkan Papa Kici kepadanya dan Iqbal.
*****
~  11.00 SMA ARWANA ~
                 Para murid kelas 10 dan 11 telah selesai menyelesaikan ujian hari ini. Seperti biasanya Felly dan Kici selalu berada di kantin. Felly mulai bercerita ke kanan dan ke kiri dengan tak jelas. Kici hanya menanggapi dengan deheman kadang anggukan saja..
“ Oh ya Kici. Lo ingat cowok kemarin yang rebutan buku itu ? sepertiya gue kenal dia deh “ujar Felly teringat dan mencoba mengingat siapa cowok tersebut,
“Jangan membahas dia”sengit Kici. Namun kali ini Felly tak menggubrisnya. Jujur dia masih penasaran dengan sosok cowok kemarin.
“ Siapa ya ?? Lo kenal dia?”
“ Gak. Dan sama sekali gak ingin kenal Si Bodoh itu”
“ terus ? kemarin kok lo kay . . . “
“ Sekali lagi lo bicarain cowok kemarin. Jangan harap besok pagi lo bisa nafas !”Kici menggebrak meja kantin dengan keras. Ia merasa emosi mengingat kejadian kemarin. Felly hanya terpelonjat kaget.Bukan hanya Felly saja, namun pengghuni kantin lainnya ikut syok. Mereka langsung takut dan menyelamatkan diri mereka sendiri-sendiri sebelum setan itu muncul lagi dari nerakanya. Namun buat Felly , Sikap Kici seperti ini sudah menjadi makananya setiap hari. Ia pun lantas mengejar Kici dan mencoba menghibur Kici agar bisa merendahkan emosinya.
*****
 ~ Rio’s house ~
Alvin membantu Rio dan mamanya membereskan barang-barang mereka. Karena Rio dan mamanya akan pindah rumah yang baru dibeli oleh Rio, Rumah tersebut sangat strategis dan merupakan perumahan yang sangat nyaman sekali. Bahkan perumahan tersebut juga dekat dengan kampusnya.
“ Katanya hari ini pindahnya ?”tanya Alvin
“ Belum sempat beres-beres. “jawab Rio seadanya.
“Lo gak ingin cari papa baru Yo?”tanya Alvin iseng. Rio menghentikan aktivitasnya. Ia kemudian tersenyum menatap Alvin. Senyuman tersebut berubah dengan senyuman membunuh. Dan membuat Alvin menelan ludah dalam-dalam.
“ Lo mau?”sinis Rio dengan tajam. Alvin nyengir kuda. Wajahnya memohon ampun kepada Rio. Demi apapun dia masih ingin hidup hari ini. Dia tak mau diterkam oleh Setan seperti Rio.
“ Lebih baik lo beli minum. Dirumah gue lagi gak ada air”suruh Rio
“ Beli dimana ?”
“ Didepan perumahan ada swalayan kecil. Beli saja disitu”suruh Rio
“ malas pakek mobilnya yo”
“ yaudah jalan aja”tukas Rio polos
“ yaelah Yo. Kalau itu malah gue lebih dua kali lipat malas lagi”
“Dasar manja. Diatas Televisi ada kunci motor gue.”ujar Rio. Alvin tersenyum dengan lebar.
“ Gitu kek dari tadi “serah Alvin dan langsung mengambil kunci motor Rio, setelah itu ia beranjak ke Swalayan.
****
Felly merasa ingin membeli ice cream . sepulangnya dari sekolah tadi ia sebenarnya ingin mentraktir Kici memakan ice cream. Tapi melihat Kici yang seperti itu ia mengurungkan niatnya. Dan kini Felly sudah berada diluar rumahnya. Ia menengok ke kanan dan ke kiri. Baru jam 5 sore tapi perumahannya sudah seperti pemakaman. Sangat sepi sekali.
“ beli di swalayan depan ahh . . “ujar Felly dengan senang. Ia pun kembali kedalam. Ia mengambil sepeda kayuhnya. Sudah lama ia tidak menggunakan sepedanya ini.
“ Lets Go “ujar gadis ini penuh semangat. Ia mengayuh sepedanya dengan bersenandung di sepanjang jalan.
*****
Alvin meraskan ponselnya bergetar. Ia berusaha mengambil ponselnya yang ada di sakunya. Namun sepertinya ponselnya sedikit tersangkut. Alvin masih terus menyetir. Ia pun malah terfokus ke ponselnya yang masih bergetar. Sampai akhirnya ponsel itu dapat ia keluarkan dan bersamaan itu juga di depan Alvin ada seorang gadis yang sedang asik mengayuh sepedanya . karena alvin tak bisa mengontrol ren motornya jadilah ia menabrak gadis dan juga sepeda tersebut.
“ ARGGGGHSSS . . . “teriak dua orang ini bersamaan. Alvin mencoba berdiri. Untung tak ada yang lecet dari dirinya. Namun didepannya. Ia melihat seorang gadis yang sedang kesakitan. Kakinya berdarah. Alvin pun segera menghampirinya .
“ Lo gak apa-apa?”tanya Alvin yang langsung menghampiri gadis itu.
“ gak apa-apa gimana? Lihat nih lutut gue berdarah kan”ujar gadis tersebut yang tak lain adalah Felly.
“ Sorry- sorry. Sumpah gue sorry banget. “karena merasa bersalah Alvin segera merobek kemejanya dengan sadis. Felly terbenggong dengan yang dilakukan oleh Alvin .
“ So sweat . . .”hati Felly berloncat-loncat. Ia semakin terpanah saat Alvin membersihkan darah di lututnya dengan kemejanya itu.
“ Auu . . “lirih Felly yang sedikit merasakan perih.
“ Sorry. Sorry. . “ujar Alvin lagi. Sivia pun sudah meraskan enakan di kakinya .
“ lo bisa berdiri?”tanya Alvin. Felly mengangguk. Sepertinya lutunya tidak apa-apa .ia pun mencoba berdiri. Namun baru saja ia mau berdiri. Lutunya terasa lemas dan tak mapu menompang badanya. Felly terjatuh kembali. Untung saja Alvin langsung siap siaga menopang tubuh Felly.
“Aiisshh .. . “lirih Felly kesakitan. Alvin semakin tak enak sendiri melihat Felly kesakitan dan mengeluarkan keringat banyak di pelipis gadis ini .
“ Sorry lancang. . “ujar Alvin langsung mengelap keringat Felly. Tak ada yang dapat diucapkan oleh Felly. Orang didepannya ini begitu sangat sempurna. Bukan sempurna lagi namun benar benar amaazing ~~~~.
“Dimana rumah lo?”tanya Alvin dan membuat Felly tersadar. Felly pun menunjukkan rumah bercat coklat yang tak jauh dari dirinya sekarang.
“ Ayo gue anterin pulang” Felly mengangguk. Dengan dibantu Alvin ia mencoba berdiri.  Felly berusaha sekuatnya untuk bisa berdiri dan akhirnya ia bisa juga.
*****
ALVIN P.O.V
Keringat yang bercucuran di keringatnya menambah aura kecantikannya. Saat dia berusaha berdiri pun aku tetap memandangnya walaupun dengan sembunyi-bunyi. Sungguh gadis yang sangat cantik. Dan kali ini aku masih mengendalikan jantungku yang berdetak kencang saat gadis ini mengalungkan tanganya dileherku.
“ Bisa berjalan ?”tanyaku kepadanya yang sudah bisa berdiri. Dia menganggukkan kepalanya. Aku pun mencoba menuntunya. Namun baru satu langkah ia berjalan.
“ Auwww . . .”dia meringis kesakitan dan kembali terjatuh. Aku melihat kaki kananya.  Ya tuhan. . Apa aku menabrak gadis ini dengan sangat kencang. Pergalangan kaki kananya terlihat lembam dan berwarna biru. Aku menyentuhnya sedikiit.
“ Sakit . . .”ringisnya, Aku semakin merasa bersalah. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan. Ia masih menunduk sepertinya menahan rasa sakitnya itu.
*****
FELLY P.O.V
“ Bisa berjalan ?”suaranya begitu lembut terdengar di telingaku. Jarak kita berdua pun sangat dekat. Rasanya jantungku serasa ingin lepas dari tempatnya. Aku menganggukkan kepalaku. Lantas emncoba berjalan. Namun bukan seperti yang aku perkirakan.
“ Auwww. . “aku merintih kembali. Demi apapun bukannya aku memanjakan diriku. Namun kakiku benar-benar sakit. Lututu kiriku terluka. Dan sekarang aku dapat melihat jelas pergelangan kaki kananku lembam membiru. Ingin rasanya aku menangis saking sakitnya . Namun aku menahannya. Aku tak tega melihat wajah cowok ini yang sudah merasa bersalag kembali merasa bersalah.
“ Sakit . . “ringisku saat dia tiba-tiba menyentuh pergelengan kaki kananku. Dia menatapku sangat bersalah. Namun sedetik kemudian aku syok dan juga kaget dengan yang dilakukan olehnya.
“ ehh. . . “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar